Refleksi RPS

Refleksi Diri (Portofolio)

 

 

 

Nama              : Noah Jefferson Permana

Program studi : Pendidikan Dokter

NPM                : 130110200167

Tanpa terasa, berbagai pembelajaran telah saya lewati selama dua setengah tahun di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Blok Reproductive System atau yang umum disebut sebagai blok RPS menjadi pembuka tahun ketiga kegiatan belajar mengajar pada Pendidikan Kedokteran. Blok ini memiliki dua bidang keilmuan, yaitu obstetri-ginekologi dan neonatal. Materi pembelajaran pada blok ini merupakan aspek krusial yang memiliki signifikansi penting dalam karir dokter masa depan. Teori dasar kedokteran dan ilmu klinis pada blok RPS berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan bayi yang merupakan fenomena umum dalam kehidupan suatu keluarga. Saya secara pribadi merasa hal tersebut meningkatkan antusiasme saya dalam mempelajari blok RPS dikarenakan materi yang dipelajari bukan hanya aplikatif bagi peran tenaga kesehatan, melainkan peran individu dalam kehidupan rumah tangga.

Metode sistem pembelajaran yang digunakan masih sama dengan sebelumnya, yaitu Health System Science dan System Thinking yand dijalankan melalui kegiatan tutorial dan Seminar Pakar (SEKAR). Akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan dalam metode pengajaran pada blok RPS dibandingkan blok-blok sebelumnya. Pandemi COVID-19 yang sudah mulai mereda memungkinkan terjadinya pembelajaran hibrida yang mengkombinasikan metode dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Perbedaan kedua ialah kegiatan tutotial yang dibimbing oleh dua dokter. Pada kesempatan ini, kelompok tutorial saya, yaitu tutor 3 mendapatkan dokter yang sangat kompeten, Dr. Muhammad Alamsyah Aziz, dr. Sp.OG, Subsp. KFm, KIC, M. Kes serta Dr. Fiva Aprilia Kadi, dr., Sp.A(K)., M.Kes. Dokter alam membimbing kegiatan tutorial selama empat minggu pertama terkait obstetri ginekologi, sedangkan dokter Fiva membimbing kegiatan pembelajaran neonatal. Perbedaan unik lainnya pada tutorial adalah anggota kelompok tutorial yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2020 dan 2021. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjalin kerjasama dalam pembelajaran. Aspek perbedaan ketiga ialah kegiatan skills lab secara luring dengan bimbingan dokter residen yang sangat meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam persiapan penanganan kasus klinis.

 

Di luar itu, saya merasa prodi dan koordinator blok RPS memberikan fasilitasi pembelajaran yang jauh lebih lengkap dibandingkan blok sebelumnya. SEKAR dilaksanakan dengan jadwal yang tetap dan teratur. Materi SEKAR yang menjadi komplementer kegiatan tutorial juga menjadi sangat menarik dan komprehensif sehingga mudah dicerna. Keseluruhan materi SEKAR dapat membuka perspektif yang lebih luas terkait penanganan kesehatan reproduksi dari berbagai sisi, mulai dari bidang epidemiologi, kesehatan publik, skrining, dan penanganan klinis lainnya. Learning Management System LIVE UNPAD juga telah mengandung materi dan kuis mengenai materi anatomi,farmakologi, dan mikrobiologi. Tidak hanya itu, pada LMS juga telah terdapat tes formatif mengenai seluruh topik yang terdapat pada panduan pembelajaran blok RPS. Keseluruhan hal tersebut secara tidak langsung memacu performa mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajar mandiri secara asinkronus. Hasilnya adalah pemahaman ilmu kedokteran reproduksi yang lebih komprehensif.

