Big Data di Perguruan Tinggi (Bagian 4)

Tanpa disadari informasi telah menjadi bagian penting bagi perusahaan- perusahaan besar. Tidak hanya bagi perusahaan, informasi telah menjadi senjata bagi negara-negara berkembang dan maju agar mampu bertahan dan berkuasa dalam persaingan global antar negara. Salah satu sumber informasi terbesar yang ada saat ini adalah informasi yang berlalu lalang di dunia maya. Berbagai macam berita yang disajikan oleh media-media informasi dalam bentuk teks, gambar, suara dan video dapat diakses dengan mudah. Dengan besarnya informasi yang ada berbagai pihak berlomba-lomba mendulang informasi tersebut agar dapat diolah menjadi  informasi yang jauh lebih bermanfaat dan penting untuk kebutuhan bisnis atau kepentingan perusahaan. Jika menunggu data-data tidak terstruktur harus diolah menjadi tersetruktur secara manual, itu adalah kerugian bagi perusahaan. Big data tidak sekedar hadir memberikan solusi secara sepihak. Namun bersamaan dengan munculnya penemuan-penemuan penelitian bagaimana caranya mengolah data tak terstruktur tersebut secara lebih cepat dan akurat agar menghasilkan informasi yang jauh lebih bermanfaat.Teknologi komunikasi semacam ponsel atau telepon pintar telah tersebar di seluruh dunia, bahkan tidak hanya perkotaan tapi juga masuk ke pedesaan. Mungkin hanya tempat-tempat yang tidak ada sinyalnya saja mungkin perangkat ini tidak laku. Dari perangkat inilah terjadi transaksi data besar dan bahkan telah menjadi aset bagi pihak-pihak yang berfikir jauh ke depan. Sosial media sudah menjadi bagian hidup masyarakat pengguna telepon pintar. Tanpa disadari para pemegang perangkat tersebut telah menjadi operator yang memberikan data pribadi, perilaku, kebiasaan individu, suatu daerah, suatu wilayah bahkan negara dalam bentuk status pribadi, pendapat, rekaman foto, video dan lain-lain. Semua data tersebut dibuka dan terbuka bagi para  pemburu data.

Apa hubungannya status atau tulisan blog dengan perilaku?. Tentunya banyak tulisan-tulisan yang secara sadar ataupun tidak sadar telah menumpahkan perasaan si penulisa. Jika tulisan-tulisan tersebut dibaca seorang psikolog, melalui ilmu yang dimilikinya sang psikolog dapat memprediksi apa yang disukai orang tersebut. Berita apa yang ingin dia baca, tempat mana yang ingin dia kunjungi, makanan apa yang dia suka dan perilaku yang memang dibutuhkan bagi pera perusahaan produk. Jangan kaget jika kita mengakses sebuah website, terkadang muncul iklan yang memang sesuai dengan selera kita.  Siapa yang bekerja dibalik itu semua?

Jangan kaget jika sekarang sistem komputer semakin canggih, Big data menjadi tempat para perusahaan besar untuk melakukan analisis data. Semakin besar data yang dianalisis semakin besar juga kemungkinannya hasil analisis mendekati perkiraan. Komputer saat ini telah dijadikan perangkat tidak hanya sebagai perangkat untuk mencatat, mencari, dan menampilkan. Saat ini proses tidak sekedar melakukan pencarian. Namun mesin mulai berusaha memahami makna dari data-data yang ada khususnya data tidak terstruktur. Inilah pekerjaan Artificial Intelligent (AI) . Cukup banyak ilmu-ilmu AI yang mulai dimanfaatkan untuk menciptakan learning mechine.

NLP

NLP merupakan salah satu keilmuan yang saat ini cukup luas untuk dijadikan kajian dalam penelitian-penelitian AI. NLP ini sering disangkutpautkan dengan mulai besarnya data tidak terstruktur yang menjadi bagian dari Big Data. Apa itu NLP ? Awalnya saya kira NLP itu kepanjangannya Neuro Linguistic Programming, lebih mengarah langsung ke keilmuan prsikolog. NLP yang dimaksud bukan itu, dan bahkan jauh sekali hubungannya. NLP yang sering disangkutpautkan ke AI adalah Natural Language Processing atau pemrosesan bahasa alami. Apa maksudnya?.

Manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lain salah satunya adalah melalui dialog, berbicara baik secara lisan maupun tulisan. Saat ini pemikirannya tidak sebatas itu. Banyak para peneliti menginginkan bahwa manusia dapat berkomunikasi dengan mesin tidak hanya menggunakan bahasa mesin, namun juga menggunakan bahasa manusia yang biasa digunakan (Natural Language). Bagaimana caranya?. Tata bahasa manusia disusun sedemikian rupa agar mampu dipetakan secara struktural dalam sistem komputer. Sehingga sistem mampu membuat sebuah pemetaan agar bahasa manusia tersebut mampu dipahami oleh sistem. Misal jika kita ketikan : “Apakah ibu kota indonesia?”, sistem dapat menjawab “Jakarta”.  Itulah NLP. Jadi NLP itu sebuah bidang ilmu AI yang mengolah bahasa natural agar dapat dimengerti oleh sebuah sistem. Untuk NLP ini akan dibahas khusus di artikel NLP secara terpisah.

Maka NLP akan jauh lebih bermanfaat dalam ruang lingkup Big Data. Pemanfaatannya di dunia pendidikan NLP masih besar. Penelitian terkait NLP masih besar. Informasi yang tersedia di dunia maya saat ini ditulis dalam berbagai bahasa dunia. Makin jauhnya lagi dengan Big Data sebuah sistem dapat dikembangkan jauh lebih mudah dimengerti oleh pihak-pihak yang membuatuhkannya.

bersambung….