Green I.T is Simple

Saya sempet mendengar dari cerita rekan kerja ada seorang mungkin sedang “bercanda” bebicara secara tegas, dia menilai penerapan IT sejauh ini tidak memperlihatkan penghematan, terlihat dari kebutuhan penggunaan kertas yang masih besar,  bahkan kebutuhan itu datang dari sebuah divisi IT. Selain itu rapat dengan relasi diluar kota harusnya tidak perlu, gunakan saja perangkat I.T seperti chatting untuk melakukannya. Saya pikir pernyataan tersebut bukanlah sebuah candaan namun lebih bijak jika pernyataan itu dianggap sebagai nasihat yang positif. Dan saya berkesimpulan untuk mencoba menerapkan nasihat itu, dengan ide bekerja di rumah tanpa harus datang ke kantor, kan ada internet. Jadi Kantor bisa sepi, dan penggunaan kertas, telpon, ongkos bensin, makan siang, lantai kotor dan lampu ruangan pun jadi tidak perlu, wow hemat sekaliii, apa lagi semua nya melakukan ini, sampai2 dosen yang ngajar gak perlu datang, mahasiswapun gak perlu ke kampus, semuanya pake IT ! ckckckc kerrennn.

Maaf sepertinya pernyataan saya telalu sinis, gara-gara “candaan” yang diucapkan oleh orang yang cukup positif memberi nasehat secara tidak langsung kepada tim saya. Meskipun demikian saya sempat membaca beberapa artikel bagaimana sih caranya menerapkan IT, dan berhemat memanfaatkan resource “manual” yang memang kenyataannya masih boros, terutama ketika I.T ini mulai diterapkan. Bagaimanapun kita tidak bisa mengelak sebagian besar pengguna masih belum dapat memanfaatkan I.T secara maksimal misalkan :

  1. Ketika ingin melihat laporan data dari program aplikasi / website yang ada pasti saja lebih nyaman dan sah jika dicetak terlebih dahulu. Apalagi yang dicetak bukan lah laporan tapi data transaksi atau data yang isinya ratusan bahkan ribuan baris.
  2. Ketika membuat surat atau skripsi agar dapat dikoreksi pasti masih tetap enaknya dicetak dulu, selanjutnya tinggal dicoret-coret mana yang salahnya.
  3. Email sebenarnya tidak perlu di cetak, tapi tetap saja sibos minta dicetak, bahkan email dah bisa dibaca layaknya sms di ponsel pintar tetep saja.
  4. Ada rapat di luar kota pun mau sepele ataupun penting, tetap saja pinginnya ketemuan langsung, mungkin sekalian refreshing.
  5. Meskipun HP/ Smartphone sudah canggih ada wifi, 3G, HSDPA, butuh informasi yang ada di internet lebih memilih menyalakan komputer cetak dan dibaca. Secangih apapun perangkat mobile yang dipegang ujungnya sih : bisa nelpon, sms dan kereen (alasan ini sah-sah saja).
  6. dll (belum kepikiran yang lainnya)

Kasus ini tidak hanya menyangkut masalah penghematan tapi berpengaruh ke isu-isu lingkungan. Sebenarnya IT bisa dianggap sebagai pemicu lebih besarnya kerusakan lingkungan, namun bisa juga membantu dan mencegah lingkungan lebih cepat rusak. Muncullah Gagasan Green I.T.

Penerapan Green I.T sebenarnya sulitkah? menurut saya tidak, namun dibutuhkan niat yang kuat, mengutip  ucapan AA Gym (mudah-mudahan eksistensinya masih dikenal) kurang lebih : “Mulai dari diri kita sendiri, Mulai dari yang kecil dan mulai dari sekarang”.

Penerapan Green IT akan dicoba dijelaskan dalam bentuk cerita:

Sebutlah seorang yang bernama Ardi, dia bekerja di sebuah perusahaan IT yang modalnya pas-pasan (pas ada proyek pas bisa gajian) , Setiap hari dia bekerja menggunakan motor bebek Honda Astrea SupraX 125cc injection dia beli kredit dan saat ini sudah melewati tahun yang kedua. Di diberi fasilitas Notebook Acer Pentium Dual Core dengan memory yang sudah di Upgrade menjadi 2GB dan USB Flashdisk sebagai storage mobile 1GB Merk kingstone dikasih kantornya. Gaji kotor dia sekitar 1500rb karena sudah S1 pastilah dipotong pajak tidak seperti rekannya  yang masih D3 lebih beruntung gajinya gak dipotong pajak. Gaji sebesar itu memang tidak layak bagi seorang pekerja I.T, Jangan sampailah kualitasnya sama dengan gaji yang diterima. Ok sorry terlalu panjang mendeskripsikan si ardi ini, apa yang ditulis disitu mungkin berpengaruh ke kerusakan lingkungan.

Pagi hari si ardi melaju ke kantor jam 10 pagi, hmm.. telat sih tapi perlu diketahui dia semalam pulang dari kantor jam 11 malam, karena harus memantau website yang telah dia bangun, jangan sampai ada user yang bermasalah. Brummmm.. sepeda motor melaju dengan kecepatan 30km/jam menuju kantornya yang lokasinya kurang lebih 2KM, ditengah jalan dia isi dulu bensin seperti kesehariannya, “ba tolong isi 10ribu aja” Si pelayan pom bensin langsung tersenyum dan berkata “mulai dari nol ya mas”,  angka meteran menunjuk ke 2liter lebih. Oke 10rb “cringg” dah dikeluarkan dan bensin “syuruputttt”.. masuk ke tangki motor.

Akhirnya nyampe juga dikantor,  belum juga duduk atasan langsung ngomel, ardi!!! program kamu masih salah lihat laporan ini (sambil memperlihatkan hasil cetakan) masa jumlah uangnya berbeda. Ardipun menerima kertas tadi dan langsung memulai kerja bukan diulai dari rencana kerja yang harusnya ia kerjaakan saat itu namun mengerjakan permintaan bos yang mendadak, dicoba lihat source codenya di notepad dan matanya mulai menyipit, dia ambil selembar kertas dari printer dan meminjam ballpoint dari rekan kerjanya, dan akhirnya dia corat coret di kertas tersebut, aha ketahuan salahnya!! ok ardi langsung mengubah kode programnya dan tutup lalu dijalankan dan memberitahu bosnya kesalahana dah diperbaiki.

Barus saja mau memulai pekerjaan utamnya, Bosnya datang lagi dan memperlihatkan lagi 10 lembar laporan yang baru saja dicetak ke ardi. Ardi ok laporannya dah bener sekarang, tapi tolong donk ada garisnya lihat nih kelihatannya kurang bagus dan sulit dibaca. Ardi pun sambil menahan napas mengucap baik pak. Dan dia sambil kesal mulai mengerjakan menambahkan kode – kode agar hasil laporan dari program yang dia buat ada garisnya.

Ardi pun langsung menuju ruangan bosnya, pada saat masuk bosnya sedang berbincang ditelpon keras-keras, sepertinya hanphone blackberry storm bos sepeakernya kurang bagus. Ucapannya pun terdengar “Tolong donk kalo kirim laporan jangan cuman email, saya butuh hardcopy!!” , ok akhirnya telpon ditutup, dan langung membentak ardi, “Ngapain kamu diem disini!!!” , maaf pak laporannya sudah saya perbaiki.

Setelah melapor ke bosnya, ardi secepatnya kembali ke meja kerjanya dan memulai pekerjaan yang seharusnya dia kerjakan sejak pukul 8 tepat WIB. ahh… project manager manggil ardi ikut saya, kita rapat dulu sama client.. fuiiihhhhh .. ardipun langsung mengambil kertas lagi di printer. Dan bergegas mengikuti sang project manager turun dari lantai 5 ke lantai 1 pake Lift. Padahal Notebook tetap menyala dan belum logout…

Singkat kata ardi baru kembali ke meja kerja pas jam 12 tepat, mood udah gak karuan, perut keroncongan, kahirnya dia turun kembali ke lt 1 untuk makan siang. Setelah selesai dilanjutkan sholat dan kembali ke atas sendirian naik lift (lagi).

Ok… ceritanya distop aja kepanjangan, dari cerita itu cukup banyak hal yang sederhana namun ternyata banyak yang menghamburkan : tenaga baik tenaga manusia, sumber daya : listrik, Kertas, tinta.

Dari cerita ini ada beberapa tips agar bisa terjadi penghematan untuk bumi hijau kita :

  1. Kertas, sesekali ajaklah atasan anda untuk selalu melihat langsung di depan komputer, sayang sekali apalagi di kantor ada wifi dan gadget mobile canggih seperti iphone, blackberry atau E90 (notebook apa lagi), sehingga gak terlalu sering dicetak dan dibuang.
  2. Kertas yang salah jangan dibuang, potong-potong aja (ini gaya green okki mahendra hehehe..) buat catat hasil rapat terutama yang kalo diajak rapat ngambil kertas kosong padahal seringnya kepaki cuman beberapa baris nulis malah dibawa tapi gak dicatat apa2.
  3. Kalo punya hape canggih atau notebook, nyatat hasil rapat bagusnya sih pake aja notebook apa lagi notebook terus menyala kalo ditinggal rapat, bagusnya dibawa aja.
  4. Kalo memang harus ngeprint gimana kalo pake font yang lebih ekonomis (eco font) yang tipis-tipis jangan yang tebal-tebal dan ukurannya diperkecil, kayaknya bisa menghemat tinta tuh.
  5. Sesekali olahraga gak pake lift terutama kali naik turun sendirian bisa menyehatkan badan (terbukti).

Cukup dulu tips nya segitu kalo ada yang mau nambahkan silahkan.

Akhir cerita, ardi telah banyak melakukan penghematan dengan melaksanakan tips tadi, soal gaji dan ogkos.. itu tidak berpengaruh, setidanya ida dah mulai menerapkan Green IT. Hidup Ardi ….