alat-alat di lab molekuler genetika

Lab yang ke-3 yaitu lab molekuler genetika. Dimana pada lab ini dokter siska mempersilahkan kami untuk mempresentasikan terlebih dahulu terkait topik lab yang ke 3 . Di lab ini terdapat  4 alat yang populer dipakai untuk memeriksa molekuler genetika. Berikut merupakan alat-alat yang dipakai untuk meneliti molekuler genetika adalah 

1.HEMATOLOGY ANALYZER 

Hematology analyzer adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur kadar hemoglobin, leukosit hingga trombosit.

Prinsip Kerja

Sampel darah yang ada dilakukan pencampuran dengan menggunakan campuran reagen untuk hingga terjadi proses yang disebut dengan hemolyzing. Dari proses ini akan terbagi menjadi beberapa tujuan, bisa pengukuran leukosit, trombosit maupun eritrosit.

Jika sudah, maka semua data dari sampel darah tersebut akan diolah pada mikroprosesor, dan data akan ditampilkan dalam layar monitor. 

Pada alat ini dokter siska menanyakan apakah ada alat khusus yang memang gunanya untuk memeriksa dari macam-macam yang terkait dengan darah. Seperti contohnya pemeriksaan hemoglobin, white blood cell dan lainnya. Nah, hal tersebut dijadikan pr kembali oleh kami untuk dicari alat apa saja yang dibutuhkan saat memeriksa sampel darah tersebut. 

Referensi:  Hematology analyzer

2. ELEKTROFORESIS GEL 

Teknik laboratorium yang digunakan untuk memisahkan molekul DNA, RNA atau protein berdasarkan ukuran dan muatan listriknya

Fungsi

  • Untuk mengetahui ukuran dan bentuk suatu partikel baik DNA, RNA dan protein
  • Untuk mengetahui ukuran dan jumlah basa yang dikandung suatu sekuen DNA tertentu. 

Mekanisme kerja

  • Elektroforesis melibatkan medan listrik, sehingga salah satu ujung memiliki muatan positif dan ujung lainnya memiliki muatan negatif. 
  • Karena DNA dan RNA adalah molekul bermuatan negatif, mereka akan ditarik ke arah ujung yang bermuatan positif sedangkan partikel-partikel bermuatan positif (kation) akan bergerak menuju kutub negatif (anoda).
  • Protein tidak bermuatan negatif, jadi ketika ingin memisahkan protein menggunakan elektroforesis harus terlebih dahulu mencampur protein dengan deterjen yang disebut natrium dodesil sulfat. Perlakuan ini membuat protein terungkap ke dalam bentuk linier dan melapisi mereka dengan muatan negatif, yang memungkinkan mereka untuk bermigrasi ke arah ujung positif gel dan dipisahkan. 
  • Setelah molekul DNA, RNA, atau protein dipisahkan menggunakan elektroforesis, pita yang mewakili molekul dengan ukuran berbeda dapat dideteksi.

3. RT- PCR (Polymerase Chain Reaction) 

Suatu teknik yang digunakan untuk membuat banyak salinan dari suatu segmen DNA, proses ini akan menghasilkan sejumlah besar salinan dari sampel awal yang kecil. Fungsi lain dari RT – PCR ini juga merupakan suatu metode sintesis enzimatik yang digunakan untuk mengamplifikasi DNA secara in vitro. Dapat meningkatkan jumlah urutan DNA berkali-kali lipat dari jumlah awalnya.

Prinsip Kerja

  • Reaksi amplifikasi ini dimulai dengan melakukan denaturasi DNA cetakan yang berantai ganda menjadi rantai tunggal
  • Suhu diturunkan sehingga primer akan menempel (annealing) pada DNA cetakan yang berantai tunggal. 
  • Setelah proses annealing, suhu dinaikkan kembali sehingga enzim polimerase melakukan proses polymerase rantai DNA yang baru. 
  • Rantai DNA yang baru tersebut selanjutnya sebagai cetakan bagi reaksi polimerase berikutnya.  

Cara Kerja

Tahapan dalam melakukan alat PCR:

1.Denaturasi

→ Pemanasan sampai dengan mencapai suhu 94-96°C. Pada proses ini, panas mempengaruhi DNA akan terpisah menjadi untai tunggal DNA.

2. Annealing/Penempelan

→ Suhu akan diturunkan menjadi 50-65°C. Proses ini memungkinkan untuk primer menempel pada template untai tunggal DNA dan berikatan pada daerah komplementer pada sekuen single-stranded DNA.

3.Extension/elongasi

→ Suhu pada tahap elongasi bergantung dengan enzim polimerase DNA yang digunakan. Suhu optimum pada 75-80°C dan umumnya 72°C. Pada tahap ini, enzim polimerase atau Taq polimerase melakukan pemanjangan membentuk sekuen DNA baru. DNA polymerase mensintesis sekuen atau untai DNA baru yang komplementer pada untai DNA template dengan menambahkan dNTP (deoksiribonukleotida trifosfat) komplementer pada templat dengan arah ujung 5’ ke 3’, sehingga terbentuklah untai DNA baru. dNTP merupakan nukleotida yang salah satu dari jenisnya dicampurkan pada proses elongasi.

4.GENETIC ANALYZER 

Merupakan studi tentang sampel DNA untuk mencari perbedaan, atau varian, yang dapat meningkatkan risiko individu untuk penyakit atau berdampak pada respons obat.

Prinsip kerja:

  • Instrumen analisis DNA berbasis fluoresensi menggunakan teknologi elektroforesis kapiler dengan kapiler 8 atau 24- kapiler.
  • Mampu mengurutkan DNA atau menganalisis fragmen.
  • Cocok untuk aplikasi seperti pengurutan Sanger, genotipe, analisis mutasi, metilasi, dan profiling SNP dan STR.
prinsip kerja gen analyzer