I. Opening Chapter

Para mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Padjadjaran telah menyelesaikan blok pertama pada semester kelima pembelajaran yaitu blok Family Medicine. Blok ini dilaksanakan mulai dari pertengahan September hingga akhir Oktober. Para mahasiswa yang memilih blok Family Medicine mempelajari berbagai aspek dari suatu penyakit. Penyakit tidak hanya memiliki faktor biologis tetapi ada juga berbagai faktor lain yang mempengaruhi perjalanan penyakit tersebut seperti faktor psikososial. Faktor biopsikososial inilah yang utama dipelajari pada blok Family Medicine sehingga sebagai tenaga kesehatan tidak hanya melihat suatu penyakit dari satu sisi saja.

II. Tutorial Chapter

Pada blok Family Medicine saya berada pada tutor 8 dengan 8 teman sejawat di bawah bimbingan Farida Arisanti, dr., Sp.KFR. Proses pembelajaran pada blok ini cukup sama dengan blok-blok sebelumnya yaitu menggunakan Zoom Meeting untuk pertemuan secara daring. Pembelajaran tutorial pada blok ini biasanya diawali dengan membuka kasus dengan bantuan suatu artikel mengenai masalah tertentu. Pada pembukaan kasus ini dr. Farida akan mempertanyakan beberapa hal mengenai artikel yang berkaitan dengan aspek Family Medicine sehingga kami dapat lebih mengerti dan mencari tahu berbagai hal mengenai Family Medicine.

Pada kegiatan tutorial blok ini terdapat 6 kasus trigger utama yaitu Preconception Care, Obesity, Behavioral Problems, Stroke, Osteoporosis, Cervical Cancer. Tutorial kami lebih banyak mengadakan diskusi berdasarkan keenam kasus tersebut. Untuk mengawali setiap kasus kami berdiskusi dengan dr. Farida melalui Zoom Meeting ataupun Google Meet. Kami berdiskusi mengenai aspek-aspek Family Medicine yang dapat dipelajari pada setiap kasus kemudian kami menentukan Learning Issue untuk dipelajari lebih lanjut. Biasanya kami membuat sebuah presentasi Power Point yang kemudian akan kami presentasikan masing-masing pada kegiatan tutorial mandiri yang beberapa kali diadakan secara luring di gedung C5 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

III. BIBMC Chapter

Pada tanggal 3-5 Oktober 2022 diadakan 6th Bandung International Biomolecular Medicine Conference dengan tema Translational Medicine in Academic Health System Context yang dapat dihadiri baik secara offline maupun secara online.

Topik pertama yang dibahas pada hari pertama conference ini adalah mengenai Tuberculosis yang dimoderasikan oleh Prof. Rovina Ruslami, dr., Sp.PD, Ph.D. dan Prof. Philip Hill, MD, MPH sebagai panelist. Pembahasan pertama adalah Risk for infection and illness of TB in community yang dibawakan oleh dr. Bachti Alisjahbana, Sp.PD-KPTI, Ph.D. Berikut kesimpulan dari presentasi beliau

Pembahasan kedua dilakukan oleh Lika Apriani, dr., MSc, Ph.D dengan topik Research on Latent TB Infection.

Pembahasan ketiga adalah Urgent threat of MDR TB yang dibawakan oleh Dr. dr. Prayudi Santoso, Sp.PD-KP, M.Kes, FCCP, FINASIM.

Pembahasan keempat adalah Research on TB Diagnostic and Genotyping Lidya Chaidir, M.Si., Ph.D.

Pada pukul 15.30 kemudian diadakan presentasi oleh berbagai partisipan dengan berbagai topik. Topik pertama dibahas oleh seorang mahasiswi ITB dengan membahan tentang Aedes aegepti.

Presentasi kedua adalah penjelasan mengenai Organoid Culture Modelling Establishment.

Presentasi ketiga menjelaskan tentang Toxoplasmosis Diagnostic PCR

Presentasi keempat menjelaskan tentang CYP2E1 Primers in Detecting Liver Injuries in Tuberculosis

Presentasi kelima dan terakhir pada hari ini menjelaskan tentang Pyrosequencing

Setelah mendengarkan prensentasi-presentasi tersebut kami diarahkan untuk menilai presentasi yang telah disampaikan dengan memperhatikan berbagai aspek dari presentasi tersebut.

