Koordinator Program Pendampingan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di LP3ANI (sekarang LPBK)

pukm
Program Pendampingan Usaha Kecil dan Menengah (PUKM) ini dirintis pada tahun 2007 – 2008, dan terlenggara atas kerja sama Laboratorium Jurusan kami (LP3ANI/sekarang LPBK) dengan Pemerintah Kota Bandung. Seperti diketahui bersama bahwa sektor UMKM merupakan sektor strategis dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, dikarenakan sekira 90% masyarakat Indonesia masih bergantung pada sektor ini. Rencana strategisnya program ini akan menjadi media pemberdayaan UMKM di masyarakat dan juga pengembangan keilmuan dosen maupun mahasiswanya. Berikut sekilas pelaksanaannya :

PENDAHULUAN
Dimulai dengan dana awal sumbangan 2 orang dosen, lalu kemudian dipilih personal LP3ANI dari divisi penelitian dan pengabdian masyarakat (P2M) untuk melaksanakan program ini, karena sesuai dengan rencana program divisi tersebut, dan saya menjadi koordinator program ini. Di dalam proses upaya penyelenggaraan program ini, kemudian didapat dana dari pengajuan proposal kepada pemerintah kota (pemkot) Bandung.

PROSES PELAKSANAAN
Proses pelaksanaan dari program ini, dimulai tahapan persiapan dan pendataan calon anggota pada bulan november 2007, sampai dengan penyelenggaraan kegiatan peresmian anggota baru & pelatihan manajemen keuangan untuk ukm pada bulan april 2008. Untuk lebih jelasnya, berikut akan dipaparkan tahapan proses kegiatan program tersebut:

1. Tahap Sosialisasi
Pada tahapan ini dilakukan sosialisasi program pada dosen di jurusan administrasi niaga fisip unpad. Lalu terpilih koordinator program ini adalah Rivani, untuk secara fleksibel mengkoordinasi kontribusi dosen yang berminat berkontribusi (terutama yang muda). Agar lebih mendukung program ini, lalu dibuat surat tugas oleh jurusan dengan nomor: 090/J06.FISIP/ANI/2007.
2. Tahap Persiapan
Tahapan ini mulai menyiapkan perangkat untuk melakukan survey pendataan kepada ukm calon anggota program. dimulai dengan pencetakan leaflet profil LP3ANI, name tag, formulir, surat tugas, serta memasang pengumuman rekrutmen anggota mahasiswa jurusan Administrasi Niaga/ANI (Sekarang Bisnis) di mading HIMA ANI. Dari pengumuman tersebut, ada 8 orang mahasiswa yang tertarik, dan 5 orang mahasiswa yang benar-benar ingin terlibat dalam program ini, yakni Rijal, Ikram, Farid, Troy, dan Arif yang semuanya berasal dari angkatan 2004. Setelah mahasiswa ini mendapat penjelasan profil program PUKM oleh Rivani, mahasiswa juga mendapat pelatihan wawancara (need assesment) kepada masyarakat oleh Margo. Dalam hal ini, setiap interviewer mendapat 1 set perlengkapan wawancara & rekrut data, serta uang transport, dan untuk mahasiswa mendapat sertifikat.
3. Tahap Survey & pendataan calon anggota binaan
Tahap ini mulai dilakukan survey pada ukm-ukm di sekitar wilayah jatinangor dan bandung (kelurahan sukasenang), serta pengumpulan data formulir calon anggota ukm binaan. Kegiatan pengumpulan data ini selain dilakukan oleh 5 orang mahasiswa, juga dilakukan oleh 5 orang dosen jurusan ANI, yakni Zaenal, Rivani, Pratami, Tri Indra, dan Rasmini. Guna mendukung proses pengumpulan data, juga dilakukan pelatihan kewirausahaan pada warga desa binaan KKN dari Rijal (mahasiswa ani 2004) di desa Raharja, kec.Tanjung Sari, Kab.Sumedang. Pelatihan kewirausahaan ini terdiri dari 2 sesi, yakni materi “kewirausahaan” oleh Zaenal dan materi “cara mendapatkan akses modal usaha” oleh Rivani. Setelah pelatihan ini, tim mahasiswa mewawancarai dan mendata para peserta untuk menjadi calon anggota binaan ukm dari LP3ANI. Jadi dari seluruh upaya pendataan ini, dalam jangka waktu bulan desember 2007 sampai dengan bulan april 2008, didapat sejumlah 44 data calon anggota program PUKM – LP3ANI.
4. Tahap pelaksanaan pelatihan
Untuk peresmian awal anggota binaan program PUKM ini, maka direncanakan dalam bentuk pelatihan. Berdasarkan hasil survey wawancara dan pendataan awal pada pelaku UKM sebelumnya, didapat info bahwa mayoritas pelaku ukm kurang memperhatikan dan memerlukan perbaikan pada pencatatan keuangan usahanya (akuntansi). Catatan keuangan ini penting untuk bahan evaluasi usaha ukm dan juga untuk mendukung upaya kerja sama dengan pihak bank (dalam hal akses modal). Oleh karena itu, pada peresmian anggota ini dilakukan pelatihan dengan tema “manajemen keuangan untuk UKM” yang diberikan oleh ibu Nenden. Setelah menyampaikan undangan pada data yang terkumpul, persiapan ijin sarana-prasarana ruangan, koordinasi dengan pemateri, materi pelatihan, konsumsi, dokumentasi, serta penyiapan sarana pemotretan peserta untuk kartu anggota, maka pelatihan dilaksanakan sesuai dengan rancangan acara dari jam 08.00 s/d 12.000, dimulai dengan pembukaan oleh Ketua LP3ANI Bapak Bambang Hermanto, M.Si., dan dilanjutkan dengan pemaparan profil LP3ANI dan program PUKM oleh Rivani, serta pelatihan manajemen keuangan oleh Ibu Nenden, M.Si. Selanjutnya ditutup dengan diskusi bebas dan makan siang siang bersama.
5. Tahap Evaluasi
Guna mengetahui efektivitas pelaksanaan pelatihan dan mencari masukan untuk proses perbaikan di masa yang akan datang, maka dilakukan evaluasi pelatihan ini dengan cara menyebarkan sampel angket (13 lembar) kepada sampel peserta pelatihan. Dari skala terendah (65) dan skala tertinggi (260), hasil rekapitulasi angket evaluasi peserta ini mencapai total skor 234, sehingga dapat disimpulkan pelaksanaan program dan pelatihan ini sangat baik. Selain itu, untuk program PUKM, didapat masukan bahwa umumnya peserta menunggu adanya program yang dapat menjembatani mereka untuk berhasil terutama dalam mengakses modal dan pemasaran, serta mengharapkan adanya tindak lanjut dari pelatihan ini. Sedangkan untuk materi pelatihan ini, sebagian peserta mengharapkan agar mendapatkan materi pelatihan yang lebih spesifik dan lebih sederhana bagi usaha mereka. Hal ini sejalan dengan beberapa hasil pernyataan tertulis peserta pada kolom angket terbuka, yang menyatakan bahwa program PUKM ini memang sesuai dengan apa yang mereka harapkan selama ini, meski beberapa dari mereka juga berpendapat agar lokasi dari pelatihan tidak terlalu jauh dari tempat mereka, dan mengharapkan adanya kunjungan rutin dari pihak LP3ANI ke lokasi usaha mereka.

