Inovasi dan wacana kebijakan 2 (innovation vs reality)

Dalam sebuah pekerjaan, diberikan tantangan dan kesempatan untuk menjalankan sebuah inovasi itu sebenarnya adalah Peluang. Tidak semua CEO dalam perusahaan dengan mudahnya memberikan Peluang baik ini. Bahkan memberikan kesempatan kepada pegawainya untuk menjalankan gagasan baru pimpinan itupun Peluang, peluang melaksanakan tantangan baru. Meskipun bisa jadi gagasan baru tersebut tidak sejalan dengan pola pikir pegawainya.

 Melanjutkan tulisan sebelumnya, tentang inovasi dan wacana kebijakan, yang ternyata harus disikapi secara berimbang jangan sampai eforia revolusi industri hanya sebatas pelaksanaan formalitas untuk meningkatkan citra perusahaan tanpa dirasakan dampaknya. Sementara investasi yang dikeluarkan terlalu berlebih karena pada tahap pelaksanaan masih banyak yang perlu dibenahi sebagai pra syarat implementasi dari inovasi itu sendiri.

Kembali kepada cerita pengalaman sebuah perusahaan yang memiliki mimpi besar menjadi perusahaan no 1 di negerinya sendiri dan mampu bersaing di tingkat dunia.

Langkah yang dilakukan oleh CEO tersebut memang sangat mengejutkan. Keputusan yang biasa dilakukan oleh seorang pimpinan ketika kondisi perusahaan dianggap menurun tajam. Meskipun kenyataannya perusahaan tersebut sebenarnya grafiknya tidak sedang pada posisi menurun. Langkah yang dilakukan sang CEO adalah melakukan “break thru”. Mengembalikan perusahaan yang dianggap turun berbalik arah langsung tumbuh naik dengan sudut kenaikan lebih dari 45 derajat. Target yang gila, meskipun tidak Ada yang Salah dengan logika itu.

Dalam Manajemen perubahan mungkin ini termasuk disruptive change atau bahkan radical change, karena mengubah secara fundamental dari perusahaan tersebut. Kondisi ini sangat menarik karena terjadi pada sebuah perusahaan yang dari luar terlihat kuat. Memang harus diakui perusahaan tersebut dianggap kuat karena telah memiliki nama besar, produknya masih dianggap yang terbaik meskipun bukan nomor 1. Apakah Salah? Menurut Saya sama sekali tidak, kondisi saat ini menunjukan tidak ada yang aman. Seorang bintang atau penyanyi terkenal bisa saja langsung meredup tergantikan oleh bintang atau penyanyi yang baru saja terkenal meskipun belum mengeluarkan album sama sekali. Perusahaan pun demikian sebut saja Nokia, Sony, Kodak yang bisa terkalahkan oleh produk cina yang bisa jadi awalnya hanya home industry. So disruptive change, radical change menjadi penting.

Perubahan apa saja yang dilakukan perusahaan tersebut? Membawa gagasan perubahan mulai dari strategi bisnis yang memiliki arah yang digeser ke arah yang memang trend diluar negeri sudah berjalan. Menjual produk tidak menekankan mendapatkan keuntungan dari proses banyak produk yang dijual melainkan menjual dampaknya dari produk yang digunakan. Sebagai contoh, angaplah  kacang adalah obat untuk sakit jantung, perusahaan tersebut menjual produk kacang ke konsumen dengan harga yang sangat murah bahkan gratis. Lalu bagaimana keuntungan bisa diraih?. Perusahaan tersebut menawarkan ke perusahaan lain atau pemerintahan daerah yang pegawai atauawarganya banyak yang terkena penyakit jantung. Atau seperti konsep warga dunia memberikan bantuan atau bahkan kontrak dengan biaya tinggi agar Indonesia menjaga hutan-hutannya untuk menjaga planet bumi tetap sehat, bukan menjual atau mengekspor bibit pohonnya.

Gagasan cantik Nan cemerlang, sementara perusahaan lain masih berkutat dengan menjual kacang, perusahaan ini mulai mengarahkan ke menjual sehat karena makan kacang. Ini adalah inovasi, dan tentunya inovasi in harus dijelaskan secara jelas ke seluruh stakeholder. Jika tidak kegaduhan diperusahaan tersebut tidak akan terelakan.

Bersambung…