Journey 11: Seminar Pakar – Breast Cancer: Current Model for Research

Tidak terasa, setelah hampir satu bulan mengikuti wahana elektif ini, sampai juga kami pada kegiatan seminar pakar ketiga dan terakhir. Seminar pakar kali ini dibawakan oleh pembimbing kami, Bu Nayla Majeeda, PhD. dengan mengusung tema Breast Cancer: Current Model for Research. Seminar pakar yang dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2022 ini membahas beberapa materi terkait breast cancerĀ sebagai pembukaan dan dilanjutkan dengan dengan pembahasan mengenai metode penelitian sebagai fokus utamanya.

Gambar 1.0 Dokumentasi kegiatan yang didapatkan dari record video.

Bu Nayla membuka pembahasan mengenai kanker payudara dengan fakta bahwa kanker payudara menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia dengan 70% di antaranya berasal dari negara berkembang. Kemudian, pembahasan pun terfokus pada pembahasan mengenai tumor environment atau lingkungan yang berada di sekitar jaringan kanker. Tumor environment ini memiliki beberapa kriteria khusus yang bisa menguntungkan jaringan kanker karena memiliki peranan dalam malignansi, metastasis, dan resistensi sel kanker. Adapun kriteria/ciri-ciri yang dimaksud, meliputi:

  1. Hipoksia –> mendorong ekspansi tumor dan angiogenesis.
  2. Warbug effect (lingkungan bersifat asam) –> memicu migrasi tumor.
  3. Aliran interstitial fluid lebih tinggi –> memicu invasi tumor.
  4. Invasi jaringan adiposa –> membuat tumor mengalami resistensi.

Beralih pada pembahasan mengenai metode penelitian, dibahas mengenai beberapa jenis metode penelitian yang dapat digunakan untuk melakukan penelitian kanker payudara, meliputi:

  1. In Vitro –> menggunakan kultur cell line.
    1. Kultur 2D
      • Kelebihan: lebih mudah, murah, dan reproducible.
      • Kekurangan: oversimplified dan homogen.
    2. Kultur 3D
      • Kelebihan: adanya interaksi sel dan ECM, memungkinkan pemodelan bermetastasis.
      • Kekurangan: lebih sulit, mahal, dan masih belum bisa menggambarkan karakteristik tumor environment.
    3. Tumor on Chip –> penggunaan unit fungsional organ manusia atau jaringan di dalamĀ microfluidic chip. Walaupun lebih mahal, metode ini memiliki beberapa kelebihan, meliputi:
      • Mampu menampilkan fenomena gradien biokimia.
      • Mampu menampilkan dinamika fluida pada tumor microenvironment.
      • Mampu meniru sifat-sifat biokimia dan metabolisme pada tumor microenvironment.
      • Mampu meniru fenomena vasculature.
      • Mampu menampilkan interaksi sel tumor dan sel stroma.
  2. In Vivo –> menggunakan hewan uji (biasanya mencit) untuk keperluan penelitiannya.
    • Kelebihan: menjadi salah satu solusi keterbatasan penelitian in vitro.
    • Kekurangan: lebih mahal, lama, masih perlu tahapan validasi pada manusia, dan kurang reproducible.
    • Klasifikasi model:
      • Transplantasi –> Allograft, CDX, PDX
      • Spontaneous tumorigenesis –> GEMMs, Carcinogen-induced murine tumorigenesis models
  3. Ex Vivo –> dilakukan untuk mengidentifikasi marker terapeutik dan/atau diagnostik, seringkali disebut explant models. Biasanya menggunakan tumor dari hasil operasi tanpa proses destruksi.
    • Kelebihan: relevan, kapasitas proliferasi dan interaksi heterogen tumor terjaga, arsitektur alami jaringan terjaga, dan baik untuk studi farmakodinamik.
    • Kekurangan: hanya untuk tumor yang dapat dibedah, bergantung pada integritas tumor, disintegrasi arsitektur jaringan yang cepat, tidak menggambarkan invasi dan metastasis, dan tidak dapat digunakan untuk studi resistensi.

Gambar 2.0 Beberapa model penelitian.

Walaupun materi yang dijelaskan cukup rumit untuk dimengerti, tetapi cara Bu Nayla yang selalu sabar menjelaskan dengan perlahan dan lugas juga kegiatan diskusi berjalan selama kegiatan bisa benar-benar membantu saya untuk mengerti berbagai materi ini. Sekian catatan saya kali ini, terima kasih.