Gagasan Ide Inovatif

Urgensi nutrisi pada kanker payudara

Jelly Daun Sirsak : Inovasi Pencegahan Kanker Payudara dan Peningkatan  Sistem Kekebalan Tubuh

 

Penyakit kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Ancaman kanker di Indonesia meningkat seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat. Kanker payudara sendiri merupakan salah satu kanker terbanyak di Indonesia yang diperkirakan memiliki angka kejadian sebesar 12/100.000 wanita dengan tingkat mortalitas yang tinggi. Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan – Sehat Negeriku

Kanker payudara atau breast cancer merupakan salah satu jenis tumor ganas yang berkembang dibagian tubuh yaitu payudara. Tumor ganas ini terjadi karena proliferasi yang ganas pada sel epithel duktus atau lobus pada payudara.

Sampai saat ini penyebab kanker payudara belum sepenuhnya diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan bahwa sekitar 5 hingga 10 persen kanker payudara berkaitan dengan mutasi gen yang diturunkan dari generasi ke generasi dalam sebuah keluarga. Sejumlah gen bermutasi yang diturunkan yang dapat meningkatkan kemungkinan kanker payudara telah diidentifikasi. Yang paling terkenal adalah gen kanker payudara 1 (BRCA1) dan gen kanker payudara 2 (BRCA2), keduanya secara signifikan meningkatkan risiko kanker payudara dan ovarium.

Selanjutnya, Kanker payudara bukanlah penyakit menular. Tidak seperti beberapa kanker yang memiliki penyebab terkait infeksi, tidak ada infeksi virus atau bakteri yang diketahui terkait dengan perkembangan kanker payudara. Akan tetapi, terdapat beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko mengalami kanker payudara, antara lain :

    • Haid pertama pada usia di bawah 12 tahun
    • Wanita yang tidak menikah
    • Wanita menikah tetapi tidak memiliki anak
    • Melahirkan anak pertama pada usia 30 tahun
    • Tidak Menyusui
    • Menggunakan kontrasepsi hormonal dan atau mendapat terapi hormonal dalam waktu yang cukup lama
    • Menopause pada usia lebih dari 55 tahun
    • Pernah operasi tumor jinak payudara
    • Riwayat kanker dalam keluarga
    • Wanita yang mengalami stres berat
    • Konsumsi lemak dan alkohol secara berlebih
    • Perokok aktif dan pasif

Agar dapat menang melawan kanker, pengobatan kuratif saja tidak cukup. Pengobatan kanker perlu pendekatan promotif dan preventif. Pengobatan kuratif merupakan kegagalan pengobatan promotif dan preventif. Pada dasarnya, semua orang punya sel kanker. Gen di dalam tubuh kita bermutasi. Tetapi mutasi itu dapat diatasi bila sistem kekebalan tubuh kita bekerja dengan benar. Kunci menghadapi kanker adalah imunitas yang membuat tubuh kita mampu melawan kanker. Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan alami tubuh dalam melawan infeksi, tetapi juga menyerang sel kanker.

Maka dari itu, dalam usaha untuk membantu langkah promotif dan preventif dalam pengobatan kanker payudara kelompok EHASP MG 2 menggagas sebuah ide inovatif berupa Jelly Daun Sirsak : Inovasi Pencegahan Kanker Payudara dan Peningkatan  Sistem Kekebalan Tubuh Daun sirsak

Sesuai dengan seminar pakar yang telah diberikan oleh dr. Siska Wiramihardja, M. Kes., Sp. GK, dengan judul Nutrition and Energy Metabolism Related Aspect of Breast Cancer, bahwa nutrisi memiliki banyak kaitan dengan kanker payudara. Oleh sebab itu, urgensi nutrisi pada kanker payudara menjadi landasan dari gagasan inovatif ini.

