Payudara
Anatomi Payudara
Payudara teridiri atas 12 sampai dengan 20 lobulus kelenjar yang masing-masing mempunyai saluran ke papilla mammae, yang disebut duktus laktiferus.
Fisiologi Payudara
- Pubertas : ketika duktus laktiferus berkembang
- Siklus menstruasi : hari ke 8 haid, payudara menjadi lebih besar. Pembesaran maksimal setelah beberapa hari haid. Beberapa hari menjelang haid, payudara tegang dan terasa nyeri
- Hamil dan menyusui : payudara menjadi besar karena epitel duktus lobus dan duktus alveolus berproliferasi dan tumbuh duktus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu proses laktasi. Air susu diproduksi oleh sel alveolus dan mengisi asinus yang kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu
Mengenal Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan salah satu jenis tumor ganas yang berkembang dibagian tubuh yaitu payudara. Tumor ganas ini terjadi karena proliferasi yang ganas pada sel epithel duktus atau lobus pada payudara. Kanker payudara merupakan menjadi salah satu penyakit yang sangat mematikan.
Penyebaran Kanker Payudara (Epidemiologi)
- Global
Bedasarkan data World Health Organization (WHO), pada tahun 2020, terdapat 2,3 juta wanita yang terdiagnosis kanker payudara dan 685,000 kematian akibatnya terjadi. Hingga akhir tahun 2020, sudah tercatat sebanyak 7,8 juta wanita didiagnosis menderita kanker payudara dan hingga saat ini masih terus berjuang melawan penyakitnya selama 5 tahun terakhir.
- Indonesia
Diambil dari data Globocan tahun 2020, jumlah kasus kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus. Hal ini menjadikan kanker payudara sebagai kanker paling umum di Indonesia.
Penyebab (Etiologi)
Sampai saat ini penyebab kanker payudara belum sepenuhnya diketahui secara pasti. Para ahli menduga bahwa penyebab terjadinya pertumbuhan abnormal pada sel kanker payudara diakibatkan oleh mutasi gen yang diturunkan secara genetik.
Faktor Risiko
Kanker payudara bukanlah penyakit menular. Tidak seperti beberapa kanker yang memiliki penyebab terkait infeksi, seperti infeksi human papillomavirus (HPV) dan kanker serviks, tidak ada infeksi virus atau bakteri yang diketahui terkait dengan perkembangan kanker payudara.
Meskipun begitu, terdapat faktor-faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Diantaranya :
1. Jenis Kelamin
Perempuan merupakan faktor risiko kanker payudara yang paling tinggi. Hanya sekitar 0,5-1% kanker payudara terjadi pada pria.
2. Mutasi Gen
Mutasi gen tertentu yang diwariskan sangat meningkatkan risiko kanker payudara, yang paling dominan adalah mutasi pada gen BRCA1, BRCA2 dan PALB-2.
3. Usia
Semakin bertambahnya usia semakin besar juga risiko terkena kanker payudara. Lebih dari 60% penderita kanker payudara di seluruh dunia berusia lebih dari 50 tahun.
4. Risiko lainnya
Obesitas, penggunaan alkohol yang berlebihan, riwayat keluarga penderita kanker payudara, riwayat paparan radiasi, riwayat reproduksi (seperti usia mulai menstruasi dan usia kehamilan pertama), penggunaan tembakau, dan terapi hormon pascamenopause meningkatkan risiko kanker payudara.
Mekanisme Penyebaran (Patofisiologi)
Jenis-jenis Kanker Payudara
- In situ breast cancer
- Ductal Carcinoma In Situ (DCIS)
- Lobular Carcinoma In Situ (LCIS)
2. Invasive breast cancer
- Invasive Ductal Carcinoma (IDC)
- Invacive Lobular Carcinoma (ILC)
3. Jenis lain yang cukup jarang ditemukan
- Medullary Carcinoma
- Tubular Carcinoma
- Sarcoma
- Micropapillary carcinoma
Stadium Kanker Payudara
Cara Mendiagnosis
- Anamnesis (wawancara dengan pasien)
- Letak benjolan, sejak kapan mulai timbul, kecepatan tumbuhnya, gejala penyerta seperti ada tidaknya rasa nyeri, jenis dan jumlah cairan yang keluar dari puting, perubahan bentuk dan besar payudara, hubungannya dengan kulit, siklus menstruasinya, dan restraksi puting susu.
- Faktor risiko yang perlu diketahui (contoh : riwayat penyakit keluarga)
2. Pemeriksaan fisik
- Insepksi (Observasi)
Melihat bentuk payudara, warna kulit, retraksi papil
- Palpasi (Meraba)
Memijat benjolan dan puting susu secara halus untuk melihat perbedaan yang terjadi
Pemeriksaan fisik ini dapat kita dilakukan sendiri, yaitu dengan melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
3. Alat khusus
- Mammografi
- MRI
- USG
- Biopsi
Pengobatan
- Terapi hormon : menghambat hormon progesteron dan estrogen di dalam tubuh yang dapat merangsang pertumbuhan kanker payudara
- Radioterapi : Menggunakan sinar berkekuatan tinggi (sinar-X dan sinar gama) untuk menghancurkan sel kanker)
- Kemoterapi : pemberian obat kemo yang berfungsi menyerang sel kanker dan sel normal lainnya (folikel rambut, sumsung tulang, dan sel pada mukosa mulut)
Pencegahan
Pencegahan kanker payudara dapat dilakukan dengan CERDIK :
- C : Cek kesehatan secara rutin
- E : Enyahkan asap rokok
- R : Rajin aktivitas fisik
- D : Diet seimbang
- I : Istirahat cukup
- K : Kelola stres
Prognosis
Sumber
- https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/breast-cancer
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482286/
- https://calgaryguide.ucalgary.ca/breast-cancer-clinical-findings/
- http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/pencegahan-penyakit-kanker-payudara-dengan-cerdik
- https://www.e-journal.unair.ac.id/JBE/article/download/1309/1068