Indonesia negara hukum

ASSALAMUALAIKUM!

Kenalin nih, nama saya Alifna nur izzati. biasanya dipanggil Izzah. sekarang aku sedang menjalani kuliah semester 3 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Masih mahasiswa, belum mau nikah dulu soalnya nanti hamil di usia terlalu muda seperti umumnya di pedesaan 🙁 padahal hamil di usia termasuk faktor resiko yang perlu dipertimbangkan 😀

Tujuan dari dibuatnya blog ini untuk menuntaskan tugas portofolio dari prodi sekaligus sebagai media untuk berbagi cerita seru dan menarik selama saya menjalani program elektif.  Semoga melalui blog ini, saya bisa memberikan secercah pengalaman dan pengetahuan kepada para pembaca dan pemirsa juga dapat mengambil value dalam cerita saya.

ngomong ngomong tentang anak desa dan konsep perhamilan, keduanya berhubungan dengan tema magang aku lho :D.   kira kira apa yaa yang aku lakukan selama di desa? apa hubungannya nih sama kesehatan? apakah sistem kesehatan pada ibu hamil di desa baik baik saja? kontribusi apa yang di lakukan pada masyarakat pelosok?

PENASARAN?

Ikutin terus ya! 

KEGIATAN IMPLEMENTASI TELEMEDICINE PADA IBU HAMIL DI PEDESAAN

Yap, tema magang EHASP aku adalah ” Implementasi Telemedicine pada ibu hamil dan deteksi kanker serviks di pedesaan”. kenapa aku pilih tema ini dibanding dengan tema menarik yang lainnya? karena aku senang sekali kalau intervensi langsung ke masyarakat. aku senang berkomunikasi dengan orang,pencinta alam layaknya pedesaan serta sebagai mahasiswa era modern, tertarik sekali dalam bidang telemedicine bersifat teknologi. melihat judulnya, aku membayangkan betapa serunya melaksanakan pemeriksaan dan berinteraksi pada ibu hamil secara langsung. apalagi kalau dengar pedesaan, ekspetasiku seperti ingin healing menikmati ndahnya dunia. ga panas panasan, adem kayak liat doi hehehe. dalam implementasi telemedicine ibu hamil, aku ingin belajar mengani pemeriksaan pemeriksaan apa saja yang dilakukan untuk mereka,cara berkomunikasi dengan anamnesis yang baik serta melihat keadaan kesehatan secara langsung pada ibu hamil di desa. meskipun pengalaman tidak seluruhnya sesuai dengan judul yang mana menyinggung tentang deteksi kanker serviks , hanya belajar mengenai telemedicine ibu hamil, magang ini termasuk melelahkan daripada kegiatan pembelajaran sebelumnya.

Saya harap kalian dapat menikmati blog ini dan terhibur. Selamat membaca! 😄

DAY 1

jumat, 5 Agustus 2022. pukul 07.30-08.00 saya melakukan online meeting bersama Dr Windi Nurdiawan Sp.OG dan Dr Nada Ghaissani untuk perkenalan dan mendiskusikan koordinasi magang. kegiatan yang dilakukan yaitu pengenalan para dokter dan peserta, penentuan ketua kelompok,pembagian kelompok tiap desa untuk menjadi liassion officer ke ibu kader desa, penjelasan singkat agenda magang di tiap desa serta gambaran mengenai apa saja yang nanti dilakukan di tiga desa tersebut (pakutandang,sagaracipta,babakan). saya sendiri memperoleh bagian Liassion Officer Desa Pakutandang yang akan bertugas untuk mengkoordinasi seluruh kegiatan selama berlangsungnya magang kepada ibu kader (ibu susi). selesai pertemuan zoom, saya bergegas mempersiapkan diri ke jatinangor untuk menetap disana karena Magang EHSAP ini akan diselenggarakan secara offline di desa. saya tidak lupa membawa alat stetoskop,tensi,refleks patella yang mungkin berguna ketika terjun langsung pada masyarakat. setelah itu, saya juga sudah mulai mencari tau isi Buku KIA,kartu ibu serta alur kerja posyandu karena pertemuan online selanjutnya akan membahas hal tersebut.

 

 

 

 

 

 

 

 

DAY 2

Senin , 8 Agustus 2022. pukul 09.00-10.30. saya kembali melakukan online meeting dengan  Dr Nada Ghaissani untuk mendengarkan  paparan model pelayanan kesehatan maternal di fasilitas kesehatan tingkat pertama berbasis Lentera I-Met sehingga saya mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai bagaimana tindakan pelayanan kesehatan di puskesmas pada ibu hamil.

selanjutnya, pukul 10.30-11.00, terdapat sosialisasi cara penggunaan aplikasi bidan sehati yang di jelaskan oleh bidan erna. saya memahami betul terhadap materinya dan berhasil menerapkan aplikasi hingga selesai. dari sini saya paham mengenai apa saja data pasien yang perlu di isi  ketika intervensi langsung di puskesmas. penggunaan aplikasi Sehati Bidan harus memakai android sehingga tidak semua peserta magang mencobanya.

pukul 11.01.13.00, dilanjutkan dengan materi posyandu yang dijelaskan oleh Dr Windi Nurdiawan Sp.OG meliputi definisi, tujuan umum dan khusus, sasaran,fungsi, manfaat,lokasi, kegiatan pelayanan,penyelenggaraan tugas serta tanggung jawab pelaksana pada posyandu desa.

