Lab Immunologi (12 Agustus 2022)

Di hari Jum’at berkah ini, saya ingin membagikan sedikit cerita perjalanan saya sebelum sampai di gedung RSP Unpad. Tepat pukul 10 pagi, saya bersama Amara, Geubrina, Zahra, dan Fatiya berkumpul sambil menunggu kendaraan yang akan mengantarkan kami dari Jatinangor ke Bandung. Perjalanan hari ini cukup membuat kami mengantuk dan sekitar pukul 11 kami sampai di Jalan Eyckman No.38. Karena masih ada waktu beberapa jam sebelum pukul 13 siang, kami memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu.

Setelah makan siang, kami memutuskan untuk kembali ke gedung RSP Unpad dan menunggu di koridor Laboratorium Immunologi. Kegiatan dimulai pukul 13, saya dan Geubrina menjadi anggota terakhir yang memasuki lab. Pada pertemuan hari ini, bu Nayla berhalangan untuk hadir, sehingga kami didampingi oleh Teh Maria Maharani.

Di dalam lab, kami dibagi menjadi 2 kelompok kecil yang masing-masingnya terdiri dari 4 orang. Saat masuk, saya melihat teman-teman sudah berkumpul dan menyimak penjelasan dari laboran yang sedang bertugas. Saya sendiri sempat tertinggal penjelasan dan telat masuk ke lab karena harus menunggu giliran sholat dzuhur.

Pertama-tama kami mendapatkan penjelasan dan melihat cara kerja alat pendeteksi CD4 yang berfungsi untuk menghitung kadar CD4 dalam sampel darah. Alat pendeteksi CD4 dapat mendeteksi apakah seseorang merupakan suspect HIV/AIDS atau bukan. Alat ini berbentuk seperti komputer kecil dan bekerja dengan mendeteksi sampel yang sudah dimasukan ke dalamĀ catridge khusus. Catridge yang sudah digunakan, tidak dapat digunakan kembali. Jika terjadi error, alat ini akan mengeluarkan kembali catridge yang telah dimasukkan sebelumnya. Data yang dihasilkan dari alat ini dapat dilihat pada komputer khusus yang telah di-setting. Selain itu, kami juga melihat dan dijelaskan terkait berbagai jenis tabung sampel. Tabung sampel ini memiliki warna berbeda, dimana tiap warna tutupnya menunjukan isi dan kegunaan yang berbeda pula. Salah satu contohnya adalah tabung berwarna ungu yang berisi aPTT dan PTT yang berfungsi sebagai agen koagulan untuk mengentalkan sampel darah.

Catridge CD4
Mesin CD4

Selanjutnya, kami diperkenalkan dan melihat secara langsung cara kerja dari alat Genexpert yang berguna untuk mendeteksi COVID-19, atau penyakit lain seperti HIV dan TBC. Alat ini memiliki prinsip kerja yang sama seperti yang telah kami pelajari sebelumnya dan saya pribadi merasa bersyukur karena hal tersebut, sehingga ketika mendapat penjelasan, kami sudah paham dan semakin terbayang bagaimana cara kerja dari alat GeneXpert ini. Selain itu, kami juga mendapat sekilas informasi terkait alat MiSeq yang merupakan alat milik laboratorium genetik molekuler yang disimpan di laboratorium immunologi.

GeneXpert

Selanjutnya, kami mendapatkan penjelasan terkait metode ELISA dan alat atau media yang digunakan dalam metode ini. Dalam kerjanya, metode ELISA ini membutuhkan alat micropipet untuk memindahkan sampel ke dalam microplate. Micropipet ini sangat berperan penting dalam menentukan akurasi jumlah sampel yang digunakan, sehingga metode ELISA ini memerlukan kemahiran dalam menggunakan micropipet. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan micropipet untuk ELISA ini, antara lain:

    • Tidak menggunakan tip yang sama untuk berbagai sampel
    • Tip tidak boleh menyentuh dinding media, agar tidak merusak reagen pada media
    • Tip harus dibuang ke dalam tempat yang tidak akan menimbulkan kontaminasi
    • Micropipet harus ditempatkan dengan posisi berdiri ketika sudah selesai digunakan

Selain itu, kami juga melihat dan mendapatkan penjelasan terkait cara kerja ELISA reader dan alat pencuci microplate, serta bagaimana cara menganalisis sampel.

Terakhir, kami mempelajari terkait cara kerja flow cytometry (FACS) dengan merk FACSLyric yang dapat mendeteksi hingga 10 warna. Sebelum dimasukkan ke dalam FACS, sampel yang digunakan dapat diberikan pewarna atau stain terlebih dahulu agar dapat memberikan warna yang berbeda ketika dideteksi oleh detektor alat ini. Hasil pembacaan dari alat ini dapat dilihat melalui komputer khusus yang telah terintegrasi.

Hasil pembacaan FACS dapat terlihat di komputer

Penjelasan terkait FACS ini menjadi penutup dari kegiatan pembelajaran di laboratorium hari ini. Sebelum pamit, kami sempat berfoto dan mengucapkan terima kasih kepada para staff ahli laboratorium immunologi RSP Unpad serta Teh Maria yang telah mendampingi dalam proses pembelajaran kami hari ini. Terima kasih dan sehat selalu.