Teddi_Telepon dari Kang Ajip_Tribun Jabar_04-08-2020

PUKUL 03.03 dini hari telepon seluler di samping tempat tidur saya berdering. Ini persis terjadi sebulan yang lalu. Ini tentu tidak biasa dan pasti ada yang istimewa. Cepat telepon saya angkat dan tampak di layar monitor nama Ajip Rosidi. Kemudian, saya menyapanya, tapi tak ada jawaban. Apakah saya salah pencet: bukannya menjawab, tapi malah mengakhiri? Atau Kang Ajip yang tidak sengaja memencet nomor saya. Saya bimbang. Jika Kang Ajip salah pencet tak apalah, tapi bagimana jika Kang Ajip benar menelepon dan itu sesuatu yang penting? Daripada terus ragu, akhirnya saya putuskan menelepon balik, tapi senyap, tak ada jawaban.

Saya jadi teringat telepon dari Kang Ajip sebelumnya, yang membicarakan Hadiah Sastra Rancage. Saya menangkap nada suara yang agak gundah. Kang Ajip menanyakan apakah Hadiah Sastra Rancage tahun ini perlu diberikan sebagaimana biasa atau tidak. Saya balik bertanya, mengapa ada pertanyaan seperti itu. Menurut Kang Ajip, pada masa sulit seperti sekarang ini kemungkinan besar buku sastra daerah yang diterbitkan sangat sedikit. Malah mungkin tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, tahun ini, Hadiah Sastra Rancage lebih baik tidak usah diselenggarakan. Kang Ajip ingin tahu pendapat saya.