DAY 3

Selasa, 16 Agustus 2022, pukul 08.30-08.45. saya kembali melakukan meeting online, tapi kali ini saya sudah sampai di jatinangor. pertemuan kali ini membahas materi Antenatal Care yang dijelaskan oleh Dr Windi Nurdiawan Sp.OG meliputi masalah kesehatan ibu dan anak di dunia,pelayanan antenatal yang benar,konsep ANC terpadu, standar pelayanan ANC serta Korelasi program gizi dengan layanan ANC. sebelum pemaparan, saya telah membaca ebook kesehatan ibu dan anak bab ANC terlebih dahulu sehingga sudah mengenal lebih jauh tentang KEK,Fundus uteri dan TTD.

DAY 4

Kamis, 18 Agustus 2022, pukul 08.00-09.00. saya melakukan Koordinasi bersama Tenaga Kesehatan di Puskesmas Pakutandang secara offline. kami berangkat dari jatinangor ke puskesmas pakutandang dari pukul 06.12.meskipun belum terkumpul seluruh peserta magang karena ada yang tinggal di luar pulau jawa, penginapan satu hari untuk koordinasi langsung  tetap dilaksanakan. sepanjang perjalanan, saya membaca ulang buku saku pelayanan kesehatan ibu dan buku KIA bab kesehatan ibu sesuai yang dianjurkan oleh Dokter Nada.

Setelah sampai di kantor desa pakutandang,sekita pukul 09.00-09.30, kami berdiskusi mengenai kapan waktu yang pas untuk memulai magang di lapangan tiap desa. kemudian diajarkan sekilas mengenai istilah baru di kartu ibu oleh dokter henny,bidan susi,bidan susi,bidan entin dan bidan iis seperti JKN,Gravida,Partus,Abortus dan yang lainnya. kemudian kami berpindah ke puskesmas pakutandang untuk Sosialisasi penempatan meja meliputi 3 bagian ; Pendaftaran,Kajian, pemeriksaan serta konseling.

pukul 09.30-12.00, dilanjutkan pergi ke puskesmas sagaracipta untuk survei penempatan meja dan kondisi tempat.  

pukul 13.00-15.00,  saya dan faiq harus pergi ke lokasi babakan menggunakan motor.lokasi yang lumayan jauh dari puskesmas sagaracipta menyebabkan tidak semua peserta ikut serta dalam survei babakan.

DAY 5

Jumat,19 Agustus 2022, pukul 08.00-10.00, terdapat kegiatan kuliah offline mengenai Pemeriksaan Fisik Dasar dan Tanda-Tanda Vital yang diajarkan oleh dokter nada. materi ini akan bermanfaat ketika saya melakukan intervensi di lapangan bagian meja pemeriksaan. pemeriksaan dasar ibu hamil ibu hamil meliputi cara ukur LILA,Tekanan darah,Tinggi Fundus Uteri,Denyut Jantung Janin, status gizi terkait LILA, bagaimana denyut nadi yang normal serta menghitung respirasi.

pukul 11.00-12.00, kami diajarkan lagi oleh dokter nada mengenai Buku KIA & Kartu Ibu. penjelasan ini berguna ketika saya bekerja pada bagian meja pengkajian dan konseling. pada bagian kajian, kami diajarkan bagaimana cara mengisi data di buku KIA dan kartu ibu meliputi penentuan HPHT,Taksiran persalinan melalui rumus maupun aplikasi digital,menghitung usia kehamilan,Taksiran Berat Janin,status imunisasi pada ibu hamil,presentasi bayi (posisi bayi sungsang/tidak) serta anamnesis

riwayat pasien meliputi riwayat persalinan,penyakit dan alergi.kemudian penjelasan tersebut saya catat di buku kecil milik saya

pukul 13.00-15.00, dokter nada menjelaskan mengenai Pemeriksaan Fisik Obstetrik Dasar berupa periksa konjungtiva,sklera,kulit,leher, gigi,perut dan tungkai. setelah penjelasan, kami langsung berlatih masing masing di tempat.

sesampainya di asrama, saya mengulang kembali materi tersebut (terutama pemeriksaan dasar berupa tensi manual) dan latihan anamnesis bersama teman teman. menonton youtube terkait pemeriksaan obstetrik (karena saya belum terlalu lancar jadi cari referensi lain) dan mencatatnya, membaca buku imunologi abbas pada waktu luang serta nonton film bersama teman terkait penyakit diabetes. kontribusi saya pada waktu itu adalah menentukan pemilihan nama peserta magang tiap meja. masing masing meja ada yang terdiri dari 2 atau 3 orang menggunakan fitur LADDER di LINE. saya turut berkontribusi dalam membuat dan mencetak undangan masyarakat agar datang ke puskesmas, saya juga turut ikut dalam pembuatan spreedsheet dan google form untuk memudahkan kami dalam melakukan intervensi (guna untuk meringkas pertanyaan di aplikasi sehati bidan dan memudahkan kegiatan). alasan mengapa kami tidak langsung input data di aplikasi karena agar data pasien aman terlebih dahulu dan aplikasi sering eror. kemudian pukul 17.00, kami pulang ke jatinangor.

