#4 – Refleksi All Our Kin – Carol B Stack

Diskusi bersama Ibu Wati (Dr. Budiawati Supangkat, MA, Antropolog Gender – FISIP, UNPAD)

tentang Kekerabatan dari E-book All Our Kin – Carol Stack.

Kebersamaan diskusi virtual :

sumber gambar : goodreads

Tentang Penulis :

Carol B. Stack/Carol Stack.

Carol Stack merupakan antropolog studi sosial budaya pendidikan dengan ketertarikan riset : kemiskinan perkotaan dan pedesaan, kebijakan terhadap anak dan keluarga, migrasi, ras, dan gender, ketertarikan riset barunya pada : pemuda,pekerjaan dan sekolah. 

SINOPSIS ALL OUR KIN

Selayang pandang buku ini menceritakan kajian antropologis penulis selama melakukan riset pada tahun 1974 tentang komunitas kulit hitam yang berlokasi di Midwest, salah satu area perkotaan. Stack menganalisis dengan fokus kelas bawah (orang kulit hitam) dan disebut dengan FLAT (Flat ini diceritakan berada di kota Fiksi Jackson Harbor).  Di kota ini, Stack mengerjakan studi kasus nyata pada komunitas migrasi kulit hitam dari Amerika Selatan ke Midwest tercatat dari tahun 1968 hingga 1971.

Perjalanan Stack meneliti menggunakan penyamaran karena tidak menggunakan nama asli dari afiliasi lembaga risetnya, tujuan Stack demikian adalah untuk menunjukkan dan membuktikan bahwa : daerah perkotaan yang paling miskin memiliki kesamaan dalam hal norma dasar, kelembagaan, dan ditemukannya masalah sistemik sosial. 

Penemuan Stack tentang penindasan sistemik yang terjadi pada komunitas kulit hitam terlihat dari rasisme dan kekerasan ekonomi, yang ternyata memberikan penjelasan bahwa hal ini adalah hal yang benar-benar sistemik dan dapat digunakan kembali jika ada hipotesis untuk solusi untuk jangkauan kasus yang melebar atau meluas.

Stack menjelaskan dalam buku ini bahwa alasannya tertarik dengan migrasi komunitas kulit hitam dimulai dari sebuah pengamatan tentang penghuni zona perkotaan di Midwest yang memiliki ketergantungan pada kesejahteraan terutama dari programnya. 

Program kesejahteraan ini disebut sebagai Bantuan Keluarga untuk tanggungan anak-anak. Hal ini terlihat dari sekelompok keluarga pindahan dari desa ke kota dalam dua generasi terakhir. Stack memiliki rasa penasaran dengan intuisi peneliti ingin mengetahui :

“Apakah ada sesuatu tentang kota-kota Midwestern ini ?”

“Bagaimana kota ini bisa memberikan insentif kepada komunitas orang kulit hitam yang dibebani oleh kemiskinan jangka panjang ketika melakukan migrasi ? “

Studi antropologis Stack secara umum hanya memetakan berbagai jenis hubungan keluarga melalui barang dan jasa yang bergerak, penelitian Stack ini atas dasar pemikiran dan ide strukturallis dari gabungan perspektif antropologi dan sosiologi, beberapa yang memengaruhi kajian Stack dalam analisisnya adalah :

  1. Frances Fox Piven   (Seorang Professor Emeritus Ilmu Politik – CUNY, Amerika dan ilmuwan sosial yang terkenal secara internasional dengan komitmennya terhadap orang miskin dan pekerja untuk kepentingan demokrasi).
  2. Charles Valentine (lahir pada tahun 1929 dan menghadiri Sekolah Pascasarjana di University of Pennsylvania pada 1950-an. Dia dipilih oleh Ward A. Goodenough untuk bergabung dengan sekelompok siswa yang menemaninya ke Papua-Nugini untuk membantu studi etnografi budaya dan linguistik penduduk).
  3. Richard A. Cloward (Publikasi risetnya) (Sosiolog, Aktivis, Penulis, Professor di Sekolah Pekerja Sosial – Universitas Columbia).

