Curious dengan “RKbdg”

Untuk pertama kalinya saya menulis sesuatu yang berbeda di blog saya. Biasaya saya menulis seputar Teknologi Informasi, atau tentang Tempat saya bekerja. Tapi untuk kali ini tidak salahnya saya menulis pemikiran lain yang bisa saja baik langsung atau tidak langsung dapat dihubung-hubungkan dengan Teknologi Informasi, maupun Tempat bekerja saya :D. Ide tulisan ini sudah lama ingin saya buat setelah munculnya informasi di berbagai media tentang sosok  Ridwan Kamil yang akan mencalonkan diri sebagai bakal calon walikota Bandung. Perlu diketahui bahwa saya bukanlah orang partai atau pendukung partai tertentu bahkan ingin ikut menjadi tim sukses tokoh yang akan saya bicarakan. Jadi mudah- mudahan tulisan ini tidak dianggap sebagai bagian dari kampanye.

Seharusnya saya sudah mengenal sosok Ridwan Kamil ini jauh-jauh hari sebelum adanya kabar atau bahkan isu akan dicalonkannya Ridwan Kamil. Mengapa demikian? ternyata sudah cukup lama saya berusaha pingin tau siapa itu Ridwan kamil. Hanya saja waktu itu rasa penasaran saya untuk mengetahui beliau hanya hanya rasa penasaran yang muncul tenggelam seiring dengan kesibukan bekerja saya.

Berikut ini beberapa penggalan kisah saya tentang kepenasaran seorang Ridwan Kamil sebelum saya mengetahui dari berbagai media seperti sekarang ini, penggalan pengalaman ini mungkin tidak berurutan mengenai waktu saya lupa 🙂

Indahnya Masjid AlIrsyad Padalarang

Beberapa tahun lalu saya mendapat tugas mengahadiri sebuah pertemuan, yang kebetulan pertemuannya diadakan di Hotel Mason Pine Kota Baru Parahyangan. Saya mendapatkan kamar untuk menginap dengan jendela yang menghadap langsung ke pemandangan saluran  dari  kepanjangan waduk (kalo tidak salah waduk saguling). Sedikit menengok ke arah kanan dari jendela kamar hotel terlihat sebuah bangunan unik, berbentuk kubus dan dindingnya memiliki lubang bermotif kaligrafi. Meskipun bentuknya unik saya langsung menebak bahwa bangunan itu adalah sebuah masjid. Setelah bertanya kepada teman, ya memang itu adalah masjid, masjid Al Irsyad.

Sebagai seorang yang pernah memiliki cita- cita kecil sebagai Arsitektur (hingga SMP, dan akhirnya berubah cita-citanya menjadi ahli TI dan sekarang menjadi IT Architect), saya sangat menikmati rancangan masjid yang begitu sederhana namun tetap indah dipandang. Jadi tertarik untuk masuk ke masjid itu. Dan akhirnya alhamdulillah, niat untuk shalat jumat di masjid tersebut terkabulkan. Entah si perancang bangunan ini punya ide dari mana tentang gambaran sebuah masjid, ini masjid betul-betul tidak terbayangkan sebelumnya, apakah bereferensi dari tempat ibadah lain? menurut saya sama sekali tidak. Bagi yang belum pernah melihat secara langsung silahkan sempatkan shalat di masjid ini, saya tidak bisa menceritakan panjang lebar tentang indah dan inovatifnya desain masjid ini. Langsung hati bertanya ini siapa ya arsiteknya?. Dalam hati saya menjawab pasti yang merancang masjid ini non muslim dari luar atau kalo tidak minimal orang indonesia keturunan tionghoa (maaf bukan bermaksud sara, tapi mungkin ini adalah bentuk pujian saya yang terlalu berlebih kepada beberapa orang dari keturunan tiong hoa berdasarkan pengalaman saya). Rasa penasaran saya terhenti.. dan akhirnya terlupakan..

Rumah berdinding botol

Beberapa tahun yang lalu yang pastinya ketika saya punya rencana membuat  pagar rumah. Saya mencoba mencari referensi di internet. Ketika googling saya langsung memilih image untuk pencarian desain pagar rumah , hasil pencarian cukup banyak, dan ada satu gambar yang sebenarnya bukanlah target saya, namun sedikit mencuri perhatian. Sebuah rumah dengan dinding botol. Saya terjebak dan terhipnotis untuk masuk ke tautan sumber. Disebutkan bahwa itu adalah rumah Ridwan Kamil, saat itu saya masih asing dengan nama itu, belum terpikirkan bahwa nama itulah yang sebenarnya membuat saya penasaran dengan Masjid Al Irsyad. Kemudian saya melanjutkan googling untuk mencari sesuai kebutuhan saya dan ketemu lagi si “rumah botol”, Rumah hebat tapi saya tidak terlalu tertarik, karena yang saya cari adalah desain pagar rumah. Dan akhirnya pagar rumah saya hanya dibuat dari tembok dan hingga saat ini saya anggap belum selesai. Dan akhirnya rasa penasaran saya masih berlanjut. Nama sudah dipegang namun.. saya dilupakan lagi..

