Gagasan Inovatif Kelompok

Formulasi Suplemen Jelly Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) dan Daun Sirsak (Annona muricata) Sebagai Pencegah Kanker Payudara


Kelainan mendasar yang mengakibatkan perkembangan kanker adalah proliferasi sel kanker yang tidak diatus secara terus-menerus. Respon tepat terhadap sinyal yang mengontrol perilaku sel normal, sel kanker tumbuh dan membelah secara tidak terkendali menyerang jaringan dan organ normal, bahkan akhirnya dapat menyebar ke seluruh tubuh. Isu krusial dalam patologi kanker adalah perbedaan antara tumor jinak dan tumor ganas. Tumor adalah setiap proliferasi sel yang abnormal, mungkin jinak atau ganas. Tumor jinak tetap terbatas pada lokasi asalnya, tidak menyerang jaringan normal di sekitarnya, atau menyebar ke tempat tubuh yang jauh, seperti kutil kulit biasa. Tumor ganas atau kanker memiliki kemampuan untuk menyerang jaringan normal di sekitarnya dan menyebar ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah atau limfatik (metastasis). Tumor jinak dan tumor ganas diklasifikasikan menurut jenis sel dari mana mereka muncul. Sebagian besar kanker termasuk ke dalam salah satu dari tiga kelompok utama, yaitu karsinoma, sarkoma, dan leukemia atau limfoma. Karsinoma mencakup sekitar 90% kanker manusia yang merupakan keganasan epitel. Sarkoma jarang terjadi pada manusia yang merupakan tumor padat dari jaringan ikat, seperti otot, tulang, tulang rawan, dan jaringan fibrosa. Leukemia dan limfoma merupakan sekitar 8% dari keganasan manusia yang muncul dari sel-sel pembentuk darah dan sistem kekebalan tubuh.

Tumor diklasifikasikan lebih lanjut menurut jaringan asal, salah satu contohnya adalah kanker payudara. (1)

Kanker payudara merupakan penyakit di mana sel-sel di payudara tumbuh di luar kendali. Kanker payudara dapat dimulai dari berbagai bagian payudara, seperti lobulus yang merupakan kelenjar penghasil susu, saluran tabung yang membawa susu ke puting, dan jaringan ikat (jaringan fibrosa dan lemak) yang mengelilingi dan menyatukan semuanya. Jenis kanker payudara yang paling umum adalah karsinoma duktal invasif yang dimulai di saluran dan tumbuh di luar saluran ke bagian lain dari jaringan payudara, serta dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh; dan karsinoma lobular invasif yang dimulai di lobulus dan menyebar dari lobulus ke jaringan payudara yang berdekatan, serta dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh. (2)

Pada tahun 2020, terdapat 2,3 juta wanita yang didiagnosis kanker payudara dan 685.000 kematian secara global. Hingga akhir tahun 2020, terdapat 7,8 juta wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dalam 5 tahun terakhir yang menjadikannya kanker paling umum di dunia. (3)

Di Indonesia, kanker payudara berada di urutan pertama dengan jumlah kasus terbanyak yang berada di angka 68.858 kasus dan menjadi salah satu penyumbang kematian pertama akibat kanker. (4)

Kanker payudara bukan penyakit yang menular karena tidak ada infeksi virus atau bakteri yang diketahui terkait perkembangan kanker payudara. Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko dari kanker payudara termasuk bertambahnya usia, obesitas, penggunaan alkohol yang berbahaya, riwayat keluarga kanker payudara, riwayat paparan radiasi, riwayat reproduksi (usia mulai menstruasi dan kehamilan pertama), penggunaan tembakau, dan terapi hormon pascamenopause. (3)

Sampai saat ini pengobatan kanker payudara masih pada operasi, radiasi, dan kemoterapi yang di mana ketiganya memiliki efek samping cukup besar. (5)

Untuk itu diperlukan adanya suatu inovasi atau ide supaya efek samping yang besar itu dapat dikurangi atau bahkan dapat mencegah lebih awal agar menurunkan risiko terkena kanker payudara bagi masyarakat umum baik wanita atau pria terutama wanita di bawah usia 40 tahun. Salah satunya menggunakan bahan dasar alami yang mengandung bahan dasar yang dapat melawan adanya sel kanker.