Sekarang ini ekstrak daun sirsak menjadi populer di kalangan masyarakat sebagai salah satu pilihan obat tradisonal untu mengobati kanker karena aman, dan tidak menimbulkan efek samping. Sirsak (Annona muricata Linn) merupakan tanaman buah yang berasal dari family Annonaceae yang tersebar di daerah tropis dan subtropis di dunia, dan bermanfaat sebagai antikanker, antikonvulsan, antirematik, antiparasit, antimalaria, hepatoprotektif dan antidiabetes. Studi fitokimia mengungkapkan bahwa daun, batang, kulit batang, dan biji sirsak mengandung senyawa acetogenin yang memiliki kerja antitumor dan toksisitas selektif terhadap sel kanker. Kandungan senyawa pada daun sirsak acetogenin berfungsi sebagai sitotoksik yang berpotensi sebagai antikanker. Acetogenin merupakan inhibitor dari kompleks 1 mitokondria yang menyebabkan penurunan produksi ATP sehingga menyebabkan kematian sel kanker  tanpa merusak sel-sel lain di dalam tubuh yang masih sehat. Pada daun sirsak juga terkandung alkaloid, tannin, dan flavonoid yang berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker. Hali ini tentunya sejan dengan penelitian para researcher dari UT Southwestern Medical Center yang menyebutkan bahwa daun sirsak cukup efektif untuk membunuh sel-sel kanker. Daun sirsak atau yang juga dikenal dengan graviola, mampu menghambat pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh manusia hingga 80%.

Selain itu, menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh National Research Fondation of Korea memaparkan bahwa daun sirsak yang telah diekstrak dapat meningkatkan kekebalan tubuh manusia. Ini tidak lepas dari senyawa bioaktif yang ada padanya. Ekstrak daun sirsak dapat merangsang sistem imun tubuh dengan kandungan mikronutriennya seperti vitamin C (asam karbonat), vitamin A, dan beta-karoten. Tentunya hal ini sesuai dengan langkah pendekatan promotif dan preventif dari penyakit kanker yang akan berjalan dengan baik bila sistem kekebalan tubuh kita bekerja dengan benar untuk melawan kanker seperti yang telah saya sebutkan di paragraf-paragraf sebelumnya. 

Untuk mengolah ektrak sirsak khususnya di bagian daun, saya dan kelompok MG 2 memutuskan untuk menjadikannya dalam bentuk jelly. Pemilihan bentuk jelly tersebut didasari oleh beberapa hal, antara lain :

    • Jelly adalah alternatif untuk yang merasa bentuk tablet atau pil biasa membuat mereka mual atau terlalu besar untuk ditelan
    • Rasa yang enak dari jelly juga bisa menjadi dorongan utama dibandingkan dengan tablet yang kurang menggugah selera.
    • Jelly diproduksi khusus supaya bisa dengan mudah dikonsumsi tanpa terasa seperti minum obat.

Saya kira cukup sekian tentang gagasan ide inovatif Jelly Daun Sirsak : Inovasi Pencegahan Kanker Payudara dan Peningkatan  Sistem Kekebalan Tubuh yang dapat saya paparkan. Semoga di masa mendatang, ide gagasan ini bisa benar-benar diimplementasikan dan dapat membantu upaya promotif serta preventif dari pengobatan kanker payudara yang insidensinya cukup tinggi di Indonesia. Terimakasih atas perhatiannya 🙏

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Beranda. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.). Retrieved September 9, 2022, from https://www.kemkes.go.id/article/view/22020400002/kanker-payudara-paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-kesehatan.html

Centers for Disease Control and Prevention. (2021, September 22). What is breast cancer? Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved September 9, 2022, from https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/what-is-breast-cancer.htm

Pertiwi, W., Arisanty, D., & Linosefa, L. (2020). Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata Lin) TERHADAP viabilitas cell line Kanker Payudara T47D secara in vitro. Jurnal Kesehatan Andalas, 9(1S). https://doi.org/10.25077/jka.v9i1s.1173

Ahmed, R. H., & Mariod, A. A. (2019). Annona squamosa: Phytochemical constituents, bioactive compounds, traditional and medicinal uses. Wild Fruits: Composition, Nutritional Value and Products, 143–155. https://doi.org/10.1007/978-3-030-31885-7_12

Kim, G.-T., Tran, N. K. S., Choi, E.-H., Song, Y.-J., Song, J.-H., Shim, S.-M., & Park, T.-S. (2016). Immunomodulatory efficacy of standardized annona muricata (graviola) leaf extract via activation of mitogen-activated protein kinase pathways in raw 264.7 macrophages. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM. Retrieved September 9, 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5209628/