DAY 6

Senin, 22 Agustus 2022.pukul 09.00- 12.00, kami diajarkan oleh dokter nada untuk menjadi konseler terhadap ibu hamil meliputi hal hal yang harus dihindari ketika kehamilan, tanda bahaya,masalah, persiapan bersalin dan lain lain. kemudian kami belajar cara menggunakan teleCTG dan menghubungkannya dengan aplikasi sehati bidan.

pukul 13.00-15.00, saya memastikan segala kebutuhan intervensi besok,hari rabu dan jumat terpenuhi melalui ibu kader (contoh : Tablet tambah darah sesuai jumlah pasien dan undangan telah di sebar dengan baik) dengan mengunjungi langsung ke pakutandang, kantor desa sagaracipta serta babakan. sejak kemarin lusa, saya telah membuat tabel keperluan apa saja yang dibutuhkan tiap desa seperti jumlah meja,kursi,buku KIA/kartu ibu dan lainnya yang dapat dilihat di link berikut :

https://docs.google.com/document/d/18KK2Q4dgUxd8hQju37fIx6DmyYKfqZBFiEaP4QAEeSk/edit

setelah sampai di asrama, saya mengulang seluruh materi yang disampaikan oleh Dokter nada dan latihan bersama teman mulai dari meja pendaftaran,pengkajian,pemeriksaan hingga konseling untuk persiapan intervensi.

DAY 7

Selasa, 23 Agustus 2022, pukul 08.00-12.00, saya terjun di lapangan melaksanakan intervensi meja pengkajian ibu hamil meliputi anamnesis serta memeriksa LILA & tekanan darah secara langsung sebanyak 13 pasien. berjalan dengan lancar, kemudian saya pergi ke kantor desa buwana untuk menyiapkan kartu ibu,buku kia dan tablet tambah darah untuk puskesmas sagaracipta dan survei pemastian tempat.

sebelum sampai ke puskesmas, pukul 04.00 saya mempelajari kembali tentang meja pengkajian sebelum berhadapan langsung kepada masyarakat dan terus belajar. saya turut berkontribusi menyusun kursi dan meja di puskesmas pakutandang serta menyiapkan alat kesehatan yang saya bawa untuk membantu lancarnya kegiatan.

pukul 13.00-15.00, dilaksanakan evaluasi kegiatan bersama dokter nada. selepas di asrama, saya memasukkan data dari kartu ibu,KIA serta data di spreedsheet milik pasien ke aplikasi dan buku kohort.

DAY 8

Rabu, 24 Agustus 2022, 08.00-12.00, saya terjun lagi ke lapangan untuk melaksanakan intervensi puskesmas sagaracipta meja pemeriksaan pada shift 1 dan menjadi meja konseling di shift 2 sebanyak 15 pasien. pada meja pemeriksaan, saya mencatat apa yang diperiksa oleh dokter nada dan dokter windi, menghitung respirasi pasien, mencoba alat teleCTG (pemeriksaan DJJ) , presentasi bayi dengan meraba perut ibu secara langsung,membaca & mencatat Taksiran persalinan dan berat badan janin di USG,mengisi spreedsheet,buku KIA serta Kartu ibu, menanyakan keluhan pada pasien dan apakah perlu penambahan obat Tablet Tambah Darah.

pada meja konseling di shift 2, saya sebagai konsuler memberi bantuan nasehat terhadap hasil hasil pemeriksaan dan kajian sebelumnya. contoh ; saya memberi nasihat kepada ibu A yang terindikasi KEK di bangku pemeriksaan untuk menjaga pola makan, makan yang manis manis agar cepat gemuk guna menyimpan energi disaat persalinan normal.

setelah intervensi selesai, sekitar pukul 13.00- 15.00, kami melakukan evaluasi bersama dokter nada dan Dr Windi Nurdiawan Sp.OG terkait apa saja kesulitan dan hambatan yang terjadi selama intervensi. kemudian pulang.

di asrama, kami belajar dan latihan bersama lagi untuk kelangsungan kegiatan babakan.

DAY 9

Kamis,25 Agustus 2022,09.00-12.00, saya mengoreksi dan menyelesaikan data yang ada di kartu ibu,buku KIA serta spreedsheet ke aplikasi bidan sehati. lumayan melelahkan dikala itu karena jumlah pasien pun tidak sedikit. setelah seluruh pasien pakutandang dan sagara cipta terdata di aplikasi, kami menyiapkan segala kebutuhan untuk intervensi selanjutnya yaitu babakan.

pukul 13.00-15.00, terdapat pembukaan forum yang dipimpin oleh dokter nada untuk pembahasan logbook dan portofolio. mula mula kami didorong untuk mengirimkan email pengajuan pembuatan personal blog pada pihak unpad, dilanjutkan dengan sharing tentang kehidupan fk dokter nada sebagai alumni fkup. pada saat itu, saya turut berkontribusi menghubungi ibu ade Rani,ibi Rani nurmalasari dan ibu  ina roehati untuk segera mengirimkan kartu keluarga mereka karena ada data yang kurang ketika intervensi.