Terdapat beberapa senyawa antikanker yang terkandung di dalam kayu secang dan daun sirsak. Kayu secang mengandung senyawa brazilin dan brazilein. Brazilin merupakan senyawa flavonoid yang memiliki efek sitotoksik terhadap kanker payudara dan dapat menginhibisi proliferasi sel kanker payudara, seperti sel MCF-7, sel kultur T47D, dan sel 4T1 dengan menginhibisi ekspresi HO-1 yang dirangsang hemin melewati inaktivasi JNK/Nrf2 pada sel MCF-7.  Senyawa brazilein memiliki efek antiinflamasi, immunomodulator, antihiperglikemia, dan antikanker. Brazilein bersifat sitotoksik terhadap kanker payudara terutama sel MCF7, sel 4T1, dan sel T47D dengan adanya penghambatan protein HER2 dalam sel HER2/MCF-7. Brazilein juga menginhibisi proliferasi sel kanker payudara dan menurunkan control GSK-3b (b-catenin) di sel MCF-7. Brazilein mampu merangsang adanya apoptosis pada sel T47D serta menginhibisi migrasi sel kanker 4T1. (6)

Daun sirsak menjadi salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai obat antikanker payudara alami. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa ekstrak dari daun sirsak memiliki sifat sitotoksik yang kuat kepada sel kanker payudara T47D. Sirsak juga mengandung senyawa acetogenin yang menyebabkan penurunan ATP (energi) dari sel kanker. Pada akhirnya akan menginhibisi proliferasi dan merangsang terjadinya apoptosis pada sel kanker tersebut. (7)

Pengolahan kayu secang masih terbatas di beberapa daerah di Indonesia dan sifatnya rumahan. (8) Pada tahun 2021, produksi sirsak di Indonesia mencapai 158.926 ton. (9)

Dengan begitu, potensi keduanya dapat dimanfaatkan menjadi sebuah obat berupa suplemen jelly dalam mencegah penyakit kanker payudara karena dilihat pengolahan yang masih terbatas dan angka produksi yang cukup menjanjikan. Sediaan suplemen jelly dipilih karena cara pengonsumsiannya yang mudah dan praktis.

Dalam proses pembuatannya, kayu secang yang sudah dipilah dicuci sampai bersih lalu dikeringkan di bawah sinar matahari selama dua hari atau lebih. Setelah itu, rebus dengan api kecil agar zat yang terkandung dapat keluar dengan sempurna. Kemudian tunggu hingga air mendidih dan berwarna kemerahan. Lalu saring sehingga diperoleh ekstrak kayu secang. (10)

Sedangkan, untuk daun sirsak setelah mendapatkan daun sirsak kering cuci terlebih dahulu sampai bersih, lalu direbus hingga mendidih selama 15 menit, lalu dilakukan penyaringan dan pendinginan sehingga didapatkan ekstrak daun sirsak. (11)

Dalam formulasi suplemen berupa permen jelly diperlukan ekstrak dari bahan dasar (kayu secang dan daun sirsak), aquadest, gula (fruktosa dan sukrosa), perasa, dan kojak sebagai basisnya. Gula yang diperlukan tentunya harus sangat diperhatikan kuantitas dan kualitas agar tidak berlebihan nantinya. Perasa digunakan untuk memunculkan sebuah dan mendukung rasa manis dari gula. Basis konjak digunakan karena memiliki banyak kegunaan dan biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan makanan dan suplemen kesehatan.

Berdasarkan hasil pencarian saya, pembuatan permen jelly diawali dengan pencampuran dan pengadukan aquadest, sukrosa, dan fruktosa hingga homogen. Konjak ditambahkan sedikit demi sedikit dan tetap diaduk. Selanjutnya, panaskan di atas api kecil sekitar 80°C dan diaduk hingga homogen, pemanasa dilakukan selama 5 menit selanjutnya diturunkan suhunya menjadi 40 °C dan ditambahkan perasa dan ekstrak dari kayu secang dan daun sirsak. Selanjutnya, adonan dicetak dalam cetakan dan dipanaskan dengan oven di 50°C selama 24 jam, tidak lupa untuk membalik beberapa kali agar kekeringannya merata. (12)

Gambar 1. Skema sederhana pembuatan “Cannona”

Setelah itu didapatkan permen jelly Cannona yang merupakan kombinasi dari Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) dan Daun Sirsak (Annona muricata) sebagai suplemen yang diharapkan mampu mencegah penyakit kanker payudara.

