Pada kuliah umum pada tanggal 12 September 2022, yang diisi oleh Prof. Dr. Yudi Mulyana Hidayat. dr. SpOG. SubspOnk. DMAS, dibahas tentang transformasi pendidikan kedokteran di Indonesia. Disebutkan bahwa terdapat 3 milestones dalam transformasi tersebut, antara lain:

  1. Science based: basic science & clinical science
  2. Problem based & integrated: Active learning & inter-profession
  3. System based: Health system science & system thinking

Pada kuliah umum tersebut Prof Yudi memaparkan bahwa terdapat tantangan dalam pendidikan kedokteran saat ini. Di mana lulusan program studi kedokteran (dokter & spesialis) harus dipersiapkan dan melibatkan diri dengan critical reasoning sehingga kompeten untuk berpartisipasi aktif sebagai agen perbuahan pada sistem kesehatan yang berorientasi pada pasien dan populasi dalam sebuah tim yang bergerak secara lokal. Selain itu, pendidikan kedokteran tidak hanya terpaku pada knowledge saja, tetapi juga harus ditekankan dari segi spiritual dan etika moral.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Unpad sebagai salah satu pusat studi kedokteran yang terkemuka di Indonesia melakukan sebuah transformasi pendidikan kedokteran. Di mana transformasi yang dilakukan adalah dengan lebih menekankan para mahasiswa untuk mengembangkan skills critical thinking yang diintegrasikan melalui sebuah academic health system.

Untuk mencapai hal tersebut diperlukan suatu framework sebagai berikut:

Academic health system (AHS) sendiri adalah suatu implementasi kurikulum transformasi pada pendidikan kedokteran. AHS bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, daya saing dan kemandirian bangsa yang setinggi-tingginya melalui akses masyarakat terhadap upaya kesehatan (publik & perorangan) dan pendidikan tinggi kesehatan yang berhasil dan berdaya guna, bermuru, berbasis bukti ilmiah, dan berkeadilan.

Konsep academic health system yang diterapkan pada pendidikan kedokteran di Unpad ini akan mengintegrasikan kolaborasi yang luas dengan berbagai pihak untuk menciptakan suatu sistem kesehatan yang kuat di masyarakat. Oleh karena itu, penerapan konsep academic health system ini akan difokuskan pada pendidikan interprofesi, tenaga kesehatan, dan kolaborasi pelayanan agar terciptanya sistem kolaboratif dengan berbagai aspek penyelenggara kesehatan yang baik.

Academic health system memiliki 4 tujuan besar, antara lain:

  1. kepuasan masyarakat/ pemangku kebijakan
  2. Kepuasan peserta didik
  3. Pelayanan kesehatan yang ekselen berbasis riset
  4. translational research yang applied

Untuk mencapai goals tersebut, prof Yudi mengatakan bahwa diperlukan banyak peningkatan dan pengembangan di bidang pendidikan, penelitian, dan pelayanan kesehatan.