 

Keuntungan yang telah diberikan oleh prodi dalam blok RPS ini telah saya manfaatkan sedapat mungkin untuk membuahkan hasil yang optimal. Selama enam minggu proses belajar blok RPS, saya telah secara disiplin mengerjakan learning issue yang menjadi tugas utama dalam kegiatan tutorial. Selain itu, saya juga secara berkala mengulas materi dan meringkas materi tutorial secara mandiri untuk membantu meningkatkan pemahaman. Hal yang sama saya terapkan dalam kegiatan skills lab, dimana saya mengerjakan pre-test dengan tepat waktu serta mempersiapkan diri melalui pembelajaran modul secara mandiri dan pembuatan catatan.

 

Dalam kegiatan komplementer pembelajaran, seperti SEKAR dan LMS, saya telah mengikuti seluruh kegiatan dengan sebaik mungkin. Saya selalu menyimak kegiatan SEKAR dengan baik yang mana direfleksikan dari pembuatan catatan materi SEKAR serta aktif mengajukan pertanyaan dalam sesi diskusi. Seluruh kegiatan LMS, kecuali modul tes formatif komprehensif juga telah saya kerjakan dan memperoleh nilai yang progresif.

 

 

Gambar 1. Catatan tutorial dan SEKAR

 

 

Gambar 2. Hasil pengerjaan LMS

 

Sementara itu, dalam aspek pembelajaran kelompok, saya merasa anggota kelompok tutorial tiga dapat secara konsisten menerapkan disiplin tinggi dalam penyusunan learning issue. Hal ini tercermin dari perencanaan tutorial yang terstruktur dan sesuai dengan panduan pembelajaran blok. Selain itu, kelompok tutorial tiga memiliki karakter yang baik dalam menerima kritikan sesame anggota tutorial maupun dokter pembimbing. Perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secara progresif melalui karakter baik tersebut. Secara umum, anggota tutorial tiga mudah untuk menerapkan kerjasama dan mengesampingkan adanya perbedaan angkatan. Perbedaan angkatan secara mengejutkan menjadi hal yang baik dimana angkatan 2020 dapat menjelaskan sebagian materi pembelajaran terkait blok RPS yang belum didapatkan oleh angkatan 2021. Oleh karena faktor-faktor tersebut, tercipta lingkungan belajar yang kondusif sehingga memacu motivasi pembelajaran dalam blok RPS.

 

Proses belajar yang belajar yang baik, kelompok tutorial yang suportf, serta fasilitas yang adekuat dari prodi menghantarkan saya kepada pemahaman yang baik dalam blok RPS. Berikut lampiran uraian materi yang telah saya pahami dalam blok RPS.

  • Embriologi :
  1. Konversi gametogenesis sel germinal menjadi gamet laki-laki dan perempuan

– Spermatogenesis

– Oogenesis

  1. Fertilisasi

– Penetrasi korona radiate

– Penetrasi zona pelusida

– Fusi oosit dan membrane sel sperma

  1. Pembentukan zigot

– Pembentukan blastosis dan cleavage

  1. Implantasi

– Aposisi

– Adesi

– Invasi

  1. Perkembangan janin

– Periode embrionik

– Periode fetal

 

Gambar 3. Catatan embriologi

Tautan catatan embriologi

https://docs.google.com/document/d/1GTDHD7aXUnX8yU5U95sfkatStd-zW_IL8tsR8fv6LBo/edit?usp=sharing

  • Anatomi :
  1. Pelvic Girdle
  2. Pelvic Cavity
  3. Pelvic viscera

Genital internal pria

            – Testis

            – Epididimis

            – Duktus deferens

            – Kelenjar seminal

            – Duktus ejakulatori

            – Prostat

            – Kelenjar bulbouretra

  1. Genital internal wanita

            – Ovarium

            – Tuba uterus

            – Uterus

            – Vagina

  1. Urogenital triangle

            – Perineum

            – Membran perineal

            – Badan perineal

            – Fasia perineal

            – Kantung perineal

  1. Segitiga anal

            – Kanalis analis

            – Sfingter anal

            – Fossa iskiorektal

  1. Female urogenital triangle

            – Labia mayora

            – Labia minora

            – Klitoris

            – Vestibula vagina

            – Kelenjar vestibula

 

