Categories
Elective

PKM : SMA Al-Jawami

PKM ini merupakan kegiatan elektif terakhir yang diadakan secara offline. PKM dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Agustus 2022 di SMA Al-Jawami, Cileunyi, Jawa Barat. Kegiatan PKM ini menggabungkan kelompok dokter Siska dan kelompok bu Nayla. Kebetulan saya dan Amara ditunjuk oleh dokter Siska dan bu Nayla untuk menjadi koordinator dengan teman-teman lainnya. Akhirnya kami membuat grup untuk membahas kegiatan PKM. Kami membagi tugas untuk hari H, yaitu ada yang menjadi pembicara, operator, MC, dan ada yang mencari materi untuk nanti disampaikan pada saat kegiatan PKM. Saya mendapatkan tugas untuk mencari materi mengenai pengertian dari kanker payudara. Selain saya yang mencari materi ada teman-teman lainnya juga yaitu Rio, Fay, Enje, Intan, Olive, dan Tami. Pada tanggal 24 Agustus pada saat saya sedang olahraga saya mendapatkan kabar dari dokter Siska bahwa saya, dan Amara diajak untuk berdiskusi mengenai kegiatan PKM secara online bersama dokter Siska dan bu Nayla melalui Zoom meeting. Pada saat itu dokter Siska dan bu Nayla menjelaskan apa saja yang harus dilakukan dan disiapkan oleh kami. Dokter Siska dan bu Nayla meminta kami untuk membuatkan Term of Reference (TOR) PKM secara lengkap mulai dari tujuan kegiatan, metode kegiatan, indikator keberhasilan, sasaran, rundown, RAB, dan lain-lain. 

Sehari sebelum dilaksanakan PKM kami semua meet secara online bersama dokter Siska dan bu Nayla. Ternyata masih ada yang kurang karena kami tidak membagi per divisi untuk melakukan pekerjaannya masing-masing akhirnya setelah meet kami membagi beberapa divisi seperti divisi acara yang harus menyusun rundown baru, membuat games, dan timekeeper. Lalu ada divisi konsumsi yang harus membeli dan menyiapkan konsumsi untuk adik-adik SMA Al-Jawami. Kemudian ada divisi humas, divisi logistik, dan kakak fasil untuk memandu kegiatan diskusi kelompok nantinya. 

Hari Selasa tiba, kami harus berada di SMA Al Jawami pada pukul 07.00 WIB. Saya berangkat dari Bandung pukul 06.00 WIB langsung menuju ke lokasi kegiatan PKM. Sesampainya disana saya bertemu dengan teman-teman dan bu Nayla. Sebelum memulai kegiatannya kami melakukan briefing terlebih dahulu supaya acara bisa berjalan dengan lancar. Sambil menunggu siswa-siswi di SMA Al-Jawami shalat dhuha kami dibagi menjadi dua kelompok jadi ada yang duduk mengikuti kegiatan di lapangan dan sebagian menyiapkan kelas yang akan digunakan untuk kegiatan PKM.

        Kegiatan di lapangan
          Menyiapkan kelas

Sekitar pukul 07.30 WIB kami semua panitia diizinkan untuk naik ke kelas yang digunakan kegiatan PKM untuk membantu teman-teman lainnya menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan. Pukul 08.00 WIB siswi-siswi (mulai dari kelas 10-12) dipersilahkan untuk memasuki kelas dan sebelum duduk di bangkunya masing-masing siswi-siswi harus mengisi daftar hadir dan mengambil konsumsi yang sudah disiapkan oleh panitia. 

Akhirnya setelah semua berkumpul kegiatan dimulai dengan adanya pembukaan dari MC oleh Amara dan Nisya. Lalu tidak lupa untuk berdoa dan dilanjutkan dengan sambutan mulai dari sambutan ibu kepala sekolah SMA Al-Jawami, sambutan pembimbing elektif yang diwakilkan oleh ibu Nayla, dan terakhir sambutan dari saya sebagai perwakilan dari teman-teman lainnya walaupun saya agak sedikit malu. Setelah sambutan kami memulai kegiatan yaitu menyampaikan materi mengenai kanker payudara. Teman-teman menyampaikan materi dengan sangat baik. Setelah materi selesai disampaikan, kami mengadakan sesi games. Semua siswi sangat antusias untuk bermain games apalagi yang menang games akan diberikan hadiah. 

Lalu ke sesi selanjutnya yaitu sesi fasil dimana siswi-siswi dibagi menjadi 8 kelompok untuk berdiskusi atau bercerita mengenai penyakit kanker payudara. Saya kebagian untuk membimbing kelompok 4 bersama Hasna. Alhamdulillah anak-anaknya cukup aktif bercerita dan bertanya.

