Sekar “Urgensi Nutrisi pada Penyelesaian Kanker Payudara” πŸ“πŸ₯¦

Halo, semua πŸ‘‹πŸΌ

Seminar bersama Pakar, kali ini memiliki topik “”Urgensi Nutrisi pada Penyelesaian Kanker Payudara” dan dibawakan oleh dr. Siska Wiramihardja, SpGK., M. Kes. Seperti biasa, pada kiriman kali ini saya akan berbagi ilmu yang saya dapatkan selama mengikuti Sekar ini.

Menurut data WHO pada tahun 2020, terdapat sebanyak 65.858 insidensi kanker payudara di Indonesia atau bisa disetarakan dengan β…› kasus kanker yang ada di Indonesia, dipegang oleh kanker payudara ini. Tentunya, melihat dari prevalensi kanker payudara saja, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kanker payudara ini sering terjadi. Diagnosis kanker payudara utamanya di Jawa Barat, sering ditegakkan ketika sudah memasuki late stage. Oleh karena itu, diperlukkan pendekatan deteksi early stage dan pengobatan perlu dikembangankan lebih optimal agar mengurangi dampak buruk dari kanker payudara.

Sebelum timbul kanker payudara, alangkah baiknya sudah dilakukan langkah promotif sebagai bagian dari primary prevention. Survival rate dari kanker payudara cukup tinggi tetapi tetap harus menjaga status kesehatan dan mencegah recurrence.

Pentingnya status nutrisi, tidak hanya dalam memengaruhi kejadian kanker payudara tetapi juga hubungannya dengan hasil klinis yang lebih buruk setelah diagnosis sehingga sangat penting untuk mengkarakterisasi lebih tepat komposisi tubuh, atau faktor metabolik atau fisiologis terkait. Kemudian, penting untuk mengidentifikasi bagaimana status nutrisi dapat dinilai secara klinis, apakah itu dapat dipengaruhi dan apakah itu dapat mengurangi risiko dan meningkatkan hasil.Β 

Asupan nutrisi mengikuti status metabolisme pasien. Terapi nutrisi (gizi medik) harus diketahui apa respon metabolik yang terjadi karena nutrisi diberikan untuk mengantisipasi status metabolik yang terjadi. Gold standarnya menggunakan DXA (Dual Energy X-ray Absorptiometry) tetapi Body Impedance Analyzer lebih efektif.

Obesitas dikarakterisasikan oleh meningkatnya lemak tubuh sebagai hasil dari chronic positive energy balance. Obesitas dapat memengaruhi insidensi dari kanker payudara. Obesitas juga meningkat pesat di Indonesia. Maka dari itu, penting untuk mengantisipasi agar tidak terjadi peningkatan prevalensi kanker payudara. Sel lemak dapat memengaruhi kadar estrogen terutama saat menopause. Estrogen dapat memperbanyak dirinya di payudara dan rahim sehingga meningkatkan risiko terkena kanker. Lemak berlebih juga dapat menyebabkan insulin dan growth factors lain untuk muncul sehingga bisa memicu sel untuk replikasi lebih cepat. Selain itu, sel di dalam lemak, yaitu makrofag bisa melepaskan zat kimia berupa sitokin yang bisa memicu sel untuk replikasi lebih cepat termasuk sel kanker.

Energy balance harus selalu netral, artinya asupan makanan harus sesuai dengan pengeluarannya. Kelebihan asupan akan disimpan dalam bentuk lemak (triasilgliserol). Ada 2 jenis nutrien, yaitu makronutrien yang terdiri dari protein, karbohidrat, dan lemak ; dan ada mikronutrien yang terdiri dari vitamin dan mineral. Body Mass Index (BMI) menjadi parameter internasional untuk menentukan obesitas.