Popped Up Research Question -3
Topik 1
Pekerjaan akuntansi, sama seperti sistem informasi, penyedia informasi yang berkualitas. SysTrust sebagai organisasi, ataupun COBIT sebagai kerangka IT Governance telah memberikan pijakan dalam menentukan kualitas sebuah informasi. COBIT sendiri menyebutnya sebagai information criteria a.k.a business requirement. (1) Effectiveness, (2) Efficiency, (3)Confidentiality, (4)Integrity, (5) Availability, (6) Compliance, dan (7)Reliability. Students dapat:
RQ1: Mengevaluasi dalam konteks tertentu (berupa control context, risk management, audit, atau lainnya), bagaimana COBIT memiliki validitas dan konsistensi internal dalam mencapai kriterita informasi itu, or
RQ2: Bagaimana kualitas informasi diterapkan dalam pelaksanaannya? lebih relevan bila diselenggarakan dalam studi kasus, walaupun menggunakan cross sectional method juga tidak masalah
RQ3: Bagaimana kualitas informasi akuntansi dengan basis kerangka selain COBIT,seperti SysTrus, ITIL, COSO atau ISO? bahkan bisa diexpan RQ nya dengan komparasi untuk mencari tahu
RQ4: Bagaimana kerangka IT Governance mendukung kualitas informasi melalui perbandingan kerangka tersebut, dalam konteks Indonesia.
Topik 2
Ontologi merupakan domain pengetahuan yang juga banyak diadopsi kalangan peneliti di bidang analisis dan perancangan sistem. Pada intinya, ontologi mencoba menjembatani kebutuhan “kognitif” seseorang dalam memahamai fenomena dunia nyata. Dalam konteks pengembangan sistem, konteks pemodelan dunia nyata menjadi penting, karena pengembangan dan analis perlu memetakan dan mengidentifikasi konstruk dunia nyata yang mana yang perlu dimasukan dalam katalog informasi/pengetahuan model sistem. Analisis Representaional (berbasis teori Representasi oleh Bunge-Wand-Weber (BWW) dapat dijadikan pijakan awal untuk mengevaluasi bagaimana model proses bisnis ataupun model struktur data, ataupun model aktifitas organisasi sudah memenuhi “kebutuhan informasi” sebagaimana mana di positkan oleh BWW.
Dengan mengevaluasi suatu model, diharapkan pemahaman thd dunia nyata (modeling) dapat lebih terakomodasi dan terwujud dalam aspek yang sudah melalui tingkatan pengukuran yang ilmiah dan terbukti.
RQ1: Bagaimana kemampuan representasional dinilai, bila dikaitkan dengan teori representasi BWW atas teknik pemodelan tertentu (DFD, Flowchart, UML activity, REA, BPMN, ebXML, dll) dalam hal permasalahan tertentu (e.g:compliance, penyelesaian suatu tugas spesifik, penciptaan informasi proses bisnis)?
RQ2: Isu apa saja yang perlu diperhatikan oleh akademis, vendor, dan praktisi terkait dengan teknik pemodelan tertentu saat ini saat yg akan datang?
RQ3: Bentuk kombinasi model apa saja apa yang mendukung kebutuhan pengembang atau pun pengguna dalam pemecahan permasalahan/pengambilan keputusan?
PS: Buat temen2 mhsw yg kesulitan/tertarik discuss utk pengembangan topik skripsi mereka. Pintu terbuka lebar untuk supply jurnal yg berkaitan dgn apa yg sudah sy bicarakan.
Thank you.
(sambil pusing mikirin proposal sendiri)