Kelompok 4 <3

Sebelum mengakhiri sesi fasil para siswi harus mengisi post test terlebih dahulu untuk mengukur apakah pemateri sudah menyampaikan materi dengan baik atau belum. Kegiatan PKM diakhiri dengan penutupan oleh MC dan dokumentasi bersama.  Setelah semua selesai kami membereskan kembali kursi dan meja yang sudah digunakan dan kami berpamitan untuk pulang. Saya dan teman-teman lainnya memutuskan untuk makan bersama di warung SS. 

      🍱Makan🍱

Kegiatan yang sangat menyenangkan bisa bertemu adik-adik SMA Al-Jawami dan bisa berbagi ilmu mengenai kanker payudara. Dari kegiatan ini juga saya bisa semakin dekat dengan teman-teman kelompok saya bahkan kelompok bu Nayla.

Categories
Elective

SEKAR III : “Breast Cancer: Current Model for Research”

Seminar pakar “Breast Cancer : Current Model for Research” dilaksanakan pada hari Senin, 29 Agustus 2022 pada pukul 08.00-11.00 WIB. Seminar pakar ini dibawakan oleh ibu Nayla secara online melalui Zoom meeting. 

Ibu Nayla menyampaikan bahwa kanker merupakan penyakit tidak menular yang ditandai dengan adanya sel atau jaringan abnormal yang bersifat ganas, tumbuh cepat tidak terkendali, dan dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Kanker juga merupakan salah satu penyebab kematian di dunia (1 dari 6): 70% di antaranya adalah penduduk negara berkembang dimana kanker payudara masih termasuk kanker yang masih cukup tinggi kasus kejadiannya. Bu Nayla juga menjelaskan tentang tumor microenvironment beserta dengan karakteristiknya.

  • Hipoksia → level HIF-1 tinggi → ekspansi tumor vaskularisasi.
  • Warburg effect → lingkungan asam → degradasi e-cadherin → migrasi tumor.
  • Aliran Interstitial Fluid (IF) lebih tinggi → penyusunan collagen fiber, kontraksi sel fibroblast → modulasi invasi tumor.
  • Invasi jaringan adiposa → produksi ATP berlimpah → pertumbuhan tumor → sekresi ECM, MMP, dan sitokin proinflamasi berlebih → resistensi.

Dari seminar pakar kali ini saya jadi mengetahui bahwa ada beberapa model penelitian untuk kanker payudara seperti:

I. Metode penelitian: in vitro 

  • Menggunakan kultur cell line; kultur 2D; dan kultus 3D.
  • Kultur 2D memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu:

(+) Mudah, murah, dan reproducible

(-) Oversimplified, homogen, dan tidak ada. 

  • Kultur 3D (spheroid, scaffold, hydrogels) memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu:

(+) Terdapat interaksi sel dan ECM, dan memungkinkan pemodelan metastasis

(-) Mahal, sulit, dan masih belum bisa menggambarkan beberapa karakteristik tumor microenvironment. 

II. Metode penelitian: in vivo

  • Menggunakan hewan uji untuk keperluan penelitian, biasanya menggunakan tikus. 

(+) Menjadi solusi keterbatasan penelitian in vitro.

(-) Mahal, lama, masih dibutuhkan tahap validasi pada manusia, etik, dan sulit untuk reproducible

  • Klasifikasi:
    • Transplantasi
    • Allograft
    • CDX (Cell-Derived Xenograft)
    • PDX (Patient-Derived Xenograft)
    • Spontaneous tumorigenesis
    • GEMMs (Genetically Modified Mouse Models)
    • Carcinogen-induced murine tumorigenesis models

III. Metode penelitian: ex vivo

  • Dilakukan untuk mengidentifikasi atau memvalidasi marker terapetik dan atau marker diagnostik.
  • Seringkali disebut explant models.
  • Tumor dari hasil operasi segera digunakan untuk keperluan penelitian tanpa proses destruksi.

(+) Relevan, dapat dilakukan juga studi pada jaringan normal secara paralel, kapasitas proliferasi dan interaksi heterogen tumor terjaga, arsitektur alami jaringan terjaga, serta baik untuk studi farmakodinamik.  

(-) Hanya untuk tumor yang dapat dibedah, bergantung pada integritas tumor, disintegrasi arsitektur jaringan yang cepat, tidak menggambarkan invasi dan metastasis, dan tidak dapat digunakan untuk studi resistensi. 

