Spesialisasi Psikologi Klinis Bidang Neuropsikologi

Friday, July 2, 2021

Neuropsikologi adalah studi mengenai hubungan antara fungsi otak dan saraf dengan perilaku, yang meliputi pemahaman, asesmen, dan penanganan perilaku maladjustive yang secara langsung berhubungan dengan fungsi otak. Neuropsikologi klinis 🡪 ilmu terrapan mengenai pernyataan perilaku difungsi otak.

Asemen 🡪 noninvasif – menguraikan fungsi otak (dari kinerja pasien) bedasarkan tes baku berdasarkan indikator yang melihat hubungan otak dan perilaku.

Sejarah: Edwin Smith (3000-1700 SM) lokasisasi otak, abab ke-19, kerusakan pada area korteks behubungan dengan kecacatan perilaku tertentu. 1861, paul broca, menemukan bagian khusus mempengaruhi ucapan motorik. Di awal abad ke-20 Karl Lashley mengusulkan konsep equipotentiality, menyatakan bahwa meskipun ada lokalisasi, sebenarnya korteks berfungsi secara utuh daripada berfungsi sebagai bagian yang terpisah  teori alterrnatif Model fungsional, Jackson 🡪 Luria, berbagai fungsi otak berinteraksi dalam menghasilkan perilaku tertentu.

Struktur dan fungsi (berdasarkan hemisfer dan bagian otak)

Cedera otak 

Metode Asesmen Neuropsikologis

Battery test, process/flexible approach or the hypothesis-testing approach.

  • Prosedur neurodiagnostik 🡪 Eegs, PET, X-Rays, spinal taps, CAT –> SPECT, FMRI  
  • Area pengujuan Fungsi kognitif 🡪 Intelektual, penalaran abstrak, memory, visual perceptual processing., language functioning.
  • Batery test (Halstead-Reitan dan Luria-Nebraska).
  • Variabel yang Mempengaruhi Kinerja pada Tes Neuropsikologis 🡪 jk, usia, tingkat pendidikan pasien mempengaruhi nilai dalam interpretasi. Hal yg baru, pasien bermotivasi pura-pura sakit (malingering).
  • Intervensi dan rehabilitasi. Neuropsikolog sering didorong ke dalam peran koordinasi perawatan kognitif dan perilaku pasien yang telah menunjukkan penurunan kognitif dan perilaku sebagai akibat dari disfungsi otak atau cedera. Pedoman umum untuk merumuskan jenis tugas rehabilitasi (Golden et al., 1992):
    • Ini harus mencakup keterampilan yang terganggu yang sedang seseorang formulasikan kembali.
    • Terapis harus dapat memvariasikan tugas dalam kesulitan dari tingkat yang sederhana bagi pasien ke tingkat yang mewakili kinerja normal.
    • Tugas harus dapat dikuantifikasi, sehingga kemajuan dapat dinyatakan secara objektif.
    • Tugas harus memberikan umpan balik langsung kepada pasien.
    • Jumlah kesalahan yang dibuat oleh pasien harus dikontrol.
  • Concluding remark
  1. Training 🡪 basis pengetahuan yg dipelukan: (a) inti psikologi geologi (statistik, pembelajaran, psikologi sosial, psikologi fisiologis, psikologi perkembangan, sejarah); (b) inti klinis generik (psikopatologi, psikometri, penilaian, intervensi, etika); (c) neurosains dan neuropsikologi dasar manusia dan hewan (neuroanatomi fungsional, teknik neurodiagnostik, neurokimia, neuro-psikologi perilaku); dan (d) pelatihan neuropsikologis klinis spesifik (desain penelitian dalam neuropsikologi, teknik penilaian neuropsikologis khusus, teknik intervensi neuropsikologis khusus).
  2. Masa depan 🡪 memusatkan perhatian di memprediksi/memfasilitasi pemulihan dari cedera otak.

 

Spesialisasi Psikologi Klinis Bidang Psikologi Pediatrik dan Psikologi Klinis Anak

Psikologi Pediatrik merupakan bidang interdisipliner yang menyangkut fungsi dan perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosional yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan sakit pada anak, remaja, dan keluarga (Sutardjo, 2012). Psikologi Klinis anak merupakan psikologi terapan yang menangani penyimpangan psikologis (perilaku) pada anak dan remaja.

Proses adaptasi dialami tergantung dari resilien seseorang. Resilience adalah kualitas individual dengan kemampuan menangani adversity dan mencapai perkembangan yang baik.

  • Aktivitas (asesmen, intervensi, prevensi, dan konsultasi)
  • Masalah klasifikasi dan diagnosis (PPDGJ 🡪 DSM IV)
  • Asesmen (wawancara, observasi perilaku, dilanjutkan dengan tes kecerdasan, tes prestasi, tes proyektif, kuisioner, asesmen neuropsikologis, serta asesmen kognitif. Untuk mendapatkan hasil asesmen yang baik dan akurat, terapis ataupun asesor perlu untuk membangun good rapport terhadap klien).

Pelatihan: PRH (segala aspek dalam perrkembangan yg dapat mempengauhi asesmen, diagnosis, penanganan dan hasil),Psikopatologi pekembangan (abnomal dan gangguan yg berkaitan dgn mental dan emosional), metode asesmen, keluarga, dan anak, Strategi-strategi intervensi yang berhubungan dengan anak, remaja, keluarga, orangtua, sekolah, serta komunitas, metode riset dan evaluasi sistem,masalah professional, etik, dan hukum bagi anak sebagai client dan dirinya sebagai psikolog yang menangani, masalah diversitas seperti perbedaan etnik dan kultur, karna dapat berpengaruh bagi penafsiran data asesmen, jenis intervenci, sistem multi-disiplin dan servis penyampaian, promosi pencegahan, dukungan keluarga, dan kesehatan karna psikolog perlu memperhatikan tidak hanya kondisi anak saat itu namun juga masa depannya, masalah sosial yang berpengaruh pada anak, remaja, dan keluarga, pengalaman spesialis di bidang asesmen, intervensi, dan konsultasi