29 Agustus 2022

Tuesday, September 6, 2022

Seminar pakar 29 Agustus 2022

Kegiatan hari ini, diawali dengan seminar Pakar (Sekar) ketiga yang dilaksanakan pada pagi hari. Pembicara pada Sekar kali ini adalah Bu Nayla. Sekar ketiga ini dimulai tepat pukul 8 pagi.  Materi yang dijelaskan membahas tentang kanker payudara secara umum.

Bu Nayla menjelaskan jika ada 2 jenis kanker payudara, yaitu DCIS (Ductal Carcinoma In Situ) dan LCIS (Lobular Carcinoma In Situ). DCIS sendiri adalah kanker payudara yang menyerang jaringan duktal, sedangkan LCIS adalah kanker yang berkembang karena adanya jaringan yang abnormal di jaringan lobulus payudara. Bu Nayla menyampaikan bahwa DCIS dan LCIS bersifat non-invasif karena masih terlokalisasi dan belum menyebar, tetapi jika sudah berkembang lebih lanjut menjadi Invasive Ductal Carcinoma, Invasive Lobular Carcinoma, Inflammatory Carcinoma yang bersifat invasif karena sudah menyerang jaringan di sekitarnya dan sudah bermetastasis. Selain digolongkan berdasarkan invasifitasnya, breast cancer juga bisa digolongkan berdasarkan ada tidaknya reseptor esterogen dan progesteron di permukaan sel kanker tersebut, makanya ada yang disebut dengan HRBRCA2.

Hal-hal yang menjadi inti pada Seminar Pakar ketiga kali ini adalah model penelitian kanker payudara yang biasa digunakan, yaitu in-vitro, in-vivo, dan ex-vivo.

  • In-Vitro menggunakan kultur cell.

Dalam penelitian in-vitro, ada 2 jenis model yang bisa digunakan, pertama 2D cell culture, kedua adalah 3D cell culture. Perbedaannya adalah jika 2D cell culture, sel culturenya ditumbuhkan satu layer sedangkan 3D cell culture dibuat dalam 1 dimensi dan dibuat seperti vo

  • In-vivo menggunakan hewan uji seperti mencit.

Dalam penelitian in-vitro, ada 2 jenis model yang bisa digunakan, pertama 2D cell culture, kedua adalah 3D cell culture. Perbedaannya adalah jika 2D cell culture, sel culturenya ditumbuhkan satu layer sedangkan 3D cell culture dibuat dalam 1 dimensi dan dibuat seperti volume.

  • Ex-vivo menggunakan jaringan yang akan diteliti secara langsung.

Penelitian ex-vivo biasanya memakai jaringan kanker itu sendiri. Metode ini dilakukan untuk mengidentifikasi atau memvalidasi marker terapetik dan atau marker diagnostik.

Pada Sekar ketiga kali ini, mungkin saya hanya dapat menyerap sekitar 25% dari materi yang dipaparkan hari ini karena banyak kata-kata ilmiah dan pengetahuan baru yang butuh pemahaman lebih lanjut. Setelahnya bu Nayla memberikan pertanyaan random kepada kami terkait apabila ingin melakukan penelitian, akan menggunakan metode apa?

Saya sendiri tidak bisa menjawab karena bingung sehingga hanya bisa mendengar jawaban teman saya sendiri terkait penggunaan metode yang tepat. Setelah sesi tanya jawab mendadak tersebut. Seminar pakar pun ditutup dengan ucapan terima kasih atas partisipasinya dan semangat dalam menjalani hari-hari terakhir kegiatan elektif.

Technical meeting PKM MA Swasta Al-Jawami

Link ROP PKM: https://bit.ly/ROPPKMALJAWAMI

Setelah seminar pakar ketiga, bu Nayla dan dr. Siska mengajak kami untuk melaksanakan technical meeting untuk persiapan melakukan PKM ke MA Swasta Al-Jawami. Kegiatan di awali dengan bu Nayla yang membuka salam dan dilanjutkan dengan pertanyaan mengenai kesiapan kami dari dr. Siska. Dikarenakan kebanyakan pertanyaan berasal dari dr. Siska maka yang banyak menjawab adalah teh Emirdha selaku ketua kelompok dr. Siska. Pada pertemuan ini kesiapan kami memang belum mapan seperti kami belum sempat melakukan survei ke sekolah yang ingin kami tuju ataupun memeriksa alat dan prasarana untuk melaksanakan PKM.

Pertemuan berlangsung singkat dan kami hanya sekilas membahas ROP atau rundown acara PKM untuk besok. Pertemuan pun di akhiri dengan ucapan terima kasih serta semangat dari dr. Siska dan bu Nayla. Sebelum pertemuan ditutup kami sudah membagi jobdesk yang akan kami lakukan pada saat PKM besok dan teh Emirdha dengan beberapa teman sekelompoknya akan melaksanakan survei ke MA Swasta Al-Jawami pada sore hari itu.

End.