Categories
Elective

Lab Tour

Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan kegiatan elektif. Untuk topik wahana elektif yang saya ambil yaitu mengenai Breast Cancer yang dibimbing oleh dokter Siska Wiramihardja, dr., SpGK. Di kegiatan elektif ini saya mendapatkan banyak teman baru, karena anggota kelompoknya bukan hanya teman-teman angkatan saya saja namun digabung dengan angkatan 2021. Kelompok elektif saya terdiri dari 13 orang yang terdiri dari 6 orang angkatan 2020 yaitu saya, Nisya, Hasna, Dila, Intan, dan Ayu serta terdiri dari 7 orang angkatan 2021 yaitu  Zizi, Fay, Tami, Destha, Ayu, Putri, dan Hana. Kegiatan elektif di minggu pertama dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 5 Agustus 2022 yang dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB di Laboratorium Biomedik Lanjut di Rumah Sakit Pendidikan Unpad (Gedung Pamitran) jalan Eyckman No. 38 Bandung.

Di minggu pertama ini saya merasa bersemangat karena sudah lama tidak melakukan kegiatan kuliah offline. Kegiatan yang dilakukan di di minggu pertama elektif sebenarnya tidak terlalu berat yaitu pertama-tama kami berkenalan satu dengan yang lainnya setelah perkenalan saya dan teman-teman kelompok saya mengelilingi lab-lab yang ada di Gedung Pamitran dimana laboratorium tour ini dipandu langsung oleh dokter Siska. Pertama kami turun ke lantai 3 dimana tempat lab-lab berada, lalu sesampainya di lantai 3 dokter Siska menjelaskan mengenai ruangan-ruangan yang ada di Gedung Pamitran. Mulai dari lantai satu sampai lantai enam. 

Di lantai satu sendiri ada masjid, dekanat, cafe, dan lain-lain. Lalu untuk di lantai dua terdapat auditorium, lantai tiga tempat lab biomedik advance, lantai empat  ruangan pascasarjana dimana lantai 4 ini digunakan untuk tempat kami berkumpul dan berdiskusi. Selanjutnya, lantai lima tempat pusat studi genetik dan sistem kesehatan dan yang terakhir lantai enam ada aula dan perpustakaan. Setelah dokter Siska menjelaskan denah Gedung Pamitran, saya dan teman-teman kelompok saya diajak untuk mengunjungi lab-lab. Terdapat 4 lab yang saya dan teman-teman kelompok kunjungi yaitu lab farmakokinetik, lab immunologi, lab molekuler genetik, serta lab kultur sel dan sitogenetika. 

Lab pertama yang kami kunjungi yaitu lab farmakokinetik yang dijelaskan langsung oleh bu Putriana, bu Atu, dan pak Harold. Dimana di lab farmakokinetik alat utama yang digunakan yaitu HPLC (High Performance Liquid Chromatography). Untuk arti dari Chromatography sendiri yaitu teknik pemisahan, chromatogram adalah hasil dari chromatography, dan chromatograph adalah alat yang digunakan untuk melakukan chromatography. Jadi intinya alat ini digunakan untuk memisahkan senyawa yang satu dengan senyawa yang lain lainnya namun concern di lab ini yaitu dalam memeriksa kadar obat pada pasien dimana sampelnya bisa plasma darah, urine, CSF (Cerebrospinal Fluid). Selain HPLC ada alat lain juga yaitu UPLC yang fungsinya hampir sama seperti HPLC tetapi UPLC dapat memisahkan partikel dengan ukuran sangat kecil dan waktu yang digunakan dalam proses pemisahan juga jauh lebih cepat. Lalu ada laboratory storage yang fungsinya untuk menyimpan sampel, spesimen, vaksin, obat-obatan, pada suhu tertentu dan meminimalkan risiko kontaminasi serta ledakan bahan yang mudah menguap. 

                  HPLC 

Selanjutnya ada centrifuge yang fungsinya melakukan pemisahan pada suatu larutan/komponen zat, ada sonicator yang fungsinya mempercepat pembubaran, ada vortexer untuk mencampurkan cairan dengan proses homogenisasi, ada pH meter untuk mengecek pH dalam suatu sampel, dan terakhir ada magnetic stirrer yang fungsinya untuk mengaduk suatu larutan dan memanaskan larutan cair secara magnetis dan mekanis. 

