Sanger Sequencing

Definisi : sanger sequencing/metode pemutusan rantai adalah metode untuk menentukan urutan nukleotida DNA.

Metode ini dikembangkan oleh dua kali Peraih Nobel Frederick Sanger dan rekan-rekannya pada tahun 1977. Metode ini pun sudah sangat lama digunakan, sudah kurang lebih selama 30 tahun. Maka dari itu, penggunaannya sudah jarang digunakan, lebih sering menggunakan New Generation Sequencing (NGS).

Prinsip Kerja

  • Sekuens DNA yang akan diteliti digunakan sebagai template untuk jenis PCR khusus yang disebut Chain-Termination PCR. Chain-termination PCR ini bekerja seperti PCR standar, tetapi dengan satu perbedaan utama, yaitu penambahan nukleotida yang dimodifikasi yang disebut dideoksiribonukleotida (ddNTP). ddNTP ini akan ditambahkan ke untai DNA yang sedang bereplikasi. Hasil dari Chain-termination PCR adalah jutaan hingga milyaran salinan oligonukleotida dari urutan DNA yang diteliti, dipotong dengan panjang acak oleh 5′-ddNTPs.
  • Pada langkah kedua, oligonukleotida yang diterminasi dipisahkan berdasarkan ukuran melalui elektroforesis gel. Dalam elektroforesis gel, sampel DNA dimasukkan ke dalam salah satu ujung matriks gel, dan arus listrik diterapkan; DNA bermuatan negatif, sehingga oligonukleotida akan ditarik ke arah elektroda positif di sisi berlawanan dari gel. Karena semua fragmen DNA memiliki muatan yang sama per satuan massa, kecepatan pergerakan oligonukleotida hanya akan ditentukan oleh ukuran. Semakin kecil sebuah fragmen, semakin sedikit gesekan yang akan dialaminya saat bergerak melalui gel, dan semakin cepat ia akan bergerak. Akibatnya, oligonukleotida akan diatur dari yang terkecil ke yang terbesar, membaca gel dari bawah ke atas.
  • Langkah terakhir adalah membaca gel untuk menentukan sekuens DNA input. Karena DNA polimerase hanya mensintesis DNA dalam arah 5′ ke 3′ mulai dari primer yang disediakan, setiap terminal ddNTP akan berhubungan dengan nukleotida spesifik dalam urutan aslinya (misalnya, fragmen terpendek harus berakhir pada nukleotida pertama dari ujung 5′ , fragmen terpendek kedua harus berakhir pada nukleotida kedua dari ujung 5′, dll.) Oleh karena itu, dengan membaca pita gel dari yang terkecil hingga terbesar, kita dapat menentukan urutan 5′ hingga 3′ dari untai DNA asli.

Dikutip dari:

HPLC

Definisi:

  • High = tinggi
  • Pressure = tekanan
  • Liquid = cairan
  • Chromatography = suatu metode pemisahan molekul yang melibatkan fase diam dan fase gerak

HPLC = metode pemisahan molekul dengan media cair yang diberikan tekanan tinggi → mengetahui kadar berbagai senyawa kimia

Fungsi :

  • memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada suatu larutan (contoh = obat, makanan atau herbal)
  • pemurnian
  • analisis kualitatif
  • analisis kuantitatif
  • Menentukan marker pada suatu obat herbal

Prinsip Kerja :

Hal yang berkaitan dengan HPLC =

  • Fase gerak dan fase diam
    • Fase gerak = cairan → bisa polar/nonpolar
    • Fase diam = padat/cair → bisa polar/nonpolar
  • Polar dan non polar
    • Polar = larut dalam air, karbon rantai pendek
    • nonPolar = tidak larut dalam air, karbon rantai panjang (≥ 18 rantai)
  • Fase normal dan terbalik
    Penggunaan akan mengacu pada fase ini

    • Normal = fase diam (polar) & fase gerak (nonpolar)
    • Terbalik = fase diam (nonpolar) & fase gerak (polar)

Cara kerja secara singkat =

  • HPLC memisahkan molekul berdasarkan perbedaan afinitasnya terhadap zat padat tertentu (setiap senyawa mempunyai afinitas selektif antara fase diam tertentu dan fase gerak tertentu)
  • Fase Gerak masuk (solvent dan sample) → dipompa menggunakan pump untuk memberikan tekanan → fase gerak dapat mengalir → masuk ke dalam column → terjadi proses pemisahan → hasil dideteksi → keluar dalam bentuk kromatogram
  • Jenis komponen fase gerak dan fase diam akan menentukan hasil (sesama polar akan lebih mudah terikat)