DAY 10

Jumat, 26 Agustus 2022, 07.00-12.00,kami melaksanakan intervensi ketiga di posyandu babakan. pada saat itu, saya bertugas di bagian meja pendaftaran ibu hamil yang mendata identitas 28 pasien yang berkorelasi dengan KTP ibu,KTP Suami,Kartu Keluarga,Buku nikah serta Akte kelahiran anak.

pukul 13.00- 14.00, kami melakukan Evaluasi Bersama dr. Windi Nurdiawan Sp.OG sekaligus pamit dengan ibu kader dan tenaga kesehatan di ketiga puskesmas. saya menyerahkan data di buku kohort yang sudah lengkap diisi atas nama pasien puskesmas pakutandang,sagaracipta serta babakan. tak lupa kami juga melakukan dokumentasi kebersamaan di penghujung kegiatan.

DAY 11

Sabtu, 27 Agustus 2022, pukul 19.00-20.00, kami melakukan meeting secara online bersama Dr nada untuk menjelaskan mengenai laporan apa saja yang dibuat termasuk logbook dan e portofolio. logbook dibuat menggunakan redcarp dan e portofolio berupa selfreflection,artikel kegiatan di blog unpad dan gagasan.

DAY 12

Senin, 29 Agustus 2022, pukul 07.00-12.00, saya membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk menyelesaikan redcarp logbook kegiatan MAGANG EHASP ini. terdapat 13 Aktivitas yang dilakukan selama magang beserta uraian padatnya. baik online maupun offline, saya merasa dapat banyak pembelajaran dari magang “implementasi telemedicine pada ibu hamil”.

DAY 13

Selasa, 30 Agustus 2022, pukul 13.00-16.00, saya menyelesaikan selfreflection yang menyangkut kegiatan selama magang di blog, kesulitan apa yang dihadapi,pembelajaran yang didapat serta essay gagasan yang didapat selama kegiatan berlangsung dengan mengidentifikasi masalah keshatan pada ibu hamil di desa.

DAY 14

Jumat,2 September 2022, kami melaksanakan presentasi Power point mengenai laporan posyandu Lentera I-Met. presentasi laporan tersebut berisikan lokasi,tanggal dan jam pelaksanaan,petugas pelaksanaan peserta magang,presentase jumlah pasien yang hadir serta presentase ibu hamil beresiko tinggi untuk tiap puskesmas. saya mendapat presentasi dan membuat PPT pada bagian presentase ibu hamil yang terkena anemia,epilepsi,hepatitis,pendarahan dll.terakhir, saya juga memberikan kesan pesan selama magang telah berlalu di google meet.

SELF REFLECTION

Setelah tertuntaskannya program elektif berjudul “Implementasi Telemedicine untuk Monitoring Ibu Hamil Berisiko Tinggi di Daerah Pedesaan”.selama kurang lebih dalam waktu 1 bulan, saya mendapatkan begitu banyak pelajaran meliputi :

1. Basic sains dan skills yang tidak diajarkan ketika kegiatan tutorial. Adapun basic science dan keterampilan yang didapat telah dijelaskan pada kegiatan magang diatas. dari meja pendaftaran,pengkajian,pemeriksaan dan konseling, saya belajar pula berkomunikasi langsung kepada pasien dan melatih kepercayaan diri saat mendapatkan pertanyaan olehnya.

2.Relasi dalam lingkungan profesional juga salah satu pengalaman terbaik yang didapat dari magang EHASP ini. saya mengenal banyak orang hebat seperti Dr Windi Sp.OG, Dr nada serta seluruh tenaga kesehatan di puskesmas desa. melihat betapa tulusnya mereka dalam melayani masyarakat,menjadi motivasi belajar agar memiliki kompetensi yang sama. saya harap, relasi ini dapat saling berkolaborasi untuk kesehatan bangsa.

3.menginap selama seminggu di  rumah masyarakat sangat membantu saya untuk mempelajari karakter teman sejawat. saya bisa tahu bagaimana cara menyampaikan informasi dengan efektif dan meminimalisir kesalahpahaman.  Ada banyak pribadi yang berbeda, sudut pandang yang berlainan, serta bermacam ide yang dilemparkan. saya belajar menghadapi perbedaan tiap karakter sehingga dapat membantu juga dalam menghadapi perbedaan antara seorang dokter dengan pasien nantinya,

MATERI PEMBELAJARAN MAGANG

Berbagi dengan orang lain adalah bentuk terbaik mensyukuri apa yang telah kita dapatkan.”

setelah terlaksananya magang EHASP ini,izinkan saya untuk berbagi materi yang saya daapatkan agar temen temen semua juga bisa ikut belajar dan merasakan manfaat dari blog ini. saya mempelajari berbagaimana keterampilan dasar seperti bagaimana cara mengukur LILA pada ibu hamil, mengukur alat tensi digital dan manual, mengetahui informasi suhu yang normal,Menentukan Usia kehamilan, taksira persalinan, trimester,TFU,DJJ serta anamnesis,Pemeriksaan fisik ibu hamil

CARA MENGUKUR LILA

1. Tetapkan posisi bahu (acromion) dan siku (olecranon)
2. Letakkan pita pengukur antara bahu dan siku
3. Tentukan titik tengah lengan
4. Lingkaran pita LILA tepat pada titik tengah lengan
5. Pita jangan terlalu ketat, jangan pula terlalu longgar
6. Pembacaan skala yang tertera pada pita dalam cm (centi meter)

