Tour Lab. Imunologi

Ada banyak Alat yang diperlihatkan dan dijelaskan kepada mahasiswa saat tour Lab. Imunologi ini. Diantaranya adalah :

1.Enzim-Linked Immuno Sorbent Assay atau ELISA, berguna untuk mengukur antigen atau antibodi dalam suatu sampel. ELISA dapat digunakan untuk mendeteksi adanya antigen yang dikenali oleh antibodi atau dapat digunakan untuk menguji antibodi yang mengenali antigen. Dalam ELISA, antigen akan dimobilasi di atas plate, lalu kemudian dikonjugasi dengan antibodi spesifik. Proses deteksi akan terlihat dengan melihat perubahan warna, akibat aktivitas enzim terhadap substrat. Tahapan dari penggunaan ELISA sendiri terdiri dari 3 tahapan, yaitu :

    1. Pre-Analitic : Proses pengambilan sampel
    2. Analitic : Proses teknis ELISA
    3. Post-Analitic : Proses pembacaan hasil dari sampel

ELISA sendiri memiliki 4 jenis teknis, yaitu:

    1. Direct ELISA, Antigen langsung dideteksi menggunakan antibodi yang terkonjugasi dengan enzim. Digunakan untuk menganalisis respon imun terhadap suatu antigen tertentu.
    2. Indirect ELISA, menggunakan dua antibodi. Antibodi utama yang tidak berlabel akan menempel pada substrat/antigen spesifik, kemudian antibodi sekunder yang terkonjugasi dengan enzim menempel pada antibodi utama. Digunakan untuk menentukan konsentrasi total antibodi pada suatu sampel.
    3. Sandwich ELISA, memiliki spesifitas yang tinggi, digunakan untuk mengukur konsentrasi antigen dari sampel yang kompleks.
    4. Competitive ELISA, menggunakan antibodi inhibitor, sehingga kedua antibodi akan berkompetisi untuk berikatan dengan antigen. Semakin tinggi konsentrasi protein target, maka akan semakin kecil sinyal yang terbaca oleh alat.

2. Flowcytometry, merupakan alat pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi, menentukan, ataupun menghitung sel.

Flow cytometry menggunakan metode pengukuran jumlah dan sifat sel yang dibungkus oleh cairan melalui celah sempit yang ditembus oleh seberkas sinar laser. Sel yang menembus sinar laser ini kemudian akan terkarakterisasi.

3. GeneXpert, merupakan sistem real-time PCR otomatis yang mendeteksi DNA kompleks.

4. CD4, Tes ini bertujuan untuk mengukur, jumlah sel CD4+, yang merupakan salah satu sel darah putih yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh kita. Tes ini merupakan tes darah untuk menentukan seberapa baik kondisi sistem imun orang yang terdiagnosis terinfeksi HIV.

5. MiSeq, merupakan suatu instrumen untuk menentukan karaterisasi gen DNA mikroorganisme dengan melakukan sequencing.

Sumber :

  1. Kurdianto, M., & Si. (n.d.). Teknik Dasar ELISA dan Aplikasinya untuk Deteksi Pathogen Penyebab Penyakit. Retrieved September 8, 2022, from https://ffs.uhamka.ac.id/wp-content/uploads/2021/07/Teknik-Dasar-ELISA-dan-Aplikasinya-untuk-Deteksi-Pathogen.pdf
  2. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Flow Cytometry. (n.d.). http://repository.unimus.ac.id/3044/4/BAB%20II.pdf