RENCANA TINDAK LANJUT PROGRAM
Efektifnya pelaksanaan dari program pendampingan usaha kecil menengah ini, perlu dipikirkan rencana tindak lanjutnya. Bagaimanapun, program ini selain keberadaannya diharapkan oleh para UKM, juga sangat berkontribusi positif pada jurusan Ilmu Administrasi Niaga Fisip unpad pada proses pembelajaran dosen dan mahasiswanya, serta membentuk citra baik pada jurusan yang untuk jangka panjang akan memberi manfaat yang optimal.
Adapun beberapa rencana tindak lanjut yang terpikir adalah :
1. perlu dipikirkan mekanisme khusus, dalam memberikan pelayanan kepada binaan UKM, seperti misalnya :
– ada jadwal penerimaan anggota binaan di kampus, yang baiknya disesuaikan dengan hari pasar kampus, misal di jatinangor: hari senin & kamis.
– Anggota binaan perlu kategorisasi berdasarkan wilayah, dan pelaksanaan pelatihan memang sebaiknya dilaksanakan di wilayah lokasi anggota binaan (jemput bola).
– Materi pelatihan perlu dirancang khusus agar lebih spesifik dan lebih sesuai dengan kebutuhan para binaan ukm.
– Adapun untuk pelatihan di kampus jatinangor dilaksanakan apabila ada program khusus saja, yang perlu melibatkan seluruh anggota binaan yang terkait
program tersebut, tanpa batas wilayah.
– Berdasarkan saran anggota binaan, mereka tidak berkeberatan untuk mengganti ongkos transportasi, bila mereka mengundang personel LP3ANI untuk
memberikan layanan kepada mereka. Jadi perlu dipikirkan mekanisme & harga yang tidak memberatkan bagi anggota binaan, apabila binaan mengundang secara
khusus ke tempatnya.
2. perlu beberapa personel dari dosen, yang ditugaskan khusus oleh jurusan, untuk mengurus kesinambungan dari program PUKM ini. Selain itu perlu partisipasi mahasiswa untuk mendukung kelancaran dari program ini. Partisipasi mahasiswa selain bermanfaat bagi program juga bermanfaat bagi proses pembelajaran mereka. Dalam mengadakan partisipasi mahasiswa bisa dilakukan dengan open rekrutmen, atau dengan kerja sama dengan HIMA ANI, atau juga bisa dengan disinergikan dengan program kuliah / praktikum mahasiswa.
3. perlu disusun database anggota secara komputerized. Selain itu perlu dibuatkan homepage khusus untuk program PUKM ini, selain untuk kemudahan komunikasi juga untuk membantu para binaan ukm yang hendak memasarkan produknya via internet.
4. perlu disetting sebuah ruangan khusus program ini, minimal untuk koordinasi dan menyimpan data-data program ini.
5. program ini perlu didaftarkan dan disertifikasi pada Bank Indonesia, agar selain mendapatkan binaan, pengakuan, dan juga dapat bersinergi dengan program-program dari Bank Indonesia, khususnya program pendampingan ukm dalam menerima akses bantuan modal.
6. program ini perlu disinergikan dengan program-program sejenis lainnya, dengan memiliki visi & misi yang sejalan, yang berasal dari sektor publik maupun swasta, seperti misalnya pada program corporate social responsibility, sehingga efeknya bagi pihak terkait (stakeholder) akan terasa lebih optimal. Dalam hal ini koordinator sebenarnya sudah dapat persetujuan pihak pimpinan PT.RSP untuk bekerja sama dalam hal setiap pemegang kartu anggota binaan PUKM dapat harga diskon untuk biaya pengobatan dan obat bila berobat ke Poliklinik Padjadjaran, hanya saja karena kesibukan para personal dan pengurus, program bagus ini sementara dipending untuk waktu yang belum ditentukan.