Ketiga influencer inilah yang melengkapi kajian Stack terhadap struktur ekonomi Amerika dengan memetakan beberapa aspek seperti :

  1. Kondisi Warga Negara
  2. Batas Kesadaran diri selaku warga negaranya tinggal.

Stack berpandangan bahwa akibat pandangan wajar tentang kemiskinan dan ketidaksejahteraan dapat menyatakan penderitaan orang kulit hitam diremehkan, terbukti mereka diremehkan dan diberi posisi sebagai tenaga kerja dasar, sistem kesejahteraan yang miskin dan gagal sangat terlihat ketimpangannya, dan adanya epidemi kekerasan ekonomi berbasis ras.

Dalam riset ini Stack tentu menentang keras pada asumsi populer tentang kemiskinan. Hal ini sejalan dengan pemikiran Sosiolog Oscar Lewis yang menyatakan cycle of poverty yang selalu bermasalah dimanapun karena ada penguatan ekonomi namun dimanfaatkan dan menjadi berkelanjutan oleh para pelakunya.

Sebelum masuk pada bahasan refleksi setiap bab dalam buku All Our Kin, ada beberapa prinsip Stack yang saya sukai dari perspektif outsider ketika Stack menjadi antropolog yang menkaji kehidupan komunitas hitam di The Flats :

  1. Stack berhasil memposisikan dirinya sebagai peneliti/antropolog yang tidak menggunakan afiliasinya sejak terjun mengambil data dan meneliti, hal ini menjadikan Stack lebih leluasa memposisikan dirinya sebagai outsider yang masuk ke dalam kehidupan kelompok kulit hitam bahkan sampai urusan personal orang hitam.
  2. Stack menyamarkan lokasi dengan membuat penyamaran nama The Flats dan ini tidak mendiskriminasi siatu lokasi untuk ditelusuri bahkan diinvestigasikan, Stack menjaga nama baik The Flats dan orang-orangnya, namun Stack memunculkan data empirik dari hasil penelitiannya.
  3. Stack peduli pada kemiskinan, jaminan sosial, dan hubungan antar individu baik itu memiliki kekerabatan atau orang lain yang akhirnya menjadi satu keluarga. Stack menekankan kekuatan suatu hubungan dapat membantu kesenjangan sosial, terutama dalam memberikan bantuan.

Refleksi 1 – Perkenalan The Flats, The Setting, The Research Scene dan My Home Base : 

Stack membuat pengenalan sebagai antisipasi bahwa seorang wanita muda kulit putih dapat melakukan studi tentang kehidupan keluarga kulit hitam, dan memberikan pengetahuan dasar untuk mengevaluasi kualitas data yang diperoleh.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan spektrum pertanyaan yang luas yang mendasar bagi analisis sosial.
“Mungkinkah orang luar yang melambangkan budaya dominan memasuki komunitas kulit hitam, memenangkan partisipasi dan persetujuan komunitas,
memperoleh data yang dapat diandalkan, dan menilai keandalannya?” 
Sebagai pertanyaan penelitian Stack mencakup :
  1. Peran apa yang dapat diambil oleh peneliti?
  2. Dapatkah pengamat memahami bagaimana pertanyaannya ditafsirkan oleh informan?
  3. Bisakah pengamat menemukan aturan yang digunakan oleh mereka yang dipelajari untuk mengatur urusan sehari-hari mereka?
  4. Bisakah membedakan teorinya sendiri untuk memahami data dari makna yang diberikan oleh anggota komunitas dalam kehidupan sehari-hari mereka?
  5. Bagaimana saluran/informan awal yang dipilih untuk mendapatkan informasi tentang makanan pembuka ke dalam komunitas yang memengaruhi temuan dan bias dari studi lapangan antropologis?
Baik dalam masyarakat industri maupun nonindustri, para peneliti biasanya menjalin kontak pertama mereka dengan orang-orang yang memegang kekuasaan seperti : administrator kolonial,kepala suku, walikota lokal, dan hakim.

Orang-orang ini memanfaatkan status mereka dalam komunitas dan bantuan yang diberikan kepada mereka untuk mengantar para peneliti ke komunitas, mata rantai pertama dalam apa yang menjadi rantai perkenalan. Siapa pun yang melanjutkan melalui saluran lain berisiko menyinggung pihak yang berkuasa dan memprovokasi undangan untuk meninggalkan komunitas. Di sebagian besar komunitas kulit hitam di Amerika Serikat saat ini, kekuasaan dibagi di antara generasi profesional yang lebih tua.