CARA MEMAKAI ALAT TENSI MANUAL

  1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau gunakan hand sanitizer dengan benar
  2. Atur posisi orang yang akan diukur tekanan darahnya agar tubuhnya rileks, bisa dengan duduk dengan posisi yang nyaman dan bersandar Letakkan lengan yang akan diukur dengan posisi terlentang di meja, bisa lengan kanan atau kiri.
  3. Singsingkan lengan pakaian yang akan diukur
  4. Pasang manset pada lengan sekitar tiga centimeter di atas lipatan lengan, jangan terlalu ketat maupun longgar Pompa balon udara manset sampai denyut nadi arteri radialis tidak teraba Poma terus sampai manometer setinggi 20 mmHg lebih tinggi dari titik denyut nadi arteri radialis tidak teraba Pasang earphone stetoskop ke telinga, selipkan cakram stetoskop di bagian manset yang sudah terpasang di lengan Baru kempiskan balon udara manset secara perlahan dan berkesinambungan dengan cara memutar sekrup pada pompa udara berlawanan dengan arah jarum jam Saat udara keluar dari manset, dengarkan baik-baik detak jantung pertama yang terdengar dari stetoskop dan perhatikan angka di alat tensi manual.Angka ini menunjukkan tekanan sistolik
  5. Lalu, lanjutkan untuk mengempiskan manset. Dengarkan lagi detak jantung yang berhenti di beberapa titik dan perhatikan angka di alat tensi manual. Angka ini menunjukkan tekanan diastolik Catat hasil mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik dengan alat tensi manual tersebut, misalkan 120/80 mmHg Beresi alat tensi, baru bersihkan lagi tangan setelah mengukur tekanan darah

CARA MEMAKAI ALAT TENSI DIGITAL

Pasang manset pada lengan kemudian tarik dan kencangkan sesuai dengan ukuran lengan. Tujuannya untuk memberikan tekanan di arteri lengan. Setelah terpasang dengan benar, tekan tombol power pada alat tensi digital.

Pompa udara dalam tensi yang digerakkan oleh microprocessor kemudian mulai memompa udara ke dalam manset. Tunggu beberapa detik hingga angka muncul dalam kolom tabung manometer. Pastikan manset terpasang dengan kencang dan jangan bergerak agar hasilnya akurat

Hasil pemeriksaan tekanan darah terdiri dari dua angka, sistolik dan diastolik. Sistolik mengacu pada sistol, fase ketika jantung memompa darah keluar ke aorta. Sedangkan diastolik mengacu pada diastol, waktu istirahat ketika jantung diisi ulang dengan darah.

Setiap kali jantung berdetak, tekanan darah dinaikkan ke tingkat sistolik, dan turun ke diastolik diantara waktu denyut. Menurut American Heart Association (AHA), ukuran tekanan darah dikategorikan sebagai berikut:

  • Normal: Di bawah 120/80 mmHg
  • Meningkat: Di antara 120-129 mmHg untuk tekanan sistolik dan di bawah 80 mmHg untuk tekanan diastolik
  • Hipertensi tingkat 1: 130/80 mmHg hingga 139/89 mmHg
  •  Hipertensi tingkat 2: 140/90 mmHg atau lebih

CARA MENGUKUR SUHU

1.     Nyalakan termometer tersebut dengan menekan tombol. Termometer akan menyala.

2.     Saat termometer telah siap digunakan, posisikan termometer tidak lebih dari 5 cm dari tengah dahi. Pastikan dahi tersebut bersih dan tidak terhalang rambut ataupun kain.

3.     Banyak termometer dilengkapi oleh cahaya yang mengarahkan agar tepat ke tengah jidat. Ikuti cahaya tersebut.

4.     Pegang termometer dengan baik. Termometer dan dahi tidak boleh bergerak agar suhu yang terbaca akurat.

5.     Pencet tombol suhu.

6.     Alat akan berbunyi dan menunjukkan suhu yang terbaca. Hal ini hanya membutuhkan waktu selama 2 detik.

Suhu tubuh tinggi yang dikategorikan demam berada di atas 38 derajat Celcius. 

MENENTUKAN TAKSIRAN PERSALINAN

Tanggal di hari pertama menstruasi terakhir + 7 hari – 3 bulan + 1 tahun. Contoh cara menghitung HPL jika HPHT Anda adalah 11 April 2019 dan ditambahkan 7 hari ke depan, berarti 18 April 2019.

MENENTUKAN KATEGORI TRIMESTER

MENENTUKAN TFU

Ibu perlu berbaring pada tempat tidur. Gunakan alat pengukur dimulai dari simfisis pubis (tulang kemaluan) hingga bagian atas perut (fundus). Jarak kedua bagian tersebut adalah tinggi dari fundus uteri.

