Materi Pertemuan ke-7

Seminar Pakar 2

urgensi nutrisi pada kanker payudara

⅛ kasus kanker dipegang oleh breast cancer

Jika diagnosis sudah ditegakkan = sudah late stage, sehingga diperlukkan early stage, pengembangan lebih optimal. Kita menginginkan pengurangan dampak buruk dari breast cancer

  • Sebelum timbul breast cancer, dari 1st preventif sudah bisa ditangani didukung langkah promotif juga
  • Breast cancer survival ratenya cukup tinggi, tetapi tetap harus menjaga status kesehatan dan mencegah recurrence
  • Meskipun pada pasien yang sudah end stage disease, tetap perlu dilakukan tindakan palliative
  • Nutrisi bisa masuk di langkah promotif, preventif, kuratif, palliative

  • Asupan makan dan aktivitas fisik adalah dua hal yang dapat memengaruhi breast cancer
  • Asupan nutrisi mengikuti (relate) dengan status metabolisme pasien
  • Terapi nutrisi (gizi medik) harus diketahui apa respon metabolik yang terjadi karena nutrisi diberikan untuk mengantisipasi status metabolik yang terjadi
  • Alat menilai komposisi tubuh: Body Impedance Analyzer
  • Gold standar: DXA tapi body analyzer lebih praktis

  • Obesitas memengaruhi insidensi dari breast cancer
  • Obesitas juga meningkat pesat di Indonesia
    • Tema Kemenkes tahun ini: Pencegahan Stunting dan Obesitas
  • Kalo angka obesitas tinggi harus diantisipasi jangan sampai angka breast cancer juga tinggi

3 jalur hubungan obesitas-kanker:

  • Sel lemak memengaruhi estrogen terutama saat menopause
    • Estrogen dapat memperbanyak jumlah sel
  • Lemak berlebih akan meningkatkan dari insulin ??? (hubungan lemak dengan insulin dan growth factor?)
    • Insulin naik, growth factor naik, jumlah sel juga naik
  • Inflamasi, kita semua punya lemak dan fungsinya untuk bantalan organ tubuh, lemak adalah kantong yang bisa membesar, jika seseorang asupan makan lebih dari aktivitas fisik akan terjadi surplus energi, kondisi tersebut tersimpan di jaringan adiposa, lama-lama akan membesar (hipertrofi), sehingga akan ada yang nekrosis, merangsang sitokin pro-inflamasi (terkait breast cancer)

  • Obesitas: penumpukan lemak tubuh terjadi chronic positive energy balance
  • Berat badan lebih pasti asupannya cukup banyak tetapi aktivitas energinya rendah
  • Energi adalah sesuatu yang tidak bisa hilang tapi bisa berubah bentuk (makanan → lemak)
  • Zat gizi: makronutrien (substrat energi: protein, karbo, lemak) dan mikronutrien
    • Jika asupan = pengeluarannya, pasti akan seimbang/sama
    • Negative energy balance (berat badan jadi turun)
  • Kelebihan disimpan dalam bentuk lemak (triasilgliserol) tetapi kenapa sudah mengurangi lemak tetap tidak turun-turun?
    • Sarapan nasi goreng (sumber karbohidrat)  → glukosa → siklus krebs (dibakar jadi energi) → energi/piruvat → asetil koa → gula
    • Makan protein (asam amino) → masuk siklus krebs → naik juga ke piruvat → asetil koa → lemak
    • Bukan hanya lemak, karbohidrat dan protein berlebih juga jadi lemak

  • Jumlah yang disebutkan saat dietary re-call → biasanya disebutkan ukuran rumah tangga (1 piring/centong) dapat menggunakan buku foto makanan atau DKBM, lalu dikonversikan ke bentuk gramasinya
  • Calories in dipengaruhi hunger-satiety mechanism

  • Total energy expenditure → pemeriksaan dengan suatu alat
  • Institute of Medicine (IOM) membuat rumus untuk total energy expenditureestimated energy requirement
  • Gap dari kalori in dan out → selama beberapa waktu akan terjadi perubahan berat badan akan turun atau naik
  • Laki-laki lebih banyak muscle daripada wanita jadi memengaruhi BMR
  • Orang diet turun tidak banyak (makin lama diet) tubuh melakukan defense mechanism saat berat badan turun, BMR turun

  • Mikro → diperlukan sedikit, tetapi jika tidak ada kerja tubuh jadi tidak maksimal
  • Vitamin larut air: akan terbuang melalui urine (asal cukup)
  • Vitamin larut lemak: akan tersimpan di dalam tubuh