mukadimah

me2

Satu tahun tangan ini terlihat terikat bersama beban. Bukan karena gersangnya tanah imaji tanpa para pemimpi. Namun karena diri ingin melepas dari kekang tabung mimpi. Realita menempatkan jiwa pada tempat yang tidak sepatutnya kaki berpijak. Tapi jalanku memang berada ditempat salah, meskipun mereka menganggap diri yang layak tuk di “korbankan” entahlah kata-kata itu terbaca “kuburan”.


Tulisan besarnya adalah dua buah buku. Namun hingga satu putaran bumi terhadap mentari tetap saja tangan ini masih terikat. 2016 lebih baik realistis, kulanjutkan jari-jari tangan ini melukiskan mimpi yang lebih realistis berbumbu mistis. Maaf saya belum dapat membuktikan bahwa mimpi akan menjadi nyata. Lebih baik bangun dipagi hari tuk rasakan sejuknya berkah Ilahi.

Nikmati senyuman tercinta dan buah hati.. menyapa rekan, sahabat karib dan menengok para orang tua kami.

Ijinkan tuk melanjutkan perjuangan jari sang penyambung suara hati, jiwa dan logika.

januari 2016.

Read more