CARA MEMAKAI ALAT DJJ

ANAMNESIS IBU HAMIL

a. Menanyakan identitas pasien dengan maksud untuk mengenal penderita dan
menentukan status sosial ekonominya. Identitas yang ditanyakan meliputi:
1) Nama lengkap
2) Umur, penting karena untuk menentukan prognosa kehamilan.
3) Pekerjaan
4) Agama
5) Alamat
b. Melakukan anamnesa tentang pasangan
1) Nama pasangan dan umur pasangan,
2) Adakah penyakit genetik / keturunan dalam keluarga pasangan,
3) Apakah pasangan mengkonsumsi alkohol / obat-obatan / rokok,
4) Golongan darah,
5) Perilaku seksual,
6) Pendidikan dan pekerjaan,
7) Sikap pasangan terhadap kehamilan.
c. Menanyakan tentang riwayat perkawinan
1) Menikah atau tidak menikah
2) Berapa kali menikah
3) Berapa lama menikah
d. Menanyakan keluhan utama pasien
e. Menanyakan tentang riwayat haid untuk mengetahui faal kandungan ibu
1) Menarche/haid pertama
2) Haid teratur atau tidak teratur, siklus haid
3) Lamanya haid
4) Banyaknya darah saat haid
5) Sifat darah (cair atau beku), warna dan bau
6) Dismenorre/ tidak
7) Haid yang terakhir
Haid terakhir, teratur tidaknya haid dan siklus haid dipergunakan untuk
memperkirakan tanggal persalinan, dengan menggunakan hukum Naegele
yaitu:
1) Dicari HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
2) Menentukan HPL (Hari Perkiraan Lahir) dengan cara :

f. Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :
1) Status obstetrikus ibu, meliputi kehamilan, persalinan dan abortus. Status
obstetrikus seorang wanita dapat ditulis dengan G (Gravida), P
(Para/Persalinan) dan A (Abortus)
Contoh:Wanita yang sedang hamil ke 4, telah melahirkan 1 orang anak dan
mengalami abortus 2 kali dituliskan dengan : G4, P1, A2
2) Riwayat kehamilan yang lalu
Adakah gangguan seperti perdarahan, muntah yang sangat (Hiperemesis
gravidarum), toxaemia gravidarum
3) Riwayat persalinan yang lalu
Persalinan yang lalu spontan/ buatan, persalinan yang lalu aterm (pada usia
kehamilan usia 37 mg –42 mg), prematur (pada usia kehamilan 28 mg–37
mg) atau serotinus (pada usia kehamilan lebih dari 42 mg). Apakah pada
persalinan yang lalu terjadi perdarahan. Persalinan ditolong oleh bidan,
dokter, atau dukun.
4) Riwayat nifas yang lalu
Adakah panas atau perdarahan, bagaimana masa laktasinya
5) Anak yang dilahirkan sebelumnya
Jenis kelamin anak, berat badan saat lahir, hidup atau meninggal (umur
berapa dan apa penyebab anak meninggal)
g. Menanyakan riwayat kehamilan sekarang
1) Apakah sudah merasakan pergerakan anak/belum
2) Adakah mual, muntah, sakit kepala, perdarahan
3) Pada trimester III, adakah bengkak di kaki atau muka, sakit kepala,
perdarahan, sakit pinggang dll.
h. Melakukan anamnesa tentang riwayat keluarga
Adakah penyakit keturunan dalam keluarga, riwayat anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi persalinan.
i. Menganalisa riwayat penyakit/medik
1) Pernahkah sakit keras atau dioperasi, jika pernah sakit / operasi apa dan
kapan.
2) Bagaimana keadaan umum pasien, status nutrisi, miksi dan defekasi.
3) Riwayat alergi makanan / obat
4) Apakah sudah mendapat Imunisasi
j. Menganamnesa tentang religius / kultur
Kepercayaaan / keyakinan agama, mitos tentang kehamilan, pengaruh susunan
keluarga terhadap ibu hamil

PEMERIKSAAN FISIK KEHAMILAN

a. Melakukan pemeriksaan fisik umum (Status Praesent Generalis)
1) Perhatikan tanda – tanda tubuh yang sehat
Perhatikan bagaimana sikap tubuh pasien, keadaan punggung dan cara
berjalan. Apakah cenderung membungkuk, terdapat lordosis, kifosis,
scoliosis, pincang dsb. Lihat dan nilai kekuatan ibu ketika berjalan, apakah ia
tampak nyaman dan gembira, apakah ibu tampak lemah.
2) Antropometri
a) Berat Badan
Berat badan harus dipantau tiap kali ibu hamil periksa. Berat badan ibu
hamil biasanya naik sekitar 9 – 12 kg selama kehamilan. Bila kenaikan
berat badan ibu kurang dari 5 kg pada kehamilan 28 minggu maka ia
perlu dirujuk; serta pada trimester III berat badan tidak boleh bertambah
lebih dari 1 kg dalam seminggu atau 3 kg dalam sebulan. Penambahan
lebih dari batas-batas tersebut disebabkan karena penimbunan (retensi) air
yang disebut pra oedema.
b) Tinggi Badan
Tinggi badan ibu hanya perlu diperiksa pada kunjungan pertama. Bila
tinggi badan ibu kurang dari 145 cm, maka persalinan perlu diwaspadai
karena kemungkinan ibu mempunyai panggul yang sempit.
c) Lingkar Lengan Atas; batas normal 23,5 cm
3) Vital Sign
a) Tekanan Darah
Bila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih mintalah ibu
berbaring miring ke kiri dan mintalah ibu bersantai sampai terkantuk.
Setelah 20 menit beristirahat, ukur kembali tekanan darahnya. Bila
tekanan darah tetap tinggi, maka hal ini menunjukkan ibu menderita pre
eklamsi dan harus dirujuk ke dokter.
Tekanan darah pada ibu hamil tidak boleh mencapai 140 pada systolik
atau 90 pada diastolik. Juga perubahan 30 pada systolik dan 15 pada
diastolik di atas tensi sebelum hamil, karena menandakan toxaemia
gravidarum
b) Nadi
Meningkat 10 – 15 x/menit
c) Suhu
d) Respirasi
4) Adanya oedem
Oedem dalam kehamilan dapat disebabkan karena toxaemia gravidarum,
karena tekanan rahim pada vena-vena dalam panggul yang mengalirkan darah
dari kaki, karena hypovitaminose B1, hypoproteinemia atau karena penyakit
jantung.

