Susahnya registrasi di Unpad

Universitas Padjadjaran baru saja melakukan proses registrasi bagi mahasiswa baru 2008/2009 melalui jalur SNMPTN dan SMUP (D3,S1 dan S1 kelas khusus). Prossenya sendiri sebetulnya ingin mencoba memudahkan proses registrasi dengan bantuan ICT (Teknologi Komunikasi dan Informasi) , dari mulai proses pembayaran melalui multibank, sistem terpusat dan langsung dipecah ke fakultas- fakultas agar tidak terjadi penumpukan masa pada satu wilayah. Tapi apa mau dikata ketika proses berlangsung semuanya tidak sesuai dengan yang dibayangkan.

Sejak awal registrasi pertama- tama yang paling pusing 7-8 keliling adalah panitia fakultas, dari mulai kesiapan data, fasilitas dan jaringan, dan kebingungan para operator. Ketika mahasiswa datang banyak yang ditolak karena dianggap belum bayar padahal jelas-jelas mereka sudah membawa bukti sudah membayar. Yang berhasil kebingungan cetak KTM belum juga kelar. Wow sebenarnya dimana donk letak kemudahannya.. dan dimana juga effesiensinya karena setelah di hitung-hitung tahun ini adalah proses registrasi yang membutuhkan jumlah sdm yang lebih banyak dibandingkan sebelumnya, selain itu biayapun dimungkinkan lebih besar karena banyaknya fasilitas yang harus disediakan.

Pihak-pihak yang merasa kurang terlayani baik dari calon mahasiswa dan orang tua maupun para petinggi di fakultas menganggap Unpad tidak siap menerapkan system ini. Ada yang marah ada yang kesal, bahkan perlu dikasihani ada juga yang jauh dari luar kota sudah beberapa hari di bandung dan prosesnya tidak mudah membuat mereka kelelahan dan emosipun mencuat.

Apalagi yang merasa di pingpong dari jatinangor harus ke dipatiukur dan sebaliknya, wajarlah kalo harus marah didepan para panitia yang tidak bisa berkutik karena adanya ketergantungan terhadap sistem sedangkan data belum muncul.

Kondisi ini sebenarnya sudah dapat diperkirakan akan muncul, namun memang kondisinya sangat-sangat diluar dugaan dan diluar dari yang dibayangkan. Sehingga permasalahan secara maraton terus berbenturan. Sebelumnya padahal kondisi yang paling ditakutkan adalah terjadinya pemadaman listrik oleh PLN dan jadwal pemadaman listrikpun sudah ada ditangan, ternyata hingga dua hari pemadaman listrik tidak terjadi.

Ada yang salah ?

Sebagai panitia utama yang terlibat di registrasi, DCISTEM memang wajar kalo disorot oleh berbagai pihak sebagai tim yang sangat bertanggung jawab atas segala kejadian ini. Saya sebagai salah satu bagian dari DCISTEM harus mengakui bahwa kesiapan yang telah disiapkan oleh DCISTEM belum-belum maksimal atau bahkan jauh dari maksimal. 

Akan ada pihak-pihak yang langsung berkesimpulan bahwa proses registrasi tahun ini tidak lebih baik dari proses registrasi tahun sebelumya atau lebih parahnya mungkin inilah proses registrasi terburuk selama unpad berdiri.

Tidak ada pembelaan untuk hal tersebut.

Tidak Mudah mengerjakan proyek “Sangkuriang” Secara beruntun dan waktu berhimpitan semuanya dapat berjalan baik sesuai harapan. Kami sendiri merasa bangga dan tetap puas dapat dilibatkan di banyak pekerjaan yang betul-betul baru dan waktu yang sangat pendek. Apalagi SDM yang ada  membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan sistem ini. Dimulai dari pendaftaran SMUP, pengumuman, update online, pembayaran multi bank, sistem registrasi yang dipecah ke fakultas dan sistem keringanan biaya kuliah yang prosesnya lebih dipercepat. Bayangkan dalam waktu kurang dari 2(dua) bulan harus menyelesaikan pekerjaan yang sama sekali belum pernah dilakukan sebelumnya bukan main sulitnya.

Permasalahan kami memang cukup banyak :

  1. Terbatasnya fasilitas yang disediakan dalam sistem dan masih banyak batasan-batasan yang belum mempersiapkan ledakan pengunjung. 
  2. Pengertian semua pihak di Unpad sendiri belum tentu seragam dengan apa yang diharapakan
  3. Ada beberapa hal yang kami sendiri memang masih mempelajari dan meraba bagai mana proses ini harus dapat berjalan.
  4. Keraguan beberapa pihak pross ini dapat berjalan secara baik cukup banyak, secara psikologis ini berpengaruh besar.
  5. Kesiapan sarana dan prasaran memang sangat terbatas.
  6. Komunikasi yang kurang baik antara panitia kurang terjalin dengan baik.

Dan masih banyak lagi permasalahan lain yang mungkin belum dapat diselesaikan karena masalah non teknis seperti masalah birokrasi.

Terima Kasih

Apapun pendapat – pandapat yang memang menganggap DCISTEM telah gagal dalam melaksanakan sistem registrasi di Unpad, kami anggap itu sebagai kritik positif dan kami sangat mengerti dengan tanggapan tersebut, untuk itu kami mohon maaf dan berterima kasih. Selain itu kami sendiri masih tetap bangga dengan apa yang telah kami lakukan, karena Rektor memberikan kepercayaan kepada kami mungkin kepercayaan tersebut diberikan dalam bentuk sebuah ujian yang cukup besar. Hal ini memberikan kami untuk lebih belajar bagaimana caranya bekerja disebuah institusi sebesar Unpad dengan beraneka ragam SDM.  Selain itu kami juga sangat berterima kasih atas dukungan beberapa dekan- dekan yang ikut membela DCISTEM dan memberikan semangat yang positif untuk tetap bekerja dan berkarya.

“Jika ada yang merasa terganggu kepentingannya karena perubahan ini namun hati kecilnya berucap Inilah yang Benar, berarti Upaya kami dalam melakukan perubahan kecil baru saja dimulai…..”