Journey 02: Online Discussion-Medical Labs Tools 💻

Dalam rangka menindaklanjuti kegiatan kunjungan laboratorium kemarin, diskusi online terkait alat-alat laboratorium pun menjadi kegiatan kedua yang kami lakukan di wahana elektif ini. Hal ini dilakukan untuk menambah pemahaman dan wawasan kami terkait hal yang sudah kami dapatkan melalui kegiatan kunjungan kemarin, sehingga proses mempelajari alat-alat tersebut bisa lebih mudah kamu jalani.

Wacana kegiatan diskusi online ini sudah mulai dibicarakan semenjak pertemuan pertama kami saat kunjungan laboratorium kemarin dalam bentuk pemberian tugas presentasi. Banyaknya alat-alat dan materi terkait yang perlu kami pelajari untuk kemudian dipresentasikan membuat kami akhirnya memutuskan untuk membagi beban tugas tersebut, sehingga satu anggota kelompok bertugas untuk mempelajari dan mempresentasikan 1-2 alat. Adapun alat-alat yang perlu kami pelajari adalah sebagai berikut:

  1. Flow Cytometry (FACS) –> digunakan untuk menyortir dan mengidetifikasi sel dengan fenomena flouresensi.
  2. GeneXpert –> digunakan untuk mendeteksi urutan genetik dalam DNA, RNA, atau asam amino, dan protein yang mereka ekspresikan dengan PCR.
  3. Mi Seq –> digunakan untuk menganalisis dan mengurutkan DNA dengan sistem binding site dan pembentukan bridge amplification.
  4. ELISA –> digunakan untuk mendeteksi dan menghitung berbagai protein, seperti antibodi, antigen, dan hormon, menggunakan protein komplementernya
  5. PCR – Elektroforesis – G-Box –> digunakan untuk mendeteksi keberadaan materi genetik dari patogen, mengetahui fungsi sebuah gen, dan memutasikan/mengubah basa tertentu pada DNA. Adapun prosesnya adalah pembuatan salinan segmen-segmen DNA oleh PCR, pemisahan segmen-segmen tersebut oleh elektroporesis, dan pemisualisasian hasilnya oleh G-Box.
  6. PyroSeq –> digunakan untuk menganalisis dan mengurutkan DNA dengan memanfaatkan gelombang cahaya yang diemisikan basa nukleotida (fenomena flouresensi).
  7. Inverted Microscope –> digunakan untuk mengobservasi objek dengan lebih jelas dan steril
  8. Fluorescence Microscope –> digunakan untuk melihat stuktur sel atau mikroorganisme dengan fenomena flouresensi.
  9. HPLC –> digunakan untuk memisahkan dan mengidentifikasi berbagai substansi yang terkandung dalam suatu larutan dengan hasil dalam bentuk kromatogram.
  10. Sanger Sequencing –> digunakan untuk menganalisis dan mengurutkan DNA yang paling tua dengan penggunaan PCR flouresen dan laser. bisa dilakukan secara manual maupun otomatis.
  11. Hb Analyzer –> digunakan untuk menganalisis he,oglobin beserta jenisnya untuk mendeteksi kelainan.

Hasil pekerjaan kami ini dapat diakses melalui Slides Medical Labs Tools untuk slides presentasinya dan Notes Medical Labs Tools untuk catatan bersamanya.

Kegiatan presentasi hasil belajar kami yang sekaligus adalah pertemuan diskusi online ini pada awalnya dijadwalkan untuk dilaksanakan pada tanggal 8 agustus 2022. Walaupun berjalan sesuai dengan jadwalnya, performa kami yang kurang baik dalam mempresentasikan materi kami membuat pertemuan kali ini berjalan kurang baik. Satu faktor yang melatarbelakangi hal ini bisa terjadi menurut saya adalah keadaan dimana kami hanya baru benar-benar memahami materi presentasi yang kami buatkan slidesnya, sedangkan mekanisme presentasi yang digunakan bersifat acak.

Gambar 1.0  Tangkapan layar yang diambil oleh teman saya, Amara, saat kami sedang melakukan diskusi online pertama.