Gambar 4. Catatan anatomi

Tautan catatan anatomi

https://docs.google.com/document/d/1wnmEMYBQeBTwcCrmZWl3e0Xv_5LrR_3uapJ-hzVca0g/edit?usp=sharing

 

Gambar 5. Pengerjaan modul anatomi LMS

  • Histologi :
  1. Genital internal pria

            – Testis

            – Epididimis

            – Duktus deferens

            – Kelenjar seminal

            – Duktus ejakulatori

            – Prostat

            – Kelenjar bulbouretra

  1. . Genital internal wanita

            – Ovarium

            – Tuba uterus

            – Uterus

            – Vagina

 

Gambar 4. Catatan histologi

Tautan catatan histologi

https://docs.google.com/document/d/1a0u_L0I83edBZUaLGbxoepJx_zjy8N-2MAAPMm8plzQ/edit?usp=sharing

  • Fisiologi :
  1. Fisiologi reproduksi pria

– Spermatogenesis

– Ereksi

– Ejakulasi

  1. Fisiologi reproduksi wanita

– Oogenesis dan perkembangan folikel

– Siklus menstruasi

– Faktor hormonal dalam regulasi siklus menstruasi

– Ereksi dan lubrikasi

– Orgasme

– Parturisi

– Laktasi

  1. Fisiologi fetus dan neonatus

– Perubahan kardiovaskular

– Inisiasi pernafasan

– Perkembangan sistem endokrin

– Perubahan hematologis

– Regulasi temperatur

– Metabolisme nutrisi

– Fungsi hepar

– Fungsi usus halus

– Fungsi pankreas

  1. Konseling prekonsepsi

– Riwayat medis

– Predisposisi genetik

– Riwayat penyakit reproduksi

– Riwayat sosial

  1. Prenatal care

– Diagnosis kehamilan

– Evaluasi inisial

– Riwayat prenatal

– Konseling nutrisi

  1. Teratologi
  2. Kelainan genetik

– Abnormalitas jumlah kromosom

– Abnormalitas struktur kromosom

– Mekanisme penurunan abnormalitas genetik

  1. Diagnosis prenatal

– Sonografi

– Amniosentesis

 

Gambar 5. Catatan fisiologi

Tautan catatan fisiologi

https://docs.google.com/document/d/1nohq-MQk8gPWws_OHbqv8CtvTOg0Zv_BRVCrW9vtjKc/edit?usp=sharing

  • Biologi :
  1. Manfaat seks

– Alternasi pembentukan sel haploid dan diploid

  1. Meiosis dan fertilisasi
  2. Hukum mendel
  3. Genetik manusia

– Polimorfisme

  • Farmakologi :
  1. Misoprostol
  2. Mifepristone
  3. Rh (D) immunoglobulin
  4. Beta lactam

– Penisilin

– Sefalosporin

  1. Antibiotik Makrolide

– Eritromisin

– Klaritromisin

– Asitromisin

  1. Antibiotik sefalosporin

– Cefazolin

  1. Podofilox
  2. Imiquimod
  3. Ceftriaxone
  4. Metronidazole
  5. Anti infeksi

– Pirimetamin

  1. MgSO4
  2. Insulin
  3. Oksitosin
  4. Piridoksin
  5. Tiamin
  6. Obat hipertensi

– Metil dopa

– Labetalol

– Propanolol

– Atenolol

 

  • Mikrobiologi :
  1. Human Papilloma Virus (HPV)
  2. Chlamydia trachomatis
  3. Neissheria gonorrhea
  4. Toxoplasma gondii

 

Sementara untuk materi clinical science yang telah saya pahami ialah terkait kasus yang telah diberikan pada kegiatan tutorial, baik sinkronus, maupun asikronus dengan rincian sebagai berikut :

