Menjawab Permasalahan Kesehatan di Indonesia dengan Transformatif Learning

Jika anda berpikir kuliah di FK Unpad itu kaku, seperti mahasiswa duduk berjam-jam mendengarkan presentasi dari dosen, maka anda salah. Kurikulum kedokteran mengalami perkembangan dari masa ke masanya. Perubahan ini disesuaikan dengan kualitas lulusan yang dibutuhkan. Memangnya apa sih yang dibutuhkan dari dokter masa depan?

Kebutuhan dokter yang berkualitas

[1] Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa kebutuhan dokter di Indonesia masih di bawah standar yang ditetapkan World Health Organization (WHO), yakni 1 dokter per 1.000 penduduk. [2] Dampak dari adanya peningkatan jumlah dokter di layanan kesehatan diantaranya adalah penurunan tingkat mortalitas, infeksi, dan komplikasi. Walaupun belum ada penelitian menggunakan metode kuantitatif, tetapi hal ini dibuktikan dengan perspektif kualitatif. Masih terdapat daerah yang kekurangan dokter, terutama di daerah 3T. Ini tak lepas dari pengaruh sistem kesehatan di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan adanya peningkatan bukan hanya dari akademis mahasiswa melainkan penemuan inovasi yang bisa menciptakan kesejahteraan kesehatan masyarakat di Indonesia. Langkah pertama yang diambil FK Unpad adalah menerapkan kurikulum transformatif learning.

Kurikulum Tranformasi Learning? Seperti apa bentuknya?

Jika anda berpikir kuliah di FK Unpad itu kaku, seperti duduk berjam-jam mendengarkan presentasi dari dosen, maka anda salah. Justru kesempatan untuk lecture seperti metode tersebut hanya dilakukan beberapa kali dalam blok. Perkuliahan FK Unpad memiliki rancangan kurikulum transformatif learning. Tema Program Tahun 2022 yang diangkat oleh FK Unpad adalah Implementasi Kurikulum Tranformatif melalui Academic Health System untuk Unpad bermanfaat dan mendunia.

Academic Health System bertujuan untuk mewujudkan kesehatan masyarakat melalui akses masyarakat dan pendidikan tinggi kesehatan. Sehingga muncul kemandirian bangsa terhadap upaya kesehatan. Bagaimana caranya? Yaitu dengan menghasilkan pendidikan kesehatan yang bermutu, berbasis bukti ilmiah, dan berkeadilan.

Baca disini untuk tahu sistem pembelajarannya : (link belum tersedia)

Bukan hanya akademis, tapi juga karakter berpikir kritis.

Tujuan kurikulum transformatif ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang bisa berpartisipasi aktif sebagai agen perubahan pada sistem kesehatan. Mahasiswa didorong untuk berpikir kritis menanggapi permasalahan di masyarakat. Proses pembentukan karakter mahasiswa pun difokuskan melalui aspek 6C. Baca lebih lanjut mengenai aspek 6C disini. Tak heran mahasiswa didorong untuk menggunakan self-paced learning, karena penggalian basic science mudah didapatkan di buku dan internet. Sistem Tutorial menjadi fasilitas bagi mahasiswa dan dosen untuk berdiskusi dan memvalidasi pemahaman mahasiswa.

Unpad memiliki core business bersama RSHS, RSP, RS Mata Cicendo, Klinik Unpad. Semua ini bekerja sama untuk menghasilkan outcome tridarma pendidikan tinggi : pendidikan, penelitian dan pengabdian. Sehingga dapat meningkatkan kepuasan masyarakat. Untuk menjawab tantangan kesehatan nasional. Kini Unpad bersama universitas lainnya menjadi koordinator regional untuk melakukan pemerataan kesehatan. Unpad mengampu rumah sakit dan Fakultas Kedoteran yang ada di regional Jawa Barat.

So, what we must do?

Visi dan rencana tersebut menjadi motivasi mahasiswa tahun ajaran 2020-2024 untuk belajar berinovasi. Dimulai dari kemampuannya dalam memahami basic science hingga bisa membuat ide gagasan yang dapat mensolusikan masalah yang ada di sekitar. Ini merupakan tantangan bagi saya dan rekan-rekan untuk saling membantu dalam belajar. Jawabannya tentu kembali pada diri, apakah bisa berkontribusi? Tentu, mulai dari diri sendiri.

“Yesterday I was clever, so I wanted to chance the world. Today I am wise, so I am changing myself.” – Jalaludin Rumi

Dokumentasi Kegiatan — Kuliah Umum 12 September 2022 —

Gambar 1. Ruang Auditorium Pamitran Unpad

Gambar 2. Kunjungan RSP Unpad dan RSHS Bandung

Narasumber : Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Prof Dr. Yudi Mulyana Hidayat, dr., SpOG(K)-Onk, DMAS

Lokasi : Ruang Auditorium, Lt. 2, Pusat Akademik, Inovasi, Teknologi, dan Riset Kesehatan Universitas Padjadjaran (PAMITRAN UP), Jl. Prof. Eyckman No.38, Pasteur, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40161

Acara : Kuliah Umum FK Unpad 2020, 2021, 2022

Resource

[1] https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/13/indonesia-masih-kekurangan-130-ribu-dokter-pada-juli-2022#:~:text=Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi,1 dokter per 1.000 penduduk.

[2] Perrin JM, Valvona J. Does increased physician supply affect quality of care? Health Aff  1986; 5: 63-72