Pada 9 November 2022 dilaksanakan inspirative lecture

 

Pembicara pertama adalah Insi Farisa Desi, dr., M.Si

Edukasi Kesehatan

Definisi dan Tujuan Edukasi Kesehatan

Tujuan

  1. Mendorong individu, keluarga, atau masyarakat utk mengadopsi dan mempertahankan gaya hidup sehat
  2. Mempromosikan layanan kesehatan yang tepat yang tersedia
  3. Memberi ilmu baru, meningkatkan keterampilan dan merubah sikap untuk memyelesaikan masalah kesehatan
  4. Menstimulasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam menciptakan pembangunan kesehatan

Prinsip Edukasi Kesehatan

12 Prinsip Edukasi Kesehatan

  1. Kredibilitas, sesuai pengetahuan ilmiah
  2. Minat, sesuai kebutuhan
  3. Partisipasi, menciptakan rasa keterlibatan
  4. Motivasi, membangkitkan keinginan
  5. Pemahaman, menggunakan bahasa yang sesuai sasaran
  6. Penguatan, pengulangan pesan
  7. Learning by doing
  8. Known to unknown
  9. Contoh
  10. Human relation baik, lebih mudah memberi informasi
  11. Feedback
  12. Pemimpin

Sifat-sifat pemimpin

  1. Memahami kebutuhan masyarakat
  2. Memberikan bimbingan yang tepat dan menerima saran
  3. Mengidentifikasi dirinya dengan masyarakat
  4. Tidak mementingkan diri sendiri
  5. Mudah diakses masyarakat
  6. Mampu mengendalikan berbagai faktor dalam masyarakat
  7. Memiliki keterampilan LO yang baik

Konten Edukasi Kesehatan

Metode Edukasi Kesehatan

Individu –> konseling, kunjungan rumah, personal kontak

Kelompok –> Pengajaran, demonstrasi, diskusi terarah

Massa –> TV, radio, media sosial, internet

Mengembangkan Edukasi Kesehatan

Media di Era Digital

Computer Mediated Communication (CMC)

Teori Komunikasi: Sosial Media

Share (sebarkan), Optimizing (optimalisasi), Manage (dikelola), and Engage (menyatu) (SOME)

Social Media Metrics

Strategi edukasi kesehatan suatu program harus disesuaikan dengan sosial-kultural-psiko-politik-ekonomi dan karakteristik situasisional

 

Pembicara kedua adalah Dr. Yulia Sofiatin, dr., Sp.PD

GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

Posbindu

Banyak konten edukasi yang berasal dari kemenkes kurang memberikan informasi yang jelas sehingga perlu dilakukan perbaikan untuk meningkatkan pengertian masyarakat yang membaca.

Konsumsi garam sulit diukur, tidak seperti karbohodrat dan protein

 

Pembicara ketiga adalah Indah Amelia, dr., M.KM

Innovation in Health Education

Definisi

  • Kreatif
    • Memiliki daya cipta
    • Sesuatu yang baru atau mengupgrade dari yang ada
  • Inovatif
    • Memperkenalkan sesuatu yang baru\
    • Cara baru, lebih baik, dan lebih efektif untuk menyelesaikan masalah

Tipe Inovasi

  • Produk baru
  • Metode baru dalam produksi
  • Sumber baru
  • Sasaaran baru
  • Cara baru mengorganisasi bisnis

Inovasi adalah prises yang sangat panjang (dari ide kemudian diimplementasi)

Inovasi di dunia kedokteran

Inovasi buatan Unpad

  • AMARI Covid-19 –> aplikasi mawas diri Covid buatan IKM FK Unpad
  • Deteksi CePAD –> rapid test antigen Covid-19 buatan FMIPA Unpad
  • AutoMagER –> mesin ekstraksi RNA berbasis robotik buatan FK dan FMIPA Unpad

How to Come Up with Innovation

  • Critical thinking
  • Problem solving
  • Innovative
  • Design thinking

Perlu dipikirkan

  • Saat empathize, siapa sasaran
    • apakah punya smartphone, internet, medsos
    • gunakan modalitas mereka, apa yg mereka punya
    • inclusive
  • Saat ideation
    • solusi apa yang sudah ada
    • improve dari ide yg sudah ada
    • apa kelebihan dari yang sudah ada

Pada tanggal 10 November 2022 dilaksanakan kembali inspirative lecture

 

Topik pertama adalah Anatomy dengan Fifi Veronica, dr., M.Kes

Pada bagian ini dr. Fifi menjelaskan dasar-dasar untuk mengerti anatomi tubuh. Diawali dengan tulang-tulang kemudian juga dijelaskan mengenai otot-otot. Diperlihatkan juga potongan cross sectional sehingga dapat lebih mengerti.

 

Topik kedua dibawakan oleh Lulu Eva Rakhmila, dr., M.Kes

Penulisan Akademik: Pengembangan Paragraf Menjadi Esai

Proses menulis:

  1. Pre writing –>
    1. Choose topic, penentuan topik
    2. Gather idea, kumpulkan ide
    3. Optimize, temukan ide gagasan yang akan dipilih
  2. Drafting –> Write, mulai menulis beberapa paragraf
  3. Reviewing & Revising –> Review structure dan content
  4. Rewriting –> Revise structure and content

Langkah-langkah Pre Writing

  1. Adakah kesenjangan yang terjadi antara teori dan implementasi di masyarakat
  2. Memasukan konflik dari sesuatu yang trending
  3. Pikirkan sesuatu yang menarik dan dapat menggugah pikiran pembaca
  4. Menawarkan ide yang dapat dimengerti dan koheren
  5. Mengambil sumber literasi yang jelas atau baik gunakan artikel ilmiah dan selalu mencantumkan sumbernya
  6. Perhatikan struktur ketentuan esai

Pilih dan tentukan topik secara spesifik

Pada penulisan esai 5-10 kalimat pertama akan menggambarkan informasi tentang topik yang hendak kita munculkan. Topik yang terlalu spesifik akan membuat kesulitan dalam membangun ide.

Langkah-langkah drafting

Melakukan parafrase

Parafrase adalah bentuk pengungkapan kembali suatu tata bahasa, kalimat, atau pernyataan dengan menggunakan diksi yang sedikit berbeda tanpa mengubah makna dari bahasa tersebut.

Transisi kalimat

Kaitan antara setiap kalimat dapat disebut sebagai kohesi antar-kalimat untuk membangun koherensi kalimat atau dengan kalimat yang lainnya. Transisi ini biasanya terletak di awal, seringkali dalam penulisan berbahasa inggris digunakan pada akhir kalimat.

Struktur Esai

Mengembangkan konten dalam esai

Struktur esai yang baik

  1. Judul
  2. Latar Belakang
  3. Tujuan/Manfaat
  4. Sasaran project dan pemilihan tools
  5. Rencana implementasi
  6. Keterbatasan ide

Langkah Reviewing & Revising

  • Tidak menempatkan kata sambung secara berulang pada satu kalimat
  • Perhatikan penempatan tanda baca dan penulisan angka dalam bentuk desimal
  • Informasi satuan ukuran harus dicantumkan setiap penyebutan nilai
  • Minimalisir menggunakan kata sambung sebagai kata depan
  • Menggunakan tata bahasa formal
  • Penggunaan huruf miring untuk istilah asing
  • Tidak mengulang kepanjangan atas singkatan bila telah dijelaskan sebelumnya
  • Gunakan parafrase dengan baik dan tidak mengubah arti

 

Topik ketiga dibawakan oleh Dr. Enny Rochmawati, dr., M.Kes

Herbal Medicine as Innovation

  • Secara sejarah obat-obatan berasal dari bahan herbal
  • Kata pertama yang digunakan untuk obat herbal adalah kata belanda tua “droog” yaitu mengeringkan
  • Beberapa obat herbal yang kemudian digunakan secara klinis
    • Digitalis (digoksin)
    • Rauwolfia (reserpin)
    • Opium poppy (opioid)
    • Belladonna (atropin)

Contoh obat-obatan herbal yang digunakan klinis

  • Penemuan obat dari natural product merevolusioner obat
  • Penemuan penicilin menyebabkan penemuan-penemuan antibiotik lain dari microorganism lainnya
  • Tetracycline dari Streptomyces aureofaciens, artemisinin dari Artemisia afra, doxorubicin dari Streptomyces peucetius dan cyclosporin dari Tolypocladium inflatum

Extracts vs Isolates

  • Extracts –> kombinasi dari beberapa zat yang bukan hanya zat aktifnya saja
  • Menggunakan extrak atau keseluruhan tumbuhan tanpa isolat dapat menghasilkan efek lebih baik
  • Hal ini penting karena metabolit tumbuhan bekerja sinergis dengan zat-zat lainnya

Karakteristik tanaman herbal

  • Theurapetic range luas
  • Onset of actionnya cukup lama
  • Khasiat obat biasanya sudah dilihat secara empiris pada masyarakat
  • Data pharmacokinetic ekstrak yang kompleks sulit didapatkan
  • Assesment dilakukan secara subjektif
  • Tidak digunakan dalam keadaan darurat atau akut

 

 

Topik keempat dibawakan oleh Dr. Med. Hasan Bashari, dr., M.Kes