Pada akhirnya, Bu Nayla sebagai pembimbing kami pun memberikan kami pilihan terkait dengan mekanisme presentasi kami ini. Setelah berdiskusi, akhirnya kami pun sepakat untuk menngubah mekanisme presentasi menjadi sesuai dengan materi yang dibuat oleh masing-masing anggota karena dinilai akan bisa menjelaskan dengan lebih baik. Selain itu, kegiatan presentasi kami ini pun akan diundur agar kami bisa lebih siap dan memperbaiki beberapa slides kami sesuai dengan beberapa poin feedback dan saran dari Bu Nayla.

Setelah mempersiapkan diri dengan lebih baik, akhirnya kami pun bertemu kembali secara daring pada tanggal 11 Agustus 2022 untuk kembali mempresentasikan hasil belajar kami. Dengan mekanisme presentasi yang berbeda, tambahan waktu yang diberikan, beberapa saran dari Bu Nayla, dan persiapan yang lebih matang, akhirnya presentasi kami pun berjalan dengan lancar dan jauh lebih baik dari sebelumnya. Selain itu, saya rasa proses diskusi pada pertemuan kali ini pun rasanya jauh lebih hidup. Untuk itu, rasanya saya mendapatkan banyak wawasan dan pengetahuan baru dari pertemuan ini. Seperti biasa, pertemuan pun diakhiri dengan briefing terkait kegiatan selanjutnya.

Gambar 2.0 Dokumentasi kegiatan diskusi online kedua kami. Terlihat wajah-wajah yang lebih berseri dibandingkan pada pertemuan sebelumnya.

Hal yang saya sukai selama berprogres bersama kelompok elektif saya sejauh ini adalah sistem dan suasana belajar yang Bu Nayla bangun di dalamnya. Inti dari sistem yang bisa saya tangkap sejauh ini adalah membuat kami bertanggung jawab sepenuhnya pada tugas atau amanah yang diberikan pada kami. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana Bu Nayla membebaskan kami untuk memilih kapan waktu kami untuk siap dan akan melakukan presentasi ulang. Selain itu, dalam proses diskusi dan presentasi, Bu Nayla memastikan kami untuk bisa benar-benar memahami apa yang telah dipaparkan dengan baik melalui diskusi yang diadakan setelah setiap masing-masing dari kami melakukan presentasi.

Dari aspek materi, melalui pertemuan ini, saya menjadi semakin sadar bahwa untuk menjalani prosedur dalam meneliti dan/atau memeriksa berbagai sampel terdapat beberapa tahap yang perlu dilalui dengan menggunakan alat-alat tertentu, sehingga kerja satu alat dengan alat lainnya cenderung berhubungan secara berkesinambungan. Contohnya, proses untuk mendeteksi keberadaan materi genetik, bisa dilalui dengan cara membuat berbagai salinan segmen-segmen DNA dengan PCR yang kemudian akan dipisahkan dengan elektroforesis dan dibaca hasilnya dengan G-Box. Selain itu saya juga sadar bahwa seiring berjalannya waktu, berbagai alat yang lebih canggih dan praktis akan ditemukan untuk bisa menjadi jalan alternatif untuk menjalankan prosedur-prosedur terkait. Contohnya, proses untuk mendeteksi keberadaan materi genetik yang bisa dijalankan melalui gabungan alat PCR-elektroforesis-G-box juga bisa dilakukan dengan GeneXpert.

Terakhir, saya menjadi paham juga bahwa terdapat beberapa prosedur yang bisa dilakukan melalui beberapa alat berbeda. Walaupun begitu, perbedaan prinsip kerja diantara masing-masing alat tersebut juga dapat berpengaruh terhadap hasil perlakuannya. Oleh karena itu, memahami prinsip kerja setiap alat-alat ini beserta alasan disetiap perbedaannya menjadi penting untuk kita pahami agar kita bisa menentukan alat mana yang akan kita gunakan sesuai dengan keperluan dan tujuan dari prosedur yang akan kita jalankan kelak.

Sekian catatan saya kali ini, terima kasih.