“Indahnya Bali….”

Keindahan Bali….kesan bagi setiap/ribuan orang yang pernah mengunjunginya tentulah akan berbeda, tergantung dari bagaimana masing-masing orang memaknai kesan yang dirasakan..

Berkunjung ke Bali…rasanya selalu ingin terulang dan berulang kembali, daya pikat begitu kuat melekat ..seolah mengajak setiap orang datang dan datang lagi. Rasa penasaran akan keindahan panorama alam begitu menggoda orang untuk berkunjung. Daya pikat ke-khas an budaya tak dipungkiri pula sebagai salah satu magnet perangsang orang untuk terayu datang menikmati sajian pertunjukkannya.

Kesan Pertama setiap orang yang pertama kali datang ke  Bali…tentu akan terbersit kata ” Wow…Fantastik, Amazing, Beautiful, So Sweet…” semua terekam dari begitu berduyun-duyunnya orang dari berbagai sisi belahan bumi di dunia ini..yang begitu terpesona dan terkesima menikmati keindahan Bali. Termasuk saya yang sejak kecil mendamba untuk bisa menginjakkan kaki wisata di Bali…dan terwujud ketika dewasa saat kini.

Begitu indahnya pesona pulau dewata ini…hingga untuk saya kadang seperti lelucon kelucuan ..ketika melihat dan memperhatikan dialog dalam adegan film barat yang mengatakan ” I want to go  to   Bali….” tanpa menyertakan kata Indonesia…  Lucu, sepertinya Bali adalah sebuah negara/kepulauan yang berada di luar Indonesia. Ini sebuah bukti bahwa begitu luar biasa daya pikatnya, sehingga orang asing menganggap Bali sebagai suatu Pulau Indah..khusus keberadaannya..terpisah dari Indonesia.

Keindahan Bali, secara kasat mata mungkin kesan pertama yang membuat terkesan adalah Keindahan Panorama Alamnya. Pantai-pantai , lautan yang terbentang luas mengelilingi kepulauan tersebut begitu membiru menawan. Gunung , Bukit serta Danau begitu menghijau dan syahdu. Suasana Indah ini hingga menginspirasi seorang Penyanyi ‘Ebiet G.A.D.’ yang begitu Romantis menyuarakan keindahan Bali melalui Lirik dan Nada lagunya. Seperti Penggalan syair lagu Nyanyian Rindu …”…. Gemuruh Ombak di pantai Kuta..,Sejuk- lembut angin di Bukit Kintamani..Gadis-gadis kecil,menjajakan cincin..Tak mampu mengusir kau yang manis…” . Syair yang menunjukkan keindahan alam Bali yang dibumbui dengan Romantika pencintaan. Ini pun menjadi nilai plus yang membuat orang semakin penasaran akan keindahan Bali.

Keindahan itu tidak dengan sendirinya lestari…tanpa adanya prilaku masyarakat yang mencintai dan begitu menjaga keindahannya sepanjang masa. Memperhatikan sikap mereka dalam berpakaian, berbudaya dan kehidupan kesehariannya..sungguh menakjubkan. Mereka setia berpakaian adat dalam keseharian sebagai  simbol inilah ‘Orang Bali’  , begitupun makanan/kuliner yang tersedia begitu membumi dengan budaya orang Bali sendiri..sehingga siapapun yang berkunjung akan tergiur mencicipi kuliner khas bali. cukup membanggakan sikap menjaga kelestarian budaya dan segala aspeknya hingga tak lekang oleh waktu, dari dulu hingga sekarang.

Betapa prilaku masyarakat dijaga begitu abadi untuk bersama-sama seiring dengan pemerintahannya menunjukkan ‘Ke-Bali- an’ nya Bali itu sendiri, lewat pelestarian Bangunan Adat, Pura-Pura Peribadatan yang terbuat khas Bali dengan keindahan bebatuan. Bagaimana Gazebo bernuansa Bali menjadi pemikat orang ketika di Bali…dan pada akhirnya menginspirasi para arsitek yang kreatif menciptakan model knockdown reflika bangunan ala Bali tersebut.

