Journey 01: Introduction and Laboratories Tour🔬

Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai awal dari perjalanan saya di wahana elektif ini, sepertinya lebih baik saya bahas sedikit mengenai wahana elektif yang saya ikuti terlebih dahulu. Wahana dengan judul Breast Cancer ini mengangkat topik “Analisis IN VITRO dan EX VIVO Sekretom Lingkungan Kecil Tumor Sel Kanker Payudara pada Sel Imun serta Pengembangan Marka Biologis dan Pengaruh Nutrisi dalam Diagnosis dan Terapi Spesifik Kanker Payudara Metastasis.” Dalam praktiknya, wahana ini dijalani oleh empat kelompok mahasiswa yang dibimbing oleh Dr. Mohammad Ghozali, dr., MSc., Siska Wiramihardja, dr., SpGK., M.Kes., dan Nayla Majeeda, PhD. Kelompok saya sendiri terdiri dari delapan anggota mahasiswa dan dibimbing oleh Bu Nayla (Nayla Majeeda, PhD).

Gambar 1.0 Daftar nama dosen pembimbing dan mahasiswa pada wahana elektif breast cancer. Highlight kuning: bagian dari kelompok saya. Highlight merah muda: anggota kelompok yang berpindah wahana.

Perjalanan saya pada wahana elektif Breast Cancer dimulai sejak pemberitahuan mengenai pelaksanaan kegiatan Laboratories Tour sebagai kegiatan pembuka rangkaian kegiatan tepat dua hari sebelum kegiatan berlangsung. Pemberitahuan yang mendadak ini sedikit membuat saya terkejut dan kebingungan. Terlebih lagi saat itu saya baru saja sampai di rumah setelah menghabiskan sekitar tiga minggu di Jatinangor dan Bandung untuk melaksanakan kegiatan sosial, Fun Activities with ODHA Social Action FKUF 2022. Walaupun begitu, rasa penasaran dan ketertarikan saya akan kegiatan luring pada wahana elektif ini mendorong saya untuk tetap kembali ke Jatinangor sehari setelah pemberitahuan tersebut agar bisa mengikuti kegiatan pembukaan tersebut.

Video 1.0 Sedikit cuplikan dari kegiatan Fun Activities with ODHA, 31 Juli 2022.

Satu kegiatan tambahan yang kelompok kami lakukan adalah perkenalan dan penjelasan umum terkait wahana ini, termasuk kegiatan apa saja yang akan kami jalani dan output apa saja yang perlu kami hasilkan di akhir rangkaian kegiatan. Pertemuan daring ini dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2022, tepat 2 hari sebelum kegiatan pertama di wahana ini. Melalui pertemuan ini, saya merasa sangat terbantu untuk bisa mendapatkan sedikit gambaran mengenai apa yang akan saya jalani selama satu bulan kedepan dalam kegiatan elektif ini, walau belum mendapatkan rincian jadwalnya.

Kegiatan Laboratories tour pun kemudian dilangsungkan sesuai jadwal pada tanggal 5 Agustus 2022 di Rumah Sakit Pendidikan FK Unpad, Gedung Pamitran. Secara umum, kegiatan ini terdiri dari 2 agenda, yaitu diskusi ringan seputar dengan breast cancer dan latar belakang wahana elektif ini juga kunjungan pada empat laboratorium biomedik lanjut. Adapun empat laboratorium tersebut meliputi laboratorium kultur dan sitogenetik, imunologi, genetika molekuler, dan farmakokinetik. Di dalam setiap kunjungan, kami akan diberikan penjelasan mengenai laboratorium terkait dan alat-alat di dalamnya.

Laboratorium kultur dan sitogenik adalah laboratorium pertama yang kami kunjungi. Di laboratorium ini, dijelaskan bahwa laboratorium ini biasanya digunakan untuk kultur sel atau jaringan tertentu untuk berbagai keperluan penelitian dan/atau tes, termasuk yang berkaitan dengan kromosom di bagian sitogeniknya. Berbagai alat digunakan dalam menunjang kegiatan di laboratorium. Berikut adalah beberapa alat yang di-highlight di pertemuan ini:

  1. Fluorescence microscope –> bisa digunakan untuk melihat ada atau tidaknya kelainan pada kromosom.

Gambar 2.0 Flourescence Microcope

  1. Freezers –> tempat penyimpanan beberapa komponen kultur dalam suhu yang dingin, seperti sampel dan media.

Gambar 3.0 Freezer

  1. Liquid Nitrogen Tank –> menjadi tempat penyimpanan sampel untuk waktu yang lama.

Gambar 3.0 Liquid Nitrogen Tank

Selanjutnya, di laboratorium imunologi kami juga mendapatkan penjelasan mengenai alat yang biasanya digunakan dalam berbagai prosedur penelitian dan/atau tes terkait dengan sistem imun juga gangguannya. Beberapa diantaranya adalah:

  1. ELISA –> bisa digunakan untuk mendeteksi dan menghitung berbagai protein, seperti antibodi, antigen, dan hormon.

Gambar 4.0 Enzyme-Linked Immunosorbent Assay

  1. Flow Cytometry (FACS) –> bisa digunakan untuk menghitung dan mengidentifikasi berbagai sel atau mikroba dengan cepat.

Gambar 5.0 Fluorescence-activated Cell Sorting

  1. GeneXpert –> bisa digunakan untuk mendeteksi urutan genetik dalam DNA, RNA, atau asam amino, dan protein yang mereka ekspresikan, contoh penggunaannya mendeteksi kehadiran patogen dan menghitung jumlahnya.

