25 Agustus 2022

Friday, September 2, 2022

Gedung Fakultas Kedokteran Unpad Jatinangor.

Kegiatan luring elektif kali ini dilalukuan di gedung fakultas kedokteran Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor, tepatnya di gedung C2 lantai 2. Bertepatan dengan waktu kegiatan kami, di lapangan C6 sedang dilaksanakan kegiatan Orientasi Pengembangan dan Pembinaan Kaderisasi (OPPEK) 2022 yang merupakan kegiatan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (OSPEK) fakultas kedokteran. Maka dari itu, sesuai dengan ketentuan yang diberikan kepada kami, kami disarankan tidak datang ke gedung C2 melalui lapangan C6 sehingga kami masuk ke gedung C2 melalui gedung C1.

Sesampainya di gedung C2, kami di persilahkan masuk ke dalam salah satu ruang praktikum. Kegiatan hari ini dihadiri dua kelompok, kelompok dr. Siska dan kelompok bu Nayla. Di ruangan tersebut kami disambut oleh dr. Ghozali dan bu Nayla yang akan menyampaikan materi terlebih dahulu. Pada saat memasuki ruangan kami dibagi menjadi 2 kelompok secara acak, saya sendiri mendapat kelompok meja bagian kanan ruangan.

Dr. Ghozali mengawali kegiatan dengan perkenalan singkat dan diskusi santai terkait prinsip penggunaan flow cytometry. Dr. Ghozali menekankan bahwa prinsip flow cytometry adalah proses penyortiran sel berdasarkan bentuk, ukuran, fungsi dan komponen dalam sel tersebut sehingga beliau memberikan kami arahan agar kami melakukan roleplay flow cytometry. Pada saat itu Fathia ditunjuk sebagai alat flow cytometer yang akan menyortir sel-sel yang merupakan kami sendiri anggota kelompoknya. Sortir ini dilakukan berdasarkan warna sepatu, berkerudung atau tidak, warna kerudung dan tinggi badan. Dari sortir dapat di dapatkan satu sel yang lengkap, yaitu berkerudung, bersepatu putih, berkerudung coklat dan tingginya sesuai. Sel ini adalah Destha dari kelompok dr. Siska.

Setelah roleplay tersebut kegiatan pun dilanjutkan dengan penjelasan bagaimana kita dapat meneliti sebuah sel untuk pengembangan dunia medis. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menyortir sel yang diinginkan lalu dilakukan pengamatan barulah dapat dilakukan percobaan terhadap sel tersebut. Pada saat itu contoh nya adalah dalam bentuk aktivitas yaitu kang Rio harus kami amati apakah dia berkeringat untuk menentukan apakah dirinya melakukan olahraga atau aktivitas sebelum kegiatan elektif hari ini. Dari hasil pengamatan kami, kang Rio tidak berkeringat sehingga kami simpulkan bahwa dirinya tidak olahraga atau melakukan aktivitas berat sebelum kegiatan elektif.

Kegiatan kami lanjutkan dengan penjelasan dan demonstrasi singkat dari bu Helmi terkait praktik penggunaan alat micropippete. Alat ini berfungsi untuk memasukan atau mengambil sampel dalam jumlah yang sangat akurat. Alat ini terdapat 3 varian yang memiliki tingkat kapasitas yang berbeda untuk pengambilan sampel.

  • 100-1000 μl
  • 20-200 μl
  • 2-20 μl

Dari perbedaan ukuran kapasitas tersebut dibutuhkan juga ukuran ujung micropippete atau tip yang berbeda.

  • 100-1000 μl, tip warna biru
  • 20-200 μl, tip warna kuning
  • 2-20 μl, tip warna putih

Ketika memasangkan tip pada micropippete, kami diharuskan menekan ujung micropippete ke dalam tip dan ditekan dengan gerakan agak memutar. Tempat tip harus selalu ditutup ketika selesai memasangkan tip agar tidak terjadi cross-contamination pada tip yang belum digunakan.

Dalam penggunaan alat ini, kami diajarkan untuk melakukan penekanan sekali sampai terasa adanya tahanan lalu memasukan tip ke dalam tabung sampel lalu melepaskan tekanan sehingga sampel yang diambil akan sesuai dengan yang sudah diatur pada micropippete. Ketika akan memasukan sampel ke tabung sampel, kami diharuskan menekan micropippete 2 kali, dimana yang pertama sampai terasa ada tahanan dan yang kedua ketika kami tetap meneruskan penekanan meskipun ada tahanan tersebut. Barulah pada saat itu, sampel pada micropippete akan keluar semua dan masuk ke dalam tabung sampel.

Ketika selesai menggunakan micropippete dan akan berganti sampel, kami diharuskan mengganti tip agar tidak terjadi cross-contamination pada sampel. Tip yang sudah digunakan dibuang ke dalam sebuah wadah khusus dengan menekan tombol pada micropippete untuk melepas tip.

Setelah mencoba semua jenis micropippete, tip dan sampel yang berbeda, kegiatan praktik hari ini pun selesai dan kami di haruskan untuk merapikan seluruh alat-alat pada meja praktikum.

Kegiatan hari ini pun kami tutup dengan foto bersama dengan seluruh anggota kelompok bu Nayla dan dr. Siska. Selanjutnya kami pun berpamitan pada satu sama lain dan mengucapkan terima kasih kepada bu Helmi dan staff laboratorium yang telah membimbing dan membantu kami hari ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

End.