Pada 13 Desember dilaksanakan SEKAR dengan pembicara dari Belanda

Translational Pharmacology of Antimicrobial Agent

Prof Rob Aarnoutte, Pharm.D., Ph.D

Tuberculosis sudah ada dari zaman dulu dan telah ditemukan mumi dari zaman ancient egypt yang memiliki tanda-tanda tuberculosis pada tulangnya. Pada zaman dahulu pasien TB dirawat di Sanatorium yaitu tempat khusus perawatan TB. Pada TB paru terdapat tanda-tanda pada paru yaitu cavitation pada jaringan parunya (caseous tissue). Pada 2019 TB merupakan penyakit infeksi yang paling parah di dunia dengan sekitar 10 jt case dan 1,4 jt deaths dan TB yang resisten menjadi semakin meningkat dengan cepat.

Treatment bertujuan untuk menyembuhkan pasien, meminimalisir transmision, mencegah resisten, dan meminimalisir kejadian relapse. Pada saat ini belum ada vaksin yang cukup efektif. Untuk pengobatan TB digunakan Isoniazid, Rifampicin, Pyrazinamide, dan Ethambutol dan digunakan secara kombinasi dengan durasi panjang.

Aspek penting dari pengobatan adalah adherence, pharmacokinetics, dan pharmacodynamics

Translational pharmacological research dimulai dari Pre Clinical Pharmacological Research. Salah satu obat baru yang sedang diteliti adalah untuk menginhibit efflux pump inhibitor. Kemudian dilanjut dengan Clinical Pharmacological Research

Salah satu contoh clinical research adalah meneliti drug on drug interaction

 

Salah satu jenis TB paling berbahaya. Obat utama TB adalah Rifampicin tetapi tidak mudah menembus blood brain barrier sehingga seharusnya diberikan dosis yang lebih besar.