Diskusi pleno minggu kedua

Diskusi pleno pada minggu kedua ini diadakan oleh kelompok dua yang merupakan kelompok saya. Pada minggu kedua ini kelompok saya akan memaparkan materi bahasan mengenai inovasi teknologi yang bermanfaat untuk mengatasi permasalahan- permasalahan pada saat pandemi ini. Dimulai dari swab test, pcr, dll.

Lebih spesifiknya kelompok 2 ini menjelaskan mengenai teknologi-teknologi yang digunakan untuk pemanfaatan metode diagnostik untuk covid-19 ini. Seperti tadi contoh yang sudah disebutkan seperti PCR test dan Antigen test. Terdapat perbedaan dari kedua test tersebut, mengenai mana yang lebih baik itu tergantung kebutuhan. PCR test adalah test yang lebih spesifik dari test antigen namun, karena hasilnya yang spesifik tentunya melalui serangkaian proses yang jauh lebih rumit dan kompleks dibanding dengan test antigen. Test PCR ini membutuhkan komponen-komponen yang lebih banyak dari test antigen.

Test PCR ini membutuhkan bahan baku seperti, DNA template, primer, dNTP, enzim DNA Polimerase, dan buffer. Test PCR bekerja dengan cara amplifikasi fragmen DNA spesifik. Komponen tersebut mungkin dirasa asing, maka mari kita ketahui apa saja komponen tersebut sedikit lebih dalam. dNTPs (deoksiribonukleotida trifosfat) adalah bahan baku dari proses penyalinan pigmen dna yang baru. Buffer sendiri adalah cairan yang berisi campuran elektrolit yang berfungsi untuk menjaga pH tertentu agar enzim beroprasi secara optimal. Test PCR ini juga melewati 3 rangkaian proses, Denaturasi; Annealing; Elongasi. Kemudian hasil tersebut diproses dengan metode elektroforesis atau dengan metode yang lebih canggih yaitu Real-time PCR.

Dari rangkaian proses yang sangat kompleks tadi tentunya test PCR ini membutuhkan waktu yang tidak singkat, biasanya dari sample diambil hingga hasil keluar akan memakan waktu berjam-jam. Namun tentunya hasilnya akan spesifik.

Sementara itu test Antigen adalah test yang sering dilakukan di rumah untuk home-testing atau self-testing. Karena biaya yang lebih terjangkau dan serangkaian pengerjaan yang tidak kompleks juga hasil yang instan. Antigen sendiri ini memiliki kelemahan dibandingkan dengan test PCR pasalnya hasil yang keluar dari Antigen tidak akan spesifik dan tidak lebih sensitif dari PCR test.

Namun hasil yang dihasilkan sangat cepat sehingga kebanyakan orang lebih memilih antigen misalnya untuk keperluan bepergian (ketika tidak ada gejala yang serius) sehingga hasil didapat dalam jangka waktu yang sangat singkat, sehingga lebih efektif. Dari segi biaya juga test antigen akan jauh lebih murah dari PCR test.

Materi lainnya yakni mengenai variant identification, yaitu teknologi yang digunakan untuk keperluan identifikasi varian covid-19 itu sendiri. Metode yang digunakan dinamakan genome sequencing. Apa itu genome sequencing, adalah proses yang digunakan untuk melihat perbedaan dan keragaman dari genome.

Adapun tahapan-tahapan dari genome sequencing adalah; DNA akan disimpan kedalam instrumen dengan frekuensi suara tinggi yang gelombangnya akan memecah DNA kedalam pecahan yang lebih kecil. Kemudian penanda khusus akan ditambahkan kedalam ujung dari fragmen DNA kecil tersebut, kemudian dalam alat yang dinamakan sequencer setiap bagian kecil dari DNA tersebut akan diduplikasi yang akan membentuk cluster dari fragmen yang identik.

Sequencer tersebut akan membaca DNA dengan warna yang berbeda untuk tiap base DNA yang berbeda, dengan instrumen khusus setiap individu DNA ini akan memperlihatkan sequencing dari genome, dan akhirnya untuk finishing software digunakan unutk membantingkan DNA sequences untuk dapat diidentifikasi varian nya.