  • Infeksi Human Papilloma Virus (HPV)
  • Servisitis
  • Vaginitis
  • Toksoplasmosis
  • Vaginitis
  • Vaginosis bakterialis
  • Preeklampsia
  • Kehamilan ektopik
  • Diabetes gestasional
  • Ruptur perineum
  • Abortus spontan
  • Neonatal hiperbilirubinemia
  • Neonatal sepsis

Seluruh kasus di atas telah saya pelajari mulai dari definisi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, faktor risiko, diagnosis, diagnosis banding, komplikasi, dan penanganan penyakit.

Gambar 6. Catatan kasus klinis

Tautan catatan klinis

https://docs.google.com/document/d/1vvRT7HoI8axQKB-2u9PTHzZslAzEZjLdKO1Q7SGWo1g/edit?usp=sharing

 

 

Materi skills lab yang telah saya pelajari sesuai modul pada LMS ialah sebagai berikut:

  • Mencuci tangan enam langkah
  • Anamnesis obstetri-ginekologi
  • Pemeriksaan fisik obstetri :
  • Pengukuran tinggi fundus
  • Leopold 1
  • Leopold 2
  • Leopold 3
  • Leopold 4
  • Auskultasi
  • Pemeriksaan payudara
  • Pemeriksaan ginekologi :
  • Pap smear
  • IVA test
  • Insersi IUD
  • Persalinan normal
  • Insersi IUD
  • Persalinan normal
  • Pemeriksaan bimanual
  • Pertolongan persalinan
  • Pengambilan plasenta
  • Stimulasi taktil uterus
  • Pemeriksaan perdarahan
  • Pemeriksaan veneorologi pria
  • Pemeriksaan abdomen
  • Pemeriksaan inguinal
  • Pemeriksaan pubis
  • Pemeriksaan batang penis
  • Pemeriksaan kepala penis dan prepusium
  • Pemeriksaan meatus eksterna
  • Pengambilan spesimen gonorrheae
  • Pengambilan spesimen trachomatis
  • Pengambilan spesimen vaginalis
  • Pemeriksaan skrotum
  • Pemeriksaan testis, epididimis, funikulus spermatikus
  • Pemeriksaan perianal
  • Resusitasi neonatal
  • Pemeriksaan usia gestasi
  • Maturitas neuromuskulatur
    • Postur
    • Square window
    • Arm recoil
    • Popliteal angle
    • Scarf sign
    • Heel to ear
  • Maturitas fisik
    • Kulit
    • Lanugo
    • Plantar creases
    • Breast
    • Mata dan telinga
    • Genital

Materi SEKAR yang saya pahami melalui kegiatan kuliah adalah sebagai berikut :

  • Problematika Kesehatan Reproduksi di Indonesia
  • Definisi kesehatan reproduksi
  • Pelayanan kesehatan reproduksi
  • Keterkaitan indikator pembangunan nasional
  • Problematika kesehatan reproduksi
    • Angka kematian ibu (AKI)
    • Angka kematian bayi (AKB)
    • Stunting
    • Hepatitis B
    • Sifilis
    • HIV
    • Kanker serviks
  • Kerangka pendekatan multisektor penurunan AKI dan AKB
  • Triple eliminasi
  • Keluarga berencana
  • Skrining kanker serviks

 

Gambar 7. Catatan SEKAR 1

Tautan catatan SEKAR 1

https://docs.google.com/document/d/1Zifpfhe0SPv7J9LS0A9eWmmkDIiFjTtKGthFf-bqXvY/edit?usp=sharing