IV. Metode penelitian: Tumor on chip

  • Penggunaan unit fungsional organ manusia atau jaringan di dalam microfluidic chip
  • Mampu menampilkan fenomena gradient biokimia.
  • Mampu menampilkan dinamika fluida pada tumor microenvironment.
  • Mampu meniru fenomena vasculature.
  • Mampu meniru sifat-sifat biokimia dan metabolisme pada tumor microenvironment. 
  • Mampu menampilkan interaksi sel tumor dan sel stroma. 

Banyak sekali ilmu baru yang saya dapatkan dari seminar pakar ini khususnya mengenai model-model penelitian kanker payudara. 

Categories
Elective

Pipetting

Pada hari Kamis, 25 Agustus 2022 kelompok elektif SW dan kelompok NM melaksanakan kegiatan offline kembali ke Laboratorium Biomedik Dasar Fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran, Jatinangor untuk melakukan pipetting. Kegiatan pipetting akan dimulai pukul 09.00 WIB maka dari itu saya pergi ke Jatinangor pukul 07.15 WIB dari Bandung. Saya sampai di Jatinangor sekitar pukul 08.00 WIB karena di gerbang masuk tol Pasteur cukup macet. Saya tidak langsung ke kampus tetapi saya ke awani terlebih dahulu. Dari awani saya berangkat bersama Nisya. Karena saya dan Nisya pergi cukup mepet akhirnya kami telat kurang lebih 5 menit dimana dokter Ghozali sudah mulai dengan introduction. Setelah itu, dokter Ghozali memperkenalkan ibu Helmi yang akan menjelaskan dan membantu kami mengenai alat mikropipet dan bagaimana cara menggunakannya.

Mikropipet ini merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengambil dan/atau memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat. 

                  Mikropipet

Mikropipet yang berada di Lab Jatinangor terdiri dari beberapa jenis: 

  • P1000 →  mengambil cairan sekitar 100-1000 mikroliter.
  • P200 → mengambil cairan sekitar 20-200 mikroliter.
  • P20 → mengambil cairan sekitar 2-20 mikroliter. 

Selain itu ada yang namanya tip. Tip ini adalah alat yang digunakan bersama mikropipet ketika proses pipetting. Tip ini terbagi menjadi beberapa variasi berdasarkan warna dan ukurannya: 

  • Tip yang berwarna putih → untuk mikropipet p20 (2-20)
          Tip berwarna putih
  • Tip yang berwarna kuning → untuk mikropipet p200 (20-200)
        Tip berwarna kuning
  • Tip yang berwarna biru → untuk mikropipet p1000 (100-1000)
            Tip berwarna biru

Ibu Helmi juga menjelaskan bagaimana cara untuk menggunakan mikropipet. Berikut cara menggunakan mikropipet: 

  1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan saat pipetting
  2. Gunakan handscoon agar tetap steril. 
  3. Menyesuaikan mikropipet yang akan digunakan dengan jumlah cairan yang akan diambil. 
  4. Mengatur volume pada mikropipet. 
  5. Kemudian pasangkan tip pada mikropipet.
  6. Lalu ambil cairan dengan menekan plunger button.
  7. Untuk mengeluarkan cairan dari mikropipet tekan kembali plunger buttonnya. 
  8. Setelah pengambilan cairan telah selesai lepaskan tip dengan cara menekan tip ejector maka tip akan terlepas.

Setelah ibu Helmi selesai menjelaskan dengan rinci kami diberi kesempatan untuk mencoba. Kegiatan pipetting ini ternyata seru dan tidak sulit. Kegiatan pipetting selesai lebih cepat dari jadwal yang ditentukan yaitu pukul 11.00 WIB. Setelah itu kami melakukan dokumentasi dan berpamitan kepada ibu Helmi. Selesai kegiatan pipetting saya dan yang lainnya tidak langsung pulang kami berkumpul di gazebo dekat lapangan basket untuk menyelesaikan konsep acara PKM yang akan dilaksanakan hari Selasa.  Kami juga makan siang bersama setelah semuanya selesai kami pulang ke rumah masing-masing. 

Berikut beberapa dokumentasi saat melakukan pipetting:

Categories
Elective

SEKAR II : “Urgensi Nutri pada Kanker Payudara”

Seminar pakar “Urgensi Nutrisi pada Kanker Payudara” dilaksanakan pada hari Senin, 22 Agustus 2022 pada pukul 08.00-11.00 WIB. Seminar pakar kali ini dibawakan oleh dr. Siska Wiramihardja Sp.Gk. dan dilaksanakan secara online melalui Zoom meeting. Pertama-tama dokter Siska menjelaskan mengenai prevalensi kanker payudara di Indonesia yang mana ternyata masih cukup tinggi dimana masih ada 65.858 insiden yang harus kita turunkan. 