Dikutip dari :

Fluorescence Microscope

Definisi : Fluorescence microscope adalah salah satu mikroskop cahaya yang menggunakan fenomena fluoresensi

Fluorochrome : pewarna sampel yang menjadi substansi fluoresen/fluorofor pada prinsip kerja fluorescence microscope

Fluoresensi : fenomena di mana suatu molekul bisa menyerap energi dari radiasi gelombang elektromagnetik yang pendek (energinya tinggi dan tidak nampak) untuk kemudian mengeluarkan gelombang yang lebih panjang (energinya lebih rendah dan nampak)

Fungsi : untuk mengamati suatu objek, biasanya sampel biologis hidup (struktur sel, mikroorganisme, antibodi)

Prinsip kerja:

  • Gelombang cahaya dengan intensitas/energi tinggi dan panjang gelombang pendek (UV, LED, Laser) dipancarkan oleh sumber cahaya
  • Cahaya tersebut akan difilter oleh filter eksitasi yang sudah diatur sehingga panjang gelombang yang bisa lolos hanya yang sesuai untuk bisa diserap oleh fluorofor
  • Setelah difilter cahaya tersebut dipantulkan oleh cermin dichroic dan difokuskan oleh lensa objektif untuk mengenai sampel
  • Setelah zat fluorofor pada sampel tersebut menyerap cahaya tersebut, zat fluorofor tersebut pun mengemisikan cahaya dengan gelombang yang lebih panjang dan intensitas yang lebih tinggi
  • Cahaya ini kemudian diteruskan oleh lensa objektif dan cermin dichroic, hingga sampai di detector dan bisa diamati.

Dikutip dari:

Hb Analyzer

Hb test: mengukur kadar hemoglobin dalam darah, bisa dilakukan di hematology analyzer atau alat khususnya sendiri. 

Hb electrophoresis: menganalisis berbagai jenis hemoglobin dalam darah, bisa dilakukan menggunakan electrophoresis chamber.

 

Hematology Analyzer

Definisi : adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur dan menghitung jumlah sel darah. Selain itu, pada teknologi terbarunya, alat ini dapat digunakan untuk mengklasifikasikan leukosit dan mengukur kadar hemoglobin

Prinsip kerja:

  • Prinsip penghitungan darah
    • Electrical resistance : Sel darah merupakan konduktor lemah. Ketika suspensi sel darah yang diencerkan dengan larutan elektrolit isotonik dilewatkan melalui pori kecil dengan arus stabil di kedua sisi, resistansi di zona induksi pori meningkat karena sifat konduktif sel yang lebih rendah dibandingkan dengan larutan elektrolit, menyebabkan perubahan tegangan untuk menghasilkan “pulse”. Data jumlah sel bisa didapatkan dari analisis ukuran ”pulse”
    • Flow cytometry and light scattering blood cell : Sel-sel individual dibiaskan, difraksi, dan dihamburkan saat sheath fluid dengan agregasi daya fluida melewati area deteksi radiasi laser, dan cahaya yang tersebar diterima oleh detektor cahaya. proses ini akan menghasilkan “pulse”, yang ukurannya sebanding dengan ukuran sel yang diterangi, dan jumlah “pulse” mewakili jumlah sel.
  • Prinsip pengklasifikasian WBC
    • Leucocyte trichotomy : Ketika volume leukosit yang berbeda berjalan melalui pori-pori kecil, ada perbedaan substansial dalam ukuran “pulse” yang dibuat, sesuai dengan prinsip hambatan listrik. Instrumen ini membagi leukosit menjadi tiga kelompok berdasarkan ukuran denyut nadi.
      • kelompok sel kecil (35-90fl, terutama limfosit), 
      • kelompok sel menengah (91-160fl, termasuk monosit, eosinofil, basofil, dan sel naif),
      • kelompok sel besar (161-450fl, terutama neutrofil)
    • Pentad classification : Penggabungan antara teknik laser, frekuensi radio, dan pewarnaan kimia untuk deteksi simultan sel tunggal dan analisis komprehensif data eksperimen untuk menghasilkan klasifikasi pentad leukosit. Metode ini secara akurat mengklasifikasikan sejumlah besar sel dengan spesifisitas yang tinggi, dan saat ini secara luas dianggap sebagai metode klasifikasi sel darah otomatis yang disukai.
  • Prinsip penghitungan hemoglobin : Pada alat ini, hemoglobin biasanya diukur secara spektrofotometri. Dalam pengenceran yang mengandung agen hemolitik, sel darah merah melisiskan dan melepaskan hemoglobin, yang bereaksi dengan komponen tertentu dari agen hemolitik untuk menghasilkan turunan hemoglobin stabil yang kolorimetri dalam rentang gelombang cahaya tertentu (530-550 nm). Karena perubahan absorbansi sebanding dengan konsentrasi hemoglobin darah, konsentrasi hemoglobin dapat dihitung.

