Journey 09: Pipetting Simulation🧪

Setelah melalui rangkaian kegiatan elektif secara daring selama satu minggu lebih karena kasus COVID-19 kemarin, akhirnya kegiatan elektif kami pun dilaksanakan secara luring kembali. Tepat pada tanggal 25 Agustus 2022, kegiatan dengan judul “Simulasi Pipetting : Protokol Pembuatan Desain Panel Antibodi atas Immune Cell Interest dan Protein of Interest yang akan Diukur Berbasis Antibodi” pun dilaksanakan secara luring di Laboratorium Biomedik Dasar, Gedung C2, lantai 2, Kampus FK Jatinangor.

Kegiatan yang berlangsung selama 2 jam sejak pukul 09.00 WIB ini terdiri dari diskusi terkait prinsip kerja alat flow cytometry secara interaktif yang dipimpin langsung oleh Dokter Ghozali (Dr. Mohammad Ghozali, dr., MSc.). Pada kegiatan ini Dokter Ghozali menuntun kami untuk bisa menganalogikan prinsip kerja alat dan bagaimana cara sel di dalam tubuh kita bekerja dengan bagaimana kita beraktivitas di kehidupan sehari-hari. metode ini cukup membantu saya untuk menjadi lebih paham dengan materi-materi terkait, bahkan termasuk dengan hal-hal yang melatarbelakanginya. Kegiatan ini bertambah seru saat Dokter Ghozali juga meminta kami untuk bersama-sama melakukan simulasi prinsip kerja alat flow cytometry tersebut dengan cara memilih salah satu dari kami, Fatiya, untuk menyortir dan memisahkan masing-masing diantara kami (berperan sebagai sel) berdasarkan kriteria tertentu.

Gambar 1.0 Potret Dokter Ghozali sednag memimpin diskusi.

Setelah diskusi bersama Dokter Ghozali kegiatan pun dilanjutkan dengan simulasi penggunaan micropipette yang diarahkkan oleh Ibu Helmi, salah satu staff di laboratorium biomedik dasar FK Unpad. Kegiatan ini diawali dengan penjelasan mengenai mikropipette, penggunaan, dan bagaimana cara penggunaannya oleh Ibu Helmi, dilanjutkan dengan masing-masing dari kami bebas untuk mencoba menggunakan micropipette tersebut.

Gambar 2.0 Potret Ibu Helmi sedang menjelaskan tentang micropipette.

Micropipette sendiri merupakan alat yang digunakan untuk mengambil dan memindahkan cairan dalam jumlah kecil dengan kuantitas yang akurat. Terdapat dua jenis micropipette berdasarkan jenis cairan yang dapat diambilnya, meliputi:

  1. Micropipette biasa: digunakan untuk mengambil cairan yang tidak bersifat korosif, cairan radioaktif, atau cairan yang mudah menguap.
  2. Micropipette khusus: memiliki sariangan atau pelapis khusus untuk mengambil cairan yang bersifat korosif, cairan radioaktif, atau cairan yang mudah menguap.

Gambar 3.0 Pipetting kit.

Sedangkan, berdasarkan kapasitas cairan yang dapat diambil, meliputi:

  1. 2-20 μl
  2. 20-200 μl
  3. 100-1000 μl

Gambar 4.0 Jenis micropipette berdasarkan kapasitas dan tip yang sesuainya.

Jenis-jenis micropipette ini membuat kita perlu menyesuaikan pemakaiannya tergantung dengan kebutuhan kita. Hal kecil lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa semakin kecil kapasitas sebuah micropipette, dinilai akan memberikan hasil yang lebih akurat. Contohnya untuk memindahkan cairan dengan ukuran 150 μl akan lebih maik menggunakan micropipette ukuran 20-200 μl dibandingkan yang berukuran 100-1000 μl.

Beralih pada cara penggunaannya, pengambilan dan pemindahan cairan dengan micropipette dapat dilakukan dengan beberapa tahao berikut:

  1. Atur volume yang diinginkan.
  2. Pasangkan tip dengan ukuran yang benar (100-1000 μl – warna biru, 20-200 μl -warna kuning, dan 2-20 μl – warna putih).
  3. Masukkan ujung micropipette ke dalam tip, putar dan tekan perlahan.
  4. Pegang micropipette dengan posisi yang benar , lalu tekan lunger button (tombol bundar di ujung atas micropipette) dengan ibu jari hingga tekanan yang pertama.
  5. Masukan ujung tip ke dalam cairan.
  6. Lepas tekanan ibu jari pada lunger button.
  7. Keluarkan cairan ke dalam tabung target dengan cara menekan lunger button hingga tekanan yang kedua.
  8. Lepaskan tip dari micropipette dan buang pada tempat sampah tanpa menyentunya dengan menekan tombol micropipette yang berada di pojok atas badannya.

Gambar 5.0 Dokumentasi saat mengerjakan simulasi.

Kegiatan ini pun selesai setelah saya dan teman-teman yang lain merasa sudah cukup mencobanya secara bergiliran.

Gambar 6.0 Dokumentasi akhir kegiatan.

Walaupun sedikit kecewa karena saya kira pada simulasi ini kami akan praktik untuk menggunakan alat flow cytometry dengan sampel dan alat yang sesungguhnya, saya tetap merasa senang bisa mengikuti kegiatan ini bersama dengan teman-teman yang lain. Selain itu, setelahnya juga saya menyadari bahwa walau terlihat kecil dan terkesan sepele, micropipette ini juga merupakan alat penyerta yang memiliki peran ppenting dalam berbagai penelitian-penelitian besar, terlihat pada saat kunjunga di laboratorium imunologi sekalipun terdapat berbagai prosedur yang memerlukan penggunaan alat ini secara tepat.

Sekian catatan saya kali ini, terima kasih.