  • Stack mendapatkan kontak pertama di The FLAT dengan dengan bekerja melalui jaringan mapan kelompok pria dan wanita kulit hitam yang memiliki status dan kekuasaan di The Flats dan di komunitas Jackson Harbor yang lebih besar. 
  • Informan Stack  mencakup dua ilmuwan sosial kulit putih lainnya telah memasuki komunitas kulit hitam di Jackson Harbor melalui kontak dengan pengkhotbah, guru pekerja sosial, dan profesional kulit hitam lainnya. Meskipun tidak ada penelitian yang membutuhkan teknik pengamat partisipan yang intensif, penelitian mereka terbatas.
  • Stack melakuka studi pertama kali pada pertengahan 60-an pada komunitas yang telah menghasilkan beberapa orang yang pandai berbicara. Bahkan berbicara intelektual untuk menentang ketidakadilan rasial dan politik.
  • Pidato dan aktivitas mereka ditujukan terutama pada komunitas kulit putih di dalam komunitas kulit hitam itu sendiri, mereka tidak mengontrol suara.
  • Stack mengenal pria dan wanita muda yang terlibat dalam aktivisme politik dalam komunitas kulit hitam kemudian mereka berkomitmen untuk tujuan mereka pada : pusat kesehatan gratis, Organisasi Hak Kesejahteraan, pusat pelatihan kerja, aktivis rumah susun.
  • Stack mempelajari orang-orang di The Flat menggunakan nama depan satu sama lain, dan untuk menyebut tetangga dan teman mereka dengan Nama keluarga jarang digunakan dan sering kali orang tidak tahu nama keluarga dari kenalan dan teman lama.
  • Meskipun pembuatan nama panggilan untuk saudara dan teman adalah hiburan yang kreatif dan tak ada habisnya. Nama panggilan dipersonalisasi dan disayang seperti yang secara dramatis mengekspos karakteristik yang mengesankan atau mencolok tentang seseorang, memberinya identitas yang sangat khusus. Stack juga memperoleh beberapa nama panggilan selama penelitian, tetapi nama panggilan itu adalah “Si Putih Caroline”, sebuah nama yang awalnya diberikan kepada Stack oleh sebuah keluarga untuk membedakan Stack dari keponakan mereka yang juga bernama Caroline.
  • The Flats adalah nama fiktif, begitu pula nama kotanya, Jackson Harbour. Statistik yang dikutip pada komunitas ini berasal dari Sensus AS (1960-1970), tetapi untuk menyembunyikan identitas kota, angka-angkanya telah sedikit dikaburkan. Namun demikian, deskripsi menggambarkan pengaturan, dan secara akurat mencirikan banyak daerah perkotaan lainnya di Midwest dan perempatan ghetto di dalam kota-kota ini.

Refleksi 2 –  Black Urban Poor :

Stereotypes Versus Reality dan An Anthropological Approach : 