Dokter Siska juga memberikan penjelasan mengenai natural history kanker payudara. Pada sekar kali ini saya baru mengetahui bahwa obesitas sangat berkaitan erat dengan kanker payudara. Dari yang saya tangkap ketika terlalu banyak lemak di dalam tubuh kita maka lemak bisa meningkatkan insulin. Jika insulin naik maka GF naik yang akhirnya sel bisa berkembang jadi lebih banyak. Selain itu, lemak salah satu fungsinya jadi bantalan dari organ organ kita. Lemak bisa jadi seperti kantong-kantong untuk menyimpan energi  → jaringan lemak (adiposa),  jika terlalu banyak lemak maka lama-lama kantong-kantong akan membesar dan desak-desakan terjadilah hipertrofi. Ketika hipertrofi maka jaringan akan mengalami nekrosis. Ketika jaringan nekrosis maka akan merangsang terjadinya sitokin-sitokin (respon imun tubuh) yang berlebihan yang nantinya bisa berkaitan sama breast cancer. Intinya kalau tidak mau tambah banyak sel kankernya maka sel lemaknya jangan ditambah banyak. 

Selain itu, dokter Siska juga menjelaskan tentang obesity and energy metabolism. Dari penjelasan ini kita harus mengetahui konsep calories in and calories outenergy balance.

Pada kasus obesitas sendiri ini merupakan akibat dari chronic positive energy balance sehingga bisa ditandai dengan adanya peningkatan simpanan lemak dalam tubuh. 

Dari seminar pakar ini saya mendapatkan ilmu baru tentang nutrisi dimana saya merasa harus bisa menjaga makan makanan saya agar bisa mengurangi risiko terkenanya kanker payudara.

Categories
Elective

Dietary Recall

Kegiatan dietary recall awalnya akan dilaksanakan secara langsung di Klinik Santi Jalan Merdeka No.44 Bandung. Sangat disayangkan kegiatan ini harus dilakukan secara online dikarenakan ada beberapa teman kelompok saya yang terkena Covid-19, tetapi tidak apa-apa karena semua ini dilakukan demi kesehatan bersama. 

Jadi kami diberikan tugas oleh dokter Siska untuk melakukan 24 hour dietary recall kepada teman atau keluarga yang ada di rumah dan akan dibahas bersama pada hari Jumat tanggal 19 Agustus 2022. Kebetulan pada tanggal 17 Agustus – 19 Agustus saya berada di Jatinangor karena ada suatu kegiatan yang dilaksanakan di Jatinangor, sehingga saya melakukan wawancara dietary recall kepada teman saya pada Kamis malam. Sebelum melakukan wawancara saya menyiapkan form 24 hour dietary recall, tabel kalori, dan aplikasi fatsecret. Dalam wawancara pertama-tama saya mencatat terlebih dahulu identitas teman saya. Setelah itu saya menanyakan berat badan dan tinggi badan teman saya. Setelah itu, saya menanyakan makanan yang dikonsumsi serta jumlahnya mulai dari sarapan, snack pagi, makan siang, snack sore, makan malam, dan snack malam untuk nantinya dikonversikan ukuran rumah tangga pada gramasi. Selesai itu saya langsung menghitung kalori dari setiap makanan menggunakan aplikasi yang ada di handphone yaitu fatsecret. Setelah mendapatkan berapa kalori dari setiap makanan saya menjumlahkan seluruhnya untuk mendapatkan total kalori teman saya dalam sehari. Dibandingkan dari kebutuhan energi total ternyata total kalori teman saya pada hari itu sudah lebih hehehe mungkin karena teman saya dan saya banyak jajan. Untuk BMI teman saya sendiri termasuk dalam kategori normal. 

