Jum’at, 05 Agustus 2022 (first meet offline)

Hari ini di jam 10 pagi kami datang dan menyambut dr. siska, tepatnya di gedung pamitran jalan eykman, Bandung dengan penuh senang hati. Kami berkumpul di 1 kelas khusus  lecture dan tutorial yang biasa di pakai untuk kegiatan belajar mengajar perkuliahan ketika sudah mulai offline dan tepatnya kelompok kami kebagian di ruangan C. Kami berkumpul terlebih dahulu dan mendiskusikan beberapa topik sebelum kegiatan dimulai. Hari ini juga bersamaan dengan kelompok breast cancer lain yaitu kelompoknya bu nayla dan dokter ghozali kami pun bertemu di waktu yang sama dengan  kelas yang berbeda. Di pertengahan pembelajaran, dr. siska  memberikan sedikit materi kepada kami dan perkenalan kembali mengenai wahana breast cancer ini setelah di perkenalkan saat first meet lalu melalui zoom meeting, dr. siska juga memberikan kami power point yang berisikan latar belakang adanya topik breast cancer ini  kemudian  kami perlu dan diminta pahami  ppt tersebut karena selain terkait  breast cancer ppt tersebut juga sedikit banyaknya membahas teknis yang akan kami lakukan kedepannya. Dari yang saya baca, awal slide ke slide membahas dahulu seputar breast cancer dari pengertian, prevalensi, tokoh penelitian hingga kepada tujuan dari breast cancer ini dihubungkan ke kegiatan elektif dengan tujuan pada intinya di akhir kegiatan nanti adalah membuat inovasi dari penelitian-penelitian yang kami laksanakan dengan bagaimana mengurangi prevalensi yang meningkat dari breast cancer yang ada di indonesia ini nah, tujuan penelitian-penelitian yang dilakukan dengan adanya wahana elektif ini adalah untuk mengetahui bagaimana breast cancer dapat terjadi mulai dari meneliti sel-sel hingga ke  faktor risiko lain dll. yang belum kami pelajari hari ini yang terlibat kepada hal-hal yang dapat menyebabkan breast cancer.


Hari ini kami di ajak untuk lab tour sebagai petunjuk awal dilaksanakannya penelitian juga sedikit perkenalan beberapa tempat dan lab di gedung pamitran. Di gedung tersebut terdapat beberapa lab, lab yang akan kami kunjungi yaitu lab yang berkaitan dengan topik breast cancer yaitu lab biomedik, dikarenakan digedung pamitran ini  banyak ruangan-ruangan lab selain lab yang akan kami kunjungi. Pada lab-lab yang kita kunjungi ini ada perbedaan disetiap labnya mulai dari alat-alatnya, prinsip kerjanya dan lainnya.

Mau tahu lebih lanjut? yuk lanjut baca 🙂 🙂

Sebelum kami pergi untuk lab tour kami ditugaskan untuk membagi 2 kelompok, secara garis besarnya ada yang 6 dan 7 orang dari setiap kelompoknya,  kelompok kami terdiri dari 13 orang dan sekarang menjadi 11 orang dikarenakan ada sebagian rekan kami yang mengikuti organisasi AMP (atlas medical pioneer) (untuk pejelasannya ada di kumpulan materi belajar Jumat, 05 Agustus 2022) dan teh emir selaku ketua kelas menyepakati untuk perangkatan karena kebetulan pas hitungannya sesuai angkatan tadi, akhirnya kelompok 1 dahulu  untuk memasuki lab 1 bersama dokter siska dan untuk  memasuk lab tidak boleh banyak orang maka dari itu, diadakannya pembagian grup tadi. Sebelum kami memasuki lab 1 dan sambil menunggu juga kelompok yang lain ada di lab tersebut dokter siska memperkenalkan kami 1 persatu dari setiap lantai yang ada di gedung pamitran ini dan yang saya ingat ini adalah 

Lantai 1→ basement, lobi, rest are dan masjid.

Lantai 2 →Auditorium

Lantai 3 → lab biomedik

Lantai 4→ ruang kelas / tutorial

Lantai 5 → aula 

Lantai 6 → ruang para profesor 

Lantai dari setiap gedung tersebut pun belum tentu benar karena saya tidak mendengarkan terlalu konsentrasi dan kurang jelas karena ketika dokter siska menjelaskan pun sangat cepat  juga mengejar waktu. Setelah penjelasan pergedung tadi tak lama kami langsung dibawa untuk masuk dan melihat-melihat lab biomedik ini dan dokter siska pun memberi pesan kepada kami untuk konsentrasi dan mencatat atau merecord dll. karena kemungkinan waktu untuk melihat alat-alat dilab singkat dan cepat menjelaskannya. 


