Capres – Media Jejaring Sosial – Programmer

Gara-gara Pilpres,  suhu status di media jejaring sosial jadi mendidih,  gara-gara isu ini ngedadak muncul ide atau masukan buat para pengembang media jejaring sosial , meskipun sedang dukung mendukung, para pengguna jejaring sosial tetap damai.

Ada yang berbeda dengan pemilihan presiden kali ini. Sebelumnya minimal  ada tiga capres yang ditawarkan pada kita untuk siap dipilih, sekarang dengan kondisi suara pileg yang hampir merata membuat partai-partai sibuk membangun koalisi sehingga yang muncul adalah dua calon presiden. Selain itu? Dua calon presiden kali ini menmpilkan sosok yang jauh berbeda dengan para calon presiden sebelumnya yang satu adalah tokoh dengan bayang-bayang lama namun memperlihatkan sosok baru, yang satu lagi tokoh yang sebelumnya tidak dikenal dengan cepat naik (ini menurut saya pribadi) dan… selain itu  pemilihan presiden kali ini waktunya sangat berbarengan dengan tingginya penggunaan media jejaring sosial. Nah saya sebagai calon pemilih yang masih ragu mencoba “bercanda” atau “bercerita” atau “menanggapi” apa yang terjadi pada pilpres tahun ini tentunya dengan adanya pengaruh besar media jejaring sosial yang yang berpengaruh terhadap perkembangan dunia saat ini.

Masih teringat yang terjadi di mesir, libya, yaman, suriah, terjadi gejolak politik yang telah mengubah negara- negara tersebut. Menjadi baik atau hancur.. yang pasti negara-negara tersebut mengalami dinamika politik yang dahsyat. Media jejaring sosial disebut-sebut menjadi salah satu pemicu cepatnya proses pergerakan-pergerakan meluas. Wow.. begitu besarnya pengaruh media jejaring  sosial saat ini dapat mempengaruhi cara pandang dan sikap seseorang dalam dunia masyarakat. Seorang  pemuda yang tidak mengenyam pendidikan hingga seorang  intelektual cerdas hingga idealis dengan mudahnya dapat dipengaruhi oleh isu-isu yang muncul dan dilempar kedalam media jejaring sosial. Ini memperlihatkan bahwa media jejaring sosial di dunia maya ini telah menjadi salah satu teknologi persuasif yang sangat ampuh. Dengan hitungan waktu yang pendek dapat memancing sikap seseorang untuk berubah diluar kendali.

Ini terjadi di negera kita ini. Pemilihan presiden tahun ini bagi saya adalah pesta demokrasi yang “Memprihatinkan”, dibalik calon presiden yang menurut saya dua-duanya memiliki keunggulan, dikotori oleh ambisi pendukungnya yang sudah tidak sehat lagi.  Banyak orang-orang yang baik di mata saya menjadi terlihat seperti  beruang yang baru bangun dari tidur panjangnya, emosi menyala dan langsung mengeluarkan tulisan-tulisan, gambar-gambar yang tujuannya sudah bukan lagi dalam rangka mendukung calonnya, melainkan hanya untuk menyakiti pendukung lawan. Pendukung yang satu merasa ada ketidak-adilan, dia merasa bahwa capres yang dia dukung sedang di zalimi oleh aib lama dan fitnah-fitnah yang keji, namun dalam waktu bersamaan dia tertawa ketika temannya menampilkan berita tentang aib dan fitnah capres yang tidak dia dukung (menshare ulang, melike atau memberi comment yang memberi kesan antipati). Dan sebaliknya juga untuk pendukung yang satunya lagi. I-RO-NIS. Mohon maaf saja saya sudah meng-un friend dan un-follow teman-teman saya yang sebelumnya  saya anggap baik untuk sementara karena status dan komentarnya yang terlalu kasar (dari pendukung siapa pun). Sedih sekali ada banyak tokoh yang saya apresiasi menjadi antipati karena terbawa gelombang  pro-kontra dukung-mendukung capres.

Mohon maaf jika  dengan tulisan ini malah ada yang menjadi tidak suka dengan pendapat dan pandangan saya. Saya yakin masih ada kok pendukung yang tetap melakukan positive campaign.

Ya saya coba langsung loncat ya.. biar nulisnya gak kepanjangan.

Nah… kondisi ini membuat saya berpikir.. gimana caranya situs jejaring sosial dapat tetap menjadi tempat yang damai, dan tetap para penggunanya punya hak untuk menshare meskipun itu adalah kampanye hitam atau negatif. Ada beberapa masukan bagi pengembang media jejaring sosial :

Berikut daftar usulannya :

  1. Un-follow by schedule : user dapat meng-unfollow temannya hanya sementara waktu, sehingga tidak perlu sampai meng un-friend atau kehilangan semua status dari teman ybs.
  2. Status Filter by word(s) : user dapat memfilter status-status yang menurutnya mengandung kata-kata yang dihindari, misalkan menghindari kata nama capres tertentu atau dua-duanya. Yang ada baru hide all from..
  3. Status Group by.. : isi status dapat dikelompokan berdasarkan tema dan topik, misal (Funny, Not Important, Important, Hoax dll)
  4. Auto comment : Status seseorang dapat langsung dikomentari  oleh sistem jika dalam status tersebut berisi link yang tidak kredible atau tidak layak dishare dll
  5. unlike via inbox : seharusnya ada pendamping like, namun terkirim ke inbox biar dapat mengutarakan tidak suka dan masukan tanpa orang lain harus ta

Ok segitu dulu masukannya, untuk kawan-kawan selamat nyoblos tgl 9, saya yakin para capres yang  ada saat ini adalah para calon pemimpin di indonesia semoga mereka dapat memimpin indonesia lebih baik.

Peace bro!