Gambar 6.0 GeneXpert

  1. Pima Analyzer –> bisa digunakan untuk mendeteksi tingkat kekuatan imunitas seseorang melalui pemeriksaan kadar CD4.

Gambar 7.0 Pima Analyzer

  1. Centrifuge –> alat pelengkap untuk memisahkan berbagai zat berdasarkan kepadatannya.

Gambar 8.0 Centrifuge

  1. MiSeq –> bisa digunakan untuk menganalisis dan mengurutkan DNA.

Gambar 9.0 MiSeq

Beralih ke laboratorium genetika molekuler, dimana kami mendapatkan penjelasan juga mengenai berbagai alat yang biasanya digunakan di lab ini untuk melakukan berbagai prosedur kerja terkait genetik. Beberapa diantaranya, meliputi:

  1. PCR- Electrophoresis – G-box –> ketiga alat ini biasanya digunakan untuk mendeteksi keberadaan materi genetik dari patogen, mengetahui fungsi sebuah gen, dan memutasikan/mengubah basa tertentu pada DNA. Adapun prosesnya adalah pembuatan salinan segmen-segmen DNA oleh PCR, pemisahan segmen-segmen tersebut oleh elektroporesis, dan pemisualisasian hasilnya oleh G-Box.

   

Gambar 10.0 Polymerase Chain Reaction

Gambar 11.0 Electrophoresis (kiri) dan G-Box (kanan)

  1. PyroSeq –> bisa digunakan untuk menganalisis dan mengurutkan DNA dengan memanfaatkan gelombang cahaya yang diemisikan basa nukleotida.

Gambar 12.0 PyroSeq

  1. Hemoglobin Analyzer –> bisa digunakan untuk menganalisis dan mengidentifikasi hemoglobin beserta jenisnya untuk mendeteksi adanya kelainan atau tidak.

Gambar 13.0 Hemoglobin Analyzer

  1. Genetic Analyzer –> bisa digunakan untuk mengurutkan dan menganalisis fragmen DNA.

Gambar 14.0 Genetic Analyzer

Terakhir, kami mengunjungi laboratorium farmakokinetik, dimana kami dijelaskan berbagai alat yang berkaitan untuk melakukan prosedur kerja dalam menentukan kadar suatu zat, biasanya obat, di dalam tubuh kita, untuk menentukan strategi management lainnya. Sampel yang biasanya diberikan perlakuan dalam laboratorium ini adalah cairan tubuh, seperti plasma darah, urin, ataupun cerebrospinal fluid. Berikut adalah beberapa alat diantaranya:

  1. Fortex – Centrifuge –> bisa digunakan untuk mengekstrak sampel dengan menghomogenisasi sampel yang terlarut dengan pelarut organik oleh fortex dan dilanjutkan dengan memisahkan supernatan dari analitik oleh centrifuge.

Gambar 15.0 Fortex (kiri) dan Centrifuge (kanan)

  1. Sonicator –> bisa digunakan untuk memecah molekul yang sulit larut menggunakan gelombang elektrolit.

Gambar 16.0 Sonicator

  1. HPLC/UPLC –> bisa digunakan untuk memisahkan dan mengidentifikasi berbagai substansi yang terkandung dalam suatu larutan dengan hasil dalam bentuk kromatogram.

Gambar 17.0 Ultra High-Performance Liquid Chromatography

Setelah melakukan kegiatan kunjungan laboratorium, kami pun kembali ke ruangan awal tempat kami berdiskusi ringan untuk kemudian melakukan penutupan. Selain itu, kami juga melakukan briefing untuk rangkaian kegiatan selanjutnya di wahana ini.

Melalui kegiatan ini saya menyadari bahwa dewasa ini berbagai strategi kesehatan, termasuk management dan treatment yang dilakukan terhadap penyakit sudah beralih ke arah personal treatment. Hal ini tentu saja merupakan sesuatu yang baik karena pada dasarnya walaupun mirip, terdapat perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam tubuh setiap dalam merespon berbagai proses yang terjadi di tubuhnya. Berbagai alat dan prosedur yang dilakukan di laboratorium-laboratorium tersebut merupakan salah satu bentuk usaha yang bisa dilakukan saat ini untuk bisa merealisasikan hal tersebut.

Sekian catatan saya mengenai kegiatan pertama dalam wahana ini, terima kasih.