             Vortexer
             Centrifuge
               pH meter

Setelah selesai dari lab farmakokinetik, kami diajak untuk mengunjungi lab immunologi yang dijelaskan oleh ibu Dwi dan ibu Fitri. Untuk di lab immunologi ini terdapat 4 alat. Alat pertama yaitu ELISA yang berfungsi untuk mengukur kadar jenis sitokin, memberikan pengukuran antigen dan antibodi secara baik, dan mendeteksi adanya antigen yang dikenal dengan antibodi. 

                    ELISA

Lalu, ada flow cytometry yang berfungsi untuk menghitung dan menganalisis ukuran dan bentuk sel dan menggolongkan serta mendeskripsikan tipe sel yang berbeda dalam populasi sel yang heterogen. Selanjutnya ada genexpert untuk mendeteksi mycobacterium tuberculosis dan kepekaannya terhadap rifampicin, dan alat terakhir yang ada yaitu miseq. Pada lab immunologi kita bisa mendeteksi sel secara jelas. 

              Flow cytometry

Setelah selesai dari lab immunologi kami berpindah untuk melihat lab molekuler genetik dimana di lab ini ada 5 alat yaitu hemoglobin analyzer untuk melihat jenis hb, elektroforesis untuk memisahkan molekul DNA, RNA atau protein berdasarkan ukuran dan muatan listriknya, Gbox untuk pencitraan dan dokumentasi asam nukleat dan protein yang tersuspensi dalam gel poliakrilamida atau agarosa, PCR untuk membuat banyak salinan dari suatu segmen DNA, proses ini akan menghasilkan sejumlah besar salinan dari sampel awal yang kecil dan nantinya bisa diuji, dan terakhir ada genetic analyzer untuk sekuensing (metode untuk menentukan urutan nukleotida DNA). 

              Elektroforesis
                           PCR
        Genetic analyzer
                     G-Box

Selesai dari lab molekuler genetik, kami mengunjungi lab terakhir yaitu lab kultur sel dan sitogenetika yang dijelaskan oleh ibu Oca dan pak . Pada saat di lab ini saya dan teman-teman diajak ke ruangan steril tempat kultur sel. Saat masuk ke ruang steril kami harus mengganti sepatu dengan sandal yang disediakan. Lalu di ruangan steril ini juga pintunya cukup banyak supaya tidak ada udara dari luar yang masuk ke ruangan steril tersebut. Aktivitas yang dilakukan di ruangan kultur sel yaitu memperbanyak sel di dalam kondisi buatan bukan di tempat aslinya, sedangkan untuk aktivitas yang dilakukan di lab sitogenetik yaitu mengamati materi genetik yang ada di tingkat sitoplasma yaitu kromosom. Di lab sitogenetika kami mempelajari kromosom khususnya kelainan kromosom. Intinya fungsi lab sitogenetika yaitu untuk memberikan pelayanan pemeriksaan kromosom pada pasien-pasien yang dirujuk oleh dokter. Dari semua lab yang sudah dikunjungi saya paling senang dan paling tertarik yaitu lab kultur sel dan sitogenetik karena di lab ini kita bisa melihat pola pita DNA yang nantinya bisa mengetahui kelainan apa yang diderita pasien. Selain itu, pada lab ini juga kita bisa membantu mengonfirmasi diagnosis dokter untuk apakah diagnosisnya benar atau tidak. Untuk di lab molekuler genetik dan sitogenetika ada 6 alat yang digunakan yaitu Biosafety class II A Cabinets untuk mengamankan pekerja yang bekerja dengan sampel material, lingkungan kerja dan sampel material dari kemungkinan bahaya terkontaminasi atau menimbulkan penyebaran bakteri / virus yang bersifat patogen. Lalu ada inverted microscope, CO2 Incubators, swing-rotor centrifuge, macs sortir, -80C freezer dan liquid nitrogen tank. 

       Liquid nitrogen tank
            Freezer
  Inverted microscope

Setelah selesai mengunjungi semua laboratorium kami kembali ke lantai 4 untuk melakukan diskusi dengan dokter Siska mengenai tugas dan jadwal elektif selanjutnya. Dari kegiatan elektif di minggu pertama hari pertama ini banyak sekali ilmu-ilmu baru yang saya dapatkan, semoga kedepannya saya bisa jauh lebih bersemangat lagi dan lebih banyak belajar lagi untuk elektif ini.

                 Kelompok dokter Siska