Hemoglobin Electrophoresis

Hemoglobin elektroforesis merupakan prosedur pemisahan berbagai jenis hemoglobin yang menggunakan prinsip gel electrophoresis dalam prosedurnya, biasa digunakan untuk memeriksa ada atau tidaknya abnormalitas hemoglobin.

Gel elektroforesis → metode pemisahan yang mengandalkan migrasi dari molekul-molekul sampel yang bermuatan akibat adanya pengaruh dari medan listrik dalam sebuah medium. Hemoglobin yang bermuatan positif akan bermigrasi ke arah elektroda negatif (katoda) untuk kemudian dibiarkan bermigrasi menuju anoda. Berbagai jenis hemoglobin memiliki besar muatan yang berbeda yang mempengaruhi kecepatannya bermigrasi. Oleh karena itu, molekul-molekul hemoglobin ini akan terpisah dan membentuk beberapa hemoglobin bands.

Dikutip dari:

PCR

Definisi :  Polymerase Chain Reaction adalah suatu teknik yang digunakan untuk membuat banyak salinan dari suatu segmen DNA, proses ini akan menghasilkan sejumlah besar salinan dari sampel awal yang kecil

Fungsi : membuat salinan DNA yang memungkinkan sejumlah kecil sekuens DNA disalin berkali-kali untuk diperbanyak sehingga dapat dianalisa atau dimodifikasi secara tertentu. Sebagai contoh dapat digunakan untuk :

  • menambahkan situs enzim restriksi
  • memutasikan (mengubah) basa tertentu pada DNA
  • mendeteksi keberadaan sekuens DNA tertentu dalam sampel

Prinsip Kerja

  • Meniru bagaimana DNA diperbanyak
  • Sampel untuk PCR bisa didapatkan dari darah, sputum, urine, ataupun cairan serebrospinal (CSF)
  • Pada prosesnya, PCR membutuhkan :
    • Taq Polymerase
    • DNA polymerase
    • Primer
    • DNA templat dan nukleotida (blok pembangun DNA)
    • Buffer

Langkah kerja PCR

Seluruh bahan digabung pada tube → ditambahkan kofaktor yang dibutuhkan enzim → melewati siklus pemanasan dan pendinginan → mendukung terjadinya replikasi → memungkinkan terjadinya amplifikasi DNA. Akan terjadi 3 proses :

  • Denaturation / denaturasi (96°C) = Pada proses denaturasi, panas mempengaruhi strand DNA akan terpisah menjadi DNA beruntai tunggal (single-stranded).
  • Annealing / penempelan (55-65°C) = Pada tahap penempelan ini, suhu annealing primer akan menempel dan berikatan pada daerah komplementer pada sekuen single-stranded DNA.
  • Extension / elongasi (72°C) = Pada suhu ini Taq polymerase melakukan pemanjangan membentuk strand DNA baru.

Selanjutnya, Hasil PCR akan divisualisasi menggunakan Gel Electrophoresis.

Dikutip dari :

Pyrosequencing

Definisi : metode yang digunakan untuk menentukan urutan nukleotida dalam DNA, atau sekuensing DNA, yang didasarkan pada deteksi pirofosfat yang dilepaskan (PPi) selama sintesis DNA

Fungsi : mengetahui urutan nukleotida DNA, screening resistensi mikroba, perkembangan obat, epigenetik, dll.