Kemampuan menjadikan komersil segala sesuatu yang ada di ranah Bali…menjadi salah satu modal utama dalam menjadikan Bali semakin menarik hati setiap orang. Magic pun tak kalah menjadi objek yang dikemas secara apik dan luwes . Daya tarik magic  dikemas menyatu dengan adat istiadat masyarakat serta kepercayaan dan keyakinan terhadap dewa-dewi yang begitu luhur, sehingga segala sesuatunya tampak terkemas menyatu utuh.Kita cukup familiar dengan ‘Leak’ yang cukup fenomenal..hingga menginspirasi sebuah film nasional.

Bila kita melihat sejarah Bali dalam sebuah buku tentang Change/Perubahan (Rhenald Kasali :2005:xxvii-xxviii)… pernah disinggung bahwa ada Raja Bali yang menjelma menjadi Change Maker yaitu ‘Tjokorda Gde Agung Sukawati’..dimana pada masanya  sudah mempunyai inspirasi yang kuat untuk merubah Pulau Bali yang sekedar Indah..menjadi Pulau yang mampu menarik hati dan bertahan hingga saat ini, hanya dengan mengandalkan apa yang sudah ada sebagai ciptaan Yang Kuasa dan mengadalkan kesenian yang ada tanpa berinovasi. Dengan keinginan dan tekad yang kokoh berani membuat terobosan untuk cita-cita luar biasa pada masa itu. Berani mengambil langkah dengan mengundang secara terhormat para pesohor dunia untuk mengubah bali menjadi tempat yang luar biasa. Para Pelukis dunia yang berkunjung ke Bali (contohnya :Walter Spies) diundang ke Ubud dengan difasilitasi tempat tinggal dan keperluannya  untuk mau tinggal lama di bali dengan kompensasi memberikan pengajaran seni lukis terhadap masyarakat bali yang sudah memiliki dasar jiwa seni. Sehingga tak kalah  para pesohor Lukis dunia yang diundang seperti Rudolf  Bonnet, Hanz Snell bahkan Antonio Blanco ikut mewarnai nuansa Lukis Bali. Hal menajubkan sekarang kita rasakan setiap menyentuh lukisan Bali yang sangat ekpresif dan multitema. Kita bisa merasakan sekarang bagaimana Lukisan Bali menjadi TradeMark  juga bagi Bali…orang -orang merasa bangga memiliki lukisan Bali sebagai buah tangan seusai kunjungan ke Bali.

Keindahan Bali pun menyentuh hati secara personal maupun lembaga bahkan hampir semua Event Organizer ..untuk menjadikan Bali sebagai tempat penyelenggaraan pelatihan serangkai dengan refresh bagi para peserta pelatihan. Bagaimana Para Pramuwisata di Bali..begitu terlatih dan mahir dalam mempromosikan Bali…membuat terpikat setiap pengunjung. Itu semua tidak lepas dari sebuah Team Work masyarakat Bali dalam menciptakan ‘Indahnya Bali’…

Disiplin warga Bali dalam menjalankan rutinitas adat istiadat dan peribadatannya..begitu kuat. Takut akan Dewa ..membuat mereka taat mengikuti semua aturan adat dan peribadatan, Kutukan para Dewa…menjadi hal yang begitu mereka percayai adanya. Keyakinan mereka menumbuhkan sikap disiplin mereka. Tanpa Rekayasa…ketika orang berkunjung ke Bali..setiap pagi akan melihat orang-orang memberikan sesaji persembahan bagi para dewa. Pakaian adat yang dipergunakan begitu memukai berwarna cerah, menambah ayu para wanita Bali ketika  mengenakannya. Disiplin warga Bali terlihat dalam kebiasaan berjualan di sekitar wilayah yang dilalui oleh pengunjung, begitu tertata rapi tanpa mengganggu ketertiban kota. Kesadaran masyarakat akan keindahan kota begitu tinggi, sehingga sangat mendukung pemerintah melayani Bali sebagai Kota Wisata. Penertiban Pasar..rasanya cukup berhasil disana, seperti pasar Sukowati 1 dan 2, begitu menyamankan bagi pengunjung dan pembeli…dengan menyuguhkan kekhasan Bali.