Stack mengakumulasikan tentang beberapa studi tentang keluarga kulit hitam di Amerika Serikat yang memiliki pemikiran tinggi baik strategi adaptif, akal, dan ketahanan keluarga perkotaan di bawah kondisi kemiskinan abadi untuk sebuah stabilitas jaringan kekerabatan mereka. Sebagian besar studi klan tentang kehidupan keluarga kulit hitam telah membandingkan keluarga dengan latar belakang model kelas menengah kulit putih.
Selama lebih dari 50 tahun, para sarjana terkemuka kehidupan keluarga kulit hitam telah puas dengan budaya hitam pigeonhole ke dalam konsep yang terbentuk sebelumnya dari ibu-ayah-anak (model nuklir) atau matriarki (model matrifokal), hampir tidak mempertanyakan validitas budaya mereka.
Mengapa hal ini bisa terjadi ? 
Pengamatan Stack menyebutkan bahwa :
  • Studi yang cenderung memperkuat stereotip populer dari kelas bawah atau keluarga kulit hitam-khususnya keluarga kulit hitam dalam kemiskinan sebagai kelompok yang menyimpang, matriarkal, dan rusak. Mengingat bias akademis yang berlaku, tidak mengherankan bahwa beberapa upaya telah dilakukan untuk melihat keluarga kulit hitam sebagaimana adanya, mengakui interpretasi orang kulit hitam terhadap pola budaya mereka sendiri. Pelajar dari kehidupan keluarga kulit hitam umumnya mengabaikan interpretasi bahwa orang kulit hitam memiliki pengalaman hidup mereka sendiri.
  • Tentang keluarga untuk mencapai mobilitas sosial terdiri dari pekerjaan bergaji rendah, musiman, dan sementara. Ini adalah faktor utama yang mencegah individu keluar dari kemiskinan. Selain itu, mereka yang mencoba mobilitas sosial harus secara hati-hati mengevaluasi keamanan pekerjaan mereka, bahkan jika itu pada tingkat kemiskinan, sebelum mereka mengambil risiko melepaskan diri dari bantuan kolektif kerabat. Harapan dan kewajiban kolektif yang diciptakan oleh jaringan kerja sama sanak saudara yang miskin di The Flats menghasilkan stabilitas dalam kelompok kerabat, dan keberhasilan jaringan sanak saudara ini bergantung pada stabilitas ini.
  • Adanya teori-teori ilmu sosial rasis seperti yang telah melahirkan konsep-konsep seperti budaya kemiskinan. Dalam Blaming the Victim William Ryan (1971) secara dramatis menunjukkan dampak pemikiran rasis terhadap ilmu-ilmu sosial dan dampak diskriminasi terhadap orang kulit hitam. Ryan berpendapat bahwa “kita tidak bisa menyalahkan korban atas kekurangannya”
  • Namun, bahkan Ryan menerima asumsi ilmuwan sosial dan pembuat kebijakan dengan menyatakan bahwa atribut menyimpang ini hanya berlaku untuk segmen yang relatif kecil dari komunitas kulit hitam. Dia menerima tanpa kritis bahwa keluarga kulit hitam yang miskin adalah keluarga tanpa ayah. Dia percaya bahwa peristiwa stres di antara orang miskin diikuti oleh perubahan rumah tangga yang tidak terduga oleh orang dewasa dan anak-anak. Dia menyatakan bahwa tekanan ekonomi dan diskriminasi adalah penyebab dasar kemerosotan keluarga “Negro” dan bahwa “patologi sosial dan keluarga berantakan adalah akibat kembar.” Semua asumsi ini ditantang dalam buku ini oleh Stack.  Ryan tidak menanyakan, misalnya, apa satu-satunya ikatan kekerabatan atau persahabatan yang dimainkan di komunitas kulit hitam, siapa yang mensosialisasikan anak-anak yang lahir di ghetto, kriteria rakyat apa yang memenuhi syarat seorang wanita untuk melahirkan atau membesarkan anak, atau apa yang mungkin fungsi adaptif serikat seksual dan beberapa jaringan keluarga rumah tangga, Karena tidak mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, ia mungkin meminta maaf atas cara hidup mereka.
  • Kerabat pribadi tumpang tindih membentuk kelompok individu yang masing-masing dapat membawa orang lain ke dalam jaringan domestik. Para peserta jaringan domestik di The Flats cukup sering berpindah-pindah dan memiliki loyalitas lebih dari satu kelompok rumah tangga dalam satu waktu. Anggota rumah tangga di mana individu memiliki loyalitas berbagi tanggung jawab domestik yang dipahami bersama. Anak-anak dapat diasuh oleh orang tua mereka atau oleh peserta lain dalam jaringan domestik orang tua mereka, atau mereka dapat dipindahkan bolak-balik dari rumah tangga ibu mereka ke rumah keluarga kerabat dekat perempuan lainnya. Pola tempat tinggal anak-anak di The Flats menimbulkan pertanyaan tentang distribusi hak pada anak-anak, kriteria yang orang berhak untuk mengambil peran orang tua, dan bagaimana mendefinisikan “keluarga” di The Flats.
Secara tradisional, para antropolog telah mendefinisikan suami, istri, dan keturunannya sebagai unit sosial-ekonomi dasar yang membentuk sebuah keluarga. Unit ini dianggap sebagai kelompok keluarga universal yang menyediakan fungsi seksual, ekonomi, dan reproduksi dan pendidikan (Murdock 1949). Perspektif tentang keluarga ini jelas tidak memadai untuk studi kehidupan rumah tangga di The Flats.
Pengertian kemiskinan menjelaskan persistensi kemiskinan dalam hal penyisihan, disintegrasi kelompok, disorganisasi pribadi, pengunduran diri  dan fatalisme. Namun, sejak awal, Hylan Lewis (1965), kemudian Hannera (1969), Liebow (1967), dan Valentine (1968) menunjukkan bahwa banyak ciri yang diduga mencirikan budaya kemiskinan-pengangguran, upah rendah, tempat tinggal yang padat adalah hanya definisi kemiskinan itu sendiri, bukan “budaya” yang berbeda. Di The Flats, pekerjaan tersedia bagi mereka yang berharap upah.
Piven dan Cloward (1971) berpendapat bahwa pemberian bantuan di Amerika adalah institusi pendukung yang melayani tatanan ekonomi dan politik yang lebih besar. Piven dan Cloward mendemonstrasikan fungsi-fungsi kesejahteraan masyarakat dalam bukunya Regulating the Poor (1971, xiii) Hal ini “menunjukkan bahwa pengaturan bantuan dimulai atau diperluas selama pecahnya sesekali kekacauan sipil yang dihasilkan oleh pengangguran massal, dan kemudian dihapuskan atau dikontrak ketika stabilitas politik dipulihkan.”
Sifat ekonomi Amerika, seperti yang dijelaskan oleh Piven dan Cloward (1971), mengharuskan orang miskin untuk memikirkan cara untuk mengatasi krisis kronis, bencana, dan peristiwa yang sama sekali di luar kendali mereka. Banyak penelitian mengabaikan bagaimana tekanan ekonomi dan politik di luar dan di dalam keuntungan, sistem kesejahteraan, majikan, kehilangan tanah, agen sosial, sekolah, dokter, klinik kesehatan, layanan kota- mempengaruhi pola budaya, identitas sosial, kesempatan hidup, dan hubungan interpersonal di antara orang miskin.
Banyak tinjauan literatur tentang keluarga kulit hitam menunjukkan kegagalan ilmuwan sosial untuk memahami realitas budaya Afro-Amerika; lihat, misalnya, Gonzalez (1969), Struktur Rumah Tangga Black Carib (Bab VI): Whitten dan. (1970), Antropologi Afro-Amerika (Pendahuluan (1971), Tomorrow’s Tomorrow: The Black Wom yang disarankan oleh Stack agar analisis tentang keluarga dan kemiskinan semakin holitik.