Lab 1 yaitu lab farmakokinetik yang memang saya pribadi merasa kaget karena langsung dijelaskan saat kami semua sudah masuk dan hanya memberitahu dasarnya sedikit, suara dokternya yang  kecilnya pun  membuat masalah bagi saya karena di lab pun tidak boleh memakai microfon kecil jadi tidak terlalu kedengaran saat menjelaskannya ditambah lagi merebutkan posisi ketika petugas/teknisi lab sedang menjelaskan jadi tidak terlalu jelas saat lab tour kemarin dan saya anggap hal ini sebagai perkenalan saja selebihnya saya perlu mencari lagi lebih giat mengenai alat-alat tersebut. Kemudian, kami pergi ke lab 2 dan 3, yang menjelaskan bukan petugasnya pribadi di lab tersebut akan tetapi dokter siska sendiri yang menjelaskan kepada kami dari alat-alat tersebut. Dokter siska menjelaskan  sedikit banyaknya dilab 2 dan 3 tersebut menurut saya kurang terdengar karena mungkin faktor diatas tadi ditambah juga banyak petugas yang sedang bekerja dan meneliti maka dari itu, kami ditugaskan sedikitnya untuk melengkapi catatan dari 1 org anggota ke anggota lainnya.

Berikut saya paparkan sedikit cerita saat saya masuk dari lab 1 sampai lab 4 

Lab 1. Kami mengunjungi beberapa lab pada hari ini sebagai awal dari kegiatan pembelajaran kami yaitu dengan mengetahui beberapa nama, fungsi alat, mekanisme kerjanya dan yang terpenting lagi adalah apakah alat tersebut berhubungan dengan breast cancer baik itu dalam meneliti sel-sel maupun obatnya. Di lab 1 ini yaitu lab farmakologi (dengan acuan obat yang dipakai adalah rifampicin) karena waktu untuk melihat-melihat lab dan memahaminya tersebut hanya kurang lebih 5 menit maka dari itu, saya pribadi pun masih banyak yang ketinggalan untuk mencatat beberapa point penting seperti yang di garis bawahi diatas untuk dipahami lebih lanjut. Mekanisme yang saya ingat saat sedang jelaskan bahwa obat tersebut akan diambil dari cairan tubuh manusia kemudian disimpan di alat yang Bernama chormatography dimana fungsi  untuk memisahkan 2 senyawa atau bebrapa senyawa yang berbeda dimana cairannya tersebut di ambil dari urin, plasma darah atau lainnya.  Untuk dipisahkan obat-obatan tersebut dari cairan maupun obat-obatan yang pasien minum. 

 Lab 2. Lab immunology Pada lab ini teknisi lab dan juga dokter siska menjelaskan sedikit mengenai alat-alat apa saja yang terdapat di lab tersebut kemudian sedikit dijelaskan kembali mengenai sekilas fungsi dari alat-alat tersebut dimana yang saya dengar dari lab ini bertujuan untuk memeriksa yang berkaitan dengan imunologi seperti pemeriksaan kadar kortisol, kadar insulin dan yang saya disini juga hanya mencatatnya sedikit dikarenakan cepatnya penjelasan dan kecilnya volume dokter ketika sedang menjelaskan dan saya catat hanya ada metode alat bernama elisa 

Elisa ini merupakan salah satu alat untuk menentukan jumlah antigen yang tidak diketahui pada sampel dengan cara mengikat antigen dengan antibodi spesifik yang ditempelkan di permukaan dinding ELISA plate dan secara singkatnya untuk mengidentifikasi protein. Selain itu, juga saya menulis centrifuge dimana alat ini berfungsi sebagai memutar sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel yang lebih berat terkumpul ke dasar tabung dan yang terakhir yang mendengar ada flow cytometry, dimana alat ini digunakan sebagai  membedakan sel berdasarkan penyebaran sinar yang akan ditangkap oleh detektor dan yang terakhir ada genexpert, genexpert ini berfungsi sebagai platform pengujian molekuler dimana saat penjelasan genexpert ini saya tidak memfotonya karena saya asal foto alat-alat yg ada disana dan di recording pribadi pun saya tidak mendengarnya begitu jelas karena suara dokter siska yang kecil saat  menjelaskannya. menurut saya pada lab ini lebih jelas karena nama-namanya yang tidak begitu asing dan mudah ditangkap oleh otak ketika sekali mendengarnya 