Dietary recall ternyata tidak segampang yang dibayangkan oleh saya. Mungkin ada beberapa kendala seperti banyaknya distraksi pada saat mewawancarai dan lupa berapa banyak jumlah makanan yang dikonsumsi. Pengalaman yang menyenangkan bisa mencoba 24 hour dietary recall

   Bahas Dietary recall w/ dokter Siska ❤️

 

Categories
Elective

SEKAR I : “Elective Health Alliances Science Program (EHASP)”

Pada hari Sabtu tanggal 13 Agustus 2022 semua kelompok elektif Breast Cancer dijadwalkan untuk melaksanakan seminar pakar yang diadakan secara online melalui Zoom meeting. Namun, pada hari Jumat malam tanggal 12 Agustus 2022, ada pemberitahuan dari grup kelompok elektif saya bahwa seminar pakar akan dilaksanakan secara hybrid (offline/online). Kegiatan hybrid ini terdiri dari kegiatan olahraga pada pukul 06.30-08.00 WIB dilanjutkan dengan kegiatan seminar pakar offline yang dilaksanakan pukul 08.00-09.30 di FK Unpad Jatinangor (gedung C1). Saat membaca pemberitahuan tersebut saya sangat kaget karena saya masih berada di Bandung. Akhirnya saya bertanya kepada dokter Siska dan dokter Siska pun memberikan informasi lebih lanjut bahwa kegiatan olahraga dan seminar pakar offline itu tidak wajib, boleh memilih mau offline atau online. Setelah ada informasi lebih lanjut saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan secara online kare tidak memungkinkan harus ke Jatinangor sebelum pukul 06.30 WIB. Untuk kegiatan online dimulai pukul 08.00 WIB dengan kegiatan seminar pakar. Seminar pakar dibawakan oleh Dokter Dr. Mohammad Ghozali, dr., MSc. Beliau memaparkan mengenai file yang dikirimkan pada saat pertemuan pertama dengan dokter Siska yaitu ppt mengenai “Elective Health Alliances Science Program (EHASP):
Analisis IN VITRO dan EX VIVO Sekretom Lingkungan Kecil Tumor Sel Kanker Payudara pada Sel Imun serta Pengembangan Marka Biologis dan Pengaruh Nutrisi dalam Diagnosis dan Terapi Spesifik Kanker Payudara Metastasis”. Materi yang disampaikan seperti:

  • Prevalensi kanker payudara di dunia dan Indonesia
  • Breast Cancer Diagnostics Approach
  • Challenges in breast cancer
  • Perjalanan penyakit kanker

Selain mengenai breast cancer dokter Ghozali juga menjelaskan mengenai EHASP (Elective Health Allies Sciences Program) dan tujuan serta learning outcome EHASP. Kegiatan seminar pakar berjalan dengan lancar tetapi menurut saya ada beberapa kekurangan apabila dilaksanakan secara hybrid yaitu suara dari pembicara yang berada di tempat kurang terdengar oleh orang-orang yang berada di Zoom meeting sehingga orang-orang yang berada di Zoom meeting kurang menangkap materi yang disampaikan. Walaupun ada kekurangan, teman-teman tetap aktif menjawab dan juga bertanya kepada dokter Ghozali. 

Sampai jumpa di cerita seminar pakar selanjutnya!!

Categories
Gagasan

Hello!

Welcome to UNPAD Personal Blog.

Categories
Elective

Lab Immunologi

Pada pertemuan ketiga kelompok elektif dokter Siska diadakan di Laboratorium Biomedik Lanjut di Rumah Sakit Pendidikan Unpad (gedung Pamitran) yang berlokasi di jalan Eyckman, Bandung. Pertemuan ketiga ini kelompok dokter Siska akan dibimbing oleh Teh Maria Maharani yang merupakan kakak tingkat di Fakultas Kedokteran Unpad. Kegiatan yang dilakukan yaitu mengunjungi lab kembali tetapi berbeda dengan pertemuan pertama dimana pada saat kunjungan pertama saya dan teman-teman kelompok saya mengunjungi 4 lab yaitu lab farmakokinetik, lab immunologi, lab molekuler genetik, serta lab kultur sel dan sitogenetika. Namun, pada pertemuan ketiga ini kami hanya berfokus di lab immunologi untuk mempelajari lebih lanjut mengenai alat-alat apa saja yang ada beserta dengan fungsinya secara detail. 

Sebelum memasuki lab seperti biasa kami harus menggunakan jas lab dan kami dibagi lagi menjadi 3 kelompok kecil supaya bisa bergantian untuk mendengarkan laboran menjelaskan alatnya. Saya bersama dengan Intan, Nisya, dan Dila pertama-tama mempelajari mengenai viral load dan CD 4 yang akan dijelaskan oleh Kang Yusan. 

Jadi viral load ini merupakan tes cepat molekuler merek Genexpert. Viral load ini bisa memeriksa HIV, HCV, HPV, CT, GN, Influenza, bahkan COVID. Pada viral load kit terdapat tanggal kadaluarsa. Pemeriksaan melalui alat viral load ini dilakukan menggunakan sampel darah dengan cara memisahkan antara plasma dan serum dengan menggunakan alat yang namanya centrifuge. Setelah itu, sampel ada akan dimasukan ke dalam cartridge untuk disimpan cairan plasmanya. Pada cartridge terdapat barcode yang berisikan identitas pasien yang nantinya di scan. Hasil dari tes viral load yaitu bertulisan detected atau not detected. 

                   Viral load

Setelah itu dijelaskan mengenai CD4 dimana CD4 ini berfungsi untuk mendeteksi jumlah antibodi CD4. CD4 dan Viral load ini saling berkorelasi dimana jika imun tinggi maka viral load akan rendah dan kebalikannya jika cd4 rendah makan viral load akan tinggi. 

  CD4

Selesai dijelaskan mengenai Viral load dan CD4, kami berpindah untuk mempelajari flow cytometry yang dijelaskan oleh Ka Fitri. Jadi, flow cytometry merupakan alat yang bisa mengelompokkan sel-sel dan bisa juga menganalisis DNA. Flow cytometry ini sangat efektif untuk menganalisa apakah sel itu normal atau tidak dengan jumlah sel yang banyak dan waktu yang cukup singkat. 

Flow cytometry

Setelah beres dijelaskan mengenai flow cytometry kami berpindah untuk mempelajari alat terakhir yaitu ELISA yang dijelaskan oleh ibu Dwi. Untuk ELISA (Enzyme-linked immunosorbent assay) ini merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur kadar jenis sitokin, memberikan pengukuran antigen dan antibodi secara baik, dan mendeteksi adanya antigen yang dikenal dengan antibodi.

ELISA

Sampel untuk pemeriksaan ELISA didapatkan dari cairan tubuh seperti darah, plasma, cerebrospinal fluid, serum, dan jaringan. Ada 3 fase yaitu pertama fase pra-analitik yaitu proses pengambilan sampel darah dimana setelah sampel darah diambil maka akan memilih penampung sampel yang terdiri dari 5 tabung: 

  • Tabung ungu berisi anticoagulant EDTA → untuk pemeriksaan darah rutin
  • Tabung merah dan kuning (serum) → untuk periksa elisa, ureum kreatinin, kalsium, natrium
  • Tabung biru berisi anticoagulant sitrat → untuk protrombin, trombosit
  • Tabung hijau berisi anticoagulant heparin → untuk periksa sitokin, protein, leukosit

Lalu, kedua analitik yaitu proses teknik ELISA dilakukan dan terakhir pasca-analitik yaitu proses pembacaan hasil ELISA dan pengiriman hasilnya. 

Pengalaman yang cukup berharga bisa mengunjungi lab immunologi dua kali karena kunjungan kali ini saya dapat jauh lebih memahami alat-alat yang digunakan serta fungsinya walaupun cara kerja dari alat tersebut sedikit rumit.

Categories
Elective

Presentasi Alat-Alat Lab

Pada hari Senin, 8 Agustus 2022 kegiatan elektif yang dilaksanakan oleh kelompok saya yaitu mempresentasikan alat-alat yang ada di lab farmakokinetik, lab immunologi, lab molekuler genetik, serta lab kultur sel dan sitogenetika dimana sebelumnya alat-alat ini sudah sempat dijelaskan sedikit oleh para laboran pada saat kunjungan di hari Jumat, 5 Agustus 2022. 

Kelompok saya sendiri membagi-bagi tugas presentasi agar bisa cepat selesai dan satu sama lain bisa membaca. Kami mempresentasikan mulai dari nama alat, fungsinya, prinsip kerja, dan cara kerja dari alat tersebut. Saat presentasi kami banyak berdiskusi bersama dokter Siska mengenai alat-alat tersebut. Setelah selesai presentasi, dokter Siska menjelaskan mengenai jadwal elektif kelompok kami. Untuk di minggu kedua ini kami ada jadwal lab kembali di hari Kamis, 11 Agustus 2022 dan ada kegiatan seminar pakar imunologi di hari Sabtu, 13 Agustus 2022. 

Selain membahas mengenai jadwal dokter Siska juga memaparkan tugas-tugas apa saja yang harus dikerjakan oleh kami. Untuk tugas individunya kami harus membuat web blog untuk e-portofolio dimana web tersebut berisikan tujuan belajar, kumpulan materi belajar, refleksi materi pembelajaran, pembelajaran di luar kelas, dan gagasan ide inovatif. Untuk tugas kelompoknya yaitu ada tugas pembuatan proposal ide gagasan inovatif. Selain tugas-tugas tersebut kami juga akan melakukan pengabdian (online) yaitu dengan mengembangkan instagram KKN yaitu @pinkribbonunpad, dimana kami membuat konten seperti ig feeds, reels, dan story. Tema dari konten tersebut dibebaskan namun harus berkaitan dengan breast cancer. 

Setelah dokter Siska menjelaskan mengenai jadwal dan tugas, kegiatan elektif di hari ini pun selesai. Pertemuan ditutup dengan dokumentasi bersama 😉.

                                  
Categories
Elective

Lab Tour

Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan kegiatan elektif. Untuk topik wahana elektif yang saya ambil yaitu mengenai Breast Cancer yang dibimbing oleh dokter Siska Wiramihardja, dr., SpGK. Di kegiatan elektif ini saya mendapatkan banyak teman baru, karena anggota kelompoknya bukan hanya teman-teman angkatan saya saja namun digabung dengan angkatan 2021. Kelompok elektif saya terdiri dari 13 orang yang terdiri dari 6 orang angkatan 2020 yaitu saya, Nisya, Hasna, Dila, Intan, dan Ayu serta terdiri dari 7 orang angkatan 2021 yaitu  Zizi, Fay, Tami, Destha, Ayu, Putri, dan Hana. Kegiatan elektif di minggu pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 5 Agustus 2022 yang dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB di Laboratorium Biomedik Lanjut di Rumah Sakit Pendidikan Unpad (Gedung Pamitran) jalan Eyckman No. 38 Bandung.

Di minggu pertama ini saya merasa bersemangat karena sudah lama tidak melakukan kegiatan kuliah offline. Kegiatan yang dilakukan di di minggu pertama elektif sebenarnya tidak terlalu berat yaitu pertama-tama kami berkenalan satu dengan yang lainnya setelah perkenalan saya dan teman-teman kelompok saya mengelilingi lab-lab yang ada di Gedung Pamitran dimana laboratorium tour ini dipandu langsung oleh dokter Siska. Pertama kami turun ke lantai 3 dimana tempat lab-lab berada, lalu sesampainya di lantai 3 dokter Siska menjelaskan mengenai ruangan-ruangan yang ada di Gedung Pamitran. Mulai dari lantai satu sampai lantai enam. 

Di lantai satu sendiri ada masjid, dekanat, cafe, dan lain-lain. Lalu untuk di lantai dua terdapat auditorium, lantai tiga tempat lab biomedik advance, lantai empat  ruangan pascasarjana dimana lantai 4 ini digunakan untuk tempat kami berkumpul dan berdiskusi. Selanjutnya, lantai lima tempat pusat studi genetik dan sistem kesehatan dan yang terakhir lantai enam ada aula dan perpustakaan. Setelah dokter Siska menjelaskan denah Gedung Pamitran, saya dan teman-teman kelompok saya diajak untuk mengunjungi lab-lab. Terdapat 4 lab yang saya dan teman-teman kelompok kunjungi yaitu lab farmakokinetik, lab immunologi, lab molekuler genetik, serta lab kultur sel dan sitogenetika. 

Lab pertama yang kami kunjungi yaitu lab farmakokinetik yang dijelaskan langsung oleh bu Putriana, bu Atu, dan pak Harold. Dimana di lab farmakokinetik alat utama yang digunakan yaitu HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Untuk arti dari Chromatography sendiri yaitu teknik pemisahan, chromatogram adalah hasil dari chromatography, dan chromatograph adalah alat yang digunakan untuk melakukan chromatography. Jadi intinya alat ini digunakan untuk memisahkan senyawa yang satu dengan senyawa yang lain lainnya namun concern di lab ini yaitu dalam memeriksa kadar obat pada pasien dimana sampelnya bisa plasma darah, urine, CSF (Cerebrospinal Fluid). Selain HPLC ada alat lain juga yaitu UPLC yang fungsinya hampir sama seperti HPLC tetapi UPLC dapat memisahkan partikel dengan ukuran sangat kecil dan waktu yang digunakan dalam proses pemisahan juga jauh lebih cepat. Lalu ada laboratory storage yang fungsinya untuk menyimpan sampel, spesimen, vaksin, obat-obatan, pada suhu tertentu dan meminimalkan risiko kontaminasi serta ledakan bahan yang mudah menguap. 

                  HPLC 

Selanjutnya ada centrifuge yang fungsinya melakukan pemisahan pada suatu larutan/komponen zat, ada sonicator yang fungsinya mempercepat pembubaran, ada vortexer untuk mencampurkan cairan dengan proses homogenisasi, ada pH meter untuk mengecek pH dalam suatu sampel, dan terakhir ada magnetic stirrer yang fungsinya untuk mengaduk suatu larutan dan memanaskan larutan cair secara magnetis dan mekanis. 