Dalam sebuah tulisan “Terangkanlah Secara Detail” oleh Prof. Ganjar Kurnia, dibahas tentang bagaimana Bali mengemas Budaya dan segala aspeknya secara ‘Kalangenan’ dan tidak perlu dijadikan  profesi khusus (ketika turis datang, tinggal kumpul dan mulailah berkesenian….sementara kalau tidak ada turis, masyarakat kembali kepada ‘pekerjaannya’ masing-masing). dikatakan  pula”…salah satu faktor yang menyebabkan wisata berkembang di Bali adalah Karfena Kesenian atau Upacara Adat lainnya’Hidup’ di masyarakat.Ada Turis atau tidak ada turis,kesenian tetap hidup. Kalaulah turis tidak ada, maka mereka akan menjalani hidup sesuai profesinya masing-masing.” Manajemen Pengelolaan Pertunjukkan di Bali mempunyai peran juga dalam menciptakan daya pikat Bali..dimana dalam manajemen pengelolaan pertunjukkan , dalam tulisan ini pula disebutkan …di bali  tampilan pertunjukkan tidak artificial atau rekayasa…sehingga pengemasan pertunjukkan alamiah sesuai dengan adanya. Sebagai contoh; Bagaimana Upacara Ngaben disaksikan itulah realita yang dilihat pengunjung…karena jadwal kunjungan menyerasikan dengan event upacara ngaben yang biasa dilaksanakan oleh masyarakat Bali.

Semakin bertambah nyata adanya…’Indahnya Bali..’ , ketika majalah FEMINA ( 23/xxxix-11-17 Juni 2011) menceritakan bagaimana Magnet Bali menarik negara dengan teknologi super(Jepang) yang selalu merindukan tradisi dan budaya seperti halnya Bali. Kemampuan  Bali berpromosi dengan ‘Bali Pray for Japan’ telah menyentuh warga Jepang Pascatsunami. Kutipan warga Indonesia yg lama menetap di Jepang-pun jelas menguatkan bagaimana indahnya Bali..memikat orang ;” Bali mungkin satu-satunya daerah yang penunjang pariwisatanya paling lengkap di Indonesia” . Penunjang pariwisata  bisa kita lihat dengan adanya Bandara “Ngurah Rai” yang berstandart  Internasional tetapi mempunyai ciri bangunan khas Bali..ini menjadi jendela kesegaran yang pertama kali dilihat oleh setiap pengunjung..dengan Gapura bebatuan begitu kental membawa pengunjung semakin dibuat penasaran memasuki pulau Bali. Kemampuan Bali mengemas pusat kerajinan khas bali-pun begitu tertata apik dan berseni…sehingga pengunjung-pun selain wisata belanja terpenuhi…wisata keindahan bangunan bali pun ternikmati. Dikatakan pula dalam majalah tersebut bagaimana keramahan orang Bali dalam menyambut wisatawan …sebagai contoh Orang Jepang yang berkarakter senang mengobrol..disambut dengan obrolan hangat orang Bali…ini menyenangkan buat mereka, mereka membandingkan dengan Hawaii yang tak ada suasana akrab mengobrol. Mereka merasa ada kedekatan psikologis , dimana orang Bali dengan orang Jepang sama menjunjung tinggi peninggalan adat dan budaya tradisional. Itu menjadi point plus untuk Bali sebagai tempat yang indah.

Begitulah Bali…dengan segala atribut yang melekat dalam bingkai keindahan, sungguh Indah dinikmati sebagai tujuan wisata dan refresh bagi siapa saja pecinta alam nan indah.

Gambaro! (Semangat) ke Bali…