Menumbuhkan semangat untuk menulis itu tidak cukup dengan memberikan strategi pembiasaan. Tidak hanya masalah perasaan takut salah. Perasaan malas menjadi masalah yang tidak kalah penting yang dapat mengganggu seseorang untuk memulai dan mebiasakan menulis. Semangat menulis sebenarnya bisa jadi ada dan muncul pada saat-saat tertentu. Bisa jadi munculnya hanya dalam jangka waktu beberapa menit atau bahkan detik. Semangat tersebut muncul dan hilang dengan cepat. Ketika berjalan, sedang rapat, di kendaraan, sedang makan, sedang membaca, sendang menonton televisi, atau sedang browsing internet. Jangan sia-siakan kesempatan tersebut. Kita mungkin sudah mulai tidak terbiasa membawa-bawa buku catatan kecil di saku kita. Namun jika perangkat digital yang saat ini anda bawa seperti smartphone, pastinya jauh lebih sering kita bawa. Kenapa tidak kita manfaatkan perangkat pintar tersebut untuk menjembatani semangat menulis anda jauh lebih cepat. Perangkat lunak apa saja yang bisa kita manfaatkan menjadi senjata untuk mempermudah, mempercepat dan mendukung proses menulis. Tulisan berikut ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya tentang Membiasakan menulis berdasarkan kaidah akademis (bagian 4). Continue reading Membiasakan menulis berdasarkan kaidah akademis (bagian 4) : Senjata menulis di jaman digital
Membiasakan menulis berdasarkan kaidah akademis (bagian 2) : Belajar menyukai menulis
Pada bagian pertama penulis menceritakan pengalaman pribadi sehingga penulis menjadi suka dengan pekerjaan menulis. Kenapa perlu dijelaskan?. Sebenarnya ini untuk menunjukan bahwa untuk menyukai terkadang harus dimulai dengan sesuatu yang disukai yang bisa jadi tidak ada hubungannya sama sekali dengan menulis. Memang bagi yang sudah biasa menulis sepertinya mudah mengatakan ayo menulis.. ayo menulis. Menulislah dimulai dari hal-hal sederhana, Jangan takut salah, dan seterusnya… dan seterusnya. Tetap saja menulis itu susah. Apalagi jika kita memang tidak biasa memegang pensil atau pena di tempat pekerjaan kita.
Pada bagian ini kita coba belajar mengendalikan diri bagaimana agar kita bisa memulai untuk menulis bahkan bisa jadi sampai menyukai menulis. Continue reading Membiasakan menulis berdasarkan kaidah akademis (bagian 2) : Belajar menyukai menulis