Pada hari kedua yaitu 4 Oktober 2022, 6th BIBMC 2022 dimulai dengan pemaparan materi oleh Prof. Dr. M. Nurhalim Shahib, dr. yang kemudian dilanjutkan dengan break sementara. Setelah break sekitar 10 menit acara BIBMC akan dilanjut dengan pemaparan topik besar ketiga yaitu mengenai Vitamin D.

Pemaparan topik Vitamin D dimoderasikan oleh Dr. R. Tina Dewi Djudistiani, dr., Sp.OG. dan diawali oleh presentasi Dr. dr. Setyorini Irianti, Sp.OG, SubSp.KFM. mengenai dasar-dasar dan introduction untuk Vitamin D.

Setelah itu dilanjutkan oleh presentasi Dr. Reni Ghrarani Dewi Majangsari, dr., Sp.A(K)., M.Kes. yang memaparkan pengaruh Vitamin D kepada Respiratory Distress Syndrome pada bayi baru lahir.

 

Kemudian pemaparan ketiga dilakukan oleh Ronny Lesmana, dr., M.Kes., AIFO, Ph.D. tentang Calciferol induced Cancer Cell Death

Setelah pemaparan materi oleh dr. Ronny acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipimpin oleh moderator dan kemudian dilanjutkan dengan istirahat.

Setelah istirahat diadakan pemaparan topik besar keempat yaitu SLE dengan Prof. Sandra V. Navara, M.D. sebagai panelist. Pada sesi ini Dr. dr. Laniyati Hamijoyo, Sp.PD-KR, M.Kes. adalah moderator dan ada tiga presenter yang memaparkan presentasi.

Presenter pertama adalah Aulia Iskandarsyah, M.Psi., M.Sc., Ph.D. dengan topik Psychological Effects of Systemic Lupus Erythematosus

Presenter selanjutnya adalah Dr. dr. C. Singgih Wahono, Sp.PD-KR dengan topik Clinical Updates mengenai SLE

Presentasi ketiga dan terakhir pada topik SLE dibawakan oleh Nur Atik, dr., M.Kes., Ph.D dengan tema Cytokines and Other Inflammatory Factors in SLE.

Selanjutnya seperti hari pertama, dilakukan beberapa presentasi abstrak penelitian oleh berbagai presenter dengan berbagai topik.

5 Oktober 2022 adalah hari terakhir rangkaian acara utama 6th BIBMC. Pada hari ini, salah satu topik besar yang dibahas adalah Thalasemia dengan Prof. Suthat Fucharoen, MD, Ph.D sebagai panelist dan Prof. Ramdan Panigoro, dr., M.Sc. sebagai moderator. Presenter pertama topik ini adalah adalah Prevention and Education of Thallasemia oleh Lulu Eva Rakhmilla, dr., M.KM.

Presenter kedua adalah Susi Susanah, dr., Sp.A(K)., M.Kes. dengan topik Improving Quality of Live for Thallasemia Major Patients.

Presenter ketiga adalah dr. Pandji Irani Fianza, Sp.PD-KHOM, M.Sc yang membawakan Clinical Updates Thallasemia.

Presenter keempat adalah Prof. Dr. Kittiphong Paiboonsukwong, MD, Ph.D. membawakan topik Microbiota and Thallasemia

Setelah istirahat sejenak acara BIBMC dilanjutkan dengan topik besar berikutnya yaitu Cardiometabolic yang dimoderasikan oleh Dr. Gaga Irawan Nugraha, dr., Sp.GK, M.Gizi dan Dr. Kwang Wei Tham sebagai panelist. Topik pertama adalah Facts of Diabetes Melitus yang dipresentasikan oleh dr. Nanny Natalia Mulyani Soetedjo, Sp.PD-KEMD, M.Kes., FINASIM, DCN

Setelah itu dilanjutkan oleh presentasi Prof. Leonard Kyuong Kon Kim dengan topik Clinical Updates lalu dilanjutkan dengan presentasi Dr. Kwang Wei Tham dengan topik Obesity and Cardiovascular Diseases.