Dalam pembuatan suplemen ini pastinya diperlukan adanya pengujian yang harus dilakukan setelah menghasilkan permen jelly Cannona, antara lain uji penapisan fitokimia untuk mengetahui apakah senyawa yang terkandung di simplisia, yaitu brazilin, brazilein, dan acetogenin, masih terdapat pada permen jelly atau hilang setelah melalui proses pembuatan permen jelly. Lalu, pengujian kadar air permen jelly yang harus memenuhi syarat SNI dengan maksimal kadar air adalah 20%. Pengujian pH juga harus memenuhi syarat, yaitu di antara pH 5,5-7. pH asam akan menginhibisi perkembangan mikroba pembusuk yang nantinya berdampak kepada permen jelly memiliki daya awet relatif. Pengujian elastisitas yang harus sesuai SNI dengan rentang 2,8 cm-4,2 cm. (12)

Suplemen kesehatan merupakan salah satu produk uji yang harus melewati pengujian praklinik dan klinik secara ilmiah, sesuai dengan etik dan regulasi yang berlaku dalam pembuktian bahwa obat (suplemen) tersebut aman dikonsumsi.  WHO menyatakan suatu bahan atau zat yang akan ditujukan untuk mencegah dan mengobati harus melalui tahap pengujian praklinik. Pengujian praklinik menggunakan teknik in vivo dan juga in vitro.

Uji in vitro adalah metode yang dilaksanakan di tempat buatan dengan lingkungan yang optimal agar sel yang di uji (sel kanker) dapat berkembangbiak. Uji in vivo dilakukan pengujian terhadap hewan, contohnya mencit.

Pengujian ini akan meliputi uji toksisitas dan aktivitas. Uji toksisitas akan meneliti tingkat racun (toksik) dari bahan uji yang akan dijadikan sebagai obat. Berdasarkan jangka waktu dari efek yang terjadi atau disebut uji toksisitas umum, terbagi menjadi uji toksisitas akut, subkronis, dan kronik. Adapun uji toksisitas khusus yang terdiri dari uji teratogenik, karsinogenik, dan mutagenik. Lalu, untuk uji aktivitas obat akan menilai khasiat dari obat tersebut secara ilmiah. Jika dari masing-masing pengujian toksisitas dan aktivitas secara in vitro mendapatkan hasil positif maka lanjut ke pengujian secara in vivo.

Setelah menghasilkan hasil jadi yang dapat digunakan dilihat dari pengujian secara preklinis. Proses pengujian akan dilanjutkan ke uji klinik yang menghadirkan individu manusia di dalamnya untuk menguji efek klinik, reaksi obat, dan lain-lain agar keamanan dari obat dapat dipastikan sehingga aman digunakan. Pengujian secara klinik terdiri dari 4 fase, yaitu fase 1 yang diteliti keamanannya, fase 2 yang meneliti sistem dan dosis obat yang efektif, fase 3 yang membandingkan obat uji dengan obat yang sudah ada sebelumnya, dan fase 4 dilakukan penilaian dengan jangka waktu minimal 5 tahun. (6,13)

Dengan adanya sebuah proses-proses dimulai dari pembuatan, pengujian, hingga penggunaan suplemen, tidak mungkin semua proses dilakukan oleh seorang individu sehingga perlu adanya suatu kolaborasi dengan melibatkan, ahli tanaman, dokter, analis kesehatan, BPOM, dan ahli gizi. Saya berharap suplemen jelly ini memiliki kemampuan untuk mencegah atau menurunkan risiko kanker payudara terutama bagi wanita berusia di bawah 40 tahun dengan mempertahankan senyawa yang mampu melawan dan menghambat sel kanker payudara.

Dilihat dari 6C’s:

  1. Character: memiliki rasa kepedulian terhadap salah satu penyebab kematian pertama akibat kanker, yaitu kanker payudara.
  2. Citizenship: usaha untuk mencegah terkena kanker payudara dan menurunkan risiko kanker payudara terutama wanita di bawah usia 40 tahun.
  3. Creativity: pemanfaatan pengobatan menggunakan bahan alami yang banyak diproduksi di Indonesia dan bahan yang digunakan dipastikan aman dan layak untuk dikonsumsi melalui beberapa pengujian.
  4. Collaboration: kolaborasi dengan melibatkan, ahli tanaman, dokter, ahli teknologi laboratorium medis, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan ahli gizi.
  5. Critical thinking: menciptakan kolerasi antara senyawa alami dari simplisia dengan aktivitas sel kanker payudara.
  6. Communication: dapat diberikan adanya penjelasan dari seorang dokter atau ahli gizi kepada pasiennya mengenai konsumsi dari suplemen jelly