Prinsip kerja :

  • Persiapan sample (menggunakan mesin PCR)
    • Mengambil sampel (bisa dari darah, sputum, urine)
    • DNA yang akan disekuensi dipotong menjadi fragmen-fragmen sepanjang kira-kira 100 bp.
    • Fragmen-fragmen DNA tersebut didenaturasi menjadi DNA untai tunggal (single-stranded DNA/ssDNA).
    • Tiap DNA untai tunggal tersebut ditempel pada manik-manik berukuran mikroskopis yang terpisah satu sama lainnya.
    • Reaksi berantai polimerase (PCR) dijalankan pada masing-masing manik-manik sehingga dari tiap manik-manik didapat kira-kira 10 juta kopi ssDNA yang identik.
  • Pyrosequencing
    • Manik-manik dimasukkan ke dalam sumur-sumur mikroskopis (berjumlah kira-kira 200 ribu) yang masing-masingnya berisikan enzim =
      • DNA polimerase = untuk menambah deoksinukleotida pada DNA untai tunggal 
      • ATP sulfurilase = mengubah pirofosfat (PPi) menjadi ATP dengan bantuan Substrat adenosin fosfosulfat (APS)
      • Substrat adenosin fosfosulfat (APS)
      • Luciferase = katalisis luciferin menjadi oksiluciferin yang menghasilkan cahaya
      • Luciferin = mengubah ATP menjadi oksiluciferin dengan bantuan luciferase
      • Apirase = Degradasi hasil yang sudah tidak digunakan.
    • Salah satu dari empat jenis nukleotida yang membentuk DNA ditambahkan ke tempat, yang mulai dimasukkan ke template DNA untai tunggal oleh DNA polimerase di ujung 3′, melepaskan pirofosfat
    • ATP sulfurilase kemudian mengubah pirofosfat menjadi adenosin trifosfat ( ATP) dengan adanya adenosin 5′ fosfosulfat.
    • ATP kemudian mengambil bagian dalam konversi luciferase yang dimediasi luciferin menjadi oxyluciferin. Proses ini memancarkan cahaya secara proporsional dengan jumlah ATP yang mengambil bagian dalam konversi, yang ditangkap oleh detektor.
    • Nukleotida dan ATP yang tidak terpakai terdegradasi menjadi apirase, memungkinkan reaksi dimulai lagi dengan nukleotida lain. Proses ini diulang, menambahkan setiap nukleotida satu demi satu sampai sintesis selesai.
    • Detektor mengambil intensitas cahaya yang dipancarkan oleh proses, yang kemudian digunakan untuk menyimpulkan jumlah dan jenis nukleotida yang ditambahkan. Misalnya, jika tiga nukleotida sitosin ditambahkan secara berurutan ke fragmen DNA yang sama, cahaya yang dipancarkan akan tiga kali lebih kuat daripada fragmen DNA dengan hanya satu nukleotida sitosin yang ditambahkan.

Dikutip dari :

MiSEQ

Definisi : Sistem MiSeq menggabungkan teknologi sequencing by synthesis (SBS) dengan alur kerja revolusioner, dari DNA hingga data yang dianalisis hanya dalam waktu delapan jam. MiSeq mengintegrasikan cluster generation, sequencing, dan analisis data pada satu instrumen.

Prinsip Kerja :

  • Sample prep (Genomic library and adapters)
    • Setelah DNA dimurnikan, genomic/DNA library, perlu dibuat.                          Ada dua cara perpustakaan genom dapat dibuat, sonifikasi dan tagmentasi. Dengan tagmentasi, transposase secara acak memotong DNA dan menambahkan adaptor secara bersamaan. Sonifikasi memecah DNA menjadi ukuran yang sama menggunakan gelombang suara ultrasonik.

    • Adaptor terdiri dari 3 segmen : complementary sequence to oligos in flow cell, indeks, dan binding site untuk sequencing primer. Indeks adalah barcode sequencing untuk mengidentifikasi sampel, yang akan digunakan oleh komputer untuk mengkategorisasikan setiap sampel saat analisis data. Indeks ini yang membuat miseq dapat mengoperasikan lebih dari 96 sampel sekaligus.

