Self Reflection

First Meet Group 3 Agustus 2022

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pada hari Selasa, 2 Agustus 2022 pihak prodi mengumumkan nama-nama mahasiswa yang tergabung dalam satu kelompok wahana. Pada waktu itu saya bergegas membukanya dan saya tergabung dalam kelompok wahana elektif tw2201a sesuai dengan perkiraan saya sebelumnya, yang beberapa hari lalu mengisi formulir online untuk menentukan kelas. Dalam kelas elektif tersebut, saya tergabung bersama dengan 12 orang lain yang berasal dari tahun akademik 2020/2021 dan 2021/2022.

Banyak individu yang saya temui dengan berbagai latar budaya dan kota tempat asal yang berbeda-beda tergabung dalam kelas elektif yang sama. Dari 12 orang, hanya tersisa 8 orang dalam satu kelompok. Kedelapan orang tersebut yang berasal dari tingkat diatas saya ada teh Zahra, Kang Rio, teh NJ, teh Mara, dan teh Geu, sedangkan yang seangkatan dengan saya ada Kemal dan Fatiya atau biasa kami memanggil Pet. Setelah itu, kami berinisiatif membuat grup Line agar dapat saling berkoordinasi dalam kegiatan elektif. Di samping itu, kami juga menghubungi bu Nayla Majeda Alfarafisa sebagai dosen pembimbing kami. Setelah menghubungi beliau, kami juga membentuk grup di Whatsapp untuk menentukan jadwal pertemuan pertama yang berlangsung secara online.

Pada hari Kamis, 3 Agustus 2022 pukul  19.00 WIB dilaksanakanlah pertemuan pertama dengan teman-teman satu wahana elektif. Pertemuan kali ini menurut aku lebih ringan karena hanya perkenalan diri dan tahun angkatan. Pertemuan ini juga membahas hal-hal apa saja yang akan kami pelajari selama satu bulan kedepan agar kami memahami dan memiliki gambaran bagaimana elektif itu umumnya dan topik breast cancer khususnya. Menurut saya pertemuan kali ini berlangsung lancar dan hangat. Ada satu pesan khusus yang diselipkan oleh bu Nayla kepada kami bahwa “jika kalian tidak begitu tahu mengenai suatu hal atau belum paham mengenai apapun yang berkaitan dengan wahana elektif ini, don’t hesitate untuk menanyakan kepada saya dan bilang bahwa kalian belum terlalu tahu. Saya lebih senang hal demikian daripada mengaku paham tetapi kalian belum paham”. Saya sangat menyukai pembawaan bu Nayla dalam mengajar dan menjelaskan suatu hal kepada kami. Santai, friendly, dan sangat membantu saya memahami lebih dalam mengenai breast cancer. Pertemuan pertama hari itu pun selesai. Dikarenakan tidak adanya dokumentasi kegiatan pada tanggal 3 Agustus itu, berikut ini merupakan potret kebersamaan kami secara tatap muka.

Keesokan harinya pada hari Kamis, 4 Agustus 2022 bu Nayla menginformasikan linimasa atau jadwal kami dalam elektif ini selama satu bulan kedepan. Ada beberapa wahana yang harus kami kunjungi dan sifatnya luring atau dilaksanakan secara tatap muka. Kami akan bersama-sama berinteraksi dalam suatu wahana “From Bench to Bedside Community” sembari melakukan empathizing pada ekosistem. Kami akan menyelami subtansi sistem kehidupan organ payudara dan mengusulkan gagasan inovatif dalam menyelesaikan masalah kanker payudara secara kolaboratif.

Wahana elektif breast cancer tw2201a akan bertempat di beberapa lokasi:

  1. Kampus FK Unpad di Jatinangor
  2. Laboratorium Biomedik Lanjut di Rumah Sakit Pendidikan Unpad (Gedung Pamitran), Lantai 3, Jalan Eyckman No. 38 Bandung
  3. Divisi Bedah Onkologi, Rumah Sakit Hasan Sadikin, Jalan Pasteur No. 38 Bandung
  4. SMA Al-Jawami Bandung
  5. Fakultas Farmasi Unpad Jatinangor
  6. Klinik Santi, Lantai 3, Jalan Merdeka No,44 Bandung

Dalam pesan tersebut dicantumkan bahwa anggota mahasiswa yang masih berada di kota asal atau berada di luar Bandung-Jatinangor disarankan segera kembali ke Bandung-Jatinangor karena banyak sekali wahana elektif selama sebulan kedepan. Saya pun bergegas memberi tahu orang tua karena saya masih berada di kampung halaman.

Sekian yang dapat saya ceritakan di blog ini. Terima kasih^^

Kegiatan Luring 5 Agustus 2022

Wahana pertama dari linimasa kegiatan kami selama satu bulan kedepan dimulai dari suatu tempat yang sangat terkenal oleh anak-anak Pendidikan Dokter FK Unpad, yaitu Laboratorium Biomedik Lanjut Rumah Sakit Pendidikan Unpad (Gedung Pamitran), Lantai 3, Jalan Eyckman No. 38 Bandung. Dalam gedung ini dibangun sebagai sarana untuk mengintegrasikan pendidikan pasca sarjana ilmu kesehatan, riset berbasiskan produk (translasional research) dan pelayanan kesehatan. Dalam gedung ini juga terdapat laboratorium biologi molekuler, kultur jaringan, dan sitogenik, ruang rawat inap infeksi dan onkologi lengkap dengan fasilitas penunjang serta ruang kegiatan pendidikan. Sayangnya, saya dan beberapa teman lain belum berkesempatan berkunjung ke Laboratorium Biomedik karena masih berada di luar kawasan Bandung-Jatinangor. Saya sendiri baru menuju Bandung pada Sabtu malam ditemani oleh Mama saya menumpang bus jurusan Kudus-Bandung yang nantinya berhenti di Jatinangor.

Saya sendiri dalam hati ingin sekali melihat dan mengenal lebih jauh alat-alat yang terdapat dalam laboratorium. Untungnya, teman-teman dalam satu kelompok menerapkan peribahasa “ringan sama dengan dipikul, berat sama dengan dijinjing” artinya susah senang dihadapi bersama. Teman-teman bercerita dan menjelaskan secara detail bagaimana dan apa saja yang didapat serta dipelajari pada hari itu. Mereka juga menceritakan bagaimana mereka berkeliling laboratorium satu dan laboratorium lainnya. Jika di total, ada 4 ruangan laboratorium yang dimasuki oleh teman-teman saya, diantaranya laboratorium kultur sel, laboratorium immunologi, laboratorium genetika molekuler, dan laboratorium farmakokinetika. Setiap ruangan yang diceritakan menurut saya menarik, steril, lengkap, dan tentunya dilengkapi dengan alat-alat laboratorium canggih serta modern.

Teman-teman bercerita bahwa pada pertemuan luring pertama tersebut, ada total 4 kelompok yang dibimbing oleh Dr. Mohammad Ghozali (2 kelompok), dr. Siska Wiramihardja, Sp.GK. (1 kelompok), dan Ibu Nayla Majeda Alfarafisa, Ph.D. (kelompok kami). Pertemuan luring tersebut dihadiri oleh bu Nayla dengan perkenalan diri dilanjut dengan teman-teman lain untuk memperkenalkan diri juga. Setelah itu, bu Nayla memberikan sebuah power point yang berisi tentang perkembangan kanker payudara dan penyebarannya di wilayah Jawa Barat. Di lain sisi, saya juga mengetahui bahwa kanker payudara merupakan kanker dengan prevalensi tertinggi kedua setelah kanker paru di dunia. Selain itu, insidensi terjadinya kanker payudara juga semakin tinggi setiap tahunnya. Hal ini tentunya membuat saya semakin penasaran dan antusias dengan cerita teman-teman yang mengikuti secara luring. Bu Nayla juga memberikan jenis-jenis sel pada kanker payudara yang telah terstratifikasi.

Sebelum memasuki laboratorium, bu Nayla memberikan sebuah tugas kepada teman-teman yang mengikuti kegiatan, baik luring ataupun daring agar membuat power point yang berisi pengertian, prinsip-prinsip kerja, dan fungsi dari alat-alat dibawah ini:

  1. Flow Cytometer, Fluorescence-Activated Cell Sorting (FACS)
  2. GeneXpert
  3. ELISA
  4. Miseq
  5. Pyroseq
  6. PCR
  7. G:BOX
  8. Fluorescence Microscope
  9. Inverted Microscope
  10. High Performance Liquid Chromatography (HPLC)
  11. Sanger Sequencing
  12. HB Analyzer

Setelah mendengar pengarahan dan tugas yang disampaikan oleh bu Nayla, teman-teman dipersilakan untuk memasuki beberapa laboratorium yang berisi alat-alat biomedik canggih yang salah satunya guna mendeteksi sel pada kanker payudara. Teman-teman memasuki laboratorium menggunakan jas lab yang telah kami semua punya sejak awal semester 1. Laboratorium pertama yang teman-teman saya kunjungi adalah laboratorium kultur sel yang didalamnya berisi fluorescence microscope dan dijelaskan secara singkat prinsip kerjanya. Laboratorium kedua adalah immunologi dimana ditunjukkan beberapa alat seperti ELISA, Miseq. GenXpert, dan FCAS. Laboratorium ketiga adalah genetika molekuler yang kata teman-teman setelah diberitahu oleh bu Nayla merupakan laboratorium paling ramai yang ada di Eyckman. Laboratorium ini berisi PCR, Pyroseq, G:BOX, HB Analyzer, Elektroforesis, dan Genetic Analyzer. Sampailah pada laboratorium terakhir yang teman-teman saya masuki, yaitu laboratorium farmakokinetika. Di Laboratorium ini teman-teman saya dipandu oleh 3 staff ahli yang akan memaparkan prinsip kerja dari beberapa alat, seperti High Performance Liquid Chromatography (HPLC), dan Ultra Performance Liquid Chromatography (UPLC). Singkatnya, perbedaan dari kedua alat tersebut adalah UPLC hadir lebih baru sedangkan HPLC telah hadir lebih lama.

Setelah teman-teman berkeliling dari satu lab ke lab lain, mereka dibawa memasuki Ruangan D untuk berdiskusi dan bertukar pendapat mengenai apa yang telah mereka dapatkan di 4 laboratorium sebelumnya. Tidak lama dari itu, bu Nayla juga mengingatkan adanya portofolio yang akan digunakan sebagai bahan penilaian EHASP. Untuk itu, teman-teman diberi saran untuk segera membuat blog Unpad dan mengirim E-Mail sesegera mungkin. Bu Nayla juga memberi tahu kembali kepada teman-teman berkenaan jadwal elektif luring yang akan dilaksanakan selama sebulan kedepan dan tugas mencari prinsip kerja dari alat-alat yang telah dipaparkan. Tepat pukul 11.00 WIB, kegiatan elektif luring pada hari itu usai dan teman-teman dibolehkan untuk segera kembali ke kos masing-masing.

Sekian yang dapat saya rangkum. See you on my another post^^

Pertemuan Daring 8 Agustus 2022

Pada pertemuan elektif yang dilaksanakan secara daring tanggal 8 Agustus 2022, bu Nayla menyampaikan beberapa informasi tambahan kepada kami berkenaan dengan salah satu program elektif. Tidak hanya itu saja, kami juga diperbolehkan untuk bertanya hal-hal yang belum kami ketahui seputar kegiatan luring kedepannya. Pertemuan dilaksanakan pukul 18.30 WIB dan dibuka dengan doa bersama. Setelah itu, bu Nayla memberi saran kepada kami agar segera membuat blog yang berisi selamat datang, refleksi tujuan dan luaran belajar, kumpulan materi belajar, refleksi materi pembelajaran, pembelajaran di luar kelas, dan gagasan ide inovatif. Untuk poin 1 sampai 5, setiap individu dalam kelompok diwajibkan untuk membuat portofolio tersebut guna memenuhi tugas dalam EHASP breast cancer, sedangkan poin 6 sendiri dilakukan secara berkelompok yang mana dalam pelaksanaan tugasnya dibagi secara rata pada 8 anggota kelompok

Bu Nayla menjelaskan portfolio yang dimaksud adalah kumpulan rekaman aktivitas dan prestasi mahasiswa selama melakukan proses belajar yang disertai dengan refleksi bagaimana kami mencapai kompetensi yang dikehendaki. Lewat hal inilah progres evaluasi mahasiswa dilakukan.

Pada pertemuan luring hari itu juga, bu Nayla memberi sebuah power point yang berisi apa saja yang harus dipelajari dalam Dietary Recall. Pada tulisan blog sebelumnya, saya menceritakan bahwa salah satu wahana elektif yang dilaksanakan secara luring adalah wahana klinik gizi yang bertempat di Klinik Santi, Lantai 3, Jalan Merdeka No. 44 Bandung. Kami diberi tugas untuk melakukan 24 Hours Dietary Recall, Dietary Analysis, Antropometri-Dimensi, Antropometri-Komposisi Tubuh, Analisis Antropometri, dan Komunikasi terhadap Pasien. Kami melakukan semua tugas itu dengan cara mencatat, mengumpulkan semua data dan bukti kunjungan, mempelajari paparan yang di dapat, dan menyusun bahan presentasi yang akan dipaparkan saat diskusi kelompok pada jadwal yang telah ditentukan.

Bu Nayla menjelaskan persiapan yang harus kami lakukan sehari sebelum mengunjungi Klinik Santi adalah memakai pakaian yang bersih dan rapi, membawa jas laboratorium, masker medis, hand sanitizer, peralatan tulis seperti pulpen dan kertas kosong, dan formulir 24 hours recall bagi yang akan melakukan dietary recall. Dalam kunjungan nantinya, kami berdelapan orang akan dibagi ke dalam 2 kelompok, masing-masing 4 orang dalam kelompok untuk melakukan suatu tugas entah itu berkomunikasi dengan pasien untuk melakukan dietary recall atau melakukan antropometri secara langsung dengan memperhatikan persyaratan yang ada.

Setelahnya, kami mempresentasikan beberapa prinsip kerja dari alat-alat dalam laboratorium biomedik  yang telah disampaikan pada pertemuan luring pertama di Rumah Sakit Pendidikan Unpad yang man telah saya ceritakan pada blog sebelumnya. Pada presentasi kali itu, dibuka oleh bu Nayla yang menunjuk satu per satu dari kami. Dikarenakan kami telah membuat dan mencari prinsip-prinsip kerja dari alat yang telah dibagikan kepada masing-masing dari kami, banyaknya materi bacaan yang ada, dan waktu yang cukup mepet untuk dapat mempelajari semua, dimulai dari tanggal 5 Agustus hingga 8 Agustus, diputuskan untuk melakukan presentasi ulang yang rencananya akan dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Agustus 2022. Bu Nayla juga berpesan untuk mempelajari semua materi yang ada utamanya FACS (karena berkaitan dengan deteksi kanker) dan mendalami prinsip kerja dari alat yang telah dibagikan kepada kami masing-masing. Setelah menyampaikan sejumlah informasi yang ada, pertemuan kali itu ditutup dengan dokumentasi kegiatan daring.

Menurut saya pertemuan luring ini berlangsung dengan hangat. Teman-teman dalam satu kelompok juga terlihat sangat antusias dan menyimak sampai akhir apa saja yang disampaikan oleh bu Nayla. Saya sangat senang dapat bergabung dalam kelompok elektif ini karena banyak sekali hal ataupun informasi yang saya dapat. Mempelajari hal baru sangat menarik perhatian saya, karena bagi saya setiap orang dari yang muda sampai tua harus menerapkan never-ending learning. Mengikuti elektif juga menambah perspektif pengetahuan mengenai kanker payudara. Hal ini membuat saya keluar dari zona nyaman untuk menemuka zona nyaman yang lebih baik lagi. Saya juga sangat bersyukur dipertemukan dengan teman-teman suportif dalam kelompok elektif.

Terima kasih bagi yang telah menyimak hingga tuntas, Sekian yang bisa saya bagikan kepada teman-teman sekalian. See you on my another post^^

Pertemuan Daring 11 Agustus 2022

Tibalah kami melakukan presentasi mengenai prinsip-prinsip kerja dari alat-alat yang telah dijelaskan pada pertemuan luring pertama di Laboratorium Biomedik Rumah Sakit Pendidikan Unpad. Sebelumnya, kami telah melakukan undian untuk siapa masing-masing yang mendapatkan alat apa untuk dicari prinsip kerjanya. Berikut merupakan daftar nama dan apa yang mereka peroleh berdasarkan undian yang dilaksanakan:

  1. Flowcytometer atau FACS: Kemal
  2. GenXpert: Kang Rio
  3. Inverted Microscope: Olivia
  4. ELISA: Teh Zahra
  5. Miseq: Fatiya
  6. Pyroseq: Teh Mara
  7. PCR: Teh NJ
  8. HB Analyzer: Teh Geubrina dan Kemal
  9. Fluorescence Microscope: Teh Geubrina
  10. HPLC: Kang Rio dan Teh Mara
  11. Sanger Sequencing:

Flowcytometer: Kemal menjelaskan bahwa flowcytometry merupakan salah satu metode untuk mendiagnosis sel-sel pada sampel berdasarkan komponen, bentuk, ukuran, dan fungsi dari sel tersebut. Nah, salah satu metode adalah Fluorescece-Activated Cell Sorting (FACS), dimana menggunakan fluoresensi untuk langsung menyortir dan mendiagnosis sel-sel pada sampel yang digunakan berdasarkan warna yang terdeteksi. Alat dari flowcytometry disebut dengan flowcytometer.

Flowcytometer menggunakan prinsip penyebaran cahaya, eksitasi cahaya, dan pemancaran molekul fluorokrom untuk menghasilkan data multi parameter yang spesifik dari partikel dan sel yang memiliki rentang ukuran diameter antara 0,5-40 mikrometer. Sumber cahaya dari alat ini berasal dari laser. Secara hidrodinamika, sel-sel difokuskan dalam sebuah tabung sebelum melewati dan disinari oleh sumber cahaya. Parameter cahaya yang ditangkap detektor antara lain:

  1. Parameter FSC (Forward Scatter) merupakan parameter yang menunjukkan ukuran dari sel yang teramati.
  2. Parameter SSC (Side Scatter) adalah parameter yang menunjukkan struktur internal atau granularitas dari sel yang teramati.

GenXpert: Selanjutnya yang akan mempresentasikan mengenai GenXpert adalah Kang Rio. GenXpert merupakan alat yang dapat digunakan untuk mendeteksi materi genetik berbagai patogen dan biomarker sel-sel tertentu. Alat ini bekerja dengan menggunakan prinsip PCR yaitu menggandakan dan mendeteksi dari sel tertentu, contoh Xpert Breast Cancer STRAT4.

Inverted Microscope: Kali ini gantian saya yang mendapat giliran untuk presentasi mengenai inverted microscope. Desain mikroskop ini tu ditemukan oleh J. Lawrence Smith pada tahun 1850 di Tulane University (sebelumnya dikenal sebagai Medical College of Louisiana). Mikroskop ini terutama digunakan untuk memeriksa sampel medis. Mikroskop terbalik ini adalah jenis mikroskop yang terdiri dari sumber cahaya dengan kondensor di atasnya, ditempatkan di atas panggung mikroskop mengarah ke bawah, dan satu set lensa objektif ditempatkan di bawah panggung mengarah ke atas. 

Nah, Mikroskop terbalik itu terdiri dari dua jenis: mikroskop biologis terbalik dan mikroskop terbalik metalurgi. Mikroskop terbalik metalurgi digunakan untuk mengamati dan memeriksa beberapa jenis bagian mekanis dengan perbesaran yang sangat tinggi. Dalam hal ini, sisi halus sampel langsung ditempatkan di atas panggung. Permukaan halus ini dibuat dengan memoles dan dikenal sebagai puck. Mikroskop ini digunakan untuk fraktografi guna mendeteksi patah tulang.

Jika mikroskop metalurgi tersebut digunakan untuk mengamati mikrostruktur dari suatu objek seperti logam dengan perbesaran sekitar 40x, 100x, dan terkadang 200x dan 400x, nah  Mikroskop biologi berbeda dari mikroskop metalurgi karena sampel atau spesimennya ditempatkan di atas cawan Petri dan tidak langsung di atas panggung. Mikroskop ini secara khusus digunakan untuk biologi perkembangan, fertilisasi in-vitro, biologi sel, pencitraan sel hidup, ilmu saraf, dan mikrobiologi.

Bagian-bagian Inverted Microscope:

  • Meja kerja (stage) pada inverted microscope relatif besar dan mampu menampung wadah besar seperti cawan petri.
  • Kondensor mikroskop berada di atas meja kerja, yang digunakan untuk memusatkan cahaya pada spesimen.
  • Lensa yang berfungsi untuk menghasilkan dan memperbesar gambar spesimen. Lensa ini bergerak secara vertikal. Mikroskop terbalik umumnya memiliki 3-6 lensa objektif. 
  • Tombol untuk menyempurnakan pemfokusan untuk mendapatkan gambar yang jernih dan tajam saat melihat melalui lensa okuler.
  • Eyepiece tetap berada di sudut pandang standar seperti mikroskop pada umumnya

ELISA: Setelah pemaparan saya berkenaan dengan inverted microscope selesai, alat selanjutnya adalah ELISA yang akan disampaikan oleh Teh Zahra. ELISA merupakan teknik diagnostik molekuler untuk mendeteksi keberadaan antigen dalam sampel. Pada metode ELISA, spesimen yang biasa dipakai berupa cairan seperti serum atau hasil ekstraksi dalam bentuk infusa berbagai bahan.

Prinsip dasar ELISA adalah mereaksikan antigen dengan antibodi yang berlabel enzim yang kemudian ditambah dengan substrat sehingga akan dihidrolisis menjadi presipitat warna yang dapat dideteksi menggunakan Elisa reader. Pada tahapan akhir Teknik Elisa selalu ditambah dengan stop solution yang berfungsi untuk menghentikan reaksi. Bahan asam kuat biasanya digunakan sebagai larutan stop solution. Jika sedang mencari antibodi, maka plate ELISA di coated dengan antigen yang sesuai. Demikian pula sebaliknya jika sedang mencari antigen maka plate yang disediakan di coated dengan antibodi yang sesuai. 

Miseq: Selanjutnya, Miseq dipresentasikan oleh Fatiya. Alat Miseq Menggabungkan teknologi sequencing by synthesis (SBS), dari DNA hingga data yang dianalisis hanya dalam waktu delapan jam. MiSeq mengintegrasikan cluster generation, sequencing, dan analisis data pada satu instrumen. Prinsip kerja Miseq adalah

  1. Sample Prep (Genomic library and adapters)

Setelah DNA dimurnikan, genomic/DNA library, perlu dibuat. Ada dua cara perpustakaan genom dapat dibuat, sonifikasi dan tagmentasi. Dengan tagmentasi, transposase secara acak memotong DNA dan menambahkan adaptor secara bersamaan. Sonifikasi memecah DNA menjadi ukuran yang sama menggunakan gelombang suara ultrasonik. Adaptor terdiri dari 3 segmen : a) complementary sequence to oligos in flow cell, indeks, dan binding site untuk sequencing primer. Indeks adalah barcode sequencing untuk mengidentifikasi sampel, yang akan digunakan oleh komputer untuk mengkategorisasikan setiap sampel saat analisis data. Indeks ini yang membuat miseq dapat mengoperasikan lebih dari 96 sampel sekaligus. Flow cell memiliki oligonukleotida (urutan nukleotida pendek) yang melapisi bagian bawah sel, dan mereka berfungsi sebagai pendukung padat untuk menahan untaian DNA di tempatnya selama pengurutan. Saat DNA yang terfragmentasi dicuci di atas sel aliran, adaptor yang sesuai menempel pada pendukung padat komplementer.

2. Cluster generation by bridge amplification

Setelah terpasang, pembuatan cluster dapat dimulai. Tujuannya adalah untuk membuat ratusan untaian DNA yang identik. Beberapa akan menjadi untaian depan; sisanya, sebaliknya. Inilah sebabnya mengapa adaptor kanan dan kiri digunakan. Proses ini disebut bridge amplification, dan itu terjadi pada ribuan kelompok di seluruh sel aliran sekaligus.

3. Sequencing (SBS)

Pada akhir cluster generation, semua untaian terbalik dicuci dari sel aliran, hanya menyisakan untaian maju. Tiga ujung utama diblokir untuk mencegah priming yang tidak diinginkan.

First read, Sekuensing dimulai dengan perpanjangan primer sekuensing pertama untuk menghasilkan pembacaan pertama. Dengan setiap siklus, nukleotida yang ditandai dengan fluoresensi bersaing untuk menambah rantai yang sedang tumbuh. Setelah penambahan setiap nukleotida, kluster dieksitasi oleh sumber cahaya dan sinyal fluoresen yang khas dipancarkan. Proses kepemilikan ini disebut Sequencing-by-Synthesis. Jumlah siklus menentukan panjang pembacaan. Panjang gelombang emisi, bersama dengan intensitas sinyal, menentukan panggilan dasar.

Index 1 read, setelah selesai membaca pertama, produk yang telah dibaca tersapu bersih. Pada langkah ini primer baca indeks 1 diperkenalkan dan dihibridisasi ke template. Bacaan dihasilkan, mirip dengan pembacaan pertama.

Pyroseq: Metode yang digunakan untuk menentukan urutan nukleotida dalam DNA, atau sekuensing DNA, yang didasarkan pada deteksi pirofosfat yang dilepaskan (PPi) selama sintesis DNA dengan beberapa fungsi seperti, mengetahui urutan nukleotida DNA, screening resistensi mikroba, perkembangan obat, epigenetik, dll. Prinsip kerja pyroseq sebagai berikut:

  • Persiapan sample (menggunakan mesin PCR)
      • mengambil sample (bisa dari darah, sputum, urine)
      • DNA dipotong menjadi fragmen (ukuran lebih kecil)
      • DNA double strand → single strand
      • diberikan beads
      • duplikasi DNA untuk memperbanyak sample
  • Pyrosequencing
    • sample yang sudah diolah dimasukan ke dalam sumur mikroskopis yang sudah ditambahkan enzim (DNA polimerase, ATP sulfurilase, luciferase, apirase, substrat adenosin fosfosulfat (APS), dan luciferin)
    • enzim mengubah pirofosfat → cahaya
    • cahaya dideteksi sensor
    • keluar hasil

PCR: Polymerase Chain Reaction adalah teknik yang digunakan untuk membuat banyak salinan dari suatu segmen DNA. PCR memiliki beberapa fungsi, seperti mendeteksi keberadaan materi genetik dari sel, bakteri, dan virus. Mendeteksi fungsi sebuah gen. Memutasikan atau mengubah basa tertentu pada DNA. Prinsip kerjanya sama kaya proses replikasi DNA di tubuh kita

  • Denaturation / peleburan (94 – 96℃) → ikatan hidrogen DNA akan terputus → DNA menjadi beruntai tunggal (single-stranded)
  • Annealing / penempelan (55 – 65℃) → primer menempel pada bagian DNA template yang komplementer urutan basa nya
  • Elongation / pemanjangan (72℃) → Taq polymerase melakukan pemanjangan membentuk strand DNA baru

Elektroforesis: Elektroforesis adalah suatu cara analisis kimiawi yang didasarkan pada pergerakan molekul-molekul protein bermuatan di dalam medan listrik (titik isoelektrik). Pergerakan molekul dalam medan listrik dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, besar muatan dan sifat kimia dari molekul. Prinsi kerja dari elektroforesis berdasarkan pergerakan partikel-partikel bermuatan negatif (anion), dalam hal tersebu, DNA yang bergerak menuju kutub positig (anoda), sedangkan partikel-partikel bermuatan positif (kation) akan bergerak menuju kutub negatif (anoda).

HB Analyzer: Hematology analyzer adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur dan menghitung jumlah sel darah. Alat yang satu ini mampu melakukan pemeriksaan menggunakan sampel darah untuk mendiagnosa beberapa penyakit.

Secara umum, prinsip kerja hematology analyzer ini terbilang mudah. Yakni sampel darah yang ada dilakukan pencampuran dengan menggunakan campuran reagen untuk hingga terjadi proses yang disebut dengan hemolyzing. Sampel tersebut lalu akan dimasukan ke dalam mesin. Dari proses ini akan terbagi menjadi beberapa tujuan, bisa pengukuran leukosit, trombosit maupun eritrosit. Jika sudah, maka semua data dari sampel darah tersebut akan diolah pada mikroprosesor, dan data akan ditampilkan dalam layar monitor.

Fluorescence Microscope: Salah satu mikroskop cahaya yang menggunakan fenomena fluoresensi untuk mengamati suatu objek, biasanya sampel biologis hidup (struktur sel, mikroorganisme, antibodi). Fluoresensi sendiri merupakan fenomena di mana suatu molekul bisa menyerap energi dari radiasi gelombang elektromagnetik yang pendek (energinya tinggi dan tidak nampak) untuk kemudian mengeluarkan gelombang yang lebih panjang (energinya lebih rendah dan nampak).

Alur kerja mikroskop ini dimulai dari gelombang cahaya dengan intensitas/energi tinggi dan panjang gelombang pendek (UV, LED, Laser) yang dipancarkan oleh sumber cahaya.  Cahaya ini kemudian akan difilter oleh filter eksitasi yang sudah diatur sehingga panjang gelombang yang bisa lolos hanya yang sesuai untuk bisa diserap oleh fluorofor. Setelah difilter cahaya tersebut dipantulkan oleh cermin dichroic dan difokuskan oleh lensa objektif untuk mengenai sampel. Setelah zat fluorofor pada sampel tersebut menyerap cahaya tersebut, zat fluorofor tersebut pun mengemisikan cahaya dengan gelombang yang lebih panjang dan intensitas yang lebih tinggi. Cahaya ini kemudian diteruskan oleh lensa objektif dan cermin dichroic, hingga sampai di detector dan bisa diamati.

HPLC: HPLC adalah kepanjangan High-performance liquid chromatography atau kadang disebut High-pressure liquid chromatography (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi/KCKT) adalah sebuah teknik analisis untuk identifikasi zat/senyawa dan memisahkan serta mengukur jumlahnya dalam suatu larutan campuran.

Prinsip kerja HPLC adalah pemisahan komponen analit berdasarkan kepolarannya, setiap campuran yang keluar akan terdeteksi dengan detektor dan direkam dalam bentuk kromatogram. Dimana jumlah peak menyatakan jumlah komponen, sedangkan luas peak menyatakan konsentrasi komponen dalam campuran.

Sanger Sequencing: Dikenal sebagai “metode pemutusan rantai”. Digunakan untuk menentukan sebagian dari sekuens nukleotida genom individu. Teknik ini menggunakan amplifikasi polymerase chain reaction (PCR) dari region genetik yang diinginkan diikuti dengan sekuensing produk PCR.

Metode Sanger pada dasarnya memanfaatkan dua sifat salah satu subunit enzim DNA polimerase yang disebut fragmen klenow. Kedua sifat tersebut adalah kemampuannya untuk menyintesis DNA dengan adanya dNTP dan ketidakmampuannya untuk membedakan dNTP dengan ddNTP.

Menurut saya, presentasi hari itu merupakan salah satu langkah awal saya dalam mengenal dan mempelajari alat-alat biomedik yang ada di laboratorium biomedik. Saya merasa mendapat banyak manfaat diantaranya, menambah pengetahuan saya mengenai apa itu biomedik sendiri, apa saja ilmu yang ada di dalamnya, dan mengubah perspektif bahwa penelitian akan suatu hal dapat menjadi menyenangkan jika dijalankan dengan niat ingin menambah pengetahuan akan suatu ilmu baru. Saya juga melihat adanya potensi penelitian yang berguna untuk masa depan.

Sekian yang dapat saya sampaikan, see you on my another blog^^

Pertemuan Luring 12 Agustus 2022

Wahana elektif pada pertemuan kali ini bertempat di Laboratorium Biomedik Rumah Sakit Pendidikan Unpad. Sebenarnya, pada tanggal 5 Agustus 2022 telah dilaksanakan wahana elektif luring yang dilaksanakan di gedung yang sama. Perbedaan kali itu adalah saya dan beberapa teman dalam kelompok tidak bisa hadir secara tatap muka dikarenakan masih berada di luar kota. Namun, kali ini saya dan semua anggota kelompok elektif dapat menyaksikan dan mempelajari alat-alat di laboratorium secara langsung.

Hari itu adalah hari Jumat. Saya dan beberapa teman yang sebelumnya tidak dapat menghadiri pertemuan elektif di tempat yang sama, akhirnya berkesempatan melihat langsung proses pengerjaan alat-alat yang ada di laboratorium biomedik. Sangat senang sekali rasanya dapat bertatap muka langsung untuk pertama kali dengan teman-teman satu kelompok wahana elektif. Tentu saja semua saling menyapa satu sama lain dan walaupun baru pertama bertemu, kami cepat untuk akrab.

Kegiatan elektif dilaksanakan tepat pukul 13.00 WIB dengan dipandu oleh Teh Maria, mahasiswa Pendidikan Dokter FK Unpad angkatan 2019 yang ditugaskan untuk menjadi pemandu kami selama kegiatan elektif pada hari itu. Setelah memperkenalkan diri, Teh Maria mempersilakan kami masuk ke dalam laboratorium. Kami pun segera mengenakan jas lab dan masuk satu per satu.

 

Dalam laboratorium tersebut, kami dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama ada Teh Mara, Fatiya, Teh Geubrina, dan Teh Zahra. Kelompok kedua ada Olivia, Kemal, Kang Rio, dan Teh NJ. Dalam laboratorium tersebut, terdapat beberapa ahli laboratorium, salah satunya Teh Fitri. Kelompok saya, mendapat penjelasan mengenai GenXpert, HIV/AIDS Detector, dan Miseq. Kami melihat dan mendengarkan pemaparan dengan sangat antusias, terbukti semua dari kami menanyakan berkenaan dengan rasa ingin tahu mengenai alat tersebut. Tidak lupa juga saya menanyakan mengenai harga alat tersebut. Begitu mendengar harganya, saya agak kaget karena di luar ekspektasi dan bayangan saya, seperti Miseq yang harga belinya berkisar 5 milyar rupiah dan sekali uji coba membutuhkan biaya 300 juta. Saya dan teman-teman pun dijelaskan bahwa sampel yang dibutuhkan memang harganya sangat mahal dan penggunaan harus ekstra hati-hati. Dalam ruangan pertama dalam laboratorium tersebut dijelaskan juga mengenai HIV Detector yang mana dalam memasukkan cairan sampel harus dilakukan dengan hati-hati juga. Wadah atau tip yang telah digunakan, tidak diperkenankan digunakan lagi dalam percobaan selanjutnya.

 

Setelah mendengarkan pemaparan tersebut, selanjutnya kami dijelaskan mengenai penggunaan alat ELISA dan FACS. Teh Fitri menjelaskan dengan sangat detail dan rinci. Terkadang pula, saya dan beberapa teman mengantuk karena penjelasan yang sangat detail tersebut. Bagian paling menarik adalah ketika penjelasan mengenai FACS. Teh Fitri tidak hanya menjelaskan prinsip kerja alat tersebut, tetapi juga menerangkan grafik data hasil pengujian sampel. Kami juga dijelaskan mengenai tabung sampel yang berisi serum dengan tutup beraneka warna, ada warna kuning, ungu, biru, hijau, dan merah.

 

Setelah pukul 14.45 WIB, akhirnya wahana elektif yang dilaksanakan secara luring berakhir. Tentu saja saya dan teman-teman yang lain mendapatkan pengetahuan baru yang tentunya sangat berguna. Saya merasa sangat senang, tetapi di sisi lain merasa lelah karena jarak tempuh yang agak jauh ditambah kurangnya asupan dalam tubuh dikarenakan belum makan siang.

Pertemuan tersebut ditutup dengan foto bersama sebagai dokumentasi kegiatan. Kami mengajak serta para teteh ahli laboratorium untuk ikut berfoto dengan kami bersama.

Sekian yang dapat saya sampaikan, see you on my another post^^

Diskusi Infeksi Penyakit Menular 13 Agustus 2022

Pada tanggal 13 Agustus 2022 sore hari, Bu Nayla bertanya apakah kami dapat bergabung untuk pertemuan daring yang akan dilaksanakan pada malam hari dengan Dokter Ghozali selaku salah satu dosen mitra kelompok kami sekaligus Kepala Program Pendidikan Dokter FK Unpad. Kami pun menyetujuinya. Saya pun bertanya-tanya mengenai hal apa yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut mengingat salah satu teman kami ada yang dinyatakan terkena COVID-19.

Sesudah link zoomnya dibuka, saya langsung bergabung dan disana telah ada Dokter Ghozali dan Bu Nayla yang memimpin jalannya pertemuan hari itu. Dalam diskusi tersebut, Dokter Ghozali bertanya pertanyaan-pertanyaan seputar virus dan ciri-ciri seseorang jika terkena inflamasi. Individu dapat terkena inflamasi dapat dicirikan dari adanya rubor (merah), kalor (panas), dolor, tumor (bengkak), dan function laesa. Dari situlah saya mengetahui bahwa akan ada keputusan pelaksanaan elektif selama 1 minggu kedepan, apakah dilaksanakan secara daring atau luring.

Namun, dikarenakan ada salah satu teman kami yang terkena COVID-19 dan kami juga berkontak erat dengannya selama pelaksanaan kegiatan elektif yang diadakan secara luring yang bertempat di Gedung Eyckman, Bandung. Maka dari itu, inti pertemuan hari itu adalah selama kurang lebih 10 hari, PKM elektif breast cancer kelompok kami dilaksanakan full secara online. Hal ini guna menghindari beberapa hal yang tidak diinginkan mengingat salah satu teman terkena COVID-19.

Pertemuan hanya dilaksanakan kurang dari 45 menit dan ditutup oleh Dokter Ghozali dan Bu Nayla.

Praktik Dietary Recall Daring 20 Agustus 2022

Sebelum pertemuan hari ini kami diinfokan bahwa akan dilaksanakan praktik dietary recall untuk menggantikan kunjungan ke klinik dr. Santi yang di batalkan karena adanya pemberitahuan pada tanggal 15 Agustus 2022. Saya dan temen sekelompok sudah mempelajari apa saja yang harus ditanyakan ketika dietary recall melalui media youtube dengan Dokter Siska yang berperan sebagai dokter. Link youtube yang berisi bagaimana cara melakukan dietary recall telah disatukan dengan materi power point.

Sebelum melakukan praktik dietary recall, saya melihat dan mempelajari apa itu praktik dietary recall, seperti perkenalan diri, menanyakan nama, menanyakan umur, menanyakan pekerjaan pasien, history makan pasien sejak 24 jam yang lalu, dan bagaimana kebiasaan makan sehari-hari pasien. Sebelumnya, kami menggunakan sistem undian untuk menentukan partner dan yang berperan sebagai dokter dan pasien. Setelah diundi, keluarlah nama partner pasangan masing-masing. Teh Mara dengan Teh Geu, Olivia dengan Fatiya, Kemal dengan Teh NJ, dan Teh Zahra dengan Kang Rio.  Kebetulan setelah melakukan diskusi, Fatiya yang berperan sebagai dokter dan saya sendiri sebagai pasien. Saya juga mencoba mencatat di buku tulis saya dan melatih diri sendiri untuk terbiasa melakukan dietary recall sebelum hari-h pelaksanaan praktik, yaitu pada tanggal 20 Agustus 2022.

  1. Menyapa pasien.
  2. Memperkenalkan diri.
  3. Menanyakan identitas pasien seperti nama, umur, pekerjaan.
  4. Menanyakan tinggi badan dan berat badan pasien.
  5. Menanyakan kebiasaan makan pasien, berapa kali sehari?, jam berapa saja?
  6. Menanyakan apakah pasien suka mengemil, berapa kali sehari?, jam berapa saja?
  7. Memberitahukan pasien bahwa akan memulai dietary recall.
  8. Menanyakan apa saja yang dikonsumsi (makan/minum), di jam-jam berikut:
    1. 21.00-06.00
    2. 18.00-21.00
    3. 18.00-15.00
    4. 15.00-12.00
    5. 12.00-09.00
    6. 09.00-06.00
  9. Menanyakan apakah pasien makan buah dan sudah berapa lama kebiasaan makan ini berlangsung?
  10. Mengucapkan terima kasih dan memberitahu pasien untuk menunggu perhitungan dietary recall.
  11. Melakukan perhitungan BMI, kebutuhan energi harian, energi yang dihasilkan dari dietary recall.
  12. Melakukan perhitungan dietary recall berdasarkan tabel jumlah kalori.

Selama proses praktik tersebut, alhamdulillah saya dan Fatiya menjalankannya dengan lancar diikuti beberapa pengetahuan baru yang berkaitan dengan dietary recall yang saya dapatkan dari Bu Nayla selaku dosen elektif kami. Bu Nayla menjelaskan mengenai BMI (Body Mass Index) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah IMT (Indeks Massa Tubuh). IMT adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah salah satu cara untuk mengetahui rentang berat badan ideal seseorang dan memprediksi seberapa besar risiko gangguan kesehatan. Metode ini digunakan untuk menentukan berat badan yang sehat berdasarkan berat dan tinggi badan.

Klasifikasi Obesitas setelah pengukuran IMT

Tabel klasifikasi IMT diatas saya dapatkan dari Kementerian Kesehatan RI dan bisa dilihat bahwa klasifikasi Indeks Massa Tubuh antara WHO dan Indonesia berbeda. Hal ini sempat menjadi pertanyaan saya dan alhamdulillah pada Sekar 2 Dokter Siska telah memberikan jawaban bahwa IMT satu negara dengan negara lain tidak bisa disamaratakan karena adanya perbedaan seperti ras dan kondisi geografis yang sangat mempengaruhi. Dalam power point yang saya dapatkan dari Dokter Siska, status malnutrisi seseorang dapat dilihat seperti yang tertera:

 

Selain melakukan dietary recall, sebenarnya kegiatan kami diantaranya melakukan:

  1. Dietary analysis (hands on)
  2. Anthropometry – dimension, dan analisis (hands on)
  3. Anthropometry – Body Composition dan analisis (hands on)
  4. Communication in nutritional management (sit in)

Namun, kunjungan ke Klinik Santi dibatalkan, maka kegiatan dietary recall yang semulanya dapat bertemu langsung dengan pasien, beralih menjadi full daring dengan kami sendiri yang berperan menjadi dokter dan pasien.

Hal pertama yang harus diperhatikan ketika melakukan praktik dietary recall adalah antropometri. Antropometri adalah suatu kumpulan data secara numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain. Penerapan data antropometri ini akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean ( rata-rata ) dan standar deviasinya dari satu distribusi normal. Antropometri ini dapat dilakukan oleh seorang perawat atau bidan untuk selanjutnya dapat dilakukan Dietary Recall oleh dokter.  Setelah melakukan dietary recall, dokter juga melakukan Dietary Assessment atau penilaian konsumsi makanan adalah salah satu metode tidak langsung yang digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.

Di akhir pertemuan daring itu, Bu Nayla me-reminder kami bahwa tanggal 25 Agustus 2022 akan diadakan wahana elektif luring untuk mempelajari mikropipet dan serological pipet. Wahana luring ini semulanya akan diadakan di Gedung Eyckman Bandung, tetapi diganti ke laboratorium yang lebih dekat yaitu di Laboratorium Fakultas Kedokteran, Unpad. Untuk itu, yang semulanya tanggal 16-23 Agustus saya berada di rumah, memutuskan untuk kembali ke Jatinangor. Lalu, pada tanggal 24 Agustus, kami mendapat pesan bahwa kegiatan luring tersebut berlokasi di Laboratorium Biomedik Dasar, Gedung C2, lantai 2, Kampus FK Jatinangor. Kegiatan luring tersebut memiliki topik “Kegiatan Simulasi Pembuatan Protokol: Desain Panel Antibodi atas Immune Cell Interest”.

Tidak lupa juga kami diminta untuk memakai jas lab dan datang tepat waktu. Urutan pelaksanaan kegiatan laboratorium sebagai berikut:

  1. Persiapan dan penggunaan serta penanganan materi laboratorium oleh Ibu Helmi
  2. Pembagian kelompok dan kerja kelompok
  3. Diskusi kelompok
  4. Setiap anggota kelompok melaksanakan dan saling mengingatkan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak, tetap menggunakan masker, dan sering mencuci tangan.
  5. Para peserta juga diminta untuk mempelajari materi pengetahuan sehingga proses simulasi dan diskusi menjadi impresif.

Pertemuan daring pun selesai. Saya berharap untuk saat-saat ini dan selanjutnya saya bisa mengimplementasikan ilmu yang saya punya di elektif dan menjadi bekal saya di masa depan untuk menjadi dokter yang tidak hanya mampu berguna dalam menolong orang-orang di sekitar saya, tetapi juga berguna untuk masyarakat lebih luas.

Sekian yang bisa saya sampaikan. See you on my next post^^

Hands On Mikropipet 25 Agustus 2022

Pada hari Kamis, 25 Agustus 2022 kami melaksanakan pelatihan bagaimana cara menggunakan alat mikropipet. Hands on kali ini dilaksanakan di Laboratorium Biomedik Dasar, Gedung C2, lantai 2, Kampus FK Jatinangor. Saya berangkat bersama seorang teman pukul 08.30 WIB dan sesampainya di Gedung C6, kami melihat adik tingkat kami yang sedang melaksanakan OSPEK yang berlangsung secara hybrid. Memutari rektorat, akhirnya kami sampai di Gedung C1 dan memarkirkan mobil di sekitar Masjid Raya Unpad (MRU). Kami pun langsung memasuki Gedung FK Unpad untuk selanjutnya menuju Gedung C2 lantai 2 dimana tempat kegiatan elektif berada.

Sesampainya disana, ternyata sudah ada Dokter Ghozali dan Bu Nayla. Dikarenakan takut saya melakukan kesalahan karena tidak disiplin terhadap waktu, langsung saja saya melihat jam dan disana menunjukkan pukul 08.58 WIB. Alhamdulillah saya dan teman saya belum telat, tetapi saya sendiri sedikit merasa bersalah karena jika tahu hal ini akan terjadi tentu saja kami akan berangkat lebih pagi. Selanjutnya, Bu Nayla menyuruh kami masing-masing bergabung ke dalam 2 kelompok. Kelompok saya didominasi oleh kakak tingkat angkatan 2020.

Pada saat itu Dokter Ghozali menyampaikan banyak mengenai kanker payudara dan ada satu momen beliau bertanya kepada kami mengenai kanker apa yang paling menarik bagi kami untuk dipelajari. Lalu, Teh NJ menjawab bahwa kanker prostat merupakan kanker yang menarik baginya. Kanker prostat sendiriadalah kanker pada pria yang berkembang di dalam kelenjar prostat, dan umumnya ditandai dengan gangguan buang air kecil. Sebagian besar penderita kanker prostat berusia di atas 65 tahun. Kanker ini tidak bersifat agresif dan berkembang secara perlahan.

Sesi lecture singkat Dokter Ghozali berlangsung kurang lebih selama 45 menit dan dilanjutkan dengan Bu Helmi yang membimbing kami bagaimana caranya menggunakan mikropipet. Bu Helmi dalam menjelaskan materi juga sangat jelas, rinci, dan membuat saya sedikit banyak tahu mengenai alat mikropipet dan penggunaannya.

Mikropipet sendiri adalah suatu alat yang digunakan untuk mengambil dan/atau memindahkan cairan dalam jumlah kecil secara akurat. Sebenarnya mikropipet mempunyai fungsi seperti pipet biasa, yaitu untuk memindahkan cairan atau larutan. Hanya saja beda akurasi antara mikropipet dengan pipet biasa. Fungsi dari mikropipet ini digunakan untuk memindahkan cairan dalam jumlah yang kecil (mikro) secara akurat. Jika kita sebelumnya pernah pakai pipet ukur gelas, tentu akurasinya kurang presisi. Mikropipet juga sering disebut dengan pipet otomatis. Selain tingkat ke-presisiannya yang tinggi dan volume yang bisa di setting atau di atur, alat yang satu ini juga mudah dan nyaman dalam genggaman. Penggunaan mikropipet sebagai alat bantu di laboratorium tentu sangat penting guna mendukung aplikasi atau expertiment yang sedang di kerjakan.

Mikropipet juga memiliki bentuk dan ukuran yang sangat bervariasi, ada yang dapat menampung sampel 100-1000 mikro, 20-200 mikro, dan 200-1000 mikro. Bu Helmi menerangkan jika yang dibutuhkan sampe sebanyak 30 mikro, berarti dapat menggunakan mikropipet yang dapat menampung yaitu 20-200 mikro. Hal ini dikarenakan semakin mendekati ukuran yang ditampung, maka hasilnya juga semakin akurat dan minim kesalahan.

Pada saat saya dan teman-teman melatih cara menggunakan mikropipet, disana juga disediakan 4 sampel dengan warna yang bervariasi, diantaranya adalah merah, ungu, kuning, dan biru. Disana juga disertakan tip untuk menampung sampel dengan ukuran yang berbeda-beda pula. Tip berwarna biru digunakan untuk menampung dengan rentang ukuran 100-1000 mikro. Tip berwarna kuning digunakan untuk menampung dengan rentang ukuran 200-100 mikro.

Bu Helmi juga menjelaskan secara rinci kepada kami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam laboratorium, yaitu:

Boleh dilakukan:

  1. Melakukan percobaan atau praktikum atau penelitian sesuai dengan yang telah dimintakan izin sebelumnya.
  2. Menggunakan peralatan kimia yang memang diperlukan diperlukan dan sudah terlatih untuk menggunakannya atau dalam pengawasan pembimbing.
  3. Mematuhi segala tata tertib keselamatan kerja di dalam laboratorium, termasuk diantaranya harus memakai alat pelindung diri selama bekerja di laboratorium.
  4. Memakai bahan kimia di dalam laboratorium sesuai dengan aturan dan kaidah sebagaimana pada modul praktikum atau kajian pustaka penelitian yang dilakukan.
  5. Meminta bantuan pembimbing atau rekan kerja ketika sedang mengalami kesulitan ketika melakukan praktikum/ percobaan/ penelitian di dalam laboratorium.

Tidak boleh dilakukan:

  1. Dilarang makan maupun minum waktu berada di ruang laboratorium.
  2. Dilarang merokok di dalam ruang laboratorium.
  3. Jangan berlarian di dalam ruang laboratorium.
  4. Jangan meletakkan tas & barang lainnya di lantai laboratorium & di tempat berjalan.

Setelah penjelasan Bu Helmi, kami pun dipersilakan untuk mencoba sendiri cara penggunaan mikropipet dengan benar. Saya bersama Teh Geu mencobanya dengan mengambil sampel berwarna biru dengan ukuran pipet sebesar 100-1000 mikro. Kami mengambil jalan tengah dengan percobaan 500 mikro terlebih dahulu. Setelah itu, kami pun memasukkan sampel ke dalam botol tip dengan cara memiringkan mikropipet agar tidak ada gelembung-gelembung yang muncul. Setelah itu, kami pun menutup tipnya dan membuang sisa-sisa penggunaan tipnya agar tidak dipakai 2 kali kerja.

Penghujung kegiatan luring tersebut, kami mengabadikan gambar-gambar dengan Teh Mara yang menjadi pemandu dalam kegiatan berfoto tersebut. Dalam foto tersebut, terdapat kelompok Dokter Siska dan Bu Nayla. Saya merasa sangat senang karena dapat bertemu lagi dengan teman-teman setelah adanya rentang 1 minggu bagi kami untuk tidak bertemu (read: full daring). Saya merasa juga kedua kelompok ini walaupun dibimbing oleh 2 dosen yang berbeda, dapat menjadi satu dan kompak ketika berada dalam suatu kegiatan yang sama. Saya pribadi dan teman-teman juga merasa bersyukur dapat dibimbing oleh Bu Nayla yang memiliki banyak sekali pengalaman dalam bidang research, dan dari Bu Nayla juga saya belajar cara membuat dan mempresentasikan power point yang baik dan benar bagaimana. Saya berharap di semester selanjutnya, ilmu yang saya dapatkan pada kegiatan kali ini dapat diimplementasikan dan diterapkan agar tidak hanya berguna bagi diri saya sendiri, tetapi lebih jauh untuk kepentingan bersama.

Sekian yang dapat saya ceritakan, see you on my next blog^^

Presentasi Materi Breast Cancer 28-29 Agustus 2022

Pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, Bu Nayla berpesan kepada kami untuk membuat power point mengenai breast cancer atau kanker payudara. Sebelum itu, Bu Nayla juga menjabarkan 4 topik berkenaan dengan breast cancer, yaitu Hallmarks of Cancer, Bioloy of Cancer, Breast Cancer Therapy, dan Breast Cancer Detection. Bu Nayla pun membagi 8 orang dari kami menjadi 4 kelompok. Teh Zahra dengan Teh NJ mendapatkan materi mengenai Hallmarks of Cancer, Saya dengan Kemal mengenai Biology of Cancer, Teh Mara dengan Teh Geu mengenai Breast Cancer Therapy, dan Kang Rio dengan Fatiya mengenai Breast Cancer Detection.

Pada pertemuan yang diadakan pada tanggal 28-29 Agustus 2022, kami melakukan pertemuan secara daring menggunakan Zoom Meeting dengan Teh Zahra dan Teh NJ sebagai pembuka presentasi dilanjut dengan saya dan Kemal. Pada tanggal 28 Agustus, Teh Zahra izin tidak mengikuti pertemuan dikarenakan tidak enak badan, maka dari itu dari kelompok pertama yang melakukan presentasi adalah Teh NJ, tetapi Teh NJ mempresentasikan mengenai materi Teh NJ sendiri baru sehari kemudian, Teh Zahra yang menyampaikan presentasi materinya.

Guna merangkumnya, saya akan langsung bercerita mengenai topik yang dibahas pada 2 hari itu dengan runtut. Hallmarks of Cancer. Diketahui ada 8 Hallmarks of Cancer, dengan 2 diantaranya baru ditambahkan kemudian hari, Hallmarks of Cancer dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Figure 2.1 from Chapter 2 : Hallmarks of Cancer : An Organizing Principle for Cancer Medicine | Semantic Scholar

Ciri-ciri kanker pada awalnya adalah enam kemampuan biologis yang diperoleh selama perkembangan bertahap tumor manusia dan sejak itu telah ditingkatkan menjadi delapan kemampuan dan dua kemampuan yang memungkinkan.

  1. Self-sufficiency in growth signals: Sel normal membutuhkan sinyal pertumbuhan untuk memasuki kondisi aktif proliferatif. Sinyal ini disalurkan ke sel melalui reseptor transmembran yang berikatan dengan signaling molecules khusus. Sel tumor dapat menghasilkan sinyal pertumbuhan sendiri dan tidak bergantung kepada stimulasi eksternal.
  2. Insensitivity to growth-inhibitory signals: Growth inhibitory signal atau growth suppressor berperan untuk menghentikan pembelahan sel. Key players pada growth suppressors : 
    • TP53 : merasakan kebutuhan untuk menghentikan perkembangan siklus sel dan dapat memicu apoptosis
    • RB : gate keeper dari cell cycle progression
  3. Evasion of Apoptosis: Pada keadaan normal, ketika sel terlalu tua atau rusak,akan mengalami apoptosis. Sel kanker dapat menghindari proses ini dengan berbagai cara, yang paling umum berhubungan dengan P53.
  4. Limitless replicative potential (immortality)
  5. Altered Cellular Metabolism: Disebut juga glikolisis aerobik. Sel-sel kanker mengubah sejumlah besar glukosa menjadi laktat dan ATP terlepas dari ketersediaan oksigen
    • Sustained Energy:
    • Suplai nutrisi dan oksigen
    • Sekresi Insulin Growth Factor (IGFs) dan PDGFSel kanker mampu menginduksi angiogenesis yang diperlukan untuk survival sel kanker dan metastasis. Efek neovascularization pada pertumbuhan sel tumor
    • Angiogenic & Anti-Angiogenic Factors produced by tumor & stromal cells: Hipoksia memicu angiogenesis melalui aksi HIF-1α pada transkripsi faktor proangiogenik VEGF. p53 → menginduksi sintesis inhibitor angiogenesis thombospondin-1. Sinyal RAS, MYC, dan MAP Kinase semuanya meningkatkan ekspresi VEGF dan merangsang angiogenesis
  6. Invasion & Metastasis: Invasi dan metastasis merupakan hasil dari interaksi kompleks yang melibatkan sel kanker, sel stroma, dan sel kanker dan matriks ekstraseluler (ECM). Sel normal mempunyai kepatuhan untuk tidak berpindah ke lokasi lain di dalam tubuh. Proses metastase sel kanker, dimulai dari transformasi clonal, metastasic sub clone, intravasasi sampai dengan pertumbuhan jaringantumor di daerah yang baru. Proses metastasis → invasi lokal, intravasasi ke pembuluh darah dan getah bening, transit melalui pembuluh darah, ekstravasasi dari pembuluh darah, pembentukan mikrometastase, dan pertumbuhan mikrometastase menjadi tumor makroskopik.

Namun, ada beberapa hallmarks yang belum saya pahami mekanisme terjadinya. Bagi saya mempelajarinya butuh ketekunan yang serius dan harus dipahami konsepnya, bukan untuk dihapal semata. Setelah Teh NJ dan Teh Zahra memaparkan topik materi mereka, giliran saya dan Kemal untuk mempresentasikannya. Kami membagi 4 subtopik dengan masing-masing dari kami mendapatkan 2 sub-topik untuk dipaparkan dan dijelaskan. Saya mendapat materi mengenai anatomi dari breast cancer dan perbedaan antara normal breast vs cancer breast, sedangkan Kemal mendapatkan sub-topik mengenai tipe-tipe dari breast cancer dan patofisiologi breast cancer.

Saya menjelaskannya dengan sedikit gugup, karena sudah lama sekali tidak presentasi ditambah waktu tidur yang kurang. Saya juga mendapatkan saran yang sangat membangun dari Bu Nayla. Saya sangat berterima kasih kepada Bu Nayla untuk itu karena tanpa adanya tanggapan dan saran, saya akan stuck disatu tempat dan tidak dapat berkembang dengan baik. Presentasi kami overall lancar, tetapi pada hari pertama presentasi materi breast cancer, Kemal mendapat saran juga mengenai tipe dari breast cancer untuk selanjutnya dipresentasikan kembali pada esok harinya. Ketika presentasi pada esok harinya, kelompok saya dan Kemal mendapatkan pujian dari Bu Nayla karena penyampaian materi sudah sangat jelas ditambah concept map pada sub-topik patofisiologi terjadinya breast cancer mendapat acungan jempol dari Bu Nayla yang dikemudian hari saat Seminar Pakar ketiga, Bu Nayla menampilkan concept map yang direkomendasikan oleh Kemal.

Presentasi selanjutnya dilanjutkan oleh Teh Mara dan Teh Geu yang membahas mengenai Breast Cancer Therapy. Menurut penjelasan Teh Geu dan Teh Mara, breast cancer therapy terbagi menjadi 2 jenis, yaitu terapi lokal dan terapi sistemik. Pada terapi lokal terdapat surgery dan radiation therapy, sedangkan pada terapi sistem terdapat chemotherapy, terapi hormon, immunotherapy, dan terapi target. Menurut saya, penjelasan mereka sangat komprehensif dan penyampaiannya sangat baik. Bu Nayla juga bertanya beberapa hal terkait materi yang disampaikan untuk menguji seberapa paham kami terkait materi.

Setelah itu, presentasi ditutup karena telah memakan waktu kurang lebih 2 jam, dan dari kami sudah sangat tidak fokus karena cukup banyak materi yang diserap pada hari itu. Saya sendiri merasa sangat terbantu akan adanya prsentasi elektif breast cancer ini. Di kos saya sendiri saya mempunyai satu buku “Kanker -Biografi Suatu Penyakit- yang ditulis oleh Siddharta Mukherjee. Dari buku tersebutlah ketertarikan saya akan suatu kanker mencuat dan memutuskan pada elektif kali ini untuk mengambil topik kanker payudara. Saya juga merasa sangat terbantu selama elektif dikarenakan banyak mengunjungi wahana-wahana elektif yang ditawarkan karena baru pertama kali selama menjadi mahasiswa FK Unpad saya berkesempatan melihat lebih jauh laboratorium biomedik yang ada di Gedung Eyckman. Saya juga merasa bersyukur mendapat dosen elektif, yaitu Bu Nayla yang sangat mebimbing kami dan menyertai kami selama kegiatan elektif berlangsung. Ketika saya bertanya via private chat juga Bu Nayla menjawab dengan sangat cepat dan solutif. Alhamdulillah.

Sekian yang dapat saya sampaikan, see you on my next blog^^

PKM Madrasah Aliyah Al-Jawami, Bandung 30 Agustus 2022

PKM menurut Wikipedia adalah adalah suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas. Seperti yang telah saya paparkan sebelumnya pada PKM kali ini terdapat 2 kelompok, yaitu kelompok yang dibimbing oleh dr. Siska Wiramihardja, Sp.GK, M.kes. dan kelompok saya yang dibimbing oleh Ibu Nayla Majeda Alfarafisa, Ph.D. Nama-nama anggota kelompoknya seperti yang tertera dibawah ini:

  1. Zahra Fauziah Rifani
  2. Riordan Sherwyn Almathea Wibowo
  3. Nurjanah Sriyanti
  4. Amara Tunggadewi Ayu Pramesti
  5. Geubrina Raseuki
  6. Olivia Pramesthi Cahyarini
  7. Kemal Malik Pasha
  8. Fatiya’ Adila Refah Rachman
  9. Siti Nadya Khairunnisa Alamsyah
  10. Emirdha Sarahsyeika Nadeem
  11. Rahmadila Putri Alam
  12. Hasna Fauziyah Lathifah
  13. Fathiyya Salsabila
  14. Ayu Amalia San Murdoko
  15. Teti Destha Fitriana
  16. Intan
  17. Putri Utami Lestari
  18. Tsaltsa Camila Fairuzza
  19. Putri Maharani Sabila

Beberapa hari sebelumnya, kami telah membagi tugas yang digunakan untuk menyukseskan acara ini, kami berdiskusi melalui grup Line yang telah dibentuk sebelumnya. Kami berdiskusi mengenai pembagian materi dan membagi job description sesuai dengan yang telah disampaikan sebelumnya. Awalnya tidak ada tugas menjadi kakak fasil, tetapi dikarenakan mekanisme kegiatan yang berubah terbentuklah kakak fasil. Pembagian job dapat dilihat seperti yang tertera:

  • Koordinator: dr. Siska Wiramihardja, Sp.GK, M.kes. dan Ibu Nayla Majeda Alfarafisa, Ph.D.
  • Time Keeper: Tami (sampai sesi fasil) & Teh Nisya (sesi fasil – kegiatan berakhir)
  • MC: Teh Mara dan Teh Nisya
  • Pemateri: Putri Maharani, Kemal, Teh Hasna, Teh Dila, Teh Zahra, Teh Ayu, dan Destha
  • Logistik: Teh Zahra (proyektor, kabel HDMI, masker), Fay (roll kabel yang panjang)
  • Konsumsi: Teh Emir
  • Membuat Games: Teh Geu dan Olivia
  • Slides: Ayu Amalia
  • Membuat Rundown: Teh Hasna, Putri Maharani
  • Dokumentasi: Teh Geu dan Fatiya
  • Kakak Fasil:
  1. Fasil : Teh Dilla – Ayu Amalia
  2. Fasil: Teh Mara – Teh Ayu
  3. Fasil: Teh NJ – Teh Intan
  4. Fasil: Teh Hasna – Teh Emir
  5. Fasill: Fay dan Olivia
  6. Fasil: Fatiya – Putri Maharani
  7. Fasil: Destha – Teh Zahra
  8. Fasil: Teh Geu – Tami

Hari yang telah saya nantikan akhirnya tiba juga. Sedari beberapa hari yang lalu, ada kesimpangsiuran mengenai hari pelaksanaan elektif kami di Madrasah Aliyah (MA) Al-Jawami. Awalnya, pelaksanaan PKM elektif kami dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2022, tetapi karena satu dan lain hal diputuskan tanggal 30 Agustus 2022 adalah hari dimana kami melaksanakan sesuatu yang menurut saya suatu pengabdian kepada masyarakat. Mendengar hal tersebut, tentu saja saya sangat bersemangat mengingat ilmu yang saya dapatkan akan saya implementasikan untuk kemudian diterapkan kepada siswi-siswi MA Al-Jawami, Bandung.

Pagi hari itu, saya bangun pukul 04.00 WIB. Saya langsung bersiap-siap karena sesuai dengan persetujuan sebelumnya, kami diwajibkan tiba dan berkumpul di MA Al-Jawami tepat pada pukul 06.30 WIB. Saya bersama dengan 2 orang teman saya menuju ke MA Al-Jawami menggunakan mobil. Setelah sampai dalam gang yang menuju ke MA Al-Jawami, jalan menuju kesana sedikit menanjak, sepanjang perjalanan juga terdapat banyak lalu lalang kendaraan, dan beberapa anak sekolah yang sedang berjalan kaki. Cuaca pagi hari itu juga cerah ditambah kawasan Bandung-Jatinangor yang dikelilingi oleh pegunungan yang menambah kesejukan.

Mendekati gedung MA Al-Jawami, salah seorang teman yang ikut dalam mobil menunjukkan tempat dimana kami harus memarkirkan kendaraan. Ternyata tempat parkir yang dimaksud tidak jauh dari gedung sekolah. Kami hanya cukup untuk berjalan kaki sebentar menuju kesana. Setelah sampai, ternyata sudah ada 1 mobil yang berisi beberapa anggota dan diikuti 1 mobil yang datang kemudian. Setelah para anggota lengkap, kami berkumpul untuk berbincang sebentar dan mulai mengenakan jas almamater Unpad. Kami mulai berjalan menuju MA Al-Jawami dan ketika disana telah ada Bu Nayla. Setelah beberapa saat, sesi briefing dimulai dan dipimpin oleh Teh Emirdha dan Teh Mara yang memaparkan. ROP kegiatan PKM sebagai berikut:

Setelah pemaparan ROP, kami berdoa bersama-sama agar kegiatan hari itu berjalan lancar. Sesudah itu, Bu Nayla menyarankan agar beberapa dari kami yang kebagian tugas seperti teknisi acara dapat segera masuk ke dalam ruangan untuk segera menyiapkan perlengkapan dan menata ruangan. Beberapa diantara kami duduk di halaman melihat beberapa siswa dan siswi yang melaksanakan sholat dhuha secara berjamaah lalu dilanjutkan dengan pemberian kotbah singkat. Pada rentang waktu tersebut, Bu Nayla membelikan kami makanan dan minuman. Melihat hal itu, kami pun mengucapkan terima kasih dan langsung memakannya. Menurut saya makanan hari itu sangat lezat ditambah makanan tersebut baru keluar dari penggorengan sehingga masih terasa panas.

Tepat pada pukul 07.30 WIB, pelaksanaan sholat dhuha selesai dan kami langsung menuju ke dalam ruangan tempat dilaksanakannya acara. Ruangan tempat kami berkegiatan terdapat di lantai 2 dekat tangga dan ruangan tersebut sebenarnya merupakan 2 kelas yang digabung menjadi satu. Kursi-kursi yang ada dijejer menjadi berurutan dan meja-meja yang ada disingkirkan sejenak di pinggir. Sekat antar kelas dipisahkan oleh papan yang dapat dipindahkan, sehingga ruangan tersebut menjadi lebih luas. Di dalamnya juga telah ada teknisi acara, yaitu Ayu Amalia yang duduk di kursi paling depan. Tidak lupa juga ibu kepala sekolah MA Al-Jawami hadir untuk menyambut kami secara langsung dan memberi sepatah dua patah kata sambutan.

Selama memberi kata sambutan, menurut saya ibu kepala sekolah sangat welcome kepada kami dan usut punya usut, saya baru mengetahui bahwa Bu Nayla masih memiliki hubungan kerabat dari ibu kepala sekolah MA Al-Jawami. Satu kata yang saya point out, ibu kepala sekolah berpesan kepada para siswi-siswi beliau untuk terus semangat dalam menggali ilmu dan potensi diri dan tetap juga bercita-cita tinggi. Dalam hati saya menyetujuinya karena menurut saya mimpi bagi semua orang adalah gratis, dan dari mimpi itulah kita semua dapat bangun untuk mewujudkannya. Tidak ada seorangpun yang dapat menghalangi kita untuk terus bermimpi, seperti kata Bung Karno, “bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang”.

Selanjutnya, Bu Nayla memberikan kata sambutan. Dalam sambutan, beliau menyampaikan terima kasih banyak atas ketersediaan Madrasah Aliyah Al-Jawami yang telah memperkenankan kami untuk menggelar PKM di sekolah ini. Bu Nayla juga menyampaikan meskipun ilmu yang diberikan sedikit, semoga dapat berguna bagi siswi-siswi MA Al-Jawami nantinya. Setalah sambutan pembimbing, acara selanjutnya adalah sambutan dari project officer yang diwakili oleh Teh Emirdha. Kami yang diwakili oleh Teh Emirdha juga mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan yang diberikan dan semoga ilmu yang akan kami beriki dapat bermanfaat.

Akhirnya, salah satu acara inti yang ditunggu-tunggu tiba, seperti yang telah saya paparkan, pemateri-pemateri akan diwakilkan oleh Putri Maharani, Kemal, Teh Hasna, Teh Dila, Teh Zahra, Teh Ayu, dan Destha. Masing-masing dari mereka akan menjelaskan mengenai apa itu kanker payudara, epidemiologinya, faktor risiko, tanda dan gejala, pengertian SADARI, dan pengobatannya. Selama saya menyimak, anak-anak MA Al-Jawami sangat antusias mendengarkan. Hal ini terbukti dari mereka mencatat setiap hal yang teman-teman pemateri sampaikan. Selama kegiatan berlangsung, tidak lupa juga saya mengambil beberapa dokumentasi kegiatan untuk selanjutnya digunakan sebagai bahan memenuhi tugas kami.

Setelah kegiatan pemaparan materi selesai, saya dan teman-teman yang kebagian menjadi kakak fasil mulai mempersiapkan diri. Saya dan Fay sudah menyiapkan beberapa makanan ringan untuk anak-anak fasil kami. Para MC pun mulai menyebutkan satu per satu nama anggota fasil hingga sampailah pada fasil 5. Nama anak-anak fasil saya adalah Mirda, Risma, Siti, Alika, Elisnawati, Lutfi, Puri, dan Dinda. Saya dan Fay pun mengambil tempat untuk kegiatan bimbingan yang berlokasi di depan kelas. Kami mulai membentuk lingkaran dan saling bertegur sapa. Untuk membuka sesi fasil, saya dan Fay mulai memperkenalkan diri. Setelah itu, kami berdua mempersilakan teman-teman anggota fasil untuk memperkenalkan diri. Saya merasa sangat senang sekali hari itu, menurut saya momen bertemu kembali dengan siswi-siswi MA Al-Jawami harus diabadikan. Saya juga menyimpan rapat-rapat memori tiap detik ketika bertugas sebagai kakak fasil untuk pertama kalinya dalam hidup saya sebagai seorang mahasiswa FK Unpad.

Pertama-tama saya membuka sesi fasil dengan menjelaskan mengenai pengertian kanker payudara. Saya mencoba menjelaskannya dengan kalimat atau bahasa yang mudah dimengerti. Lalu, saya juga menjelaskan mengenai epidemiologi atau prevalensi terjadinya kanker payudara yang terjadi secara global atau khususnya di daerah Jawa Barat. Penjelasan saya yang terakhir adalah berkenaan dengan tanda dan gejala seseorang yang terkena kanker payudara. Sesi penjelasan berikutnya, dijelaskan oleh Fay. Dia menjelaskan hal-hal mengenai SADARI yang digagas oleh Kementerian Kesehatan RI guna mendeteksi lebih dini  terjadinya kanker payudara, Fay juga menjelaskan mengenai pengobatan dan pencegahan yang dapat dilakukan.

Menurut pengamatan saya, mereka sangat antusias sekali mendengarkan, mencatat segala hal yang saya dan Fay jelaskan, dan sesekali bertanya terkait hal yang mereka ingin ketahui. Kami juga berpesan kepada mereka untuk tetap semangat dalam bersekolah dan kami menunggu mereka di kampus Universitas Padjadjaran. Di akhir sesi fasil juga, kami memberikan beberapa makanan ringan untuk mereka asalkan dapat menjawab beberapa pertanyaan kami. Untuk mengabadikan momen, saya memimpin sesi berfoto bersama. Berikut ini adalah hasilnya.

Setelah itu, para siswi kembali ke dalam ruangan untuk melanjutkan acara. Sesi acara selanjutnya adalah sesi games yang dipandu oleh para MC. Sesi games ini dibuat oleh saya dan Teh Geu. Awalnya kami sangat kebingungan seperti apa games yang akan kami buat. Setelah berdiskusi beberapa menit melalui telepon, saya dan Teh Geu bersepakat untuk membuat games tebak-tebakan kata dan gambar. Untuk itu, kami membaginya secara berselang-seling dalam 10 pertanyaan. Nomor 1, 3, 5, 7, dan 9 saya yang membuat, sedangkan untuk nomor 2, 4, 6, 8, dan 10 Teh Geu yang membuat.

Sesi games kali ini berjalan sangat seru dan menarik. Beberapa dari mereka dapat menjawab dengan benar. Mereka juga sangat antusias dalam menjawab terbukti dengan banyaknya yang mengangkat tangan. Ada juga siswi yang menjawab beberapa pertanyaan, sehingga akumulasi poin yang diperoleh cukup untuk menjadi para pemenang. Hadiah pun tak luput kami siapkan. Ada beberapa masker wajah sebagai hadiah bagi mereka yang menjadi juara 1, 2, dan 3.

Setelah rundown acara PKM MA Al-Jawami usai, kami juga menata kembali ruangan kelas dibantu oleh beberapa siswa-siswi MA Al-Jawami. Kami saling bergotong royong dalam menata kembali kelas. Di akhir acara sebelum berpamitan, kami diajak oleh ibu kepala sekolah untuk mengabadikan momen bersama. Tidak luput juga, kami merekam video meneriakkan FK Unpad Unite yang dipimpin oleh Kemal.

Sebelum pergi, kami berkumpul bersama untuk mengungkapkan rasa syukur karena telah menyelesaikan elektif yang diadakan secara daring terakhir bagi kami. Bu Nayla juga mengungkapkan rasa syukur beliau karena acara telah berjalan dengan lancar. Beliau juga berpesan agar kami meneruskan tugas mengenai web blog (yang sekarang sedang saya buat) dan proposal penelitian yang dalam kelompok kami dibagi menjadi 2. Sebelum benar-benar meninggalkan MA Al-Jawami, kami berfoto bersama per kelompok dengan Bu Nayla yang hari itu ditugaskan untuk mendampingi PKM kami.

Acara hari itu pun berjalan dengan sangat lancar. Kami menuju kendaraan masing-masing untuk selanjutnya merayakan keberhasilan ini dengan makan siang bersama. Saya merasa bersyukur karena mendapatkan salah satu pengalaman terbaik bisa mengabdi dan memberi beberapa ilmu yang saya dapatkan selama kegiatan PKM ini. Saya juga dapat bertemu dengan banyak orang yang belum saya kenal dan menjalin pertemanan dengan mereka. Dapat keluar dari zona nyaman untuk menemukan zona nyaman yang baik lagi menurut saya merupakan salah satu benefit yang saya dapatkan dari PKM ini. PKM ini juga membentuk pemikiran saya untuk selalu berbuat banyak tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitar saya. Dari sambutan ibu kepala sekolah dan Bu Nayla waktu awal juga menanamkan dari pikiran saya untuk tidak boleh berhenti belajar, karena ilmu yang ada di dunia ini sangat luas dan beragam. Keluar dari PKM ini juga menjadikan saya sebagai seseorang yang ingin terus disiplin, tumbuh dan berkembang, karena di masa depan waktu dan pengalaman sangat berarti bagi seorang dokter.

Sekian yang dapat saya sampaikan, terima kasih! ^^

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.