DAFTAR PUSTAKA

  1. The Development and Causes of Cancer [Internet]. National Library of Medicine. [cited 2022 Sep 8]. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK9963/
  2. What Is Breast Cancer? [Internet]. 2021 [cited 2022 Sep 8]. Available from: https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/what-is-breast-cancer.htm
  3. Breast Cancer [Internet]. World Health Organization. 2021 [cited 2022 Sep 8]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/breast-cancer#:~:text=In 2020%2C there were 2.3,the world’s most prevalent cancer
  4. Kanker Payudara Paling Banyak di Indonesia, Kemenkes Targetkan Pemerataan Layanan Kesehatan [Internet]. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2022 [cited 2022 Sep 6]. Available from: https://www.kemkes.go.id/article/view/22020400002/kanker-payudara-paling-banyak-di-indonesia-kemenkes-targetkan-pemerataan-layanan-kesehatan.html#:~:text=Kanker payudara menempati urutan pertama,kasus baru kanker di Indonesia
  5. Mahasiswa UMY Temukan Obat Kanker Payudara Minim Efek Samping [Internet]. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 2018 [cited 2022 Sep 8]. Available from: https://www.umy.ac.id/mahasiswa-umy-temukan-obat-kanker-payudara-minim-efek-samping
  6. Fathin F. Systematic literature review potensi tanaman kayu secang (caesalpinia sappan l.) sebagai antikanker [Internet]. 2022 [cited 2022 Sep 8]. Available from: http://etheses.uin-malang.ac.id/37390/2/18930051.pdf
  7. Fatmawati D, Suparmi, Yusuf I, Israhnanto. SELEKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata) PADA LINI SEL KANKER PAYUDARA [Internet]. Vol. 04, Bio-site. 2018 [cited 2022 Sep 8]. p. 78–83. Available from: https://online-journal.unja.ac.id/BST/article/download/5440/9064
  8. Suprianto. Potensi Kayu Secang Sebagai Oleh-oleh Desa Wisata Petahunan, Diangkat Publikasi TMMD Banyumas [Internet]. rri.co.id. 2020 [cited 2022 Sep 8]. Available from: https://rri.co.id/purwokerto/info-masyarakat/866334/potensi-kayu-secang-sebagai-oleh-oleh-desa-wisata-petahunan-diangkat-publikasi-tmmd-banyumas?utm_source=terbaru_widget&utm_medium=internal_link&utm_campaign=General Campaign
  9. Produksi Tanaman Buah-buahan 2021 [Internet]. Badan Pusat Statistik. 2021 [cited 2022 Sep 8]. Available from: https://www.bps.go.id/indicator/55/62/1/produksi-tanaman-buah-buahan.html
  10. U M, Mudin L. Inovasi Minuman Ekstrak Jahecang untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat di PKK Desa Pasir Barat Kabupaten Tangerang [Internet]. Vol. 1, Jurnal Pengabdian Sosial. 2021 [cited 2022 Sep 8]. p. 223–30. Available from: http://openjournal.unpam.ac.id/index.php/PBS/article/view/12983/7670
  11. Suryani M. PENAMBAHAN DAUN SIRSAK (Annona muricata) PADA JELLY DRINK ROSELLA (Hibiscus sabdariffa) [Internet]. Vol. 3, Jurnal Agroindustri Halal. 2018 [cited 2022 Sep 8]. p. 028–32. Available from: https://ojs.unida.ac.id/Agrohalal/article/view/028-032/pdf
  12. Astia M. Formulasi Permen Jelly Ekstrak Pegagan Centella asiatica ( L .) Urb .) Dengan Variasi Basis Karagenan Dan Konjak [Internet]. Vol. V. 2018 [cited 2022 Sep 8]. p. 1–76. Available from: https://ejournal.upi.edu/index.php/familyedu/article/download/17576/9649
  13. Pradono J, Sampurno OD, Halim FXS, Widowati L, Imaningsih N, Handayani S, et al. Bunga Rampai Uji Klinik [Internet]. Vols. 1(2-5), Lembaga Penerbit BALITBANGKES. 2019 [cited 2022 Sep 8]. p. 1–188. Available from: http://repository.bkpk.kemkes.go.id/3852/1/Buku Bunga Rampai Uji Klinik.pdf

PDF