    • Flow cell memiliki oligonukleotida (urutan nukleotida pendek) yang melapisi bagian bawah sel, dan mereka berfungsi sebagai pendukung padat untuk menahan untaian DNA di tempatnya selama pengurutan. Saat DNA yang terfragmentasi dicuci di atas sel aliran, adaptor yang sesuai menempel pada pendukung padat komplementer.
  • Cluster generation by bridge amplification

    • Setelah terpasang, pembuatan cluster dapat dimulai. 
    • Tujuannya adalah untuk membuat ratusan untaian DNA yang identik. Beberapa akan menjadi untaian depan; sisanya, sebaliknya. Inilah sebabnya mengapa adaptor kanan dan kiri digunakan.
    • Proses ini disebut bridge amplification, dan itu terjadi pada ribuan kelompok di seluruh sel aliran sekaligus.
  • Sequencing (SBS)

Pada akhir amplifikasi klon, semua untaian terbalik dicuci dari sel aliran, hanya menyisakan untaian maju. Tiga ujung utama diblokir untuk mencegah priming yang tidak diinginkan.

    • First read : Sekuensing dimulai dengan perpanjangan primer sekuensing pertama untuk menghasilkan pembacaan pertama. Dengan setiap siklus, nukleotida yang ditandai dengan fluoresensi bersaing untuk menambah rantai yang sedang tumbuh. Setelah penambahan setiap nukleotida, kluster dieksitasi oleh sumber cahaya dan sinyal fluoresen yang khas dipancarkan. Proses kepemilikan ini disebut Sequencing-by-Synthesis. Jumlah siklus menentukan panjang pembacaan. Panjang gelombang emisi, bersama dengan intensitas sinyal, menentukan panggilan dasar.
    • Index 1 read : Setelah selesai membaca pertama, produk yang telah dibaca tersapu bersih. Pada langkah ini primer baca indeks 1 diperkenalkan dan dihibridisasi ke template. Bacaan dihasilkan, mirip dengan pembacaan pertama.
    • Index 2 read : Setelah pembacaan indeks selesai, produk yang telah dibaca dicuci, dan ketiga ujung utama template dideprotect. Template sekarang melipat dan mengikat oligo kedua pada sel aliran. Indeks 2 dibaca dengan cara yang sama seperti indeks 1. Polimerase memperpanjang oligo sel aliran kedua membentuk jembatan untai ganda.
    • Reverse strand read : DNA untai ganda ini kemudian dilinearisasi dan ketiga ujung prima diblokir. Untai depan asli dibelah dan hanyut hanya menyisakan untai sebaliknya. Read 2 dimulai dengan pengenalan primer sequencing read 2. Seperti membaca 1, langkah-langkah pengurutan diulang sampai panjang baca yang diinginkan tercapai. Produk read 2 kemudian dicuci.
  • Data analysis oleh komputer

Dikutip dari:

ELISA (enzyme-linked immunoassay)

Definisi : ELISA (enzyme-linked immunoassay) merupakan teknik yang menggabungkan spesifisitas antibodi dengan sensitivitas uji enzim secara sederhana, dengan menggunakan antibodi atau antigen yang digabungkan ke dalam suatu enzim yang mudah diuji. 

Fungsi :

  • Mengukur antigen dan antibodi
  • Mendeteksi infeksi virus, terutama yang penularannya melalui darah, seperti HBV, HCV, HIV, dan HTLV
  • Mendeteksi apakah ada antigen yang dikenali antibodi/sebaliknya
  • Menentukan jumlah antigen yang tidak diketahui pada sampel
    Dengan cara mengikatkan antigen dengan antibodi spesifik yang ditempelkan di permukaan dinding ELISA plate

Prinsip Kerja : 

ELISA menggunakan metode absorbansi cahaya, dimana sampel diukur berdasarkan kemampuannya dalam menyerap cahaya yang diberikan. 

ELISA memiliki 4 jenis, yaitu :

  • Direct ELISA Test (untuk deteksi antigen)

Protein target (atau antibodi target) diimobilisasi pada permukaan microplate wells dan diinkubasi dengan antibodi berlabel enzim terhadap protein target (atau antigen spesifik pada antibodi target). Setelah pencucian, aktivitas enzim yang terikat dengan baik pada lempeng mikro diukur.

  • Indirect ELISA Test (untuk deteksi antigen)

Protein target diimobilisasi pada permukaan microplate wells dan diinkubasi dengan antibodi terhadap protein target (antibodi primer), diikuti oleh antibodi sekunder terhadap antibodi primer. Setelah pencucian, aktivitas enzim yang terikat dengan baik pada lempeng mikro diukur.

