Sebelum melakukan survey lapangan, tentunya kami dibekali beberapa materi terkait kegiatan posyandu yang akan kami lakukan. Hal ini bertujuan agar kami bisa memahami pentingnya setiap detail kegiatan yang akan berlangsung.
Materi pertama dimulai dengan pengenalan posyandu yang dibawakan oleh Dokter Windi dari spesialis Obtetri dan Ginekologi yang di sini beliau berperan sebagai dokter utama kami dalam kegiatan magang ini. Dokter Windi menjelaskan materinya dibantu dengan media Power Point. Materi pertama dibuka dengan pengenalan awal posyandu. Inti dari pengenalan ini adalah memberi tahu kami bahwa posyandu itu merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat guna memberikan pelayanan kepada ibu dan anak. Setelah itu, kami juga diajarkan tentang seberapa penting tujuan posyandu diadakan. Selain untuk menunjang kesehatan ibu dan bayi guna menurunkan angka kematian, posyandu juga meningkatkan peran masyarakat, cakupan dan jangkauan untuk pelayanan dasar dalam penurunan AKI, AKB dan AKABA. Dari tujuan itu, kami dapat menyimpulkan bahwa sasaran yang kami temui nanti utamanya adalah antara ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, bayi, balita dan pasangan usia subur.
Posyandu memiliki fungsi yang sangat penting sebagai wadah pemberdayaan masyarakat untuk mendekatkan pelayanan dasar dengan manfaat yang tak kalah jauh penting dari berbagai pihak. Manfaat yang dirasakan mulai dari, kemudahan informasi dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, memberdayakan sumber manusia melalui para kader dan pengurus posyandu, hingga membantu optimalisasi puskesmas sebagai pusat pelayanan primer. Tidak hanya itu, kami juga ditunjukkan bagaimana kegiatan posyandu berlangsung yang memang tergantung kepada siapa sasarannya, entah itu ibu hamil, balita atau pasangan usia subur yang tentunya akan berbeda – beda cara pelayanannya. Terakhir kami juga dipaparkan terkait tanggung jawab dari pelaksana posyandu, agar nantinya kami juga tau seberapa penting tanggung jawab itu untuk dilaksanakan.
Di hari yang berbeda, kami melanjutkan materi kedua masih dengan media online. Materi kedua kami tentang Antenatal Care (ANC) yang masih dibawakan oleh dokter pembimbing kami yaitu Dokter Windi. Di materi kali ini kami diajarkan bagaimana melakukan pemeriksaan pada ibu hami dan terkait proses selanjutnya seperti masa nifas, menyusui dan rangkaian perawatan lainnya.
Materi pembekalan yang tak kalah penting adalah tentang bagaimana melakukan pemeriksaan fisik dan dan pemeriksaan dasar obstetri. Kali ini pembelajaran kami bisa dibilang hybrid campuran offline dan online. Karena memang saat itu ada beberapa diantara kami, salah satunya saya masih belum bisa menghadiri kegiatan secara offline. Oleh karena itu, agar tidak tertinggal materi pembekalan saya mengikuti secara online. Dan untungnya dengan baik hati, teman – teman saya juga memvideokan kegiatan offline mereka sehingga saya bisa belajar dan memperhatikannya dengan baik di rumah. Materi pemeriksaan dasar ini dilakukan dengan praktek langsung oleh dokter pendamping kami yaitu Dokter Nada beserta Bidan Nisa. Mulai dari pemeriksaan dasar yaitu, tekanan darah, suhu, respirasi dan lainnnya diajarkan oleh Dokter Nada. Hal ini perlu kami perhatikan baik – baik, karena pada saat turun kelapangan nanti, kami harus membantu menangani pemeriksaan fisik pasien di meja pengkajian. Untungnya pemeriksaan dasar ini memang tidak terlalu sulit karena dibantu oleh alat – alat pengukur. Kami melakukan pemeriksaan tinggi badan, berat, laju pernapasan, nadi, suhu, lingkar lengan atas, serta tekanan darah yang akan membantu sebagai data dasar di pemeriksaan selanjutnya.
Tidak hanya pembekalan materi tentang pemeriksaan dasar, kami juga diajarkan sekilas tentang bagaimana melakukan pemeriksaan obstetri dasar. Walaupun nantinya dokter nada dan bidan nisalah yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan tersebut. Kami sangat bersyukur diajarkan materi baru terkait pemeriksaan obstetri ini meskipun sebenarnya kami masih agak kurang paham, karena harus bisa menggunakan perkiraan dalam pemeriksaannya, bukan angka pasti seperti pemeriksaan fisik dasar. Belum lagi ditambah contoh pasiennya bukan ibu hamil benaran, makanya agak kesulitan dalam praktiknya. Meskipun begitu, pada saat magang dan di lapangan langsung kami diajak Dokter Nada untuk merasakan bagaimana melakukan pemeriksaan obstetri dengan benar, tentu dibimbing oleh dokter nada dan juga kelemotan otak kami untuk segera mencerna proses tersebut.
Meskipun materi disampaikan secara online karena ada beberapa hal yang tidak memungkinkan untuk offline, tetapi kami selalu memperhatikan materi dengan seksama, tidak lupa untuk mencatat poin penting materi, dan juga hal – hal yang harus kami perdalam. Ini semua kami butuhkan karena nantinya kami berhadapan dengan pasien langsung. Tidak mungkin saat memeriksa pasien kami melupakan hal yang penting. Tidak hanya sekadar materi tentang bagaimana cara pemeriksaan, data apa yang diperlukan, nilai normal kondisi pasien, kondisi berisiko dan materi lainnya, kami juga diajarkan tentang bagaimana bersikap yang baik pada pasien. Bagaimana cara menyapa, bertanya dan menyampaikan informasi agar mudah dipahami oleh pasien.