Refleksi 3 – Swapping ” What Goes Round Comes Round 

The Obligation to Give, The Rhythm of Exchange dan Social Networks

Stack menceritakan tentang pengalamannya dalam melihat kehidupan orang yang bernama Ruby Banks yang naik taksi untuk mengunjungi Virginis Thomas,  dan mereka menukar beberapa butir jagung panas dan sayuran dengan popok dan susu. Di taksi saat pulang, Ruby berkata kepada Stack

“Saya tidak percaya menempatkan diri pada siapa pun, tapi saya tahu saya butuh bantuan setiap hari, Anda tidak bisa mendapatkan bantuan hanya dengan duduk di rumah, berbaring di rumah, dan semuanya Anda harus bangun dan pergi keluar dan bertemu orang-orang, karena pada hari Anda pergi keluar, orang pertama yang Anda temui mungkin adalah orang yang dapat membantu Anda mendapatkan hal-hal yang Anda inginkan. Saya tidak percaya mengemis, tapi saya percaya bahwa orang harus saling membantu. Dulu saya mengharapkan banyak hal seperti suite ruang tamu, pakaian, pakaian bagus, pakaian bergaya-saya muak memakai pakaian yang sama. Tapi saya tidak bisa, saya tidak bisa bantu diri saya sendiri karena saya memiliki anak-anak saya dan saya mencintai mereka dan saya memiliki ibu saya dan semua kerabat kami Kadang-kadang saya tidak punya uang receh di saku saya, tidak sepeser pun menangis untuk mendapatkan sekotak popok kertas, susu, roti roti Tapi Anda harus mendapat bantuan dari semua orang dan siapa saja, jadi jangan berpaling ketika mereka datang meminta bantuan”

Sebagai Keluarga kulit hitam yang tinggal di The Flats yang membutuhkan sumber dukungan kooperatif yang stabil untuk bertahan hidup. Mereka berbagi satu sama lain karena urgensi kebutuhan mereka seperti adanya aliansi antara individu dibuat sepanjang waktu ketika kerabat dan teman berubah dan memberi satu sama lain. Mereka berdagang kupon makanan, uang sewa, TV, topi, dadu, mobil, nikel di sini, rokok di sana, makanan, susu, bubur jagung, dan anak-anak.

Refleksi 4 – Personal Kindreds : “All Our Kin”: 

Motherhood, Fatherhood, Friendship

Stack memperhatikan setiap perilaku dan kehidupan di The Flats. Di seluruh dunia, individu membedakan kerabat dari non-kerabat. Selain itu, dalam istilah yang sering diperluas ke non-kerabat dan hubungan sosial antara anak-kerabat dapat dilakukan dalam idiom kship. Individu memperoleh hubungan kapal yang diakui secara sosial dengan orang lain melalui rantai hubungan sosial antara orang tua-anak (Goodenough 1970). Rantai koneksi orang tua anak sangat penting untuk penataan. Meskipun antropologi telah lama membedakan perbedaan antara orang tua alami dan sosial (Malinowski 19 Radcliffe Brown 1950, Goodenough 1970, Canoll 1970). Dan Inilah yang terjadi di The Flats tentang hal-hal konyol :  Seorang wanita muda Mack di The Flats, dia memiliki anak sendiri dari ayah yang berbeda. Billy berkata :
“Kebanyakan orang yang memiliki hubungan keluarga berada di lingkungan ini, tepat di The Fasts, tetapi saya juga memilih orang di Selatan, di Chicago, dan di Ohio. Saya tidak bisa banyak nama mereka dan kebanyakan dari mereka bukan mally kifol tome Mulai di jalan dari sini, ambil ayahku, jadilah Daddy (Ayah), dia bukan ayah bagiku. Aku hanya punya satu ayah dan itu Jason”

Refleksi 5 – Child Keeping : “Gimme a Little Sugar”

Statistical Patterns dan Transactions in Parenthood 

Komunitas kulit hitam telah lama menanggung masalah dan kesulitan yang dialami bersama oleh semua ibu dalam kemiskinan. Tanggung jawab bersama di antara kerabat telah menjadi kewajiban. Keluarga-keluarga yang baru mengetahui kehidupan di The Flats menceritakan kepada Stack tentang banyak keadaan yang mengharuskan anak-anak untuk tinggal di rumah tangga yang saling membutuhkan dan tidak termasuk orang tua biologisnya. Sebagian besar orang dewasa yang terlibat dalam penelitian ini pernah dikendalikan oleh kinamen (a man who is one of a person’s blood relations). Beberapa anak mereka sendiri membutuhkan biaya mahal di rumah kinamen, atau telah diurusi oleh kerabat di masa lalu.
Orang-orang di The Flats sering menjadi vegan dan cold-keeping sebagai bagian dari elastisitas penduduk. Perluasan dan pengurangan rumah tangga, dan rekombinasi berturut-turut dari kerabat laki-laki yang tinggal bersama, juga diperlukan untuk merawat anak-anak yang tinggal di rumah tangga mereka seiring dengan pergeseran hombold, hak dan kemungkinan yang dibutuhkan. Orang-orang yang untuk sementara memikul kewajiban kekerabatan untuk mengasuh anak, mengasuh anak tanpa batas, memperoleh kelompok utama malam dan tugas-tugas yang secara ideal.
Jumlah orang yang dapat mengasumsikan perilaku yang sesuai idealnya terkait dengan aturan orang tua dan kakek-nenek meningkat untuk memasukkan kerabat dekat dan teman-teman. Akibatnya panggilan “ibu”, “ayah”, “nenek”, dan sejenisnya, label yang sesuai untuk menggambarkan lingkungan sosial.