Meskipun ELISA tidak langsung membutuhkan lebih banyak langkah daripada ELISA langsung, antibodi sekunder berlabel tersedia secara komersial, menghilangkan kebutuhan untuk memberi label pada antibodi primer.

  • Sandwich ELISA (untuk deteksi antibodi)

Antibodi terhadap protein target diimobilisasi pada permukaan microplate wells dan diinkubasi pertama dengan protein target dan kemudian dengan antibodi spesifik protein target lainnya, yang diberi label dengan enzim. Setelah pencucian, aktivitas enzim yang terikat dengan baik pada lempeng mikro diukur. Antibodi amobil (oranye) dan antibodi berlabel enzim (hijau) harus mengenali epitop berbeda dari protein target.

  • Combined ELISA (untuk deteksi antibodi)

Antibodi spesifik untuk protein target diimobilisasi pada permukaan microplate wells dan diinkubasi dengan sampel yang mengandung protein target dan sejumlah protein target berlabel enzim yang diketahui.

Setelah reaksi, aktivitas enzim yang terikat dengan baik pada lempeng mikro diukur. Ketika tingkat antigen dalam sampel tinggi, tingkat antigen berlabel enzim yang terikat antibodi lebih rendah dan warnanya lebih terang. Sebaliknya, ketika rendah, tingkat antigen berlabel enzim yang terikat antibodi lebih tinggi dan warnanya lebih gelap. Grafik di atas dan di sebelah kanan menggambarkan korelasi antara penyerapan dan tingkat antigen dalam sampel.

Notes = Antibodi yang berikatan dengan enzim akan berubah warna → intensitas warna = jumlah antigen → ELISA reader akan mendeteksi berapa jumlah antigen

Dikutip dari:

Inverted Microscope

Definisi : Inverted microscope merupakan mikroskop yang sebenarnya sama dengan mikroskop biasa. Namun, terdapat perbedaan pada letak komponen alatnya. lensa objektif yang berada di bawah meja kerja, sedangkan kondensor dan sumber cahaya berada di atas meja kerja.

Fungsi : pengamatan sel atau jaringan hidup atau organisme di dasar wadah besar (misalnya, labu kultur jaringan) dalam kondisi yang lebih alami, berbeda dari mikroskop konvensional yang menggunakan slide kaca.

Prinsip Kerja :

Dengan mikroskop ini, kita akan mengamati spesimen dari bawah, bukan dari atas. Hal ini karena sumber cahaya dan kondensor terletak di atas stage/meja kerja, mengarah ke bawah sedangkan lensa objektif terletak di bawah stage menunjuk ke atas. 

Oleh karena itu, sel-sel diamati melalui bagian bawah wadah kultur sel. Untuk memenuhi kriteria keberhasilan pengamatan, bagian bawah wadah kultur harus memiliki fitur optik tertinggi

Dikutip dari:

Genexpert

Definisi : GeneXpert merupakan alat pemeriksaan molekuler dengan metode “real time“ PCR dan merupakan penemuan terobosan untuk mendiagnosis Mycobacterium tuberculosis (MTB) secara cepat. 

Fungsi : mendeteksi MTB, mendeteksi biomarker pada sel-sel kanker serta pemeriksaan Covid-19.

Prinsip Kerja : 

Prinsip kerja GeneXpert sama dengan mesin PCR namun menggunakan penanda fluorescence pada sampelnya yang berupa reagen di dalam cartridge.

  • Sampel akan diambil menggunakan mikropipet dan dimasukan ke dalam cartridge khusus yang sudah berisi reagen.
  • Selanjutnya pada program di komputer dimasukan data dari sampel pada cartridge, dapat langsung di scan pada barcode cartridge ataupun secara manual.
  • Cartridge lalu dimasukan ke dalam alat geneXpert, alat akan menggunakan jarum untuk mengambil sampel yang sudah tercampur dengan reagen di dalam cartridge tersebut.
  • Alat ini lalu akan melakukan pemeriksaan yang memakan waktu hingga 1,5 jam per sampel cartridge
  • Ketika selesai, hasil dari pemeriksaan akan muncul pada program di komputer dan dapat langsung di print.

Dikutip dari: