Silahkan download ppt/powerpoint agar dapat diolah lebih lanjut untuk berbagai keperluan, semoga bermanfaat. : Desain Arsitektur RAPBN 2024, Asumsi Dasar Makro dan Postur RAPBN 2024

Hasil pemulihan ekonomi yang cepat, konsisten, dan inklusif;

  • Pertumbuhan ekonomi selama tujuh kuartal terakhir, sejak akhir 2021, secara konsisten berada di atas 5,0%.
  • Tingkat pengangguran berhasil diturunkan dari 6,26% pada Februari 2021 menjadi 5,45% pada Februari 2023.
  • Tingkat kemiskinan juga terus menurun menjadi 9,36% pada Maret 2023, dari puncaknya di masa pandemi 10,19% pada September 2021.
  • Kemiskinan ekstrem yang turun dari 2,04% pada Maret 2022 menjadi 1,12% pada Maret 2023.
  • Indonesia kembali naik menjadi Upper-Middle Income Countries di tahun 2022.

Capaian Semester-1 2023;

  • Ekonomi Nasional tumbuh 5,1%.
  • Inflasi Indonesia terkendali dan mencapai 3,1% sampai dengan Juli 2023.

Hasil Kebijakan Fiskal Indonesia;

  • Defisit fiskal Indonesia sudah kembali di bawah 3% PDB, satu tahun lebih cepat dari rencana awal.
  • Rasio utang Indonesia juga salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan ASEAN, bahkan sudah menurun dari 40,7% PDB di tahun 2021 menjadi 37,8% di Juli 2023.

Perubahan lanskap global (pergeseran geopolitik);

  • Menciptakan pola kerja sama internasional yang terkotak-kotak.
  • Muncul fenomena untuk menarik rantai suplai manufaktur ke negeri sendiri atau memindahkan ke negara yang dianggap kawan.

Fragmentasi global dan tensi geoekonomi yang memanas;

  • Menghambat aliran perdagangan dan investasi dunia,
  • Melemahkan perekonomian dunia.
  • Menciptakan disrupsi rantai pasok yang meningkatkan risiko krisis pangan, energi, serta keuangan dunia.
  • Tren embargo.
  • Hambatan perdagangan atas beberapa komoditas vital, seperti semikonduktor, mineral, dan bahkan pembatasan arus modal.

Kebijakan ekonomi dan fiskal;

  • Ketahanan pangan dan energi;
  • Transformasi manufaktur;
  • Industri pertahanan harus dibangun secara kompetitif.

Transformasi struktur ekonomi hijau;

  • Transisi ke penggunaan energi hijau perlu dilaksanakan secara progresif, namun tetap adil dan terjangkau.
  • Potensi nilai ekonomi hayati Indonesia harus kita manfaatkan sebagai faktor penting dalam mengembangkan dan meningkatkan investasi ekonomi hijau di dalam negeri.

Teknologi Informasi dan Komunikasi;

  • Perkembangan digitalisasi dan artificial intelligent;
  • Adopsi teknologi dalam perekonomian;
  • Pembangunan kualitas sumber daya manusia IT;
  • Infrastruktur fisik dan non-fisik terkait teknologi.

Keluar dari Jebakan Middle- Income Trap;

  • Struktur penduduk muda akibat bonus demografi, kita manfaatkan secara maksimal.
  • Transformasi ekonomi terus dilanjutkan untuk meningkatkan daya tarik investasi dan pembukaan lapangan kerja yang layak secara masif.
  • Partisipasi Indonesia dalam rantai pasok global, khususnya pada sektor berteknologi tinggi dan ramah lingkungan, terus didorong.

Perbaikan Kualitas SDM sebagai Faktor Utama Transformasi Ekonomi;

  • Reformasi Pendidikan.
  • Sistem kesehatan.
  • Penguatan sistem jaring pengaman sosial yang berkelanjutan terus diperkuat.
  • Pembangunan kualitas SDM yang sehat, produktif, dan inovatif juga menjamin inklusivitas serta
  • Keadilan terus dilakukan untuk memastikan agar tidak ada penduduk Indonesia yang tertinggal.

Maka menghapus kemiskinan ekstrem, stunting, dan pembangunan daerah terpencil harus berhasil.

Agenda Transformasi Ekonomi:

  • Hilirisasi sumber daya alam, baik hasil tambang maupun pangan;
  • Perlindungan dan perbaikan kesejahteraan masyarakat, khususnya yang berpendapatan rendah.

Asumsi Dasar Ekonomi Makro Sebagai Landasan Penyusunan RAPBN 2024;

  • Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan sebesar 5,2%;
    • Stabilitas ekonomi makro terus dijaga,
    • Situasi kondusif dan damai pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024,
    • Implementasi Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan,
    • Undang-Undang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah, dan
    • Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.
  • Selanjutnya, inflasi akan tetap dijaga pada kisaran 2,8%. Peran APBN akan tetap dioptimalkan untuk  memitigasi  tekanan  inflasi,  baik akibat perubahan iklim maupun gejolak eksternal. Koordinasi yang kuat antara anggota forum Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah akan terus dijaga.
  • Rata-rata nilai tukar Rupiah diperkirakan bergerak di sekitar Rp15.000 per Dolar AS. Sementara, rata-rata suku bunga Surat Berharga Negara 10 tahun diprediksi pada level 6,7%. Koordinasi anggota Komite Stabilitas Sektor Keuangan akan selalu antisipatif dan responsif  dalam menghadapi potensi gejolak eksternal.
  • Harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan berada pada 80 Dolar AS per barel. Di sisi lain, lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 625 ribu barel per hari dan 1,03 juta barel setara minyak per hari.

Kebijakan APBN tahun 2024 diarahkan untuk “Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan”.

Upaya TRANSFORMASI EKONOMI, akan ditempuh melalui 2 strategi utama;

  • Strategi JANGKA PENDEK difokuskan untuk Mempercepat Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Penurunan Prevalensi Stunting, Pengendalian Inflasi, dan Peningkatan Investasi.
  • Strategi JANGKA MENENGAH difokuskan pada 5 agenda sebagai berikut:
    • Satu, mewujudkan sumber daya manusia unggul yang produktif, inovatif, sejahtera, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, serta reformasi sistem perlindungan sosial, termasuk penguatan perlindungan pekerja migran Indonesia.
    • Dua, akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, khususnya infrastruktur di bidang energi, pangan, konektivitas, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi.
    • Tiga, pemantapan implementasi reformasi birokrasi dan simplifikasi regulasi.
    • Empat, meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi, melalui hilirisasi sumber daya alam.
    • Lima, mendorong pengembangan ekonomi hijau.

PENDIDIKAN

Untuk mewujudkan SDM unggul, inovatif, berintegritas, dan berdaya saing, disiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp660,8 triliun atau 20% APBN;

  • Tecermin dari alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp237,3 triliun,
  • Transfer ke Daerah Rp346,6 triliun, dan
  • Pembiayaan investasi Rp77,0 triliun.

Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia ditekankan pada:

  • Peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan;
  • Pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan distribusi guru dan sarana prasarana pendidikan;
  • Peningkatan kualitas PAUD;
  • Peningkatan akses pendidikan di semua jenjang pendidikan;
  • Peningkatan kualitas sarana prasarana penunjang kegiatan pendidikan, terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan;
  • Penguatan konektivitas pendidikan vokasi dengan pasar kerja.
  • Memperkuat investasi di bidang pendidikan, antara lain dengan mendukung perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, dan pengembangan riset dan inovasi.

KESEHATAN

Untuk menghadirkan SDM yang sehat dan produktif, anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp186,4 triliun atau 5,6% dari APBN.

  • Transformasi sistem kesehatan,
  • Mendorong berkembangnya industri farmasi yang kuat dan kompetitif,
  • Meningkatkan akses dan kualitas layanan primer dan rujukan,
  • Menjamin tersedianya fasilitas layanan kesehatan yang andal dari hulu ke hilir,
  • Mengefektifkan program JKN,
  • Mempercepat penurunan prevalensi stunting agar mencapai 14% di tahun 2024, yang dilakukan melalui perluasan cakupan seluruh kabupaten/kota di Indonesia, dengan penguatan sinergi berbagai institusi.

PENURUNAN KEMISKINAN

Untuk mempercepat penurunan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, serta pembangunan SDM  angka panjang untuk memutus rantai kemiskinan, anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp493,5 triliun.

Sejalan dengan hal tersebut, reformasi program perlindungan sosial diarahkan pada;

  • Penyempurnaan perlindungan sosial sepanjang hayat dan adaptif,
  • Subsidi tepat sasaran dan berbasis target penerima manfaat,
  • Perbaikan basis data penerima antara lain melalui penguatan data registrasi sosial ekonomi,
  • Percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem pada tahun 2024.

INFRASTRUKTUR

Untuk mendorong produktivitas, mobilitas dan konektivitas, serta pemerataan yang berkeadilan, anggaran infrastruktur dialokasikan sebesar Rp422,7 triliun, yang diarahkan untuk:

  • Penguatan penyediaan pelayanan dasar;
  • Peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas;
  • Peningkatan jaringan irigasi melalui pembangunan bendungan, saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier;
  • Penyediaan infrastruktur di bidang energi dan pangan yang terjangkau, andal, dan berkelanjutan;
  • Pemerataan akses Teknologi Informasi dan Komunikasi;
  • Mendukung proyek-proyek strategis, termasuk pembangunan IKN.

 KETAHANAN PANGAN

Strategi transformasi ekonomi di bidang ketahanan pangan dialokasikan sebesar Rp108,8 triliun yang diprioritaskan untuk:

  • Peningkatan ketersediaan, akses, dan stabilisasi harga pangan;
  • Peningkatan produksi pangan domestik;
  • Penguatan kelembagaan petani;
  • Dukungan pembiayaan serta perlindungan usaha tani;
  • Percepatan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur pangan;
  • Pengembangan kawasan food estate;
  • Penguatan cadangan pangan nasional.

Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Ekonomi bernilai tambah tinggi;

  • Mendorong hilirisasi sumber daya
  • Dukungan fiskal telah diberikan berupa insentif perpajakan
  • Berbagai insentif fiskal lainnya

Dampak:

  • Percepatan transformasi ekonomi untuk penciptaan nilai tambah yang tinggi,
  • Perluasan kesempatan kerja, dan
  • Penggunaan energi yang ramah lingkungan sehingga dapat menurunkan emisi,
  • Serta efisiensi subsidi energi.

Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah memperkenalkan serangkaian insentif yang diarahkan baik dari sisi supply maupun demand untuk menstimulus investasi dan penggunaan kendaraan listrik oleh masyarakat secara luas.

Kenaikan Gaji ASN

RAPBN 2024 mengusulkan perbaikan penghasilan berupa kenaikan gaji untuk ASN Pusat dan Daerah/TNI/Polri sebesar 8% dan kenaikan untuk Pensiunan sebesar 12%, yang diharapkan  akan meningkatkan kinerja serta mengakselerasi transformasi ekonomi dan pembangunan nasional.

Transfer ke Daerah

Kebijakan transfer ke daerah diarahkan semakin berkualitas dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat, melalui langkah-langkah sebagai berikut:

  • Satu, harmonisasi belanja pusat dan daerah, terutama dalam upaya mendukung program prioritas nasional, termasuk transformasi ekonomi.
  • Dua, mempertajam pengelolaan dan penggunaan transfer ke daerah, terutama untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pembangunan daerah yang inklusif.
  • Tiga, meningkatkan kemandirian fiskal daerah melalui penguatan perpajakan daerah dengan tetap menjaga iklim investasi, kemudahan berusaha, serta mendorong pembiayaan daerah sebagai sumber pendanaan diAPBD.

Optimalisasi Penerimaan Perpajakan;

  • Pertama, menjaga efektivitas reformasi perpajakan untuk perluasan basis pajak, peningkatan kepatuhan dan penggalian potensi;
  • Kedua, implementasi sistem inti perpajakan, serta perbaikan tata kelola dan administrasi perpajakan;
  • Ketiga, implementasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dalam rangka meningkatkan rasio perpajakan;
  • Keempat, pemberian berbagai insentif perpajakan yang tepat dan terukur diharapkan mampu mendorong percepatan pemulihan dan peningkatan daya saing investasi nasional, serta memacu transformasi ekonomi.

Upaya peningkatan PNBP terus dilakukan melalui perbaikan proses perencanaan dan pelaporan dengan;

  • Menggunakan teknologi informasi yang terintegrasi,
  • Penguatan tata kelola dan pengawasan,
  • Optimalisasi pengelolaan aset dan sumber daya alam,
  • Mendorong inovasi ayanan dengan tetap menjaga kualitas dan keterjangkauan layanan.

Kebijakan fiskal yang ekspansif, Pemerintah menjaga pembiayaan tetap prudent, inovatif, dan berkelanjutan melalui;

  • Pengembangan skema KPBU, termasuk penguatan peran BUMN, BLU, Lembaga Pengelola Investasi, dan Badan Penugasan Khusus;
  • Peningkatan efektivitas pembiayaan investasi, khususnya kepada BUMN dan BLU yang diarahkan untuk penyelesaian infrastruktur strategis Pusat dan Daerah, serta sinergi pembiayaan dan belanja;
  • Pembiayaan investasi untuk peningkatan akses pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, UMKM, dan Ultra Mikro;
  • Pemanfaatan Saldo Anggaran Lebih untuk menjaga stabilitas ekonomi dan antisipasi ketidakpastian;
  • Peningkatan pengelolaan manajemen kas yang integratif untuk menjaga bantalan fiskal yang andal dan efisien.

POSTUR RAPBN 2024 sebagai berikut;

  • Pendapatan Negara direncanakan sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari:
    • Penerimaan Perpajakan Rp2.307,9 triliun dan
    • PNBP sebesar Rp473,0 triliun, serta
    • Hibah sebesar Rp0,4 triliun.
  • Belanja Negara dialokasikan sebesar Rp3.304,1 triliun yang terdiri dari;
    • Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2.446,5 triliun dan
    • Transfer ke Daerah sebesar Rp857,6 triliun.
  • Keseimbangan primer negatif Rp25,5 triliun didorong bergerak menuju positif.
  • Defisit anggaran sebesar 2,29% PDB atau sebesar Rp522,8 triliun.

HARAPAN 2024

Dengan pengelolaan fiskal yang kuat, disertai dengan efektivitas dalam mendorong transformasi ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat, maka;

  • Tingkat pengangguran terbuka tahun 2024 diharapkan dapat ditekan dalam kisaran 5,0% hingga 5,7%;
  • Angka kemiskinan dalam rentang 6,5% hingga 7,5%;
  • Rasio gini dalam kisaran 0,374 hingga 0,377;
  • Indeks Pembangunan Manusia dalam rentang 73,99 hingga 74,02;
  • Nilai Tukar Petani (NTP) mencapai kisaran 105 sampai dengan 108;
  • Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga ditingkatkan kisaran107 sampai dengan 110.

sumber : 4841PID__IND__RAPBN_2024__HUT_KE-78__2023_compressed