Rangkaian utama acara BIBMC 2022 ini diakhiri dengan pengumuman pemenang abstrak penelitian yang dipimpin oleh dr. Ronny.

IV. General Study Chapter

Pada tanggal 12 Oktober 2022 diadakan kuliah daring melalui Zoom dengan tema Etika dalam Akademik dan Etika dalam Profesi. Pada kuliah ini Dr. Yoni Fuadah Syukriani menjadi pembicara utama. Kuliah ini menjelaskan berbagai masalah etika yang masih sering terjadi dalam kehidupan perkuliahan baik antara dosen-mahasiswa, mahasiswa-mahasiswa, dan juga dosen-dosen. Pembicara berpendapat bahwa harus terjadi inovasi untuk mengajarkan dan mengimplementasi etika sehingga jika ada pelanggaran secara etis dapat diselesaikan.

Pada tanggal 14 Oktober 2022 diadakan Seminar Pakar pertama untuk blok Family Medicine dengan topik besar Elderly atau Lansia. Pembicara pertama adalah Sharon Gondodiputro, dr., MARS., MH. dengan topik Quality of Live: Elderly’s Perspective.

Ada beberapa perubahan fisiologis yang dapat terjadi pada lansia

Harapan hidup di Indonesia semakin meningkat seiring berjalannya waktu

Lansia dapat memiliki sindrom yang menyebabkan meningkatkannya risiko disabilitas karena adanya external stres kecil

Ada berbagai tantangan bagi lansia

Perubahan-perubahan yang terjadi seiring berjalannya waktu dapat mempengaruhi elderly care

Kualitas hidup lansia dapat sangat menurun

Ada beberapa instrumen dan cara untuk mengukur kualitas hidup

Selain merawat lansia secara fisik dan mental kita harus manage kualitas hidupnya juga

Pembicara kedua adalah Ginna Megawati, dr., M.Kes. dengan topik Nutrition as We Age: The Importance of Good Nutrition in Elderly.

Cara mengetahui apakah lansia memiliki risiko malnutrisi

Cara untuk meningkatkan napsu makan lansia

Pada tanggal 18 Oktober 2022 diadakan Seminar Pakar yang kedua pada blok Family Medicine. Pada Sekar ini terdapat 2 pembicara yang membawa topik besar kesehatan mental pada anak dan remaja.

Pembicara pertama adalah Dr. Veranita Pandia, dr., Sp.KJ(K), M.Kes dengan presentasi topik Deteksi Masalah Mental Emosional Pada Anak dan Remaja. Terdapat berbagai permasalahan mental yang dapat terjadi pada anak dan remaja seperti gangguan spektrum autisme, gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif, gangguan kesulitan belajar, gangguan tic, gangguan perilaku disruptif, separation anxiety disorder, gangguan mood pada anak, bipolar pada anak, distimia / persisten depressive disorder, gangguan siklotimik, bereavement (berduka), disruptive mood disregulation disorder, skizofrenia pada anak, adiksi internet

Terdapat alur yang dapat diikuti untuk pemeriksaan kesehatan mental pada anak

Kelainan mental pada anak harus dideteksi sejak dini dengan beberapa instrumen

Pembicara selanjutnya adalah Shelly Iskandar, dr., Sp.Akp., Sp.KJ., M.Si., Ph.D dengan topik Adiksi Internet di Kalangan Anak dan Remaja. Di Indonesia penggunaan internet sudah mencapai 77% masyarakat dengan hampir semua kalangan usia dapat menggunakannya. Rata-rata penggunaan internet setiap harinya selama pandemi Covid-19 adalah 6 jam dan paling banyak untuk mengakses media sosial.

Adiksi internet belum terdapat dalam DSM sehingga pada 2005 diproposed diagnostic criteria untuk internet addiction

Pada pandemi diteliti terdapat peningkatan adiksi yang cukup tinggi di Indonesia

Orang dapat menjadi teradiksi karena mencari perasaan nyaman dan untuk mengurangi perasaan cemas dan takut depresi.

Terjadinya adiksi dipengaruhi oleh faktor-faktor biopsikososial

Beberapa tahap perkembangan psikososial

Menurut beberapa penelitian genetik berkontribusi sekitar 20-60% dari kecanduan internet.

Adiksi internet juga dapat disebabkan karena kelainan mental lainnya

Adiksi internet sangat banyak terjadi pada gen z

Adiksi ini mempengaruhi reward pathway di otak

Berbagai efek yang disebabkan oleh adiksi internet

Beberapa strategi untuk menolong pasien yang adiksi internet

Pada 19 Oktober 2022 diadakan Seminar Pakar Family Medicine secara luring dengan 2 pembicara yang membawa topik besar Paliative Care.

Pembicara pertama adalah Dani Ferdian, dr., M.KM dengan topik Layanan Homecare dalam Pemeliharaan Kesehatan Keluarga. Ada berbagai penyakit yang membutuhkan home care dan di Indonesia sendiri prevalensi penyakit yang membutuhkan home care cukup tinggi. Harapan hidup di Indonesia semakin meningkat karena itu tingkat disabilitas lansia juga jadi meningkat.

Homecare menjadi salah satu solusi untuk memberi pelayanan yang holistik menangani hal tersebut. Homecare adalah bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif bertujuan memandirikan klien dan keluarganya. Pelayanan homecare dilakukan oleh tenaga profesional yang lintas profesi untuk tata laksana pasien. Home care dimuat dalam Permenkes No. 29 tahun 2014 tentang klinik. Home care bertujuan untuk:

  • Meningkatkan suport sistem yang adekuat dan efektif dari keluarga
  • Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang peningkatan kesehatan dan pencegahan
  • Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga
  • Meningkatkan kesehatan lingkungan
  • Memandirikan dan meningkatkan status kesehatan klien dan keluarga

Faktor yang mendorong perkembangan perawatan kesehatan di rumah:

  • Kasus terminal yang tidak efisien apabila dirawat di institusi pelayanan kesehatan
  • Keterbatasan biaya
  • Lingkungan rumah dirasakan lebih nyaman bagi klien
  • Hambatan mobilisasi pasien
  • Pada beberapa situasi dapat menghemat biaya
  • Menignkatkan kemandirian keluarga klien
  • Memberikan variasi lingkungan kerja dan menambah penghasilan untuk petugas kesehatan

Lingkup home care:

  • Pelayanan medik dan keperawatan
  • Pelayanan sosial dan menciptakan lingkungan yang terapetik
  • Pelayanan rehabilitasi medik dan terapi fisik
  • Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kesehatan
  • Higiene dan sanitasi perseorangan
  • Memberi informasi rujukan

Alur home care:

Penerimaan kasus –> Seleksi kasus dan pengkajian kebutuhan pasien –> Konsultasi dengan konsultan klinis –> Koordinasi pelayanan –> Perencanaan pelayanan –> Pemantauan dan evaluasi pelayanan

Pembiayaan home care:

  • Tarif / out of pocket
  • Asuransi kesehatan sosial
  • Asuransi kesehatan swasta
  • Pemerintah
  • Dana filantropi

Pembicara kedua adalah Dr. Nita Arisanti, dr., M.Sc.FM. dengan topik Relieving Suffering Through Prevention for Better Quality of Life. Beberapa hal yang menjadi concern pasien dengan penyakit terminal:

  • Physical symtomps
    • Pain
    • Fatigue
    • Insomnia
  • Emotional symptoms
    • Welfare of family
    • Dependence
  • Psychological concerns
    • Making peace with mortality
    • Completing life task
  • Spiritual concerns
    • Faith and religion

Family concerns:

  • Physical
    • “If she would just eat more”
  • Psychological
    • “Will my wife suffer?”
  • Emotional

Tujuan utama layanan palliative adalah untuk mengurangi suffering pasien dengan meningkatkan quality of life pasien dan keluarganya.

Early integration of palliative care:

  • Palliative care tidak hanya untuk pasien yang berada di akhir hidupnya atau dengan kondisi terminal
  • Tujuan palliative care adalah tercapainya quality of life pasien yang baik
  • Fokus pada symptomp management, psychosocial support, dan relief of suffering

Palliative care melakukan assesment pada pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan.