Elective 08: Seminar Pakar (Model Penelitian)

Senin, 29 Agustus 2022 merupakan hari dimana kami semua kembali mengikuti rangkaian kegiatan elective. Kali ini kegiatannya adalah seminar pakar part 3 dengan tema besar “Breast Cancer: Current model for research” oleh Ibu Nayla Majeda. Seminar pakar kali ini pun dilaksanakan full online dimulai pukul 08.00 WIB sampai 10.00 WIB.

Metode seminar pakar dari Ibu Nayla cukup berbeda dari sebelumnya, jadi di setiap slide Bu Nayla menjelaskan, akan ada satu orang yang ditunjuk untuk menjawab pertanyaan. Sebenarnya lumayan deg-degan karena sebelumnya saya kurang mencari informasi mengenai materi ini. Namun, di sisi lain metode semacam ini berguna juga supaya tetap fokus mendengarkan walau keadaan online.

Bu Nayla menjelaskan secara umum terlebih dahulu mengenai kanker payudara yang menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia, 70% diantaranya adalah negara berkembang. dan perkembangbiakannya.

Kemudian penjelasan dilanjutkan ke model penelitian kanker payudara, mulai dari In Vitro, In Vivo, dan Ex Vivo.

  1. In Vitro
    • Menggunakan kultur cell line; kultur 2D dan kultur 3D
    • Kultur 2D
      • (+) Mudah, murah, reproducible
      • (-) Oversimplified, homogen
    • Kultur 3D (spheroid, scaffold, hydrogels)
      • (+) Terdapat interaksi sel dan ECM, memungkinkan pemodela metastasis
      • (-) Sulit, mahal, masih belum bisa menggambarkan karakteristik tumor microenvironment
  2. In Vivo
    • Menggunakan hewan uji untuk keperluan penelitian, biasanya mencit
      • (+) Menjadi solusi keterbatasan penelitian in vitro
      • (-) Mahal, lama, dan masih perlu tahap validasi pada manusia, sulit juga untuk reproducible
    • Klasifikasi Model In Vivo:
      • Transplantasi
        • Allograft
        • CDX (Cell-Derived Xenograft)
        • PDX (Patient-Derived Xenograft)
      • Spontaneous Tumorigenesis
        • GEMMs (Genetically Modified Mouse Models)
        • Carcinogen-induced murine tumorigenesis models
  3. Ex Vivo
    • Dilakukan untuk mengidentifikasi atau memvalidasi marker terapeutik dan/atau marker diagnostik
    • Seringkali disebut explant models
    • Tumor dari hasil operasi segera digunakan untuk keperluan penelitian tanpa proses destruksi
      • (+) Relevan, dapat dilakukan juga studi pada jaringan normal secara parallel, kapasitas proliferasi dan interaksi heterogen tumor terjaga, arsitektur alami jaringan terjaga, baik untuk studi farmakodinamik
      • (-) Hanya untuk tumor yang dapat dibedah, bergantung pada integritas tumor, disintegrasi arsitektur jaringan yang cepat, tidak menggambarkan invasi dan metastasis, tidak dapat digunakan untuk studi resistensi
  4. Tumor on Chip
    • Penggunaan unit fungsional organ manusia atau jaringan di dalam microfluidic chip
    • Mampu menampilkan fenomena gradien biokimia
    • Mampu menampilkan dinamika fluida pada tumor microenvironment
    • Mampu meniru sifat-sifat biokimia dan metabolisme pada tumor microenvironment
    • Mampu meniru fenomena vasculature
    • Mampu menampilkan interaksi sel tumor dan sel stroma

Secara umum memang terbayang perbedan antara keempat model penelitiannya, tetapi saya pribadi masih sedikit bingung dalam kondisi seperti apa penggunaan model-model tersebut. Untungnya, di akhir ada sesi tanya jawab dan ada satu penanya yang menanyakan hal serupa seperti saya. Akhirnya terjadilah proses diskusi yang lumayan panjang karena benar-benar memastikan kami semua mengerti. Ingin sekali rasanya bisa mencoba model penelitian yang sudah dijelaskan Bu Nayla, terkhusus pada model In Vivo karena model itu sering digunakan oleh peneliti walaupun ada plus dan minusnya.

Setelah berakhir sesi seminar pakar pada pagi ini. Kelompok elective Bu Nayla dan Dokter Siska dikumpulkan kembali untuk membahas persiapan PKM ke SMA Al-Jawami besok pagi. Ada rasa senang, cemas, takut bercampur menjadi satu karena ini merupakan kegiatan masyarakat offline yang pertama kali saya lakukan.

Untuk mengetahui cerita persiapan dan perjalanan PKM di SMA-Al Jawami klik link di samping 👉Elective 09: PKM Al-Jawami