Laboratorium Imunologi

Kunjungan Laboratorium Imunologi 

Selasa, 9 Agustus 2022

Pada hari ini, kami kembali mengunjungi laboratorium imunologi yang bertempat di Gedung Pamitran. Kunjungan kali ini ditujukan untuk mempelajari prinsip kerja alat-alat yang ada di laboratorium imunologi secara langsung. Alat-alat tersebut diantaranya adalah ELISA, flow cytometry, dan GeneXpert. Pada dasarnya alat tersebut bekerja dengan prinsip imunologi tepatnya interaksi antigen dengan antibodi.

 

Tabung Sample (Vacutainer)

Tabung sample digunakan untuk menyimpan sampel darah untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Tabung sample memiliki warna tutup yang berbeda-beda sesuai dengan isi zat aditif yang terkandung di dalamnya.

  • Warna tutup hijau menunjukan zat aditif anitokoagulan (heparin),
  • Wana tutup ungu menunjukan zat aditif EDTA
  • Warna merah atau kuning tidak terdapat heparin

 

ELISA

ELISA (Enzyme-linked immunosorbent assay)

ELISA merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menkuantifikasi protein (tumor marker, viral protein, antibodi) pada serum dengan memanfaatkan reaksi antigen-antibodi. Terdapat 4 jenis ELISA yaitu direct, indirect, sandwich, dan competitif ELISA. Terdapat  komponen pada ELISA yaitu:

  1. Analyte: molekul yang akan diperiksa
  2. Antibodi: molekul yang akan berikatan dengan analyte
  3. Label: molekul yang berkonjugasi dengan antibodi dan yang akan terdeteksi oleh alat

Notes:
ELISA mendeteksi label melalui warna. Oleh karena itu ELISA sensitif terhadap perubahan sample plasma. Plasma yang terjadi lisis akan berubah menjadi kemerahan sehingga tidak dapat digunakan untuk pemeriksaan ELISA. Pemeriksaan sample yang lisis menyebabkan hasil pemeriksaan yang tidak akurat.

 

Flow cytometry

Flow Cytometry

Flow cytometry digunakan untuk identifikasi, kuantifikasi, dan pemilihan sel dalam suspensi sel. Flow cytometry memanfaatkan marker pada permukaan suatu sel untuk mengidentifikasi sel. Untuk mengidentifikasi sel secara spesifik flow cytometry menggunakan fluorescent tagged antibody. Lalu, sel berjalan dengan satu barisan melewati laser dan menghasilkan pendaran cahaya. Pendaran cahaya akan berbeda setiap selnya dan pendaran inilah juga yang akan dideteksi oleh alat. Hasil pemeriksaan akan ditampilkan dalam bentuk grafik.

Note:
Sebelum mengidentifikasi sel, penting untuk mengetahui marker apa yang ada pada sel tersebut. Contoh marker pada sel adalah CD4, CD6, CD45, dll. Flow cytometry dapat digunakan untuk mendeteksi apakah suatu sel apoptosis atau sehat. Hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk mengetahui toksisitas zat pada sel kanker. Sample yang sudah lama akan mengalami kerusakan, sehingga apabila diperiksa makan grafik akan turun ke bawah.

 

GeneXpert

GeneXpert

GeneXpert merupakan tes cepat molekular yang digunakan untuk mengetahui viral load, misalnya TBC, HIV, HPV, virus hepatitis, HCV, dan influenza. Cara kerjanya dengan memasukkan sample ke dalam catridge (kotak merah) lalu dimasukkan ke dalam alat geneXpert (kiri).

 

Refleksi

Pada sesi kunjungan laboratorium imunologi banyak sekali pengalaman yang didapat dari lima panca indra. Selain pengalaman, kami banyak mendapatkan ilmu baru yang tidak tertulis dalam sumber referensi. Pada sesi ini juga kami dapat melihat langsung bagaiman mesin itu bekerja secara langsung. Dengan melihat langsung alat-alat diharapkan mampu memperkuat pemahaman dan juga ingatan jangka panjang.