 Lab 3. lab molekuler genetik. Pada lab masih tetap dijelaskan oleh dokter siska yaitu menjelaskan bagaimana pengkajian bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subseluler (di dalam sel). Subjek kajiannya mencakup struktur, fungsi, dan dinamika dari bahan-bahan genetika serta hasil ekspresinya. didalamnya ada HB analyzer, alat ini berfungsi sebagai mengukur sampel darah dalam mendiagnosa beberapa penyakit. selanjutnya ada G-box untuk memfoto sampel, juga ada tes pcr dan juga alat lainnya. Setelah kami melihat-melihat kami lanjut mendokumentasikan alat-alat sama seperti pada lab – lab sebelumnya 

Lab 4. culture cytogenetic laboratory

Sebelum kami memasuki lab ini kami menunggu kelompok lain yang ada didalam tersebut di tempat duduk depan lab kemudian, dokter ghozali pun menghampiri kami dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang membuat kami merasa deg- degan seperti beliau menanyakan dasarnya apa yang kalian dapat pada lab yang sudah dijumpai, bagaimana perasaannya dan lainnya dan ketika kami memasuki lab kultur dan sitogenetik ini pun dijelaskan sambil ditanya juga dari dasar-dasarnya sel seperti pada 3p yaitu yang saya ingat ketika dokter ghozali menjelaskan bahwa sel ini dapat dikulturkan atau dihidupkan tanpa harus hidup ditubuh manusia dengan spesifikasi sel tersebut diambil dari salah satu cairan di otak yaitu cerebrospinal fluid kemudian juga ditanya sel saraf yang mengeluarkan impuls sehingga tubuh kita bergerak dan lainnya, penjelasan-penjelasan tersebut  sangat nyangkup ke lab ini. lab ke 4 dibagi 2 ruangan misah secara kultur sel dan sitogenetik. Nah menurut saya, saya lebih paham di lab ke 4 ini karenakan di setiap ruangannya dibagi lagi menjadi 4 dan 5 org dari 9 org yg masuk tadi. saya memasuki ruangan bersama 2 orang teman dan 1 kakak tingkat saya dimana saat itu kami memasuki ruangan sitogenetik dimana ruangan ini mungkin adalah 1 ruangan yang menjadi tempat favorit saya karena sedikit orang dan lebih jelas untuk dipahami. Teknisi dari sitogenetik ini pun menjelaskannya secara pelan-pelan mulai dari dasarnya mengenai kromosom sampai kepada cara membedakan penyakit yang diteliti dari kromosom pasien yang diambil.

Setelah itu, kami secara bergantian memasuki ruangan kultur sel dimana ruangan ini sangat steril sekali mulai dari pintunya saja memakai pintu yang vacum dikarenakan tujuan seperti demikian adalah agar sel-sel yang sedang diteliti tersebut tidak mengalami atau pun terkena sesuatu yang membuat sel dapat mati dan saat memasuki ruangan ini teknisi menjelaskan 1 persatu dari alat dan ruangan-ruangannya hingga yang membuat saya menarik memasuki ruangan ini adalah ketika teknisi menyebutkan bahwa sel-sel tersebut masih hidup dan dapat diberi makan disana juga saya mencatat sedikit dari banyaknya alat yang saya dengar ketika dijelaskan adalah bsc (biosafety cabinet) sebagai tempat menyimpan selnya, inkubator sebagai tempat untuk memanasi sel agar tidak cepat mati. dan saat keluar ada lagi namanya krayoteng dengan suhu -95 derajat yang didalamnya terdapat tabung-tabung kultur sel yang masih dapat dipakai hingga 5 tahun kedepan untuk penelitian dan 1 lagi ada freezer biasa layaknya seperti kulkas dirumah tetapi ini dengan suhu -87 dimana didalamnya banyak terdapat krayon reception (sebagai pengawet dari sel yang diteliti) seperti box, dan jika dikeluarkan ada tabung reaksi yang sangat kecil dengan kode-kode sel dan banyak disana adalah sebagai penelitian dari kanker dengan maca,-macam kode selnya.

foto bersama kelompok tw2002 a dan dokter siska pada pertemuan offline pertama setelah lab tour di gedung pamitran, eykman.

 

END & NEXT PAGE