b. Melakukan pemeriksaan fisik kebidanan (Status Obstetricus); Pemeriksaan
dilakukan secara sistematis atau berurutan.
1) Kepala
Inspeksi : warna dan kebersihan rambut, kerontokan rambut
Palpasi : raba kepala untuk mengetahui adanya lesi dan massa
2) Wajah
Inspeksi : Pucat, oedem pada wajah, cloasma gravidarum
3) Mata
Inspeksi : Sklera ikterik / tidak, konjungtiva anemis / tidak
4) Hidung
Inspeksi : Kesimetrisan hidung, pernafasan cuping hidung
Palpasi : Pembesaran polip & sinusitis
5) Mulut
Inspeksi : Bibir kering dan pecah-pecah/tidak, cyanosis/tidak, stomatitis,
gingivitis, adakah gigi yang tanggal, berlubang, dan caries gigi, lidah
kotor/tidak, bau mulut yang menyengat;
6) Leher
Palpasi : Kelenjar gondok, pembesaran vena jugularis; pembesaran kelenjar
tiroid, pembesaran kelenjar limfa.
7) Thorax
Pemeriksaan jantung dan paru;
Pemeriksaan mamae / payudara;
Inspeksi : Kesimetrisan payudara; Papila mamae/puting susu menonjol/
mendatar/masuk (inverted); Areola mamae melebar & bertambah hitam
(hiperpigmentasi)
Palpasi : Pengeluaran kolostrum; Terdapat benjolan abnormal / tidak (pada
kunjungan pertama)
8) Abdomen (Inspeksi, Palpasi dan Auskultasi)
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, lakukan hal-hal berikut:
a) Minta ibu mengosongkan kandung kemihnya bila perlu
b) Bantu ibu untuk santai, letakkan sebuah bantal dibawah kepala dan bahu,
fleksikan tangan dan lutut.
c) Hangatkan telapak tangan
Inspeksi : Kesimetrisan perut, lihat bentuk pembesaran perut (apakah
melintang, memanjang, asimetris); adakah lesi / bekas luka operasi;
Garis-garis (striae gravidarum, linea alba, linea nigra)
Palpasi : pemeriksaan LEOPOLD;
a) Leopold I
Untuk menentukan bagian janin yang terdapat di fundus uteri dan
menentukan usia kehamilan dengan mengukur tinggi fundus uteri (TFU).
Caranya :
(1). Berdiri di sebelah kanan pasien dan melihat ke arah muka
(2). Meminta pasien untuk menekuk kakinya

(3). Menghangatkan telapak tangan
(4). Kedua tangan diletakkan pada bagian atas uterus dengan mengikuti
bentuk uterus
(5). Lakukan palpasi secara lembut untuk menentukan bentuk, ukuran,
konsistensi dan gerakan janin.
(6). Meraba dan menentukan bagian janin yang terdapat di fundus
Sifat kepala : bulat, keras, dan dapat digerakkan (balotemen)
Sifat bokong : tidak spesifik, lebih lunak, tidak dapat
digerakkan, serta fundus terasa penuh.
Bila kosong : letak lintang
(7). Mengukur tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan;
ada 2 cara :
(a). Mengukur dengan jari, yaitu mengukur ujung atas fundus uteri
menggunakan jari.
(b). Mengukur dengan metline, yaitu mengukur ujung atas fundus
uteri sampai ujung atas simphysis menggunakan metline. Usia
kehamilan dihitung dengan menggunakan rumus Mc Donald :
Hasil (cm) x2/7=Usia kehamilan dalam BULAN
Hasil (cm) x8/7=Usia kehamilan dalam MINGGU

b) Leopold II
Untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus.
Caranya:
(1). Berdiri di sebelah kanan pasien dan melihat ke arah muka
(2). Kedua telapak tangan diletakkan pada kedua sisi perut, dan lakukan
tekanan yang lembut tetapi cukup dalam untuk meraba dari kedua
sisi.
(3). Secara perlahan geser jari-jari dari satu sisi ke sisi lain untuk
menentukan pada sisi mana terletak punggung, lengan dan kaki