  • Kondisi AKI, AKB, stunting di Indonesia serta Upaya Kemenkes RI dalam mengatasinya
  • Epidemiologi AKI, AKB, stunting di Indonesia
  • Keterkaitan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024
  • Target penurunan AKI, AKB, stunting
  • Korelasi kesehatan ibu dengan AKI, AKB, stunting
  • Intervensi dan Rencana Kedepan Organisasi Profesi dalam Upaya Menurunkan AKI, AKB, dan Stunting di Indonesia
  • Persebaran penyebab kematian ibu
  • Strategi penuruan AKI berdasarkan safe motherhood
  • Keberhasilan peleburan tujuan dengan peraturan pemerintah
  • Buku panduan kesehatan ibu dan anak
  • Program intervensi
  • Pengalaman dalam Upaya Menurunkan AKI di Kabupaten Karawang
  • Data demografis pendukung
  • Sarana dan SDM yang menunjang
  • Pelaporan kasus
  • Pengelolaan data pelaporan kasus

 

Gambar 8. Catatan SEKAR 2

Tautan catatan SEKAR 2

https://docs.google.com/document/d/16kKJq71I-By_DHMilUk51y9z4X3hXykzt-eXg1pNNRo/edit?usp=sharing

  • Penatalaksanaan Kasus Obstetri sesuai SKDI
  • Manajemen anemia dalam kehamilan
  • Manajemen ruptur perineum
  • Manajemen persalinan
  • Penatalaksanaan Kasus Ginekologi sesuai SKDI
  • Manajemen leukorhea
  • Manajemen infeksi
    • Vulvo vaginitis
    • Servisitis kronis
    • Sexually Transmitted Diseases
  • Manajemen persalinan

 

 

Catatan SEKAR 3

Tautan catatan SEKAR 3

https://docs.google.com/document/d/1YzkoTPD9zJ2p0ltu4b3E6E_YioUwWMqf6-cj3w32haE/edit?usp=sharing

 

  • Skirining neonatal
  • Signifikansi skrining neonatal
  • Rekomendasi WHO
  • Penyakit yang perlu dilakukan skrining pada neonatal
  • Peran dokter umum dalam upaya pencegahan kematian neonatus
  • Keterkaitan dengan SDGs nomor 3
  • Tren kematian neonatus pada negara tingkat ekonomi menengah-bawah
  • Epidemiologi kematian neonatus
  • Peran dokter umum
  • Peran ASI di 1000 HPK dalam pencegahan stunting
  • Definisi stunting
  • Ciri stunting
  • Epidemiologi stunting
  • Dampak stunting
  • Komposisi ASI
  • Signifikansi ASI

 

Catatan SEKAR 4

Tautan catatan SEKAR 4

https://docs.google.com/document/d/1rZgIF0zuC7lxQZEsPET1FbwB6EAsB6g4g6EzxMpAPic/edit?usp=sharing

 

  • Signifikansi Studi Epidimiologi dalam Siklus Intergenerasi Stunting dan Fetal Origin of Adult Disease
  • Tipe studi epidemiologi
  • Manfaat epidemiologi
  • Studi kasus
  • Skrining Calon Pengantin
  • Signifikansi skrining calon pengantin
  • Tahapan skrining calon pengantin
  • Pemeriksaan laboratorium terkait
  • Tatalaksana Triple Eliminasi
  • Target penyakit dan pencapaian eliminasi
  • Signifikansi triple eliminasi
  • Tatalaksana triple eliminasi
  • Pencapaian Indonesia dalam triple eliminasi
  • Skrining Neonatus Risiko Tinggi
  • Klasifikasi berdasarkan AAP
  • Faktor kontribusi neonatus risiko tinggi
  • Intervensi dini
  • Pemeriksaan klinis
  • Pemeriksaan neurologis
  • Neuroimaging
  • Pemeriksaan ROP
  • Pemeriksaan pendengaran
  • Pemeriksaan hipotiroid kongenital
  • Pemeriksaan gangguan metabolik
  • Penilaian kesiapan orang tua dan lingkungan
  • Skrining Kanker Serviks
  • Latar belakang dan signifikansi skrining kanker serviks
  • Pencegahan primer
  • Pencegahan sekunder
  • Terapi

 

Catatan SEKAR 5

Tautan catatan SEKAR 5

https://docs.google.com/document/d/1onX5NirNXMyd_NsYC8q6fGKm-ZnkYSHl/edit?usp=sharing&ouid=104348829025315578353&rtpof=true&sd=true

 

Saat ini, saya telah beradaptasi dengan baik terkait sistem Health System Science melalui kegiatan tutorial dan SEKAR. Namun, dalam blok RPS terdapat beberapa tantangan, yaitu skills lab, laboratory activity, modul LMS, dan tes formatif. Hal tersebut terbilang baru diaplikasikan dalam metode pembelajaran sehingga memerlukan adaptasi kembali. Skills lab dan lab activity merupakan hal yang belum pernah diimplementasikan pada semester sebelumnya sehingga menuntut usaha belajar yang lebih dalam persiapan. Modul dan tugas tersebut diberikan secara asinkronus dengan linimasa pengerjaan yang tidak spesifik. Meskipun manfaat yang diperoleh dari pengerjaan seluruh kegiatan tersebut memberikan pemahaman yang lebih baik terkait materi, terdapat peningkatan tingkat stress yang saya rasakan. Peningkatan stress ini terkadang memecah konsentrasi yang mengarah pada hambatan pengulasan materi.

 

Di luar itu, kolaborasi anggota kelompok tutorial dalam kegiatan belajar bersama dalam persiapan laboratorium dan pengerjaan modul LMS belum terlalu baik. Kelompok tutorial tiga masih cenderung bekerja secara individual dan belum banyak saling membantu dalam hal ini. Pada pembelajaran selanjutnya, sebaiknya seluruh anggota tutorial dapat secara berkala menjadwalkan kegiatan belajar terkait persiapan laboratorium dan modul LMS sehingga dapat saling mengkomplementer kemampuan satu sama lain. Tingkat stress dan kurangnya kolaborasi tersebut membawa kepada kurangnya pemahaman dalam beberapa materi, sebagai berikut.

 

  • Anatomi :
  1. Neurovasculature of pelvis
  • Fisiologi :
  1. Prenatal care

Obstetrical imaging

– Sonografi

– Anatomi fetus abnormal

  • Mikrobiologi :
  1. Trikomonas vaginalis
  2. Ureaplasma urealytikum
  3. Gardnella vaginalis
  • Farmakologi :
  1. Metoklopramid
  2. Nifedipin
  3. Furosemid
  4. Aspirin
  5. Petidin
  6. Fenilbutazon
  7. Sulfonil urea
  8. Metroteksat
  9. Metilergovin maleat
  10. Anti infeksi

– Sulfadiazin

 

Dalam rangka meningkatakan pemahaman materi pada blok selanjutnya, saya berencana menerapkan disiplin tinggi dalam manajemen waktu yang mengarah pada perbaikan manajemen stress. Dengan demikian persiapan kegiatan laboratorium dan pengerjaan modul asinkronus tidak akan menjadi kendala di kemudian hari. Melalui metode ini, diharapkan pencapaian hasil tes formatif juga dapat menjadi lebih baik.

 

Di balik tantangan dan dinamika yang saya lewati pada masa pembelajaran blok RPS, saya mengucapkan syukur kepada Tuhan yang masih memberikan kekuatan bagi saya untuk terus bertahan dan beradaptasi dalam menempuh program Pendidikan Dokter. Saya juga sangat berterimakasih atas mentor kompeten yang senantiasa membimbing dan mengevaluasi hasil capaian pembelajaran. Saya harap untuk hari depan agar saya dapat konsisten mempertahankan capaian yang baik dan memperbaiki hal yang masih dapat ditingkatkan dalam rangka membentuk diri menjadi tenaga kesehatan yang memiliki kinerja baik di masa depan.