Refleksi 6 – Domestic Networks “Those You Count On”:

Kin-Structured Local Networks, Residence and Domestic Organization, The Domestic Networks of Magnolia and Calvin Waters, Genosity and Poverty 

Stack melihat pada kelompok hitam ini ada sebuah tanggung jawab untuk menyediakan makanan, perawatan, pakaian, dan tempat tinggal dan untuk mensosialisasikan anak dalam peta desti etwork het al huld. Rumah mana yang menjadi milik individu tertentu yang bukan merupakan pertanyaan penting, seperti yang kita miliki dalam gambaran rumah tangga sehari-hari bergantung pada hal-hal di mana orang-orang berkumpul dengan semua waktu dan uang.
Meskipun mereka yang makan bersama dan berkontribusi terhadap sewa umumnya dianggap oleh orang-orang Flat sebagai unit rumah tangga minimal, perubahan rumah tangga jarang mempengaruhi pertukaran dan ketergantungan harian mereka yang mengambil bagian dalam kegiatan bersama.
Jalur tempat tinggal dan organisasi operasi orang-orang yang terhubung dalam jaringan domestik menunjukkan stabilitas dan kekuatan kolektif kehidupan keluarga di The Flats. Michael Lee dibesarkan di The Flats dan memiliki pekerjaan di Chiesen. Dalam kunjungan ke The Flats, Michael meninggalkan tempat tinggal dan organisasi domestik kerabatnya.

Refleksi 7 – Women and Men “I’m Not in Love with”

No Man Really, Mother and Fathers, Fathers and Children, Men and Mothers

Stack juga memperhatikan kisah asmara antara wanita dan pria di The Flats, ada kalimat yang mengejutkan Stack :

“Aku Tidak Benar-benar Jatuh Cinta dengan Tidak Ada Pria”
Ini disebabkan karena adanya kekosongan dan keputusasaan lowongan pekerjaan merugikan bagi pria dan wanita, rute kontrol atas sedikit oleh wanita, dan keamanan jaringan kerabat, militer melawan manajemen atau hubungan jangka panjang di The Flats wanita dan pria, bagaimanapun juga , akan lebih bagus jika  hubungan yang satu sama lain memiliki rasa dan jatuh cinta,
Funlity dari pengalaman kerja untuk stretcomes di komunitas kulit hitam secara sensitif digambarkan oleh Elliot Liehow di Tallys Camer. Dia menyatakan (1957, hlm. 63) bahwa
“Pekerjaan itu menggagalkan pria dan pria itu gagal dalam pekerjaan.”
Ini merupakan hasil dari diskusi Liebow (1967, 142) tentang penelitiannya tentang hubungan eksploitatif pria penipu jalanan dengan wanita. Hal ini memperlihatkan :
“Mes (tempat ini) tidak hanya menempatkan diri mereka sebagai pengeksploitasi skotomi terhadap wanita, tetapi mereka mengharapkan pria lain melakukan hal yang sama.”
Untuk stabilitas maital, pekerjaan bergaji rendah, pengangguran, dan kesejahteraan , semua memiliki konsekuensi  yang dapat diprediksi untuk hubungan pidana antara perempuan dan laki-laki di The Flats.  Bahkan jika ada  diskusi tentang peran seks dalam komunitas hitam namun dibahas dengan cara pendekatan personal dan itu masuk ke dalam ranah diskusi pribadi.

Refleksi 8 – Kesimpulan : 

  • Keluarga kulit hitam di The Flats dan non-kerabat mereka  memiliki pola-pola perubahan berbasis kekerabatan jaringan dalam batas rumah tangga, atau bahkan ikatan seumur hidup.
  • Prestasi struktural yang sangat adaptif dari keluarga kulit hitam perkotaan ini melengkapi respons yang lambat terhadap kondisi sosial-ekonomi kemiskinan, pengangguran perempuan dan laki-laki kulit hitam, dan sumber daya.
  • Prestasi negatif yang dikaitkan dengan keluarga miskin terlihat bahwa keluarga kulit hitam yang tergabung dalam perubahan domestik yang kooperatif terbukti menjadi jaringan yang ulet, aktif,
  • Kurangnya gaya hidup miskin secara bersamaan terkunci ke dalam ikatan yang intim dan berkelanjutan dengan The Flats dan kehidupan sosialnya.
  • Adaptasi kemiskinan yang menarik dijelaskan dalam penelitian ini dalam siklus kemiskinan yang membuat orang miskin melepaskan diri dari jaringan kerabat mereka atau meninggalkan kota.
Demikian Refleksi dan membaca tentang hubungan kekerabatan dengan kehidupan sosial terutama kelompok kulit hitam yang diteliti oleh Antropolog Kulit Putih Carol Stack dalam bukunya All Our Kin.
– Repa Kustipia

 

 

This entry was posted in Antropologi Dasar. Bookmark the permalink.