https://www.kompasiana.com/djadjas/5d2a6e450d8230490a717567/ning-sebuah-kado-pernikahan

Dibandingkan penulis novel atau naskah drama regenerasi penyair Sunda termasuk bagus dan berkesinambungan. Setelah era Kis Ws, Wahyu Wibisana, Sayudi, Etti RS dan Godi Suwarna, kini tongkat estafet sajak Sunda dilanjutkan oleh angkatan Teddi Muhtadin. Ketimbang para penyair lainnya, nama Teddi Muhtadin memang kurang ‘berkibar’. Bahkan, dalam antologi ‘Sajak Sunda’

Gambar Jilid
yang dieditori oleh Ajip Rosidi kita tidak akan menemui satu bijipun sajak karya Teddi.