             Vortexer
             Centrifuge
               pH meter

Setelah selesai dari lab farmakokinetik, kami diajak untuk mengunjungi lab immunologi yang dijelaskan oleh ibu Dwi dan ibu Fitri. Untuk di lab immunologi ini terdapat 4 alat. Alat pertama yaitu ELISA yang berfungsi untuk mengukur kadar jenis sitokin, memberikan pengukuran antigen dan antibodi secara baik, dan mendeteksi adanya antigen yang dikenal dengan antibodi. 

                    ELISA

Lalu, ada flow cytometry yang berfungsi untuk menghitung dan menganalisis ukuran dan bentuk sel dan menggolongkan serta mendeskripsikan tipe sel yang berbeda dalam populasi sel yang heterogen. Selanjutnya ada genexpert untuk mendeteksi mycobacterium tuberculosis dan kepekaannya terhadap rifampicin, dan alat terakhir yang ada yaitu miseq. Pada lab immunologi kita bisa mendeteksi sel secara jelas. 

              Flow cytometry

Setelah selesai dari lab immunologi kami berpindah untuk melihat lab molekuler genetik dimana di lab ini ada 5 alat yaitu hemoglobin analyzer untuk melihat jenis hb, elektroforesis untuk memisahkan molekul DNA, RNA atau protein berdasarkan ukuran dan muatan listriknya, Gbox untuk pencitraan dan dokumentasi asam nukleat dan protein yang tersuspensi dalam gel poliakrilamida atau agarosa, PCR untuk membuat banyak salinan dari suatu segmen DNA, proses ini akan menghasilkan sejumlah besar salinan dari sampel awal yang kecil dan nantinya bisa diuji, dan terakhir ada genetic analyzer untuk sekuensing (metode untuk menentukan urutan nukleotida DNA). 

              Elektroforesis
                           PCR
        Genetic analyzer
                     G-Box

Selesai dari lab molekuler genetik, kami mengunjungi lab terakhir yaitu lab kultur sel dan sitogenetika yang dijelaskan oleh ibu Oca dan pak . Pada saat di lab ini saya dan teman-teman diajak ke ruangan steril tempat kultur sel. Saat masuk ke ruang steril kami harus mengganti sepatu dengan sandal yang disediakan. Lalu di ruangan steril ini juga pintunya cukup banyak supaya tidak ada udara dari luar yang masuk ke ruangan steril tersebut. Aktivitas yang dilakukan di ruangan kultur sel yaitu memperbanyak sel di dalam kondisi buatan bukan di tempat aslinya, sedangkan untuk aktivitas yang dilakukan di lab sitogenetik yaitu mengamati materi genetik yang ada di tingkat sitoplasma yaitu kromosom. Di lab sitogenetika kami mempelajari kromosom khususnya kelainan kromosom. Intinya fungsi lab sitogenetika yaitu untuk memberikan pelayanan pemeriksaan kromosom pada pasien-pasien yang dirujuk oleh dokter. Dari semua lab yang sudah dikunjungi saya paling senang dan paling tertarik yaitu lab kultur sel dan sitogenetik karena di lab ini kita bisa melihat pola pita DNA yang nantinya bisa mengetahui kelainan apa yang diderita pasien. Selain itu, pada lab ini juga kita bisa membantu mengonfirmasi diagnosis dokter untuk apakah diagnosisnya benar atau tidak. Untuk di lab molekuler genetik dan sitogenetika ada 6 alat yang digunakan yaitu Biosafety class II A Cabinets untuk mengamankan pekerja yang bekerja dengan sampel material, lingkungan kerja dan sampel material dari kemungkinan bahaya terkontaminasi atau menimbulkan penyebaran bakteri / virus yang bersifat patogen. Lalu ada inverted microscope, CO2 Incubators, swing-rotor centrifuge, macs sortir, -80C freezer dan liquid nitrogen tank. 

       Liquid nitrogen tank
            Freezer
  Inverted microscope

Setelah selesai mengunjungi semua laboratorium kami kembali ke lantai 4 untuk melakukan diskusi dengan dokter Siska mengenai tugas dan jadwal elektif selanjutnya. Dari kegiatan elektif di minggu pertama hari pertama ini banyak sekali ilmu-ilmu baru yang saya dapatkan, semoga kedepannya saya bisa jauh lebih bersemangat lagi dan lebih banyak belajar lagi untuk elektif ini.

                 Kelompok dokter Siska