Pelatihan EPSBED untuk operator program pasca sarjana

Dari tanggal 1 – 2 oktober di Pusat Pengembangan Elearning Unpad diadakan pelatihan pengumpulan data self assessment program studi dengan aplikasi EPSBED. Pelatihan ini diadakan oleh tim Self Assessment Pusat dibawah Pembantu Rektor 5. Jika dilihat dari acara pelatihannya terlihat para operator tidak terlalu bingung. Memang para calon operator yang saya perhatikan terlihat orang-orang berisi, mungkin karena sebagian besar dari program pasca, apa lagi aplikasi yang digunakan berbasis dos, jadi tidak terlalu repot dengan penggunaan mouse yang biasanya membuat pusing para operator yang jarang pegang komputer. Lalu apa yang bikin pusing tim SA pusat dan operator SA baru ini?. Ternyata Sistim EPSBED sangat tidak cocok dengan sistem akademik khususnya untuk program pasca.

Memang untuk pelatihan ini yang paling berat adalah merumuskan konsep dan prosedur bagaimana caranya mengolah data untuk kebutuhan self assessment dari program pasca bisa masuk ke data epsbed dikti. 

Permasalahannya adalah beberapa program pasca menggunakan caturwulan pada proses perkuliahannya. Sedangkan EPSBED dikti hanya dapat mendukung proses perkuliahan dengan sistem semester.  Selain itu yang jadi masalah lain adalah proses perkuliahan selesai 1(satu) tahun jika harus dipecah setiap cawu jadi semester ganjil genap, berarti akan menyulitkan proses pengumpulan semester selanjutnya.

 Untuk pelatihan hari kedua yang tadinya saya sudah pegang konsep, ternyata angus karena memang harus diakui pengetahuan saya tentang sistem akademik di program pasca belum sepenuhnya saya kuasai, yang paling mengerti mengenai permasalahan ini adalah rekan saya di SA yaitu nuni, saya pada hari pelatihan ibu nuni sedang berjuang di rumah sakit bersalin karena minggu ini memang sudah waktunya persalinan.

Tapi untungnya peserta pelatihan malah lebih menguasai permasalahan sehingga bisa membantu saya untuk merumuskan permasalahan. Kesimpulannya pengumpulan data self assessment untuk menggunakan cawu dan paket , seluruh kegiatan kuliah digabung dan dibagi dua jadi semester ganjil dan genap, ini pun dengan pertimbangan beberapa hal.  Setiap perkulihan antara cawu 1 ,2,3 di cari kesamaan dari matakuliah dan pertimbangan matakuliah dengan prasyarat tidak dimasukan di semester ganjil.

Terima kasih ke seluruh operator mudah-mudahan pelatihannya bisa dijadikan bekal dan datanya secepatnya dikumpulkan. Selain itu saya ucapkan terima kasih untuk Rafly dan Teguh yang baru bergabung di tim SA yang untuk sementara ditinggalkan pakarnya yaitu bu Nuni dan Jujun. 🙂