Hello world!

Priuk Nasi pengalamanku yang sangat berharga dan berkesan dalam hidupku …

   Sampurasun! Saya Rofi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitras Padjajaran. Pada Blog ini saya akan membagikan cerita dan pengalaman selama mengikuti Program implementasi merdeka belajar kampus merdeka (MBKM). Program MBKM merupakan program yang di rancang oleh Fakultas Kedokteran Unpad untuk memberikan pembelajaran dan pengalaman serta meningkatkan kulitas mahasiswa kedokteran dalam menangani kasus di lingkungan masyarakat. Program ini dirancang sebagai upaya pencegahan dan penekanan angka COVID-19 melalui pendekatan konseling dan vaksinasi. Menurut saya program ini sangat menarik dikarenakan dapat menjadi wadah untuk mahasiswa kedokteran menerapkan ilmu yang sudah diajarkan selama kuliah dan program ini juga sangat bagus untuk mahasiswa mengetahui persebaran serta awal mula terjadinya penyakit. Selanjutnya saya akan menceritakan beberapa pengalaman saya selama mengikuti Program implementasi merdeka belajar kampus merdeka (MBKM).

   Sebelum kegiatan dimulai, semua mahasiswa yang terdaftar dalam batch 1 program ini dilakukan tes PCR/Antigen di Unpad dan dilakukan karantina sambal menunggu hasil. Setelah hasil PCR keluar kegiatan pertama yang kami lakukan adalah mengikuti vaksinasi masal yang dilaksanakan di Unpad. Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami alur vaksinasi sehingga dapat di terapkan untuk program vaksinasi kedepannya yang akan dilakukan di desa sagaracipta.

Setelah dilakukan kegiatan vaksinasi masal keesokan harinya kami bersiap siap untuk persiapan keberangkatan menuju desa sagaracipta. Perjalanan ditempuh selama 2 jam dari jatinangor menuju desa sagaracipta menggunakan mobil.

Setelah sampai didesa sagaracipta selanjutnya kami dibagi menjadi dua tempat tinggal, yang mana untuk kelompok perempuan akan tinggal di Buwana sedangkan untuk laki-laki tinggal di mess yang berada di desa bumiwangi.

Setelah kami istirahat dan menempatkan barang bawaan masing-masing kemudian keesokan harinya kami mulai merancang program yang akan kami lakukan selama satu bulan kedepan yang diawali dengan pertemuan Bersama kepala puskesmas pakutandang yaitu dokter Henny. Disana kami berdiskusi banyak terutama mengenai penyakit endemik didaerah desa sagaracipta serta persebaran Covid-19. Selain kami berdiskusi dengan dokter Henny selaku kepala puskesmas Pakutandang kami juga melakukan pertemuan dengan kepala desa Sagaracipta untuk membahas dan memaparkan program yang akan kami lakukan didesa sagaracipta.

Setelah kami melakukan pertemuan dengan kepala puskesmas Pakutandang dan kepala desa Sagaracipta selanjutnya barulah kami bisa menjalankan program yang sudah dirancang. Selama satu bulan kedepan banyak sekali aktivitas yang sangat membantu saya dalam memahami ilmu kedokteran. Selama di kuliah saya mungkin hanya belajar teori saja namun terkadang apa yang saya pelajari di teori berbeda dengan apa yang saya dapatkan di lapangan, hal inilah yang sangat menarik buat saya. Salah satu aktivitas dan program kami yaitu vaksinasi rutin yang dilakukan di puskesmas Pakutandang, disana kami juga dibantu oleh dokter, perawat serta staff puskesmas yang sangat baik sekali jadinya memudahkan kami untuk belajar dan beradaptasi di lingkungan yang baru buat kami.

Selain kami mengikuti vaksinasi rutin di puskesmas Pakutandang, kami juga beberapa kali menyempatkan diri untuk mengikuti kegiatan vaksinasi yang di selenggarakan oleh kepolisian dan pemerintah setempat.

Setelah kegiatan vaksinasi rutin kita juga tidak lupa untuk menunaikan kegiatan wajib akademik kita yaitu tutorial dan skills lab. Biasanya saya dan teman-teman untuk melakukan tutorial dan skills lab dilakukan di satu tempat secara bersamaan untuk memudahkan kami dalam berdiskusi.

Setelah Lelah melakukan kegiatan dari pagi sampai sore hari, malamnya biasanya kami sempatkan untuk istirahat dan bersenang senang untuk melepas penat, mulai dari main game bareng, bakar-bakar ikan, dan menonton film Bersama.

Kami juga biasanya sebelum melakukan kegiatan dari pagi sampai sore, kami membiasakan untuk selalu berolahraga mulai dari olahraga ringan seperti push-up, sit-up sampai bersepeda.

Ketika hari libur tiba kami disana biasanya menghabiskan waktu untuk bersenang senang, mulai dari jalan-jalan melihat pemandangan sawah dan pegunungan yang sangat indah di desa sagaracipta, olahraga bermain bulutangkis, kulineran, sama membantu abah buat ngebersihin balong sambal menangkap ikan.

Selama disana selain kami melakukan vaksinasi rutin di puskesmas, kami juga melakukan vaksinasi rutin di Buwana dan melakukan survey serta sosialisasi pencegahan penyakit endemic di desa sagaracipta, yang mana disana saat itu sedang banyak warga yang terkena penyakit DBD, dan Tifoid

Ketika kami melakukan survey kami banyak sekali belajar mengenai pola persebaran penyakit, lingkungan mana saja yang rawan penyakit dan Pola makan yang dapat mempengaruhi penyakit. Kebetulan saya saat itu juga Ketika melakukan survey, saya mendapatkan warga yang sedang sakit demam tifoid atau tipes, disana saya belajar kalua penyakit ini pemicu utamanya adalah lingkungan yang kurang baik meliputi kebersihan yang buruk, kurangnya fentilasi udara, dan pembuangan septic tank yang kurang baik.

Dari Kegiatan ini saya dapat banyak sekali pelajaran, bukan hanya ilmu kedokteran namun disana saya juga belajar bagaimana kita sebagai seorang dokter bisa saling bekerjasama dalam mengatasi permasalahan Kesehatan yang ada dan mencari solusi untuk memecahkan permasalahan Kesehatan tersebut. Selain itu saya juga banyak belajar tentang menghargai baik itu menghargai teman sejawat dan juga pasien. Di kegiatan kegiatan ini juga banyak melatih saya untuk lebih berempati. Intinya banyak sekali pelajaran yang dapat saya petik atau ambil dari program ini. Mungkin program ini menjadi kenang kenangan yang paling berharga buat saya dan akan saya ingat selalu dalam hidupp saya. Saya juga sangat bersyukur bisa bertemu dokter pembimbing yang hebat seperti dokter yayan serta Tim Buwana, dan saya juga sangat senang serta bangga bisa bekerjasama dengan teman teman tutor 11 yang paling hebat, kreatif, lucu, peduli, serta solid.

Mungkin harapan saya kedepannya untuk program priuk nasi ini terus selalu diadakan dikembangkan untuk mahasiswa sarjana kedokteran sebagai bekal yang sangat baik untuk teman teman kedokteran menerapkan ilmu serta mengembangkan pola piker sehingga tidak selalu terpaku pada buku melainkan bisa juga melihat gambaran dilapangan langsung. Mungkin sekian cerita dari saya semoga apa yang saya ceritakan diatas bisa sebagai motivasi pembaca dalam bersemagat terus belajar hal yang baru.

FOTO TAMBAHAN !!!