(4). Bagian punggung janin akan teraba sebagai suatu bagian yang keras
pada beberapa bagian lunak dengan bentuk teratur
(5). Bagian ekstremitas (kaki, lengan dan lutut) teraba sebagai bagianbagian kecil yang tidak teratur, mempunyai banyak tonjolan serta
dapat bergerak dan menendang
(6). Bila punggung janin tidak teraba di kedua sisi, mungkin punggung
janin berada pada sisi yang sama dengan punggung ibu (posisi
posterior)
(7). Pada letak lintang di samping terletak kepala atau bokong.
c) Leopold III
Untuk menentukan bagian janin yang terdapat di bagian bawah uterus dan
menentukan apakah bagian bawah janin sudah masuk Pintu Atas
Panggul (PAP). Caranya:
(1). Melakukan pemeriksaan menggunakan satu tangan (tangan kanan),
tangan kiri menahan bagian fundus uteri.
(2). Raba dengan hati-hati bagian bawah abdomen pasien tepat diatas
simfisis pubis. Coba untuk menilai bagian janin yang berada disana
menggunakan ibu jari dan jari-jari lainnya. Bandingkan dengan hasil
pemeriksaan leopold sebelumnya.
(3). Menentukan apakah bagian bawah tersebut sudah masuk PAP (Pintu
atas panggul) atau belum dengan menggoyangkan perlahan.
Bila masih bisa digerakkan : belum masuk PAP
Bila tidak bisa digerakkan/engaged : sudah masuk PAP
d) Leopold IV
Untuk memastikan ulang bagian janin yang terdapat di bagian bawah
uterus dan memastikan sudah seberapa besar bagian bawah janin masuk
ke dalam rongga panggul
Caranya:
(1). Berubah sikap menghadap ke kaki pasien, kaki ibu lurus.
(2). Letakkan kedua telapak tangan pada bagian bawah abdomen dan
coba untuk menekan ke arah pintu atas panggul
(3). Memastikan ulang bagian janin terbawah dengan meraba dengan jari
(4). Meraba ujung bagian bawah janin untuk menilai seberapa jauh
bagian tersebut masuk melalui pintu atas panggul.
Jika kedua tangan konvergen : baru sebagian kecil yang masuk ke
dalam rongga panggul
Jika kedua tangan sejajar : sudah masuk separuh
Jika kedua tangan divergen : sudah masuk sebagian besar
Auskultasi : Mendengarkan denyut jantung janin (DJJ) dengan
menggunakan funandoskop/linec atau dopler. Caranya :
a) Meletakkan funandoskop pada daerah punggung janin,
b) Memasang corong funandoskop pada telinga (menghadap kaki
pasien)

c) Dengarkan denyut jantung janin selama satu menit;

kaji frekuensi dan irama denyutan. Jantung janin biasanya berdenyut
120-160 kali permenit. Jika DJJ < 120 atau > 160 maka janin
dalam keadaan distres dan perlu dirujuk
9) Pemeriksaan punggung di bagian ginjal
Tepuk punggung dibagian ginjal dengan bagian sisi tangan yang dikepalkan.
Bila ibu merasa nyeri, mungkin terdapat gangguan pada ginjal atau
salurannya.
10)Genitalia dan anus
Inspeksi : Pakai sarung tangan sebelum memeriksa vulva; Terlihat sedikit
cairan jernih atau berwarna putih yang tidak berbau, hemoroid.
Palpasi : Raba kulit di daerah selakangan, pada keadaan normal tidak
teraba benjolan kelenjar; Cuci sarung tangan sebelum dilepaskan.
11) Ekstremitas bawah
Inspeksi : Varises; oedem (paling mudah dilihat pada mata kaki dengan
cara menekan beberapa detik). Odem positif pada tungkai kaki dapat
menandakan adanya preeklampsia; Kuku pucat
Pemeriksaan reflek lutut (patella) : Minta ibu untuk duduk dengan tungkai
menggantung bebas, Raba tendon di bawah lutut/patella. Dengan
menggunakan hammer ketuklah tendon pada lutut bagian depan. Tungkai
bawah akan bergerak sedikit ketika diketuk. Bila reflek negatif
kemungkinan pasien kekurangan vitamin B1. Sebaliknya bila gerakan
berlebihan dan cepat maka hal ini mungkin merupakan tanda pre eklampsia.
Pemeriksaan reflek bicep dan tricep.
12) Melakukan pemeriksaan panggul
a) Meminta pasien untuk berdiri
b) Mengukur panggul pasien menggunakan jangka panggul
(1)Distansia Spinarum; Jarak antara SIAS kiri dan kanan (23–26 cm)
(2)Distansia Cristarum; Jarak antara crista illiaca terjauh kanan dan
kiri (26–29 cm). Jika selisih antara distansia spinarum dan cristarum
kurang dari 16 cm, kemungkinan besar terdapat kesempitan panggul.
(3)Conjugata eksterna (boudeloge); Jarak antara tepi atas symphysis
dan ujung prossesus spinosus ruas tulang lumbal ke V (18–20 cm);
Bila diameter bouldelogue kurang dari 16 cm, kemungkinan terdapat
kesempitan panggul
(4)Ukuran Lingkar Panggul; Dari pinggir atas symphysis ke
pertengahan antara SIAS dan trochanter mayor di satu sisi kemudian
kembali melalui tempat yang sama di sisi yang lain. (80 – 90 cm)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Pemeriksaan Laboratorium
1) Urin : Tes kehamilan (pada kunjungan pertama); protein; glukosa; analisis
2) Darah : Hb (sebaiknya 3 bulan sekali); golongan darah; glukosa; VDRL
3) Pemeriksaan swab : lendir vagina & serviks

b. USG : Jenis kelamin janin; taksiran kelahiran; TBJ; jumlah cairan amnion
4. Tahap terminasi
a. Melakukan evaluasi dan menyampaikan hasil pemeriksaan yang dilakukan.
b. Menyampaikan rencana tindak lanjut / RTL
c. Merapikan pasien dan lingkungan.
d. Mengajak pasien membaca Hamdalah dan berdoa kepada Allah.
e. Berpamitan dengan pasien dan menyampaikan kontrak yang akan datang.
f. Membereskan dan mengembalikan alat ke tempat semula.
g. Mencuci tangan.
h. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan.