Aktivitas : 24H-Dietary Recall dan Dietary analysis 

Waktu : Jumat, 19 Agustus 2022 

Lokasi : Online – Zoom Meeting

Kegiatan 24-hr dietary recall dan Dietary analysis saya lakukan bersama orang tua saya pada hari Rabu, 17 Agustus 2022 dengan durasi 5-10 menit. Pada pencatatan 24-hr dietary recall terdapat dua bagian penting yaitu pencatatan identitas dan komposisi dietary recall tersebut. Analisis dilakukan dengan pencatatan dan perbandingannya dengan Body Mass Index (BMI) dan Kebutuhan Energi Total. Diskusi 24H-Dietary Recall dan Dietary analysis dilaksanakan pada Jumat, 19 Agustus 2022. 

Pencatatan identitas terdiri dari:

  • Nama
  • Jenis Kelamin
  • Umur
  • Berat Badan
  • Tinggi Badan
  • BMI (Body Mass Index)
  • Kebutuhan Energi Total

Sedangkan pencatatan dietary recall terdiri dari:

  • Jadwal makan/Jam
  • Deskripsi makanan
    • Nama makanan yang dikonsumsi
    • Apakah lauk digoreng di setiap waktu makan?
      • Jika tidak, berapa lauk goreng setiap makan?
    • Apakah menggunakan gula tambahan selain masakan?
      • Jika ya, berapa banyak gula tambahan yang dikonsumsi?
  • URT
  • Energi (kkal)

Kalori merupakan pengukuran untuk menyatakan jumlah energi dalam makanan. Ketika makan dan minum, kita memberi kalori (energi) pada tubuh. Jumlah kalori dalam makanan dapat ditulis dalam satuan ‘kkal’ (kilokalori). Tubuh akan memakai kalori untuk bahan bakar aktivitas yang dilakukan. Banyaknya aktivitas yang dilakukan, maka banyak pula kalori (energi) yang dibutuhkan. Kebutuhan kalori bisa dihitung berdasarkan gender, umur, tinggi dan berat badan, komposisi tubuh, aktivitas, serta kondisi fisik seseorang. 

Indeks massa tubuh (BMI) adalah berat badan seseorang dalam kilogram dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter. BMI adalah metode skrining yang mudah dilakukan untuk mengkategorikan berat badan kurus, berat badan sehat, kelebihan berat badan, dan obesitas. Pada beberapa kasus, BMI bisa menjadi alat skrining untuk melihat risiko kesehatan. WHO menyebutkan bahwa hasil perhitungan BMI yang tinggi, menandakan tingginya juga risiko untuk beberapa penyakit. 

Klasifikasi internasional IMT oleh World Health Organization (WHO) untuk populasi Asia-Pasifik adalah sebagai berikut: IMT < 18.5 kg/m2 = kekurangan berat badan (underweight)

  • IMT < 18.5 kg/m2 = kekurangan berat badan (underweight)
  • IMT 18.5 – 22.9 kg/m2 = berat badan normal
  • IMT 23.0 – 24.9 kg/m2 = kelebihan berat badan (overweight)
  • IMT 25.0 – 29.9 kg/m2 = obesitas derajat I
  • IMT ≥ 30.0 kg/m2 = obesitas derajat II
Rumus BMI (Body Mass Index)

Sedangkan Menurut WHO, kebutuhan energi seseorang adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang.  Angka Kebutuhan Energi Total seseorang dalam sehari dapat dihitung menggunakan rumus Harris and Benedict. 

Rumus Kebutuhan Energi Total menurut teori harris & benedict