Categories
Elective

SEKAR I : “Elective Health Alliances Science Program (EHASP)”

Pada hari Sabtu tanggal 13 Agustus 2022 semua kelompok elektif Breast Cancer dijadwalkan untuk melaksanakan seminar pakar yang diadakan secara online melalui Zoom meeting. Namun, pada hari Jumat malam tanggal 12 Agustus 2022, ada pemberitahuan dari grup kelompok elektif saya bahwa seminar pakar akan dilaksanakan secara hybrid (offline/online). Kegiatan hybrid ini terdiri dari kegiatan olahraga pada pukul 06.30-08.00 WIB dilanjutkan dengan kegiatan seminar pakar offline yang dilaksanakan pukul 08.00-09.30 di FK Unpad Jatinangor (gedung C1). Saat membaca pemberitahuan tersebut saya sangat kaget karena saya masih berada di Bandung. Akhirnya saya bertanya kepada dokter Siska dan dokter Siska pun memberikan informasi lebih lanjut bahwa kegiatan olahraga dan seminar pakar offline itu tidak wajib, boleh memilih mau offline atau online. Setelah ada informasi lebih lanjut saya memutuskan untuk mengikuti kegiatan secara online kare tidak memungkinkan harus ke Jatinangor sebelum pukul 06.30 WIB. Untuk kegiatan online dimulai pukul 08.00 WIB dengan kegiatan seminar pakar. Seminar pakar dibawakan oleh Dokter Dr. Mohammad Ghozali, dr., MSc. Beliau memaparkan mengenai file yang dikirimkan pada saat pertemuan pertama dengan dokter Siska yaitu ppt mengenai “Elective Health Alliances Science Program (EHASP):
Analisis IN VITRO dan EX VIVO Sekretom Lingkungan Kecil Tumor Sel Kanker Payudara pada Sel Imun serta Pengembangan Marka Biologis dan Pengaruh Nutrisi dalam Diagnosis dan Terapi Spesifik Kanker Payudara Metastasis”. Materi yang disampaikan seperti:

  • Prevalensi kanker payudara di dunia dan Indonesia
  • Breast Cancer Diagnostics Approach
  • Challenges in breast cancer
  • Perjalanan penyakit kanker

Selain mengenai breast cancer dokter Ghozali juga menjelaskan mengenai EHASP (Elective Health Allies Sciences Program) dan tujuan serta learning outcome EHASP. Kegiatan seminar pakar berjalan dengan lancar tetapi menurut saya ada beberapa kekurangan apabila dilaksanakan secara hybrid yaitu suara dari pembicara yang berada di tempat kurang terdengar oleh orang-orang yang berada di Zoom meeting sehingga orang-orang yang berada di Zoom meeting kurang menangkap materi yang disampaikan. Walaupun ada kekurangan, teman-teman tetap aktif menjawab dan juga bertanya kepada dokter Ghozali. 

Sampai jumpa di cerita seminar pakar selanjutnya!!