Majalah Desain Rumah

Beberapa tahun yang lalu juga. Perjalanan menuju rumah sakit santosa dengan sepeda motor terhenti dijalan  melihat majalah-majalah desain rumah bekas dijual. Meskipun cita-cita saya sudah bukan arsitek lagi, tapi terkadang ketika melihat majalah- majalah desain rumah, saya masih “kabitaan”/ tergoda. Akhirnya tawar menawar terjadi dan saya membeli 3 buah majalah : 2 majalah lokal dan 1 majalah furnitur IKEA kalo gak salah ya 😀 soalnya majalahnya sekarang entah kemana. Sesampainya di rumah saya lihat- lihat dan ada beberapa desain rumah dan di situ tersebut perancangnya Ridwan Kamil. Siapa dia? ada foto kecil seukuran pas foto, lelaki berambut pendek dan berkacamata terlihat agak sipit-sipit,  ya masih cakepan dialah dibandingkan saya :)), karena fotonya kecil jadi tidak begitu jelas. Sepintas terlihat seorang keturunan tionghoa.. saya trus bergumam sendiri yah.. wajarlah orang keturunan (sekali lagi bukan bermaksud sara, ini sebagai bentuk pujian loh 😀 mudah-mudahan pandangan saya tidak berlebihan) , dan terlupakan..

Jalan Dago Dibawah Jalan Layang Pasteur Cikapayang Surapati

Dulu semasa kuliah daerah perempatan/simpang lima surapati cikapayan dago dipati ukur adalah tempat favorit saya untuk berlari pagi. Sempat ngontrak rumah di bagus rangin membuat saya dan temen-temen rajin olah raga pagi di sekitar daerah tersebut. Di ujung jalan surapati dulu masih banyak pohon pinusnya. Kemudian tahap demi tahap seiring berjalannya pembangunan jalan layang pasopati, pohon-pohon tersebut satu demi satu ditebang. Sedih melihat tempat hijau dan sejuk yang biasa saya lewati menghilang. Bukan berarti saya tidak menyetujui pembangunan jalan layang tersebut. Namun jika saja ada yang mempertimbangkan bagaimana caranya pembangunan tersebut dijalankan namun seimbang dengan penghijauan kotanya.

Tahun demi tahun berlalu, saya sudah tidak lagi ngontrak di bagus rangin, bersama keluarga saya sering lewati perempatan jalan tersebut. Di akhir pekan saya bersama anak dan kadang keponakan mengajak jalan-jalan ke BIP. Dari cicaheum biasa saya naik angkutan kota Cicaheum-ciroyom yang terkenal seruduk man :D, berhenti di putaran dibawah jalan layan ujung jalan surapati. Anak saya sangat sengan dengan situasi daerah tersebut. Dia selalu menunjuk Layar iklan di depan sebuah bank jalan dago dan dipati ukur. Saya sendiri selalu dikejutkan dengan beberapa perubahan : mulai dari perubahan pom bensin di sebrang menjadi taman, kemudian muncul tugu huruf D.A.G.O, kemudian beberapa tulisan di sudut antara jalan surapati, dipati ukur (depan gedung milik ITB) dan deretan sepeda. Acung jempol buat pak Dada!! begitulah gumam saya dalam hati kecil. Mohon maklum ide ini sangat-sangat bagus dan belum pernah ada di bandung sebelumnya (setau saya), karena saya tidak tau ini pencetusnya siapa ya yang saya saluti ya walikotanya :D. Tidak terpikirkan kalo yang mencetuskan ide ini adalah orang yang sering saya cari.

Babakan Siliwangi

Sejak SD jika saya pergi ke subang atau lembang pastilah saya lewat jalan siliwangi. Dulu di jalan siliwangi yang saya cari adalah Stadion Siliwangi, tapi yang terlihat adalah pohon-pohon pinus dan rindang dan adanya  rumah makan sunda dan sebelah kanan dulu sih ada tulisan mirip merek kacamata di taman atas jalan (kasoem). Sewaktu masih SMA Setiap melawati jalan ini saya merasa seperti di eropah :D, sejuk dan rindang dengan pohon pinus. Suka membayangkan jika saya jadi penyanyi saya pingin membuat video klip sambil berjalan kaki di trotoar jalan siliwangi tersebut (wkwkwkw).

Entah ada kabar apa, sempat terdengar (baca) di harian PR bahwa daerah tersebut akan dibangun sebuah gedung bertingkat saya lupa apa untuk hotel, apartemen atau gedung lain2 (apa lagi dibikin mall) . Sedih mendengar kabar tersebut. Rumah makan sundanya dah menghilang namun sepertinya daerahnya hingga saat ini terus bertambah rindang, sepertinya rencana pembangunan gedung batal. Ya sempat membaca ada beberapa tokoh yang menolak baksil ini dibangun gedung tinggi, salah satunya Ridwan Kamil, nah kesan pertama ketika baca ini saya melihat Ridwan Kamil malah jauh berbeda. Nah ini orang pasti tukang demo, pencinta lingkungan, males saya bacanya pastinya dia gak jauh kayak saya cuman bela2 lingkungan tapi dirinya sendiri gak bisa ngasih contoh yang benar (maaf  pendapat saya ini memang ngaco, mungkin pandangan saya yang masih memukul rata kalo yang namanya demonstrasi itu pastilah selalu mengganggu).

Kick Andy

Saya jarang nonton televisi tapi sesekali saya nonton malam- malam setelah anak2 sudah tidur. Jika ada acara kick andy, saya langsung cek dulu siapa tokohnya, dan Ridwan kamil masuk menjadi salah satu tamu di kick andy, gak terlalu suprise ketika saya nonton. Dia aktif di kegiatan berkebun saya lupa-lupa ingat, orang nya pakai kacamata dan dia disebutkan seorang arsitek. Saya tidak terlalu lama nonton kick andynya trus saya pindahkan ke channel lain sewaktu jeda iklan, dan (sayangnya) saya tidak kembali ke channel tersebut untuk menonton kick andy…

2013

Banyak papan reklame balon walikota, salah satunya tentang Sumur resapan, ini apa lagi nih? ah males saya pilih orang yang punya ide sumur resapan, sepertinya aji mumpung nih orang, siapa sih? di ujung bawah tertulis Ridwan kamil, siapa sih dia..

Dari berbagai balon walikota bandung yang ada  tidak ada yang saya tau kecuali wakil walikota yang masih ada saat ini, anehnya saya begitu penasaran dengan nama Ridwan Kamil. Siapa sih dia? perasaan saya pernah denger deh.

Akhirnya saya bertanya ke teman kerja yang kebetulan dia adalah simpatisan salah satu partai yang rajin berbicara dan membela  partai dukungannya tersebut :D. Dia jawab bahwa ridwan kamil itu seorang arsitek dan aktif di beberapa kegiatan lingkungan baik bandung maupun nasional. Malamnya saya googling lagi, benar- benar pingin tau siapa itu.

Subhanallah… akhirnya beberapa kepenasaran saya terjawab sudah… Ridwan Kamil… Ridwan Kamil… Ridwan Kamil… bla.. bla.. bla.. saya terdiam… dan berfikir dia benar-benar mirip dengan saya ( huahahaha…) yang berbeda dia dengan saya apa?

Mimpi- mimpi dia menjadi aksi nyata, kalo mimpi – mimpi saya tetaplah mimpi

Oke, oke, tunggu dulu, ini saya hawatir nih ujungnya jadi kayak kampanye nih.. 😀 , ada mimpi saya nih buat siapa pun yang akan menjadi walikota,  dulu saya ingat sekali pernah ada gagasan Bandung Hightech Valley,  saya pernah ikut milis nya, berharap ada komunitas TI yang terlibat untuk menjadikan bandung lebih baik. Misalkan masalah macet, banjir, jalan berlubang, bisa saja ada solusi pendamping atau tambahan dengan memanfaatkan TI, misalnya membuat sistem traffic online yang lebih canggih tampatkan kamera di semua jalan, sistem bencana alam dan banjir, bagaimana bisa mengukur ketinggian air diseluruh aliran sungai, atau sistem komunitas pengembangan jalan, jika ada lobang , langsung lapor dan pihak pemerintah kota bisa langsung memperbaiki tanpa harus menunggu rusak parah… dan masih banyak-banyak lagi…..

Masukan saya buat RKbdg,

Terpilih atau tidak terpilih menjadi calon wali kota, tetaplah memajukan kota bandung  khususnya dan Indonesia umumnya.

Mudah- mudahan anda dapat menginspirasi saya untuk ikut membangun kota bandung lebih baik, jangan  cuman mimpi tanpa aksi. 😀

Catatan :
Gambar foto, logo atau karya-karya beliau sengaja tidak ditampilkan, silahkan googling sendiri 😀
Cerita ini merupakan kisah nyata yang sedikit dicampur “ilusi pengalaman pribadi” jika ada yang salah
dalam penulisan atau menyinggung persaan mohon maaf.